Vous êtes sur la page 1sur 2

Analisa Publik

Analisis publik dilakukan untuk melihat gambaran kebijakan publik terkait


permasalahan rendahnya cakupan ASI Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Suradita.
Analisa publik dilakukan kepada ketua RW dan Lurah. Dalam analisa publik ini dilakukan
analisa terkait kemitraan advokasi yang dapat dilakukan untuk advokasi kesehatan
khususnya terkait ASI Ekslusif.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam diketahui bahwa unsur/ instansi yang


berwenang membuat kebijakan berkaitan dengan upaya peningkatan cakupan ASI Ekslusif
ialah pihak posyandu yang merupakan kepanjangan tangan dari puskesmas. Adapun
kebijakan yang terdapat di posyandu berupa program kerja dari puskesmas yang
disampaikan oleh Bidan Desa kepada kader setempat. Kader tersebut berfungsi untuk
mengingatkan terkait masalah kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak (KIA),
melakukan pengawasan terhadap warga serta mencatat dan melaporkan apabila ada warga
di sekitarnya yang melahirkan maupun memiliki anak balita. Adapun pihak pemerintah
seperti ketua RW atau lurah belum fokus atau belum memiliki program khusus dalam
upaya peningkatan ASI Ekslusif. Hal tersebut dapat tergambarkan dari ucapan ketua RW.
Berikut kutipan wawancara dengan ketua RW di Desa Dangdang.

wah kalau masalah ASI mah ya, ibu-ibu yang lebih tau. Biasanya mah kader tiap
bulan ada posyandu kaya penimbangan gitu.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam diketahui bahwa pengetahuan dan


perilaku instansi pemerintah terhadap program upaya peningkatan cakupan ASI Ekslusif
belum digalakkan dan cenderung tidak diperhatikan. Pemerintah seolah menyerahkan
tanggung jawab dan kepercayaan kepada pihak posyandu dan puskesmas. Bahkan menurut
Ketua RW bahwa ASI Ekslusif di kampung (Desa Dangdang) tergolong baik atau
mayoritas masyarakat memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya. Padahal jika dilihat dari
data kinerja puskesmas Suradita, cakupan ASI Ekslusif di Desa Dangdang tersebut masih
rendah dan masih di bawah target. Oleh karena itu, hal tersebut masih perlu ditinjau dan
diklarifikasi kembali.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Lurah juga, ia menyebutkan bahwasanya
pihak puskesmas telah banyak melakukan kegiatan promosi seperti penyuluhan terkait ASI
Ekslusif kepada para ibu hamil melalui posyandu namun kembali lagi kepada budaya dan
kepentingan individu tersebut ingin melakukan ASI Ekslusif atau tidak.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam juga diketahui bahwa sumberdaya yang


dimiliki instansi pemerintah yang dapat mendukung upaya peningkatan cakupan ASI
Ekslusif adalah adanya partisipasi aktif dari kader-kader. Berikut kutipan wawancara
mendalam Ketua RW di Desa Dangdang.

ya kalo di sini mah neng, kebanyakan ibu-ibunya paham tentang ASI Ekslusif.
Dan kebanyakan juga ibu-ibunya pada netekin anaknya. Kan soalnya kader di sini
alhamdulillah aktif

Berdasarkan hasil wawancara mendalam diketahui bahwa komunikasi yang dapat


dipergunakan untuk mendukung kegiatan advokasi kesehatan adalah melalui instansi
pemerintah terutama kader kesehatan. Berikut kutipan wawancara mendalam ketua RW di
Desa Dangdang.

ya kalo masalah ASI Ekslusif mah ke kader palingan neng, atau ke ibu-ibu, karena
kan kalo kita mah bapak-bapak kan gatau masalah begituan ya. apalagi kadang-kadang
di sini masih ada tradisi-tradisi kaya bapaknya ga boleh mancing kalo istrinya lagi hamil.
Ya kita mah nurut aja ama orang tua padahal kalo dipikir mah ga ada hubungannya
mancing ama hamil. Palingan kalo dari RW mah mendukung aja gitu adanya program-
program posyandu kaya penimbangan dan promosi kesehatan..

Dari hasil wawancara tersebut maka dapat diketahui bahwasanya pengetahuan


mengenai ASI Ekslusif di Desa Dangdang telah baik menurut asumsi perangkat desa (ketua
RW dan Bu Lurah). Pihak puskesmas melalui posyandu dan kader telah banyak melakukan
penyuluhan terkait ASI Ekslusif. Namun, perilaku masyarakat yang cenderung disertai
budaya-budaya terdahulu menjadi salah satu permasalahan terkait rendahnya cakupan ASI
Ekslusif. Selain itu, perhatian pemerintah tingkat desa belum terlihat dalam peningkatan
salah satu program terkait kesehatan ibu dan anak ini maka kiranya diperlukan adanya
kerjasama pemerintah dalam mendukung program bidang kesehatan di desa tersebut.

Vous aimerez peut-être aussi