Vous êtes sur la page 1sur 8

Pengenal 16 Warna Dasar Untuk Buta Warna Dengan

Output Suara

Okta Setia Pratama1, Eru puspita,ST,M.Kom2, Hary Oktavianto,ST2


1
Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS
2
Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, INDONESIA
Tel: +62 (31) 594 7280; Fax: +62 (31) 594 6114
email : takato_narizawa@yahoo.com

Abstrak Seorang penderita buta warna sering Karena kemajuan teknologi yang sangat pesat,
sekali sulit membedakan warna-warna dalam kehidupan persoalan tersebut dapat diatasi. Beberapa teknologi sudah
sehari-harinya, apalagi dalam hal memilih warna dalam dapat dibuat di Indonesia, termasuk teknologi instrumentasi.
berpakaian. Berpakaian sendiri perlu keserasian untuk Saat ini teknologi sudah banyak dilengkapi sensor yang salah
terlihat rapi dan pas dalam kondisi yang diinginkan . Namun satu fungsinya untuk mengenali.
kenyataanya para penderita buta warna sering sekali Teknologi instrumentasi yang dapat mengenali warna
kesulitan membedakan warna-warna dalam baju yang dia disebut sensor warna. Banyak sekali kegunaan sensor warna
kenakan, semua warna akan terlihat hitam dan putih saja dalam kehidupan sehari-hari. Sensor warna tersebut bisa
( Buta warna total ). Tidak hanya untuk berpakaian saja membantu para buta warna membedakan tiap-tiap warna dasar
dalam memilih dan membedakan warna benda yang mereka yang mereka temui. Dalam proyek yang dilakukan
lihat saja tampak susah. Saya memahami tentang ditambahkan sebuah output berupa suara yang bisa membantu
permasalahn tersebut dan mencoba mencari solusinya. memberitahukan warna apa yang terdeteksi oleh sensor
Karena permasalahan di sini adalah warna maka saya akan tersebut sehingga para buta warna tidak lagi mengira-ngira
merencanakan suatu alat yaitu, Pengenal 16 warna dasar warna-apa saja yang mereka temui atau mereka lihat.
untuk buta warna dengan output suara. Dengan adanya alat
ini diharapkan para penderita buta warna mampu mampu
II. DASAR TEORI
mengenali warna-warna apa saja yang mereka lihat.
Walaupun warna yang mereka lihat tetap hitam-putih atau
satu warna saja, tapi setidaknya mereka tahu warna apa saja A. WARNA
yang ada di hadapan mereka. Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik
sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atausecara
Kata kunci: sensor warna, buta warna. subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera
pengelihatan. Secara obyektifatau fisik, warna dapat diberikan
I. PENDAHULUAN oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang
gelombang,cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah
Mata adalah salah satu indera atau bagian tubuh yang satu bentuk pancaran energi yang merupakanbagian yang
sangat vital fungsinya. Kehilangan salah salah satu fungsinya sempit dari gelombang elektromagnetik.
dapat berakibat fatal, salah satu fungsi mata adalah dapat Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia
mengenali warna. Hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer.
sebagian orang yaitu para penyandang buta warna. Terkadang Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai
mereka mengira-ngira warna apa yang mereka temui atau melalui prisma kaca menjadiwarna-warna pelangi yang
mereka lihat. disebut spectrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya

1
warna ungu,violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. c. Warna Tersier
Di luar cahaya ungu /violet terdapat gelombang-gelombang Adalah warna yang dihasilkan dari campuran satu
ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Proses warna primer dengan satu warna sekunder dalam sebuah
terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang ruang warna.
menimpa suatu benda, dan benda tersebut
memantulkancahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah
warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmenbenda
tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna
lainnya. Benda berwarna hitamkarena sifat pigmen benda
tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu Gambar 2.3 Warna Tersier
bendaberwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut
memantulkan semua warna pelangi. Warna dibedakan B. SUSUNAN RGB WARNA
menjadi tiga yaitu warn primer, warna sekunder dan warna Dari definisi warna yang sudah dijelaskan untuk
tersier. menyajikan warna tertentu dapat dengan mudah dilakukan,
yaitu dengan mencampurkan ketiga warna dasar RGB
a. Warna Primer (red,green,blue), Tabel 2.1 berikut memperlihatkan contoh-
Menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah contoh warna yang bisa digunakan.
warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari Tabel 2.1 Contoh-contoh warna dalam hexadecimal
kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia
mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah,
Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut,
dikatakan tiga warna primer adalah:
1. Merah
2. Biru
3. Kuning
Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang
dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer Untuk mengetahui kombinasi warna, perlu dibuat
menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder suatu program yang dapat menampilkan warna sesuai dengan
dengan warna primer menghasilkan warna tersier. nilai yang dimasukkan sehingga dapat dicoba kombinasi
warna RGB sesuai gambar 2.4.

Gambar 2.1 Warna Primer Gambar 2.4 Komponen RGB

b. Warna Sekunder C. BUTA WARNA

Adalah warna yang dihasilkan dari campuran dua Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan
warna primer dalam sebuah ruang warna. ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu
spektrum warna tertentu akibat faktor genetis Genetis.
Kebanyakan orang pasti berpikir bahwa 'Dunia' penderita Buta
Warna itu hanya ada dua warna membosankan , yaitu hitam
dah putih, ini salah, karena ternyata penderita buta warna
berbeda jenisnya. Berikut jenis-jenis penderita buta warna.
Gambar 2.2 Warna Sekunder

2
a. Trikromasi mengeluarkan arus yang besarnya sebanding dengan kadar
warna dasar cahaya yang menimpanya. Arus ini kemudian
Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas
warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Jenis buta dikonversikan menjadi sinyal kotak dengan frekuensi
sebanding dengan besarnya arus[2]. Frekuensi Output ini bisa
warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga
klasifikasi turunan pada trikomasi: Protanomali, seorang buta diskala dengan mengatur kaki selektor S0 dan S1. Dengan
warna lemah mengenal merah. Deuteromali, warna hijau akan demikian, program yang kita perlukan untuk mendapatkan
komposisi RGB adalah program penghitung frekuensi.
sulit dikenali oleh penderita Trinomali (low blue), kondisi di
mana warna biru sulit dikenali penderita.
Tabel 2.2 Koneksi TCS 3200 dengan DB-Expander

b. Dikromasi
Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak
ada. Ada tiga klasifikasi turunan: Protanopia, sel kerucut
warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna
merah atau perpaduannya kurang. Deuteranopia, retina tidak
memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.
Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.

c. Monokromasi
Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai D. Mikrokontroler ATmega 16
buta warna oleh orang umum. Kondisi ini ditandai dengan
Mikrokontroler berfungsi sebagai pusat pengolahan data
retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon
dan pengendali bagi perangkat lain seperti sensor TCS230 dan
warna. Hanya warna hitam dan putih yang mampu diterima
pemanggilan suara dari slot Mini SD. Untuk memenuh
hal ini jarang terjadi dan kemungkinannya kecil.
kebutuhan memori program yang cukup besar, maka
digunakan mikrokontroler ATmega16.
C. Sensor Warna TCS230 Fitur-fitur yang yang dimiliki ATmega16 sebagai berikut:
Terdapat komponen utama di dalamnya yaitu Mikrokontroler AVR 8 Bit yang memiliki
photodiode dan pengkonversi arus ke frekuensi. Gambar 1
kemampuan tinggi, dengan daya rendah.
menunjukkan sketsa fisik dari TCS3200.
Memiliki kapasitas Flash memori 16 KByte,
EEPROM 512 Byte dan SRAM 1Kbyte.
Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B,
Port C dan Port D.
CPU terdiri atas 32 register.
Unit Interupsi internal dan eksternal.
ADC internal dengan fidelitas 10 bit 8 channel.
Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan
Gambar 2.5. Fisik dan blok fungsional TCS3200
kecepatan maksimal 16 MHz.
Port USART untuk komunikasi serial.
Photodiode pada IC TC3200 disusun secara array
8x8 dengan konfigurasi: 16 photodiode untuk menfilter warna Dengan fitur-fitur seperti diatas, pembuatan alat
merah, 16 photodiode untuk memfilter warna hijau, 16 menggunakan ATmega16 menjadi lebih sederhana dan tidak
photodiode untuk memfilter warna biru, dan 16 photodiode memerlukan IC pendukung yang banyak.
tanpa filter.
Kelompok photodiode mana yang akan dipakai bisa
diatur melalui kaki selektor S2 dan S3.Photodiode akan

3
1. Peta memory pada ATmega 16 E. ISD25120

Arsitektur AVR mempunyai dua memori utama, ISD25120 merupakan salah satu chip recorder yang
yaitu memori data dan memori program. Untuk penyimpanan memiliki kualitas bagus untuk melakukan perekaman atau
putar ulang selama 120 detik. Perlengkapan CMOS juga
data program, ATmega16 memiliki memori EEPROM sebesar termasuk didalamnya, microphone, preamplifier, automatic
512 Byte. Selain itu, ATmega16 terdiri atas 16 Kbyte Onchip gain control (AGC), antialiasing filter, smoothing filter, dan
In-System Reprogrammable Flash memory untuk menyimpan speaker amplifier.
program. Gambar 2.6 menunjukkan peta memory pada Dalam hal kualitas suara, ISD25120 memiliki masukan
ATmega 16. sampling frequency sekitar 8.0 KHz. Contoh suara akan
disimpan secara langsung ke dalam IC pada bagian
nonvolatile memory tanpa proses digitalisasi dan kompresi,
sehingga suara yang tersimpan tidak akan hilang jika sumber
daya pada IC dilepas. Penyimpanan suara analog secara
langsung dengan bantuan microphone, sedangkan tiruan dari
suara asli, musik, nada, dan efek suara bisa dimasukkan ke
dalam IC ini dengan bantuan kabel keluaran audio yang
disambungkan dengan salah satu pin dari IC.
Selain itu, ISD25120 juga bisa dihubungkan dengan
mikrokontroler. Jalur alamat dan jalur kendali bisa
dihubungkan dengan input/output pada mikrokontroler dan
dapat dimanipulasi untuk menampilkan variasi dari tugas.
Termasuk didalamnya kumpulan pesan yang terekam, urutan
Gambar 2.6. Peta memory ATmega 16 pesan suara, serta pengelolaan pesan suara yang ada di dalam
ISD25120 dan berikut ini pada gambar 2.8 adalah konfigurasi
pin ISD2560/2575/2590/25120
AVR ATmega16 mempunyai memori data yang terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu 32 register umum, 64 register I/O dan
1 Kbyte SRAM internal.

2. Pin Konfigurasi ATMega16


Dalam menentukan port mana saja yang akan
digunakan sebaiknya terlebih dahulu melihat pin-pin
konfigurasi yang terdapat pada ATMega 16

Gambar 2.8 Konfigurasi pin ISD25120

III. PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN


PERANGKAT LUNAK

A. Pembuatan Perangkat Keras


Pada tahap pembuatan perangkat keras ini terdiri dari
sensor warna TCS230 dengan minimum system berbasis
ATMega 16 sebagai kontrolernya. Tahap pengenalan warna
Gambar 2.7 Pin konfigurasi ATMega16 terdapat pada sensor TCS230 di dalamnya juga terdapat tahap
pengkonversian dari arus dari warna yang terdeteksi menjadi
gelombang pulsa yang frekuensinya setara dengan arus setelah
itu frekuensi yang merupakan susunan RGB warna yang
terdeteksi akan diproses dalam mikrokontroler untuk

4
START

disamakan dengan suara yang sudah tersimpan dalam IC


Suara ISD2510, setelah proses tersebut berhasil kemudian Objek yang
diamati
dikonversi diteruskan ke loudspeaker dengan filter yang sudah
ada pada rangkaian ISD25120.

Pembacaan
sensor

Penghitungan frekuensi
dari sensor dalam Warna tidak ada
mikrokontroler dalam database,
coba lagi

Pendefinisian
warna

Pencocokan
warna
dengan
database

Tidak

If
warna=suara

Ya

Suara dari
pendeteksian
yang
dikeluarkan

Gambar 3.1 Blok diagram hardware

B. Pembuatan perangkat lunak STOP


Pada pembuatan perangkat lunak ini akan dilakukan
pembuatan program pada mikrokontroler menggunakan Code
Vision AVR dapat dilihat dalam flowchart dengan mekanisme Gambar 3.2 Flow chart perancangan perangkat lunak
kerja :
Sensor membaca kemudian mikrokontroler menangkap
pembacaan sensor setelah itu memproses pembacaan tersebut. IV. PENGUJIAN DAN ANALISA
Proses dalam mikrokontroler adalah menyamakan warna yang
terdeteksi dengan suara yang telah tersimpan dalam memory
ISD25120. Jika proses tersebut sudah selesai maka A. Pengujian Sensor Warna TCS3200
mikrokontroler akan mengoutputkannya ke loudspeaker. Pada pengujian kali ini dilakukan pada 2 printer
Gambar 3.2 adalah skema/diagram alir jalannya system pada yang berbeda, satu bermerk Canon dan yang satu bermerk
proyek ini, EPSON, dalam pengujian sensor warna terdapat berbagai
kendala yaitu pencahayaan, untuk tegangan saat pengujian
pada kisaran 4-6 V. Dalam pengujian proyek ini
. menggunakan sekala terkecil dari data asli yang dikeluarkan
oleh Sensor warna. Tabel 4.1 adalah fungsi dari tiap-tiap pin
Sensor Warna untuk penentuan skala.

5
Tabel 4.2 Fungsi pin-pin TCS3200 Putih 11 13 18
Ungu 2 2 4

Nilai tersebut adalah frekuensi dari tiap-tiap warna


yang terdeteksi dan dijadikan acuan untuk memangil suara
kemampuan Berikut adalah sampel dari pendataan hasil pada ISD25120 hasil nilai tersebut bisa berubah-ubah karena
posisi sensor dengan objek tidak sesuai. Dalam pengujian kali
RGB pada masing-masing 16 warna dasar pada tabel 4.3 dan ini menggunakan skala 1 : 50 dari data yang sesungguhnya
tabel 4.4. untuk mengetahui bagaimana cara penentuan penskalaan
dapat dilihat pada tabel 4.2. Dan untuk mendapatkan nilai
tersebut adalah dari hasil konversi cahaya ke frekuensi yang
Tabel 4.3 Data pengujian sensor TCS3200 (EPSON) sudah menjadi kelebihan dari sensor warna ini.
EPSON TEST 1
R G B B. Pengujian ISD25120
Hitam 0 1 1 Dalam Pengujian kali ini dilakukan suatu tahapan
Merah 6 2 2 untuk memulai proses perekaman yang benar, tahapannya
adalah sebagai berikut:
Kuning 11 8 4
Biru muda 4 7 10 1. Tegangan masukan 5V
Biru 1 3 7 2. Atur dipswitch sebagai mode pengalamatan yaitu A8-
A9 dalam kondisi aktif low atau kondisi ground.
Hijau 3 5 3
3. Setelah A8-A9 sudah tersambung dengan ground
Merah muda 4 4 7
maka A0-A7 bisa sebagai alamat awal atau dengan
Coklat 2 1 1 mengkombinasikan switch A0-A7 hingga bisa sebagai
Kuning Tua 3 3 1 alamat awal.
Oranye 9 3 3 4. Setelah alamat awal sudah ada tinggal proses
Biru tua 1 2 3 perekaman yaitu CE+PR dalam keadaan aktif low atau
kedua tombol tersebut dipencet secara bersama-sama.
Hijau tua 2 3 2
5. Setelah selesai merekam akhiri dengan melepas
Abu-abu 3 4 6
CE+PR bersamaan kemudian pencet tombol CE
Hijau Muda 7 9 13 kembali untuk diposisikan sebagai pemutar ulang.
Putih 10 11 18 Hasil pengalamatannya dapat dilihat pada tabel 4.5
Ungu 2 2 4 dibawah ini,
Tabel 4.5 Pengalamatan awal
Tabel 4.4 Data pengujian sensor TCS 3200 (CANON) No Kata yang terekam Alamat A0-A7 Hex
CANON TEST 1 1 Hitam 11111111 0xff
R G B 2 Putih 11111110 0x7f
Hitam 0 1 1 3 Merah 11111101 0xbf
Merah 8 2 2 4 Hijau 11111100 0x3f
Kuning 10 8 4 5 Biru 11111011 0xdf
6 Kuning 11111010 0x5f
Biru muda 4 7 10
7 Hijau muda 11111001 0x9f
Biru 1 3 7
8 Hijau tua 11111000 0x1f
Hijau 3 5 3
9 Biru muda 11110111 0xef
Merah muda 4 4 7
10 Biru tua 11110110 0x6f
Coklat 2 1 1
11 Coklat 11110101 0xaf
Kuning Tua 3 3 1 12 Oranye 11110100 0x2f
Oranye 9 3 3 13 Abu-abu 11110011 0xcf
Biru tua 1 2 3 14 Ungu 11110010 0x4f
Hijau tua 3 3 2 15 Kuning tua 11110001 0x8f
Abu-abu 3 4 5 16 Merah muda 11110000 0x0f
Hijau Muda 7 9 12

6
C. Integrasi Perangkat keras dan perangkat lunak selalu berubah saat diintegrasikan dengan ISD25120 padahal
dalam pengambilan nilai RGB sudah benar-benar sesuai yang
Dalam pengujian pengintegrasian di dapatkan beberapa diharapkan. Terkadang dalam LCD juga demikian setelah
data yang ditampilkan pada LCD maupun dari output suara TCS3200 diintegrasikan dengan LCD hasil yang diperoleh
dari ISD25120. terkadang kurang akurat. Dalam hali ini harus dilakukan
Tabel 4.6 Pengujian ketepatan warna pada LCD
troubleshooting yang lama tapi fungsi delay di sini sangat
No Kata yang terekam Tampilan LCD penting juga.
1 Hitam Sesuai Sensor TCS3200 memang benar-benar sensitif terhadap
perubahan warna dan cahaya maka dalam pengujian
2 Putih Sesuai
dilakukan pada sampel warna padadua printer saja. Karena
3 Merah Sesuai
jika semua sampel warna di uji maka hasil yang harus diolah
4 Hijau Sesuai
akan sangat banyak dan akan memakan banyak waktu proses
5 Biru Sesuai
pengerjaan. Dan gambar 4.1 adalah bentuk alat secara
6 Kuning Sesuai
keseluruhan.
7 Hijau muda Sesuai
8 Hijau tua Tidak Sesuai
9 Biru muda Sesuai
10 Biru tua Sesuai
11 Coklat Sesuai
12 Oranye Sesuai
13 Abu-abu Sesuai
14 Ungu Sesuai
15 Kuning tua Sesuai
16 Merah muda Sesuai

Tabel 4.7 Pengujian ketepatan warna pada ISD25120 Gambar 4.1 Bentuk keseluruhan alat
No Kata yang terekam Tampilan LCD
1 Hitam Sesuai D. KESIMPULAN
2 Putih Sesuai
3 Merah Sesuai Dari pengerjaan proyek akhir yang telah dilakukan
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
4 Hijau Sesuai
5 Biru Sesuai TCS3200 merupakan sensor warna yang peka sekali
6 Kuning Sesuai terhadap pencahayaan di sekitar objek.
7 Hijau muda Sesuai Untuk pembacaan nilai RGB dari objek berwarna harus
8 Hijau tua Sesuai sekurang-kurangnya 2 cm karena nilai yang optimal adalah
di saat sensor berjarak 2-3 cm dari objek.
9 Biru muda Sesuai
Nilai RGB yang ditampilkan pada LCD sering sekali
10 Biru tua Sesuai berubah-ubah karena sensor TCS3200 sangat sensitif, oleh
11 Coklat Sesuai karena itu delay untuk menampilkan nilai harus
12 Oranye Sesuai diperbesar.
13 Abu-abu Sesuai ISD25120 merupakan salah satu chip recorder yang
14 Ungu Sesuai memiliki kualitas bagus untuk melakukan perekaman atau
putar ulang.
15 Kuning tua Sesuai
ISD25120 mempunyai kualitas suara yang sedikit
16 Merah muda Sesuai kurang, berbeda dengan ISD2560 yang jauh lebih keras
frekuensi yang dihasilkan tapi keunggulan ISD25120
Dalam pengujian pertama ini banyak terdapat error adalah database lebih besar dan waktu perekaman lebih
karena nilai dari RGB selalu berubah-ubah karena delay yang lama yaitu mencapai 2 menit.
terdapat masih kecil dalam hal ini harus diantisipasi dengan Jalur alamat dan jalur kendali pada ISD25120 bisa
bantuan LCD untuk melihat nilai RGB pada saat sedang diuji.. dihubungkan dengan input/output pada mikrokontroler dan
Dalam hal ini pencahayaan dan ketepatan jarak dapat dimanipulasi untuk menampilkan variasi dari tugas.
pemasangan sensor harus diperhatikan supaya didapat hasil Termasuk didalamnya kumpulan pesan yang terekam,
urutan pesan suara, serta pengelolaan pesan suara yang ada
yang tepat dan 2 cm-3 cm adalah hasil optimalnya, karena
di dalam ISD25120.
dalam hal pengujian selalu mengalami error karena nilai RGB

7
Proses perekaman yang baik untuk ISD25120 adalah Mengetahui,
dengan menggunakan tegangan masukan dari minimum Pembimbing 1 Pembimbing 2
sistem sebesar 5 volt dan dengan cara menutup
microphone dengan tissue agar suara yang dihasilkan lebih
halus..
Eru Puspita, ST, M.Kom Hary Oktavianto, ST, M.Sc
DAFTAR PUSTAKA NIP : 19691231.199501.1.011 NIP : 19761001.200212.1.001
[1]. Gunadhi, A. Sensor warna menggunakan kamera
video berbasis computer pribadi,Univerisitas Widya
Mandala,Surabaya;2002.
[2]. Delta Electronic. Sensor warna,;2009.
[3]. Anonim. Perbandingan frekuensi warna dengan
frekuensi keluaran TCS230,D3 Elektronika ITS;2010.
[4]. Alldatasheet,Website
http://www.google.com/document/tcs230.
[5]. Andrian, L & Hanggar,S. Sistem pengatur cat
otomatis menggunakan mikrokontroler,
ITS;2010.
[6]. 2010 Atmel Corporation. All rights reserved.
[7]. www.myavr.wordpress.com
[8]. http://rattosoft.blogspot.com/2011/12/rangkaian-
isd2560.html

Vous aimerez peut-être aussi