Vous êtes sur la page 1sur 3

Apa yang anda lihat?

Ya..betul ini adalah selembar kertas putih.

Kalau yang ini apa?

Ya..betul ini adalah pena. Alhamdulillah semua yang ada di sini sudah tahu dan tidak asing
dengan benda tersebut.

Dalam kesempatan ini kita akan belajar sesuatu dari kertas dan pena.

Pertama,

"

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, rasulullah bersabda: "Setiap anak
lahir (dalam keadaan) fitrah. Ibarat kertas masih putih bersih belum ada coretanbetul?

Melihat bayi yang baru saja lahir ia adalah selembar kertas putih. Allah memberikan kepercayaan
pada orangtuanya dengan menitipkan bayi itu kepadanya. Kini selembar kertas putih itu sudah
berada dalam genggaman orangtuanya. Akan digunakan untuk apa kertas putih itu, terserah
orangtuanya. Orangtua adalah guru pertama bagi sang jabang bayi. Seiring waktu, usia si bayi
akan bertambah, maka warna-warni dalam lembar kertas putih itu akan berkembang, tidak
terbatas coretan orangtua dan orang-orang terdekatnya saja yang mewarnainya. Lingkungan di
luar rumah juga akan turut mewarnainya. Itu terus berlangsung hingga si bayi tumbuh menjadi
anak-anak, remaja dan dewasa, hingga si bayi mampu melukis di kertas putih itu tadi yang
adalah dirinya sendiri. Ia tidak lagi tergantung sepenuhya pada orang lain di luar dirinya. Ia
bertanggung jawab sepenuhnya pada kertas putih itu tadi yang adalah dirinya sendiri.

Kedua

Kertas putih itu adalah waktu

" Apakah kelahiran itu selalu identik dengan bayi? Tidak selalu. Setiap hari juga adalah
kelahiran. Satu hari adalah satu lembar kertas putih. Kita bangun pagi dan tersenyum, 24 jam
yang masih baru dan segar ada di hadapan kita. 24 jam itu adalah selembar kertas putih dalam
genggaman kita. Kita diberikan kesempatan untuk melukisi kertas baru itu dengan warna-warna
cerah yang mengandung energi positif dan optimis. Apapun boleh terjadi sebelum hari ini, tapi
yang kita miliki adalah hari ini, dan yang penting adalah mau kemana kita setelah hari ini. Yang
ada menjadi apa yang pernah ada. Akan selalu begitu. Hari ini dengan selembar kertas putih yang
masih baru itu, kita diberi kesempatan untuk menciptakan masa depan. Terserah kita, mau kita
ambil atau tidak kesempatan itu.
Kertas putih itu adalah waktu, modal untuk setiap manusia yang diberikan oleh Allah SWT.
Satu hari adalah satu lembar kertas putih.
Kumpulan kertas itu disusun menjadi satu buku pada tiap manusia, adalah umur yang
dihadiahkan untuk setiap manusia oleh Allah SWT. Hanya Allah SWT yang mengetahui seberapa
tebal buku masing-masing manusia yang baru saja terlahir, tapi karena keadilanNya semua kertas
di dalam buku itu kosong, putih..
Setiap tindakan yang kita lakukan adalah tulisan dari guratan pena, yang otomatis terulis pada
kertas putih itu,.. hanya saja tidak ada penghapus atau tipe ex untuk menghilangkan tulisan
tersebut. Lalu di akhir hidup kita, ketika sudah tidak ada lagi kertas kosong di buku untuk
ditulisi, maka itulah akhir dari umur penulisnya. Buku itu kemudian diserahkan kepada yang
memberinya diawal kehidupan, Allah. Allah memeriksanya, bahkan kalau berkehendak akan
menghapus kejelekan penulisnya, atau menambahkan berkali kali kebaikan yang dilakukan,
sungguh Dia Maha Berkehendak, untuk kemudian diputuskan penulisnya layak memasuki surga
ataukah neraka.
Karena sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, Dia selalu menjawab iya untuk setiap
guratan pena di kertas putih itu. Contoh jika A adalah Allah dan M adalah apa yang manusia tulis
di kertas putihnya ...
M : Ya Allah aku ingin malas -------------- A: Ya
M : Ya Allah aku akan mencuri ----------------- A: Ya
M : Aku ingin kaya ----------------- A : Ya
M : Aku tidak mungkin kaya --------------- A: Ya

Maksudnya Allah berkata Ya adalah Dia membiarkan hal itu terjadi, terbayangkah betapa
besarnya kasih sayang Allah?? Bahkan untuk perbuatan yang tidak disukaiNya pun Allah SWT
masih tetap berkata Ya. Subhanallah.
Allah SWT Maha Berkehendak, tidak akan ada satu nyamuk pun yang akan menggigit tanpa
seizin kehendakNya. Dan kita pun tak akan mungkin bisa memukul nyamuk tersebut dan
membunuhnya jika Allah tidak mengizinkan hal tersebut terjadi.

Anda bisa menulis, ingin baik atau jahat. Sukses atau tidak, bahkan mati sekarang bunuh diri
atau menunggu takdir yang ditentukan (baca: menunggu kertas putih dalam buku habis). Kalau
Allah tidak menyayangi manusia, sebelum anda mencuri, tangan anda pasti sudah terpotong,
sebab itu jahat. Kalau anda tidak ibadah, mungkin sesuatu yang buruk selalu terjadi. Jika anda
melakukan hal yang Allah tidak suka anda akan langsung dihukum. Tapi sekali lagi Allah sangat
menyayangi sehingga membiarkan kita memilih, meski pilihan kita menimbulkan dosa. Bahkan
disaat ada seseorang memutuskan mengakhiri hidup dengan menusukkan pisau ke jantungnya
misalnya, padahal kertasn putihnya belumlah habis (baca: ingin mati sebelum waktu yang telah
ditentukan). Demi Allah, jika Allah tidak peduli dan sayang pada manusia, pisau itu seberapa
tajamnya tidak akan bisa menembus kulit dan menghentikan jantung. Justru karena Allah
menyayangi kita, membiarkan kita memilih, pisau itu akan menembus jantung dan orang itu
akan mengakhiri hidupnya saat itu, hanya karena Allah sayang Dia membiarkan pisau itu bisa
menembus kulit. Meski sesudahnya Allah akan melipatgandakan tulisan di kertas putih sisanya
dengan keburukan semua, sehingga orang tersebut harus menebusnya di neraka kelak.

Tapi jangan lupa, sekali lagi kadang kita telah menulis sesuatu tetapi tidak terjadi. Ada yang tidak
terjadi, dan ada yang belum terjadi. Sebab sungguh tiada daya dan upaya kecuali semua terjadi
atas izin Allah SWT.

Tetapi pada dasarnya, kita manusia dibekali seperti dalam konsep kertas putih ini. Allah yang
Maha Baik tidak pernah memaksa, membiarkan kita memilih. Mau itu baik atau benar kita
dibiarkan memilih. Kita diberi kesempatan, diberi hak, diberi kesempatan merasakan, bahkan
boleh bertobat. Sebab pada dasarnya neraka diciptakan bukan karena Allah pilih kasih terhadap
manusia. Allah SWT ingin mengingatkan manusia untuk bertobat supaya kelak bisa masuk
surga.. Kebebasan yang bertanggung jawab., sungguh karunia besar dariNya untuk kita.

Maling, Polisi, siapapun kita diberikan kertas putih karena Allah SWT sangat menyayangi kita,
subhanallah.

Maka kalau begitu Ya Allah... saya ingin menulis menjadi orang sukses, orang baik, orang besar
yang berguna bagi banyak manusia, saya ingin masuk surga, saya ingin menikah dan punya
keturunan dan kehidupan yang baik bahagia sejahtera............ kabulkan proposalku ini ya Ya
Allah Ya Hafiz?? Amin.

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (QS Ali
Imran: 191)

Vous aimerez peut-être aussi