Vous êtes sur la page 1sur 47

1.

simbol-simbol kelistrikan

pada sistem kelistrikan kita sering melihat simbol-simbol pada diagram, tapi masih banyak
siswa yang belum paham mengenai arti dari simbol aimbol tersebut. nah pada postingan kali
ini saya akan sedikit membagika simbol kelistrikan otomotif dan fungsinya.

Pada gambar berikut adalah koleksi simbol-simbol komponen elektronika yang banyak
digunakan dalam rangkaian elektronika :

Simbol Komponen Resistor Fungsi Komponen Resistor

Resistor
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus yang
mengalir dalam rangkaian listrik
Resistor

Potensio Meter
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus
dalam rangkaian listrik, nilai resistansi dapat
diatur
Potensio Meter

Variable Resistor
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus
dalam rangkaian listrik, nilai resistansi dapat
diatur
Variable Resistor
Simbol Komponen Condensator Fungsi Komponen Condensator

Condensator Bipolar
Berfungsi untuk menyimpan arus listrik
sementara waktu
Condensator Nonpolar

Condensator Bipolar Electrolytic Condensator (ELCO)

Kapasitor berpolar Electrolytic Condensator (ELCO)

Condensator yang nilai kapasitansinya dapat


Kapasitor Variable
diatur

Simbol Komponen Dioda Fungsi Komponen Dioda

Berfungsi sebagai penyearah yang dapat


Dioda
mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)

Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)

Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya


Dioda Schottky
terdapat dalam IC logika

Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor


Dioda Tunnel Dioda Tunnel

LED (Light Emitting Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus


Diode) listrik DC satu arah

Photo Dioda Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya

Simbol Komponen Transistor Fungsi Komponen Transistor

Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B)


Transistor NPN
diberi positif

Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B)


Transistor PNP
diberi negatif

Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk


Transistor Darlington
meningkatkan penguatan

Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N

Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P

Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N

Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P


Komponen Fungsi

Motor Motor Listrik

Trafo, Transformer,
Penurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
Transformator

Bel Listrik Berbunyi ketika dialiri arus listrik

Buzzer Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik

Fuse, Sikring
Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas
arus
Fuse, Sikring

Bus

Bus Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address

Bus

Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda.


Opto Coupler
Dihubungkan oleh cahaya

Loudspeaker Mengubah signal listrik menjadi suara


Mic, Microphone Mengubah signal suara menjadi arus listrik

Op-Amp, Operational
Penguat signal input
Amplifier

Schmitt Trigger Dapat mengurangi noise

ADC, Analog to Digital Mengubah signal analog menjadi data digital

DAC, Digital to Analog Mengubah data digital menjadi signal analog

Crystal, Ocsilator Penghasil pulsa

A. KELISTRIKAN BODI BAGIAN LUAR


kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat beberapa
sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu :

1. Lampu besar/kepala
2. Lampu tail/belakang
3. Lampu rem
4. Lampu jarak/kota
5. Lampu tanda belok
6. Lampu hazard
7. Lampu plat nomor
8. Lampu mundur
9. Lampu kabut
10. Klakson
B. SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN DALAM
Sistem kelistrikan yang terpasang di bagian dalam ini meliputi :
1. Lampu indicator dan instrument lainya yang terpasang pada dashboard
2. Lampu ruangan/lampu kabin

Kelistrikan bodi bagian luar.

1. Lampu besar/kepala

Gambar : Rangkaian sistem lampu kepala

Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk menerangi
jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya lampu besar/kepala
ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam dan low beam) dan dapat
dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar yang dipancarkan
oleh lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya lampu besar ini
dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului kendaraan yang
berada di depanya.
Ada dua tipe lampu yang digunakan pada lampu besar/kepala yaitu :

A. Lampu besar tipe sealed beam.

Lampu besar tipe sealed beam ini, dimana penggunaan bola lampunya tidak terpisah,
melainkan keseluruhan terpasang menjadi satu unit seperti bola lampu dan filament terpasang
di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

Gambar lampu kepala jenis sealdbeam

B. Lampu besar tipe semisealed beam.

A. Lampu tipe ini konstruksinya, berbeda dengan lampu model seald beam, dimana bola
lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada
salah satunya, dapat diganti dengan mudah cepat sehingga tidak diperlukan
penggantian secara keseluruhan. Misal apabila bola lampunya putus atau terbakar,
maka bola lampunya saja yang diganti. Tidak seperti halnya lampu tipe seald beam,
kalau terjadi kerusakan maka harus diganti seacara keseluruhan.
Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe seperti berikut:
- Bola lampu biasa
- Bola lampu Quartz halogen

Gambar bola lampu halogen

Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen

A. Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat
digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada
permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya
(quartz). Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk
mencegah jari-jari menyentuh quartz.

Gambar Cara memasang bola lampu halogen

2. Lampu jarak dan lampu belakang


Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengendara yang
ada dibelakang ada serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara
yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk
yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang
disebut dengan lampu belakang (tail light).

Gambar Rangkaian, Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya

3. Lampu Rem (brake light)


Lampu rem (brake light) berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara yang ada
di belakng mau berhenti atau mempelambat laju kendaraan. Sehingga pengendara yang
ada dibelakang tahu dan ini juga untuk menghindari terjadinya benturan pada saat
melakukan pengereman. Lampu rem ini diberi warna merah dan bola lampunya
mempunyai dua buah yang satu untuk lampu kota/belakang. Switch rem terpasang pada
bagian pedal, sehingga pada saat melakukan pengereman secara otomatis lampu rem
akan menyala.

Gambar Rangkaian lampu rem


4. Lampu tanda belok (turn sighal light)
Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang dipasang di
bagian depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning. Berfungsi untuk
memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa
pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok
mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip
karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang
menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Flasher pada umumnya
menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Ada
juga yang model tabung dan divariasikan dengan suara. Dalam flasher tanda belok tipe
semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang
normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.

Gambar Rangkaian lampu tanda belok

5. Lampu hazard (hazard warning light)


Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan
kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam
keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda belok, tapi pada
saat dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan..
Gambar Lampu Hazard

6. Lampu plat nomor


Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat
nomor menyala bila lampu belakang menyala.

Gambar Lampu Plat Nomor

7. Lampu mundur

Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna
putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada
dibelakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya
dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan
mundur dengan kunci kontak ON.
Gambar Lampu Mundur

8. Lampu kabut
Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah
kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar
dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya
dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih
atau warna kuning.

Gambar Rangkaian lampu kabut

Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu
jarak dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala
akan mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus
listrik dari baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.

9. Kelakson

Gambar rangkaian kelakson

Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara


lain atau pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.

Gambar tombol kelakson pada steer


Kelakson umumnya ada jenis, yaitu :
a. Kelakson elektrik

Gambar jenis kelakson elektrik

Kelistrikan bodi bagian dalam

1. Lampu ruangan (dome light)


Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan
penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari.
Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang
kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan
switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk
memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel
hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel
switch pada posisi DOOR.
Gambar Lampu ruangan

2. Lampu Instrumen Panel (lampu meter).


Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk menerangi
meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi
membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi.
Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala. Ada
beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang
memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.

Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu.

Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat
dikiasifikasikan dalam beberapa cara.

1) Bola lampu model single - end

Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung ke
massa.
Blola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai dengan
jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single - end dan double
filament pada bola lampu single end.
Gambar Jenis bola lampu single end

Bola larnpu dipasang pada socket dengan menernpatkan pin pada base cap.

Mengganti bola lampu


Tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap tidak mengunci pada
tarikan socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keiuar untuk melepasnya.

Memasang bola lampu


Dalam rnemasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari cara
melepasnya.

Gambar Mengganti dan Memasang bola lampu

Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam
pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.

2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).


Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya berhubungan langsung
dengan socket terminal.

Gambar Bola lampu wigde - base

Mengganti bola lampu


Tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan.

Memasang bola lampu


Dorong/tekan bola lampu pada lubang socket

Gambar Memasang dan melepas bola lampu

3) Bola lampu dengan ujung ganda


Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada gambar
berikut:

Memperbaiki / mengganti bola lampu


Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik keluar bola lampu
tersebut.

Memasang bola lampu


Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong / tekan yang lainnya
sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya masing-masing.

KELISTRIKAN MESIN (ELECTRIAL ENGINE). Kelistrikan mesin ialah sistem


kelistrikan otomatisasi yang dipergunakan untuk menghidupkan mesin serta
mempertahankanya agar tetap hidup. Dimana bagian-bagianya terdiri atas :

o Sistem Starter

Motor starter berfungsi untuk memutar poros engkol pertama kali atau sebagai
penggerak awal.

o Sistem Pengisian

Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi kembali muatan baterai dan menyuplai
kebutuhan arus pada saat kendaraan berjalan. Adapun komponen-komponen dari
sistem pengisian yaitu: Baterai, Ampere meter, Kunci kontak, Sekering (fuse), Lampu
tanda pengisian, Alternator (alternatic generator), dan Regulator.

o Sistem Pengapian

Sistem pengapian adalah salah satu faktor utama hidupnya mesin khususnya pada
motor bensin yang berfungsi menghasilkan tegangan yang tinggi untuk mengadakan
bunga api diantara elektroda busi. Komponen Sistem Pengapian adalah Baterai, Kunci
kontak, Sekering (Fuse) dan Ignition Coil, Distributor.
1. Hukum Coulomb
Pengertian muatan listrik menunjukkan bahwa muatan tidak menyebar pada daerah
tertentu melainkan berkumpul dalam satu titik. Pada tahun1785 Charles Coulomb
mengadakan penelitian pertama tentang gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang
bermuatan dengan alat yang bernama neraca puntir coulomb.
Hukum Coulomb adalah satu persamaan yang menggambarkan kekuatan elektrostatik
antara muatan elektrik yang terpisahkan jarak tertentu, degan nilai muatan dan jarak
pisah keduanya. Dikembangkan pada 1780-an oleh ahli ilmu fisika Perancis Charles
Augustin de Coulomb yang merupakan orang penting pada pengembangan teori
keelektromagnetan. Hukum Coulomb dapat dinyatakan sebagai berikut:

Gambar 1 -1

Gambar 1-1 menunjukkan dua muatan titik QI dan Q2terpisah pada jarak r dengan
QI terletak di pusat salib sumbu XYZ. Hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya
elektrostatika pada muatan Q2 akibat muatan QI adalah :
dan besamya :

Dengan cara matematika konstanto E0 yang disebut permitivitas ruang hampa


didefinisikan sebagai
Eo= 8, 85432 x 10-12 C2/N.m2 = 8, 85432 x 10-12 F/m
Jika QI dan Q2 berada dalam medium di elektrika isotropik misalnya minyak, maka
Eodalam. (1-1) harus diganti dengan E=KEo dan K disini adalah konstanta dielektrika
medium.
Misalnya QI, Q2,Q3,., Qn pada posisi tetap dalam suatu susunan salib sumbu. Maka
gaya pada muatan QI aklbat muatan-muatan lainnya adalah :

Contoh Soal :
Hitunglah besar dan arah gaya pada muatan Q3 seperti ditunjukkan dalam Gambar 1-2,
akibat muatan Ql dan Q2.
Gambar 1 -2. Penentuan gaya gaya untuk Contoh 1 -2

Muatan inti helium ialah + 2e dan muatan inti + 10e, dimana adalah muatan dasar 1,60
x 10-19 C. Hitung gaya tolak antara kedua inti itu seandainya jarak pisahnya 3 nanometer
(lorn=10-9m). Kedua inti itu berada dalarn vakum.
Jawab :
Jari-jari inti adalah di sekitar 10-15 m, karena itu inti boleh dianggap sebagai muatan
titik, maka :

Sekarang mari kita kupas hukum Coulomb ini dengan seksama :

A. Besarnya gaya tarik menarik atau tolak-menolak sebanding dengan besar muatan
masing masing
Contoh :
Dua muatan masing-masing + 2Q dan + Q terpisah sejauh d mengalami gaya listrik
sebesar F. Berapa besar gayanya jika muatan masing-masing menjadi +3Q dan +4Q?
Penyelesaian:
Dari soal di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut.
Karena besarnya gaya Coulomb F sebanding dengan muatan-muatannya maka dapat
dituliskan

Perhatikan diagram berikut.

Nampak bahwa, ketika muatan-muatannya menjadi lebih besar maka besar gaya
Coulomb-nya juga lebih besar.

B. Besarnya gaya Coulomb berbanding terbalik kuadrat jarak kedua muatan


Ketika dua buah muatan terpisah makin jauh, tentunya pengaruh keduanya akan
semakin kecil. Lebih kecilnya, bukan sekedar berbanding terbalik tetapi berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak keduanya.

Contoh :
Dua muatan masing-masing +Q C dan +Q C terpisah sejauh d mengalami gaya
Coulomb sebesar F. Berapa gaya tolak-menolaknya, ketika jarak muatan-
muatannya menjadi 2d?
Penyelesaian:
Besarnya gaya Coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua
muatan, sehingga besar gaya Couomb F nya menjadi :

Jadi, ketika jarak kedua muatan menjadi 2 kali lebih besar, maka gaya
Coulombnya kali gaya semula, ketika jaraknya menjadi 3 kali, maka gaya
Coulombnya menjadi 1/9 kali gaya semula dan seterusnya.

1. Hukum Faraday
Arah medan listrik di beberapa titik dapat dilukiskan secara grafis dengan
menggunakan garis-garis gaya (kayalan). Konsep dasar ini dikemukakan oleh Michael
Faraday yang berbunyi :
Sebuah garis gaya dalam suatu medan listrik adalah sebuah garis gaya yang
dilukiskan apabila garis singgung pada setiap titiknya menunjukkan arah medan listrik
pada titik tersebut.
Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris menyatakan bahwa:
Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux)
yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi
Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan
menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut
aplikasi dari hukum ini adalah pada generator. Gambar dibawah akan menjelaskan
mengenai fenomena tersebut.

Gambar Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik.

1) Hukum Faraday I
"Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat
arus/arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut".
Rumus:
m = e . i . t / 96.500
q=i.t
m = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen = Ar/ Valens i= Mr/Valensi
i = kuat arus listrik (amper)
t = waktu (detik)
q = muatan listrik (coulomb)

2) Hukum Faraday II
"Massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing
elektroda (terbentuk pada masing-masing elektroda) oleh sejumlah
arus listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan berat ekivalen
masing-masing zat tersebut."

Rumus:
m1 : m2 = e1 : e2
m = massa zat (garam)
e = beret ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi

Contoh:
Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda inert, dialirkan listrik 10
amper selama 965 detik.
Hitunglah massa tembaga yang diendapkan pada katoda dan volume gas
oksigen yang terbentuk di anoda pada (OC, 1 atm), (Ar: Cu = 63.5 ; O = 16).
Jawab:
CuSO4 (aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katoda [elektroda - : reduksi] : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Anoda [elektroda + : oksidasi]: 2 H2O(l) O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-

a) massa tembaga:

m = e . i . t/96.500 = (Ar/Valensi) x (10.965/96.500) = 63.5/2 x 9.650/96.500 = 31.25


x 0,1 = 3,125 gram

b) m1 : m2 = e1 : e2
mCu : mO2 = eCu : eO2
3,125 : mO2 = 6.32/2 : 32/4
3,125 : mO2 = 31,25 : 8
mO2 = (3.125 x 8)/31.25 = 0.8 gram
mol O2 = 0.8/32 = 8/320 = 1/4 mol
volume O2 (0C, 1 atm) = 1/40 x 22.4 = 0.56 liter

2. Hukum Oersted
Jika muatan listrik mengalir melalui kawat penghantar konduktor, maka akan timbul
pengaruh magnetik disekitar kawar berarus tersebut. Pengaruh magnetik ini mampu
menarik bahan magnetik lainnya. Jika serbuk besi diletakkan disekitar kawat berarus
maka serbuk besi tersebut akan berarah secara teratur. Hans Christian Oersted, pada
tahun1820, mengadakan penelitian tentang pengaruh medan magnet disekitar kawat
berarus.

3. .Hukum Ohm
Hukum Ohm Menyatakan bahwa tegangan V antara ujung-ujung sebuah tahanan
adalah sebanding dengan arus I yang melaluinya.
Hubungan antara kuat arus dengan beda potensial dalam suatu rangkaian tertutup
pertama kali diselidiki oleh fisikawan jerman yang bernama George Siemon Ohm
dalam suatu konsep yang disebut dengan Hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan
bahwa "Pada temperatur tetap, kuat arus dalam suatu rangkaian tertutup akan
sebanding dengan beda potensial antar ujung-ujung rangkaian".

V I R = V/I

1,5 volt 0,15 amper 10

3,0 volt 0,30 amper 10

4,5 volt 0,45 amper 10

Keterangan:
V = beda potensial listrik antar ujung-ujung rangkaian (volt)
I = kuat arus listrik dalam rangkaian (amper)
R = hambatan total rangkaian pada temperatur konstan ()
Model grafik komponen-komponen Ohmmik jika dialiri arus listrik
4. Hukum Kirchoff 1 adalah Hukum Kirchoff Tentang Arus (KCL).
Jumlah aljabar keseluruhan arus yang menuju titik percabangana adalah nol. Titik
percabangan adalah titik pertemuan tiga atau lebih arus ke- atau dari unsur rangkaian
atau sumber tegangan.

Dalam hukum ini, dipakai suatu perjanjian bahwa arus yang menuju titik percabangan
ditulis dengan tanda positif dan arus yang tudak menuju (meninggalkan titik
percabangan ditulis dengan tanda negatif).

5. Hukum Kirchoff 2, Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL)


Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu
rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya
Hukum II Kirchoff, perhatikanlah sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut ini.

Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut (anggap arah
loop searah arah arus)
I . R + I . r - E = 0..............1)
E = I (R + r)
I = E/(R + r)
Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut
I.R=E-I.r
Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga sering disebut
dengan tegangan jepit

6. Hukum Ampere-Biot-Savart
3 orang ilmuwan jenius dari perancis, Andre Marie Ampere (1775-1863), Jean
Baptista Biot (1774-1862) dan Victor Savart (1803-1862) menyatakan bahwa:
Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar yang
berada diantara medan magnetik
Hal ini juga merupakan kebalikan dari hukum faraday, dimana faraday
memprediksikan bahwa tegangan induksi akan timbul pada penghantar yang bergerak
dan memotong medan magnetik. Hukum ini diaplikasikan pada mesin-
mesinlistrik,dan gambar 2 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.
Gambar Hukum Ampere-Biot-Savart, Gaya induksi Elektromagnetik.

7. Hukum Lenz
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz
(1804-1865) menyatakan bahwa:
arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan
(gaya aksi dan reaksi)
Sebagai contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan memotong
garis-garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan
induksi (hukum faraday). Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar tersebut saling
dihubungkan maka akan mengalir arus induksi, dan arus induksi ini akan menghasilkan
gaya pada penghantar tersebut (hukum ampere-biot-savart). Yang akan diungkapkan
oleh Lenz adalah gaya yang dihasilkan tersebut berlawanan arah dengan arah gerakan
penghantar tersebut, sehingga akan saling meniadakan.
Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis
(mesin listrik putar) yaitu generator dan motor.
Gambar Hukum Lenz- gaya aksi dan reaksi.

8. Konversi Energi Elektromekanik


Tiga hukum dasar listrik yaitu Hukum Faraday, Hukum Ampere-Biot-Savart dan
Hukum Lenz terjadi pada proses kerja dari suatu mesin listrik dan hal ini merupakan
prinsip dasar dari konversi energi. Secara garis besar, elektromekanik dari mesin listrik
dinamis dinyatakan:
Semua energi listrik dan energi mekanik mengalir kedalam mesin, dan hanya sebagian
kecil saja dari energi listrik dan energi mekanik yang mengalir keluar mesin (terbuang)
ataupun disimpan didalam mesin itu sendiri, sedangkan energi yang terbuang tersebut
dalam bentuk panas
Sedangkan hukum kekelan energi pertama menyatakan bahwa:
energi tidak dapat diciptakan, namun dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi
ke bentuk energi lainnya
Aplikasi dari 4 dasar prinsip kerja mesin listrik dinamis dan hukum kekalan energi
digambarkan sebagai berikut:
Gambar Prinsip Konversi Energi Elektromekanik.

Tanda positif (+) menunjukkan energi masuk, sedangkan tanda negatif (-) menunjukkan
energi keluar. Panas yang dihasilkan dari suatu mesin yang sedang melakukan proses
selalu dalam tanda negatif (-).
Sedangkan untuk energi yang tersimpan, tanda positif (+) menujukkan peningkatan
energi yang tersimpan, sedangkan tanda negatif (-) menunjukkan pengurangan energi
yang tersimpan.
Keseimbangan dari bentuk-bentuk energi diatas tergantung dari nilai efisiensi mesin
dan sistem pendinginannya.

9. Hukum Lorentz
1. Bila penghantar berarus di letakkan di dalam medan magnet , maka pada
penghantar akan timbul gaya
2. Jadi gaya lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus listrik di dalam
medan magnet
3. Bagaimana gaya lorentz berfungsi, maka lakukan percobaan dengan
mengamati bentuk medan magnet atau garis gaya magnet selama
perhatikan gambar di bawah ini
1. MENENTUKAN ARAH GAYA LORENTZ
Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan kanan
diatur sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan tegak lurus
juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah
arus listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F) di tunjukkan oleh jari
tengah.
perhatikan gambar berikut :

Gaya lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut :


(1) kuat medan magnet (B)
(2) besar arus listrik (I)
(3) panjang penghantar
sehingga dapat dirumuskan
F = B.I.L
keterangan :
F adalah gaya lorentz (N)
B adalah kuat medan magnet (Tesla)
I adalah kuat arus listrik (A)
L adalah panjang penghantar (m)

1. Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
[1]
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.[1] Contoh arus
listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan

mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-
200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir.[2][3] Dalam kebanyakan sirkuit
arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai
dengan hukum Ohm.[1]

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.[4]
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A).[4] Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain
dalam ruang hampa udara.[4]

Fisika
Arus yang mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar
dari percabangan tersebut. Untuk arus yang konstan, besar arus dalam Ampere dapat
diperoleh dengan persamaan:di mana adalah arus listrik, adalah muatan listrik, dan
adalah waktu (time). Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu
waktu tertentu. Karena muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang
mengalir keluar haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam[5] sehingga

1) Arah arus

Definisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-) baterai
(kebalikan arah untuk gerakan elektronnya)[5]

Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan partikel
bermuatan positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus konvensional.[7]
Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif baterai menuju ke
kutub negatif.[5] Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam sebuah penghantar
listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang didorong oleh medan
listrik mengalir berlawan arah dengan arus konvensional.[5] Sayangnya, dengan alasan
sejarah, digunakan konvensi berikut ini:[5]

Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya dari pembawa
muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan adalah muatan
negatif dan bergerak pada arah berlawanan.[5]

Konvensi demikian dapat digunakan pada sebagian besar keadaan karena dapat
diasumsikan bahwa pergerakan pembawa muatan positif memiliki efek yang sama
dengan pergerakan pembawa muatan negatif.[5]

2) Rapat arus
Rapat arus (bahasa Inggris: current density) adalah aliran muatan pada suatu luas
penampang tertentu di suatu titik penghantar.[5] Dalam SI, rapat arus memiliki satuan
Ampere per meter persegi (A/m2).[5] di mana adalah arus pada penghantar, vektor J
adalah rapat arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan gerak muatan jika
muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif, dan dA adalah vektor
luas elemen yang tegak lurus terhadap elemen

2. Kelajuan hanyutan
Saat sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di dalamnya
bergerak secara acak tanpa perpindahan bersih ke arah mana pun juga.[5] Sedangkan
saat arus listrik mengalir melalui penghantar, elektron tetap bergerak secara acak
namun mereka cenderung hanyut sepanjang penghantar dengan arah berlawanan
dengan medan listrik yang menghasilkan aliran arus.[5] Tingkat kelajuan hanyutan
(bahasa Inggris: drift speed) dalam penghantar lebih kecil dibandingkan dengan
kelajuan gerak-acak, yaitu antara 10-5 dan 10-4 m/s dibandingkan dengan sekitar 106
m/s pada sebuah penghantar tembaga.[5]

1 Arus Listrik AC (Bolak-balik)


Seperti namanya, arus listrik AC (Alternating Current) merupakan jenis arus yang
tidak mengalir secara searah. Melainkan bolak-balik. Tokoh yang menemukan arus
listrik AC ialah Nicola Tesla, yang merupakan ilmuwan, fisikawan, dan teknisi listrik
berkebangsaan Serbia-Amerika. Arus AC memiliki nilai dan arah yang selalu
berubah-ubah dan akan membentuk suatu gelombang yang bernama gelombang
sinusoida. Pada arus listrik AC, dikenal yang namanya frekuensi. Yang mana
besarnya frekuensi ini berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia, arus listrik AC
yang ditetapkan oleh PLN memiliki frekuensi sebesar 50 Hertz. Sedangkan
tegangan standar untuk arus bolak-bali 1 fasa di Indonesia adalah 220 Volt. Contoh
penggunaan dari arus listrik AC pun sangat banyak. Anda bisa dengan mudah
menjumpainya dimana-mana. Hampir semua alat-alat yang ada di rumah anda
menggunakan arus listrik AC.

2 Arus Listrik DC (Searah)

Arus Listrik DC (Dirrect Current) merupakan arus yang mengalir secara searah.
Ilmuwan yang menemukan jenis arus listrik ini ialah Thomas Alva Edison yang
merupakan seorang penemu dan pengusaha berkebangsaan Amerika. Awalnya arus
DC dikira mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Namun kini banyak
ilmuwan yang mengatakan bahwa sebenarnya arus listrik DC mengalir dari Kutub
negati ke kutub positif. Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang
bermuatan positif yang membuatnya seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke
kutub negatif. Pada arus DC, tegangan listrik memiliki nilai dan arah yang tetap.
Contoh penggunaan dari arus DC dalam kehidupan sehari-hari juga cukup banyak.
Seperti pada handphone, laptop, radio, dan komputer. Biasanya, arus listrik DC
disimpan dalam bentuk baterai yang umum digunakan pada jam dinding, remot TV,
dan lain-lain.

3. Kaitan Arus Listrik AC dan DC


Meskipun berbeda jenis, kedua jenis arus listrik ini seringkali digunakan untuk
melistriki suatu alat secara bersamaan. Misalnya saat mencharge handphone. Ketika
anda menghubungkan charger ke stop kontak, arus listrik AC yang masuk tidak
langsung dihubungkan ke baterai handphone. Melainkan dikonversi terlebih dahulu
menjadi arus DC oleh adaptor yang terdapat pada charger handphone. Setelah
dikonversi menjadi arus DC, barulah arus tersebut masuk ke dalam baterai
handphone.

4. Rangkaian seri dan paralel

Sebuah rangkaian seri dengan sumber tegangan dan 3 resistor

Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan dengan
berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan parallel. Rangkaian yang
disusun secara sejajar disebut rangkaian seri, sedangkan rangkaian yang disusun secara
berderet disebut rangkaian paralel. Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui
satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen.[1][2] Pada rangkaian
paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlahan
arus yang melewati tiap komponen.[1]

Anggap sebuah rangkaian sederhana yang terdiri dari 4 lampu dan satu baterai 6 V. Jika
keempat lampu terhubung seri, maka arus yang melewati tiap lampu sama dan voltage drop
turun 1.5 V setiap lampu, yang mungkin tidak cukup untuk menyalakan semua lampu. Jika
keempat lampu terhubung paralel, arus yang melalui tiap lampu akan digabungkan,
sedangkan voltage drop turun melalui tiap lampu dan semuanya bisa menyala.

Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah
yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih
banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut,
susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya
adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap
berfungsi sebagaimana mestinya

Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel
(kadang disebut sebagai rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi).

Rangkaian seri

Pada rangkaian seri, arus yang lewat besarnya sama tiap elemen.

Resistor

Total hambatan resistor pada rangkaian seri sama dengan jumlahan masing-masing
hambatan:

Konduktansi listrik berkebalikan dengan hambatan. Total konduktansi pada rangkaian seri
dari resistor dapat dihitung dari persamaan berikut:

Untuk kasus khusus dengan 2 resistor dipasang seri, total konduktansi sama dengan:

Induktor

Induktor juga mengikuti hukum yang sama:


Namun, dalam beberapa kasus sulit untuk menghindari induktor yang berdekatan untuk
saling mempengaruhi, karena medan magnet dari satu elemen akan terhubung dengan elemen
lainnya. Pengaruh ini didefinisikan pada induktansi-saling M. Jika 2 induktor dipasang seri,
ada kemungkinan besarnya induktansi sama tergantung dari medan magnet dari kedua
induktor mempengaruhi satu sama lain.

Kapasitor

Kapasitor mengikuti hukum berkebalikan. Total kapasitansi yang dipasang seri sama dengan
dari jumlah kebalikan masing-masing elemen:

Rangkaian paralel
.
Pengertian Alat Ukur Listrik
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran - besaran listrik yang
mengalir seperti hambatan listrik (R), Kuat Arus listrik (I), Beda Potensial listrik (V), Daya
listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yang digunakan yaitu alat ukur analog
dan alat ukur digital.
(Baca juga :Pengertian Energi Listrik, Fungsi Energi Listrik, dan Sumber Energi Listrik)

1. TANG.
Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang terbuat dari baja
dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
Jenis-jenis Tang :

a. Tang kombinasi.
Tang kombinasi digunakan untuk memegang,memuntir dan memotong benda kerja,
misal kawat penghantar ( kabel ). Penggunaan tang kombinasi tidak boleh memotong kabel
dengan cara tang dipukul dengan palu, karena akan merusak palu

b. Tang potong
Tang potong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel.

c. Tang lancip
Tang lancip digunakan untuk memegang benda kerja yag kecil, bisa juga digunakan
untuk membuat mata sambungan. Biasanya tang lancip juga dilengkapi dengan pemotong
kabel
d. Tang bulat .
Tang bulat khusus digunakan untuk membuat mata sambungan ( mata itik ) pada
ujung kabel . Kepala tang berbentuk silinder ( bulat )

e. Tang pemegang.
Tang ini dirancang khusus untuk memegang benda kerja. Tidak dilengkapi dengan
bagian pemotong

2. OBENG
Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng dibuat
dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti kayu,plastik,atau karet
keras. Mata obeng dibedakan menjadi 2 macan,yaitu obeng pipih ( minus ) dan obeng bintang
( plus ).
3.Test Pen
Test Pen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Test Pen hanya sekedar
untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar listrik, tidak untuk mengetahui
besar teganganlistrik.

1. SOLDER LISTRIK
Pada pekerjaan instalasi, solder listrik digunakan untuk menyolder sambungan kawat
dan mata itik,agar sambungannya sempurna.

Berikut adalah alat-alat ukur listrik dan fungsinya yang sering digunakan :
1. Amperemeter
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus DC
maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet
dengan elemen listrik. Jika Anda akan mengukur arus yang mengalir pada sebuah penghantar
dengan memakai Amperemeter maka wajib Anda pasang secara seri dengan cara memotong
penghantar agar arus mengalir melalui Amperemeter.

2. Voltmeter

Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah
rangkaian listrik tertutup. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang
diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada
sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar
berfungsi sebagai Anode sedangkan yang di tengah sebagai Katode. Pada Umumnya tabung
tersebut berukuran 15 cm x 10 cm.

3. Ohm meter
Ohm meter ialah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup
atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat Ohm meter ini menggunakan
galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat atau mengalir pada sebuah
hambatan listrik (R) , yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.

4. Wattmeter

Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi
listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.

5.Multimeter
Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan
listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).
Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan
multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah
tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran. Namun, dari kedua jenis multimeter tersebut
dapat mengukur listrik AC maupun DC.

6. Tang ampere
Biasa digunakan untuk mengukur arus, sama seperti ampere meter, namun perbedaannya
adalah sobat dapat membawa tang ampere ini kemapun asal akan jangan ke alam akhirat.....
maksudnya?
Penggunaan tang ampere yang lebih mudah membuat tang ampere sangat digemari oleh para
teknisi, karena hanya dengan memasukan kabel berarus listrik kedalam lingkupan tang ampere
dan hasilnya dapat terlihat, mudah bukan.

Terakhir

7. Avo meter

Avometer adalah alat ukur kombinasi dari 3 alat ukur yang sangat penting bagi seorang teknisi
listrik yaitu Ampere, Volt, dan Ohm meter
Avometer adalah alat ukur yang sangat umum digunakan oleh para ahli karena selain dengan
keunggulannya mencakup banyak fungsi, namun harganya yang murah dan barang yang
mudah dibawa adalah keunggulan lain dari Avometer.

Vous aimerez peut-être aussi