Abdul Hakim

1147040001

Tugas Mata kuliah Pangan Fungsional

Identifikasi, Isolasi dan Aktivitas Antioksidan Pheophytin dari Teh Hijau (Camellia
sinensis (L.) Kuntze)
Lia Kusmitaa, Ika Puspitaningruma, Leenawaty Limantarab

Jurnal penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi, isolasi dan aktivitas Antioksidan
senyawa pheophytin pada teh hijau. Kandungan senyawa pheophytin pada teh hijau lebih banyak
dari senyawa pheophorbides dari hasil proses degrasi klorofil, dihasilkan dari proses penyimpanan
teh hijau. Senyawa pheophytin telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan yang dapat
menangkal radikal bebas, diklaim bahwa pada the hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
manusia setelah penelitian tentang efek famakologi, seperti antibakterial, antikarsinogenik,
antivirus, antitumor, terutama pada penelitian ini untuk antioksidan. Teh hijau terdiri dari minyak
esensial, tannin, kafein, vitamin, dan pigmen. Pigmen teh hijau terdiri dari klorofil dan karotenoid.
Teh adalah tanaman yang bisa tumbuh di berbagai negara di dunia. Teh hijau merupakan
salah satu jenis teh yang paling bermanfaat untuk kesehatan seperti antikarsinogenik, antibakterial,
antitumor, antivirus, dan antioksidan. Dalam penelitian ini, identifikasi pigmen teh hijau (Camellia
sinensis (L.) Kuntze) dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang dilengkapi dengan detektor fotodioda. Dengan
analisis KLT, lima titik terdeteksi adalah -karoten, pheofit, klorofil b, xantofil, dan pheophorbida
a. Analisis dengan menggunakan HPLC menunjukkan adanya 14 puncak yang terdiri dari 10
puncak klorofil dan turunannya serta empat puncak karotenoid. Isolasi pheophytin dilakukan
dengan kromatografi kolom dan aktivitas antioksidan diuji dengan metode 2,2-diphenyl-1-
picrylhydrazyl (DPPH). Aktivitas antioksidan pheophytin adalah IC50 = (573 0,23) mg L-1
sesuai dengan penanda -karoten IC50 = (550 0,26) mg L-1. Aktivitas antioksidan ekstrak
kasar teh hijau memiliki IC50 = (250 0,21) mg L-1 yang dua kali lebih tinggi dari pada -
karoten.
Teh hijau terdiri dari minyak esensial, tannin, kafein, vitamin, dan pigmen.
Pigmen teh hijau terdiri dari klorofil dan karotenoid. Klorofil adalah pigmen dominan dari daun
teh hijau segar, namun mudah terdegradasi, berubah menjadi pheophytin dan pheophorbide setelah
proses pemanasan dan penyimpanan. Dalam teh hijau, kandungan pheophorbides lebih rendah
daripada pheophytins. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa enzim klorofilase dibuat tidak aktif
selama proses pasca panen dan penguapan sedangkan pembentukan pheophytin disebabkan oleh
proses penyimpanan. Selama peningkatan waktu penyimpanan, keasaman juga meningkat.
Hasilnya adalah reaksi antara klorofil dan asam, di mana asam menghilangkan ion magnesium dan
menggantinya dengan dua atom hidrogen yang menghasilkan padatan coklat-zaitun, pheophytin.
Reaksi antara klorofil a dan asam digambarkan pada Gbr.1

Gambar 1 Struktur kimia dari (a) Klorofil a dan (b) Pheophytin a

. Pheophytin membentuk reaksi dari klorofil karena efek asam.

Pembentukan pheophytin terjadi secara in vivo maupun in vitro. Pheophytin terjadi secara alami
di daun tanaman dan penting sebagai pembawa elektron pertama di antara jalur transfer elektron
dari fotosistem II pada tanaman. Selanjutnya, pheophytin telah dilaporkan memiliki aktivitas
antioksidan. Di sini, kami melaporkan studi pendahuluan kami tentang isolasi dan identifikasi
pheophytin dari daun teh hijau serta untuk menguji aktivitas antioksidannya.

Kesimpulan
Analisis KLT pigmen dari ekstrak kasar teh hijau menunjukkan lima titik adalah -karoten,
pheophytin a, klorofil b, xanthophyll, dan pheophorbide a. Analisis dengan HPLC menunjukkan
bahwa ada 14 puncak, terdiri dari 10 puncak klorofil dan turunannya, dan empat puncak
karotenoid. Aktivitas antioksidan pheophytin a memiliki (573 0,23) mg L-1 dan sama dengan
marker -karoten (550 0,26) mg L-1. Ekstrak minyak mentah teh hijau memiliki aktivitas
antioksidan IC50 = (259 0,21) mg L-1 yang dua kali lebih tinggi dari aktivitas -karoten.