Vous êtes sur la page 1sur 11

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.

B
Dengan Anak Usia Sekolah

A. Data Umum
(Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu, 17 September 2016, jam 15.00 WIB)
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Umur Kepala Keluarga : 50 tahun
3. Alamat Kepala Keluarga : Klampisan, Rt 05/Rw 04, Geneng
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : PNS
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6. Susunan anggota keluarga
No Nama Umur Sex(L/P) Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Hubungan
1 Ny.L 46 th P 12 Mei 1970 SMP IRT Istri
2 An.V 28 th P 5 Juni 1988 SMK IRT Anak
3 An. W 11 th P 19 Okt 2005 SD Pelajar Anak

Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan

: Meninggal
................... : Tinggal dalam 1 rumah

7. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn.S termasuk keluarga kecil Nuclear Family yang terdiri dari Kepala
Keluarga, istri, 2 orang anak.

1
8. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia.
9. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga : 3.000.000,-/bln
Istri :-
Untuk pendapatan KK Rp.3.000.000,-/bln dengan rata-rata pengeluaran Rp.2.000.000,-
/bln. Dilihat dari penghasilan anggota keluarga dan harta benda yang dimiliki dalam
keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social ekonomi tinggi.
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya
menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang keluarga, dan
anaknya sering bermain dengan teman-temannya disore hari.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.S mempunyai 2 orang anak perempuan berumur 28 tahun dan 11 tahun.
Anak yang berusia 28 tahun sudah mempunyai keluarga dan rumah sendiri. Tn.S tinggal
serumah dengan istri dan anaknya yang berumur 11 tahun, maka keluarga Tn.S berada
pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah dengan tugas perkembangan
sebagai berikut :
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
c. Mempertahankan keintiman pasangan
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan
Tn.S dan Ny.L juga jarang sekali memiliki waktu untuk membantu anak dalam
mengerjakan PR dari sekolah, karena pekerjaan mereka yang sangat banyak. Ny.S
juga mengikutsertakan anaknya mengikuti kegiatan les privat di luar rumah.
b. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

2
Tn.S setiap harinya bekerja sebagai PNS di daerah kecamatan dari penghasilannya
cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan yakni 4 sehat 5 sempurna demi kesehatan
dan pertumbuhan anaknya.

B. Riwayat Keluarga Inti


Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
Tn.S : Klien mengatakan dirinya mempunyai penyakit asam urat.
Ny.L : Klien belum pernah dirawat di rumah sakit.
An.V : Klien memiliki riwayat jatuh pingsan dan dirawat di rumah sakit selama 1
hari.
An.W : Ny.L mengatakan An.W sudah pernah dirawat di RS karena DBD selama
seminggu.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari keluarga Tn.S tepatnya anak ke-2 ( kakak Ny.K ) ada yang memiliki penyakit
asam urat.

C. Pengkajian Lingkungan
15. karakteristik rumah
Luas tanah : 10 x 10 m2 Luas Rumah : 7 x 5 m2
Tipe Rumah : Rumah tembok 1 lantai dengan jumlah ruang 3 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi dan WC didalam rumah. Jumlah
jendela 8, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan
perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Jarak antara wc dengan sumber air
kurang lebih 10 meter, sumber air minum dari sumur.
Denah rumah
Jalan

Rumah 4

tetangga 7 6
S
5
Jalan

3 3

8 1
Keterangan :

1. Kamar mandi / WC
2. Sumur gali
3. Dapur
4. Kamar tidur
5. Kamar tidur
6. Ruang tamu
7. Garasi
8. Gudang

16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW


Klien tinggal di wilayah pedesaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain
cukup dekat. Penduduk setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru
dan ada tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW. Setiap dua minggu sekali
diadakan kerja bakti.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn.S menetap di Ngawi sejak mempunyai anak pertama dan tidak
pernah pindah lagi.
18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu
meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan
masyarakat disekitar.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Antara anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain keluarga klien
memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat tidur, sumber air bersih, dan sepeda sebagai
sarana transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti penyuluhan
kesehatan diposyandu.

D. Struktur keluarga

4
20. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Jawa dan
Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering dimulai sore jam 16.00 hari saat
Tn.B pulang dari pasar.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang
baik , sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain.
22. Struktur Peran
Tn.S :
- peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat
- peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah
Ny.L :
- peran informal : sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu PKK
dilingkungan tempat tinggal
- peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri, dan ibu
Anak ke-1 :
- peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar
- peran formal : sebagai ana, sebagai istri dari keluarganya
Anak ke-2 :
- peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar
- peran formal : sebagai anak
23. Nilai dan Norma keluarga
Keluarga menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci
tangan sebelum makan, kebersihan lingkungan disekitarnya dijaga dengan baik,
kecukupan gizi dalam keluarga sudah terpenuhi dilihat dari makanan yang sering
dikonsusmsi tiap harinya (4 sehat 5 sempurna).

E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu
mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melangga
etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan
keluarga.
25. Fungsi Sosialisasi

5
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga
memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Keluarga belum mengenal jelas masalah kesehatan yang berhubungan dengan
penyakit An.Y . Terbukti keluarga mengatakan tidak terlalu tanggap dengan
penanganan dan tanda-tanda penyakit bronkitis yang dialami oleh An.Y
b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga secara keseluruhan mampu mempertahankan kondisi kesehatan
mereka. Terbukti gizi seimbang sudah terpenuhi, akan tetapi dalam mengatur
waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang baik, terbukti
keluarga mengutamakan pekerjaan. Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang
diderita An.Y tidak kambuh. Keluarga selalu menanggapi setiap masalah
kesehatan secara positif

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


- Pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti
mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu
dilakukan untuk mencegah kekambuhan
- Biasanya jika ada anggota kelurga yang sakit mereka saling membantu dalam
merawat anggota keluarga pada saat sakit. Jika anggota keluarga ada yang
sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan. Maka keluarga akan
mempercayakan perawatan dan penyembuhannya kepada tenaga kesehatan
yakni puskesmas. Namun bila tergolong ringan, keluarga cukup
menganjurkan istirahat, makan makanan yang bergizi dan konsumsi obat dari
apotek atau warung kepada anggota keluarga yang sakit.
- Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat
membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat :
Keluarga Tn.B kurang mengerti tentang kesehatan pada anggota
keluarganya. Tn.B mengatakan jika kelurganya sakit akan memberikan obat yang
sesuai dengan penyakit yang dideritanya saat itu. Anggota kelurga kurang peka
terhadap anggota keluarga yang sakit (jika sakit biasa seperti flu, demam biasa)
6
dianggap sepele dan hanya istirahat seperlunya sampai sakit hilang dengan
sendirinya. jika sakit yang diderita anaknya semakin parah Tn.B baru
mengajaknya ke puskesmas.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas / peleyanan kesehatan yang ada di
masyarakat
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan di daerah setempat
dan mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan serta memahami keuntungan
yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan.
27. Fungsi reproduksi
- Jumlah anak yang dimiliki Tn.B ada 2 orang dan semua laki-laki
- Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran
anak yang satu dengan yang lainnya.

28. fungsi ekonomi


- Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan
Tn.B dan Ny.S

F. Stress dan Koping Keluarga


29. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek : An.Y sering mengatakan susah mengerjakan tugas
sekolah, dan tidak bisa menyelesaikannya
Stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit bronkitis pada An.Y
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Tn.B selalu bersikap sabar dan tenang dalam menghadapi masalah keluarga
sehingga masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik
31. Strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.
Untuk menghadapi stressor Ny.S lebih banyak bertanaya pada guru An.Y bagaimana
perkembangan anaknya di sekolah
32. Strategi adaptasi disfungsional
Tn.B jika memiliki masalah tidak pernah melampiaskan kepada anggota keluarga
yang lain melainkan lebih mendekatkan diri kepada Allah dan bersikap lebih tenang dan
sabar.

7
G. Pemeriksaan Fisik
Komponen Tn.B Ny.S An.Y An.A
Kepala Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka,
warna rambut warna rambut warna rambut warna rambut
putih sudah hitam, keriting, hitam, lurus dan hitam, lurus dan
beruban dan tipis tebal dan ada tipis. tipis.
kerontokan.
Mata - Konjungtiva Konjungtiva tidak Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, anemis, sclera tidak anemis, tidak anemis,
sclera tidak tidak ikterik, sclera tidak sclera tidak
ikterik, penglihatan baik ikterik, ikterik,
penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik
Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sinusitis , tidak sinusitis , tidak sinusitis , tidak sinusitis , tidak
ada polip, ada polip, ada polip, ada polip,
penciuman baik penciuman baik penciuman baik penciuman baik
Telinga Pendengaran Pendengaran Pendengaran Pendengaran
baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada
serumen serumen serumen serumen
Mulut mulut bersih, mulut bersih, mulut bersih, mulut bersih,
mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa lembab,
lidah bersih, gigi lidah bersih, gigi lidah bersih, gigi lidah bersih, ada
lengkap. lengkap. lengkap. caries pada gigi
seri.
Leher dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tenggorokan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelan, menelan, menelan, menelan,
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah
bening (-), bening (-), bening (-), bening (-),

8
distensi vena distensi vena distensi vena distensi vena
jugularis (-) jugularis (-) jugularis (-) jugularis (-)
Dada Simetris ,RR : Simetris ,RR : Simetris ,RR : Simetris ,RR :
20x/menit, 24x/menit, 28x/menit, 28x/menit,
Vesikuler, tidak Vesikuler, tidak Ronchi, tidak Vesikuler, tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
otot bantuan otot bantuan otot bantuan otot bantuan
pernafasan. pernafasan. pernafasan. pernafasan.

Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
Ekstremitas Berfungsi dengan Berfungsi dengan Berfungsi Berfungsi
baik, Reflek baik, Reflek dengan baik, dengan baik,
patella (+) patella (+) Reflek patella Reflek patella
(+) (+)
Kulit Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang,
turgor kulit baik turgor kulit baik turgor kulit baik turgor kulit baik
Kuku Pendek, bersih, Pendek, bersih, Pendek, bersih, Pendek, bersih,
terawat, sianosis terawat, sianosis terawat, sianosis terawat, sianosis
(-) (-) (-) (-)
BB 60 kg 68 kg 38 kg 19 kg
TB 160 cm 158 cm 135 cm 98 cm
Tekanan 130/80 mmHg 120/70 mmHg 90/60 mmHg -
darah
Suhu tubuh 36,5 oC 36,8 oC 37 oC 36,4 oC

H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa saja
yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat yang
membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan.

9
J. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan Keluarga
No Data Diagnosa Keperawatan
1. DS : Kurang pengetahuan tentang
- Keluarga mengatakan tidak tahu/ tidak penyakit bronkitis berhubungaan
mengerti terlalu rinci dengan penyakit pada dengan ketidakmampuan
An.Y Baik itu mengenai pengertian, tanda keluarga dalam mengenal
gejala, etiologi maupun pencegahan dan masalah kesehatan mengenai
perawatannya. fakta-fakta dari masalah
DO: kesehatan An.Y meliputi
pengertian, etiologi, tanda
- Keluarga tidak mampu menjelaskan tentang gejala, maupun perawatannya.
penyakit bronchitis yang diderita An.Y

2.
DS :
Ketidakberdayaan mengerjakan
- An.Y mengatakan bahwa tidak bisa tugas sekolah berhubungan
mengerjakan pekerjaan rumah yang dengan disfungsi tugas
diberikan guru sekolah. perkembangan keluarga pada
- Ny.S mengatakan tidak pernah menemani anak usia sekolah.
anaknya belajar
DO :
- Nilai rapor An.Y kurang bagus
- Ny.S dan Tn.B terlihat sangat sibuk mengurusi
pekerjaanya

K. Skoring
1. Kurang pengetahuan tentang bronchitis berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan mengenai fakta-fakta dari masalah
kesehatan An.Y meliputi pengertian, etiologi, tanda gejala, maupun perawatannya.

NO KRITERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah: 3/3 1 1 Saat ini Keluarga belum
Aktual mengetahui bagaimana
tanda dan gejala dan
perawatan yang benar bagi
penderita bronchitis
2. Kemungkinan 1/2 2 1 Klien dan keluarga kurang
masalah dapat diubah: mengetahui penyakit pada

10
sebagian An.Y
3. Potensial masalah 3/3 1 1 Sumber-sumber dan
untuk dicegah: tindakan pencegahan dapat
tinggi dijangkau oleh klien
4. Menonjolnya 2/2 1 1 Pengetahuan yang kurang
masalah; memicu timbulnya penyakit
masalah berat, harus
segera ditangani
TOTAL 4

2. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah berhubungan dengan disfungsi


tugas perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN


1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Sifat masalah ini termasuk
Aktual situasi mengancam kesehatan,
karena jika dibiarkan terus
menerus anak akan merasa
bahwa dia gagal dan tidak
seperti teman sebayanya
2 Kemungkinan 1 Karena anak butuh proses
masalah dapat diubah: 1/2 x 2 bertahap untuk mampu
Sebagian mengerjakan tugas sekolahnya
3 Potensial masalah 3/3 x 1 1 Karena orang tua disini
dapat dicegah: seharusnya lebih banyak
Tinggi berinteraksi dengan anak
4 Menonjolnya masalah 1/2x 1 Masalh memang perlu
O ada masalah, tapi tidak ditangani. tapi sifat masalah
perlu segera ditangani ini tidak gawat, dan bisa
diselesaikan secara bertahap.
Total 3 1/2

L. Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan Skoring


1. Kurang pengetahuan tentang bronchitis berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan mengenai fakta-fakta dari masalah
kesehatan An.Y meliputi pengertian, etiologi, tanda gejala, maupun perawatannya.
2. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah berhubungan dengan disfungsi tugas
perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.

11

Vous aimerez peut-être aussi