Vous êtes sur la page 1sur 35

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan subjek


yang dituju terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Keluarga berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang
sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika
tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga menempati posisi di
antara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan
kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus.
Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan
keuntungan kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam
pemberian pelayanan kesehatan, perawat harus memperhatikan nilai dan
budaya keluarga, sehingga keluarga dapat menerimanya.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan
keperawatan yang diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga sehingga
klien tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal yang terkait dengan
masalah kesehatannya. Perawat yang melakukan asuhan keperawatan di
rumah dengan tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan keluarga
dalam pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan terhadap anggota
keluarga yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan TBC?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami asuhan keperawatan keluarga pada klien TBC
1.4 Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan keluarga pada klien
dengan TBC

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kasus

Bapak S 60 tahun duda 10 orang anak yang tinggal bersama dengan


Bapak S. Bapak S menderita TB paru sejak tiga bulan yang lalu. Bapak S
sudah berobat ke puskesmas. Tapi satu minggu yang lalu obat habis dan tidak
melanjutkan kontrol karena merasa sudah sembuh dan tidak ada keluhan.
Anak Bapak S mempunyai seorang istri dan dua orang anak balita usia satu
tahun. Sejak kemarin Bapak S batuk-batuk tapi tidak ada dahak. Rumah
Bapak S tidak ada ventilasi, ada jendela tapi tidak pernah dibuka.

2.2 Pengkajian
Data Umum
a. Kepala Keluarga
Nama : Anak Tn. S
Jenis Kelamin : Laki Laki
Umur : x Tahun

b. Susunan Anggota Keluarga

c. Genogram
No. NAMA L/P USIA HUB.KK PEND PEKJ KET

1. Tn. S L 60 tahun Mertua - - Sakit


2. Anak Tn. S L x tahun Anak - - Sehat
3. Istri Anak P x tahun Anak - - Sehat
Tn. S
4. Cucu Tn. S x 3 tahun Anak - - Sehat
5. Cucu Tn. S x 1 tahun Anak - - Sehat

2
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit

: Meninggal
: Tinggal serumah

d. Jenis / type Keluarga


Jenis keluarga besar

1. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi
a. Penghasilan Dan Pengeluaran
-
b. Suku Dan Agama
-

2. Kegiatan Sehari-hari
a. Waktu Senggang/Hiburan/Rekreasi

4. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap
usia pertengahan. Bapak Tn. S duda mempunyai seorang anak dan

3
sudah beristri serta dua orang anak balita dengan usia tiga tahun
dan satu tahun.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


-

5. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


a. Riwayat Keluarga Sekarang
Riwayat kesehatan anggota keluarga baik, kecuali Tn. S.
Sejak kemarin Tn. S batuk tanpa dahak, mempunyai riwayat TBC
sejak 3 bulan yang lalu dan sudah berobat dipuskesmas. Satu
minggu yang lalu obat habis dan belum kembali control.

b. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Keluarga Tn S tidak ada yang menderita penyakit TBC
sebelumnya.

c. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Tn. S sudah pernah menjalani pengobatan TBC di
puskesmas tiga bulan yang lalu.

6. Faktor Lingkungan
a. Karakteristik Perumahan
Rumah Tn. S terdapat jendela yang tidak pernah dibuka dan
tidak ada ventilasi.
b. Karakteristik Tetangga Dan Komunikasi RW
-
c. Mobilitas Geografis Keluarga
-
d. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan
Masyarakat
-
e. Sistem Pendukung Keluarga
-
6. Struktur Keluarga

4
a. Pola Komunikasi Keluarga

b. Struktur Kekuatan Keluarga

c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )

d. Nilai Dan Norma Keluarga

7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
-
b. Fungsi Sosialisasi
-
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Keluarga belum mampu mengenal dan memahami masalah Tn.
S yang menderita TBC mengenai pengobatan dan pencegahan
penularannya
2) Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit
(Tn. S), mengenai program pengobatan TBC yang berhenti
sebelum 6 bulan dan sudah satu minggu obat habis
3) Keluarga belum mampu melakukan modifikasi penataan rumah
sehat, adanya jendela belum dimanfaatkan secara optimal.

d. Fungsi Reproduksi
Tn. S duda memiliki satu orang anak yang sudah beristri serta
mempunyai dua balita usia tiga tahun dan satu tahun.
e. Fungsi Ekonomi
-
8. Stres Dan koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
c. Strategi Adaptasi Disfungsional

A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik yang terdiri dari
a. Riwayat kesehatan sekarang :

5
Sejak kemarin Tn. S batuk tanpa dahak, sudah satu minggu
yang lalu obat TBC habis dan belum kembali control.

b. Riwayat kesehatan masa lalu :


Mempunyai riwayat TBC sejak 3 bulan yang lalu dan
riwayat berobat dipuskesmas.

Pemeriksaan Fisik :
- Tanda-tanda vital dan pemeriksaan sistem B1-B6

B. Harapan Keluarga
-

C. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS :
- Mengatakan sudah satu Ketidakmampuan Bersihan jalan
minggu obat habis dan tidak keluarga Tn. S napas tidak efektif
melanjutkan control dalam merawat pada Tn. S
DO : anggota yang sakit
- Tn. S batuk-batuk tapi tidak
mengeluarkan dahak
2. DS :
- Tn. S tinggal bersama Ketidakmampuan Kerusakan
anaknya yang beristri keluarga Tn. S penatalaksanaan
dengan dua orang anak dalam modifikasi pemeliharaan
balita lingkungan rumah rumah keluarga

6
DO : yang sehat Tn. S
- Rumahnya tidak ada
ventilasi
- Terdapat jendela tapi tidak
pernah dibuka
3. DS :
Ketidakmampuan
- Tn. S tinggal bersama Resiko penyebaran
keluarga dalam
anaknya yang beristri infeksi (penularan
mengambil
dengan dua orang anak penyakit) TBC
keputusan yang
balita pada anggota
tepat mengenai
DO : keluarga Tn S
tindakan
- Rumahnya tidak ada
pencegahan
ventilasi
penyakit TBC
- Terdapat jendela tapi tidak
pernah dibuka
4. DS :
- Tn.S mengatakan sudah Ketidakmampuan Manajemen
pernah berobat di puskesmas keluarga Tn. S regimen terapeutik
tiga bulan yang lalu dalam pada Tn. S tidak
- Mengatakan sudah satu memanfaatkan efektif
minggu obat habis dan tidak fasilitas kesehatan
melanjutkan control yang ada
DO :
- Tn. S batuk-batuk tapi tidak
mengeluarkan dahak
5. DS :
- Tn.S mengatakan sudah Ketidakmampuan Kurangnya
pernah berobat di puskesmas keluarga Tn. S pengetahuan
tiga bulan yang lalu dalam mengenal keluarga Tn. S
- Mengatakan sudah satu penyakit TBC mengenai kondisi
minggu obat habis dan tidak dan pengobatan
melanjutkan control pada Tn. S

7
- Mengatakan merasa sudah ketidakmampuan
sembuh karena tidak ada keluarga Tn. S
keluhan dalam mengenal
penyakit TBC

D. Skoring Masalah
1. Bersihan jalan napas tidak efektif pada Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam merawat anggota keluarga
yang sakit

NO Kreteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 3/3 Batuk tanpa dahak
Aktual yang dialami Tn. S bila
tidak segera diberikan
terapi kembali, maka
akan semakin
memperparah kondisi
penyakit TBC yang
diderita dan
membahayakan
kesehatan Tn. S
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Tn. S dan keluarga
masalah dapat tidak memahami
diubah : kondisi batuk tanpa
Sebagian dahak pada Tn. S,
namun adanya
keluarga yang
menemani dan
merawat Tn. S yaitu

8
anak Tn. S dan istrinya
untuk membantu Tn.S
dalam melanjutkan
terapi TBC. Tn.S
sudah pernah berobat
ke puskesmas sehingga
telah mengetahui
prosedur pengobatan
TBC di puskesmas.
3. Potensial 2/3 x 1 2/3 Sudah satu minggu Tn.
masalah untuk S mengalami batuk
dicegah : dan tidak segera
Cukup kembali ke puskesmas
untuk melanjutkan
terapi setelah putus
dari pengovbatan tiga
bulan yang lalu.
4. Menonjolnya 1x1 1 Keluarga tau bahwa
masalah: Tn. S sakit 3 bulan
Ada masalah yang lalu namun
tapi tidak perlu setelah menjalani
ditangani terapi 3 bulan dan obat
sudah habis, merasa
sudah sembuh dan
tidak perlu
melanjutkannya.
Total 3 2/3

2. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah keluarga Tn. S


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam
memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

9
NO Kreteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Apabila keadaan tersebut
Ancaman
tidak diatasi maka akan
kesehatan
membahayakan
kesehatan anggota
keluarga yang lainya
karena penataan rumah
tidak sehat dan
memerlukan
pencahayaan serta
ventilasi yang cukup.
1. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Adanya sumber daya
masalah dapat keluarga dalam bentuk
diubah : fisik yaitu keberadaan
Mudah anak Tn. S dan istrinya
yang dapat memperbaiki
penataan rumah dengan
membuat ventilasi
sederhana serta sudah
tersedianya jendela
dirumah, hanya saja
tidak dibuka dan belum
difungsikan maksimal.
2. Potensial 2/3 x 1 2/3 Tn. S sudah 3 bulan yang
masalah untuk lalu menderita TBC
dicegah : tetapi Tn. S dan keluarga
Cukup tidak menganggap pelik
dan belum ada tindakan
untuk mengubah tatanan
rumah yang sehat.
3. Menonjolnya x1 Keluarga mengetahui
masalah: jika Tn. S sakit TBC

10
Ada masalah, selama 3 bulan, namun
tapi tidak perlu keluarga tidak
ditangani memperhatikan penataan
rumah seperti jendela yg
tidak pernah dibuka dan
tidak segera membuat
ventilasi.
Total 3 5/6

3. Resiko penyebaran infeksi (penularan penyakit) TBC pada anggota keluarga


Tn S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengambil
keputusan yang tepat mengenai tindakan pencegahan penyakit TBC

NO Kreteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Resiko penularan TB
Resiko paru pada anggota
keluarga yang lain
karena riwayat TB paru
Tn. S
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Tn. S sudah pernah
masalah untuk berobat ke puskesmas,
diubah : dipuskesmas
Sebagian kemungkinan sudah
diberikan mengenai
penularan TBC, jika
Tn. S kembali kontrol,
maka akan mendapat
informasi mengenai
keputusan tindakan
pencegahan penularan
TBC yang tepat.
3. Potensial 1/3 x 1 1/3 Sudah ada jendela tapi

11
masalah untuk belum ada kesadaran
dicegah : dari keluarga yang
Rendah memutuskan untuk
segera melakukan
tindakan pencegahan
sederhana yaitu rajin
membuka jendela pada
pagi dan siang hari.
4. Menonjolnya 0x1 0 Keluarga tau bahwa Tn.
masalah : S menderita TBC, akan
Masalah tidak tetapi belum dapat
dirasakan memutuskan tindakan
tepat untuk mencegah
penularan TBC dan
merasa bahwa Tn. S
sudah sembuh.
Total 2

4 Manajemen regimen terapiutik tidak efektif pada Tn. S berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam memanfaatkan fasilitas yang ada

NO Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Terapi yang terputus
Aktual telah menggagalkan
pengobatan awal Tn.
S. Oleh karena itu,
perlunya pengulangan
program pengobatan
untuk mengatasi
penyakit TBC pada Tn.
S.

12
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Pemahaman keluarga
masalah dapat dan Tn. S
diubah : menganggap sudah
sebagian sembuh, tetapi adanya
puskesmas dan Tn. S
pernah menjalani
pengobatan puskesmas
tersebut. Selain, itu.
masih ada keluarga
yang menemani dan
merawat Tn. S yaitu
anak Tn. S dan istrinya
untuk melanjutkan dan
menjadi pengawas
minum obat Tn. S.
3. Potensial 3/3 x 1 1 Sudah satu minggu
masalah untuk Tn. S mengalami batuk
dicegah : dan tidak segera
Tinggi kembali ke puskesmas
untuk melanjutkan
terapi. Tetapi Tn. S
sudah pernah berobat
ke puskesmas
sebelumnya maka
fasilitas yang sudah
ada serta dapat
dijangkau
kemungkinan dapat
memudahkan Tn. S
berobat rutin kontrol
teratur.

13
5 Menonjolnya 0x1 0 Keluarga tau bahwa
masalah: Tn. S sakit 3 bulan
Masalah tidak yang lalu namun
dirasakan setelah menjalani
terapi 3 bulan dan obat
sudah habis, merasa
sudah sembuh dan
tidak perlu
melanjutkannya.
Total 3

5. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. S mengenai kondisi dan pengobatan


TBC pada Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S
dalam mengenal penyakit TBC

NO Kreteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Keluarga tidak mengenal
Aktual dan memahami
mengenai penyakit TBC
pada Tn. S sehingga
tidak tahu menenai
kondisi dan pengobatan
TBC yang benar.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Memerlukan bahasa
masalah dapat singkat jelas agar
diubah : mencapai pemahaman
Sebagian dan meningkatkan
pengetahuan mengenai
TBC yang dapat
diberikan oleh keluarga
misalnya dari

14
puskesmas.
3. Potensial 1/3 x 1 1/3 Kemungkinan masalah
masalah untuk dapat dicegah rendah
dicegah : karena keluarga tidak
Rendah mengenal penyakit TBC
sehingga tidak
memahami kondisi Tn.S
4. Menonjolnya 0x1 0 Keluarga tidak sadar bila
masalah: ada masalah
Masalah tidak
dirasakan
Total 2 1/3

2.3 Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. Bersihan jalan napas tidak efektif pada Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah keluarga Tn. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam
modifikasi lingkungan rumah yang sehat
3. Manajemen regimen terapiutik tidak efektif pada Tn. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam memanfaatkan fasilitas
yang ada
4. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. S mengenai kondisi dan
pengobatan TBC pada Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn. S dalam mengenal penyakit TBC
5. Resiko penyebaran infeksi (penularan penyakit) TBC pada anggota
keluarga Tn S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S
dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai tindakan
pencegahan penyakit TBC

15
16
2.4 Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan umum Tujuan khusus Kriteria Standart Intervensi


1. Bersihan jalan Setelah diberikan a. Keluarga Tn. S Knowledge a. Keluarga mampu 1) Gali pengetahuan
napas tidak asuhan mampu menyatakan keluarga mengenai
efektif pada keperawatan mengenal konsep TBC penyakit TBC pada Tn.
Tn. S selama 2x24 jam dampak dari (pengertian, S
berhubungan diharapkan permasalahan penyebab, gejala, 2) Diskusikan dengan
dengan keluarga Tn. S penyakit Tn. S penanganan) dan keluarga dampak
ketidakmampu dalam dampaknya jika masalah yang terjadi
an keluarga memodifikasi tidak segera apabila penyakit Tn. S
Tn. S dalam lingkungan rumah diatasi tidak segera diatasi
merawat yang sehat. 3) Beri pujian pada
anggota keluarga atas jawaban
keluarga yang yang tepat
sakit 4) Motivasi keluarga untuk
mengenal dampak
permasalahan yang
dapat timbul pada
penyakit Tn. S jika tidak
segera diatasi

17
5) Bimbing keluarga untuk
mengulangi penjelasan
yang telah diberikan
6) Beri respon positif
berupa pujian atas
penjelasan yang telah
diulangi

1) Berikan penjelasan
kepada keluarga Tn. S
b. Keluarga tindakan untuk
memutuskan agar mencegah timbulnya
Tn. S kontrol keparahan penyakit Tn.
rutin dan kembali S
melakukan 2) Libatkan keluarga
pengobatan dalam mengambil
keputusan untuk
mencegah keparahan
penyakit berdasarkan
kondisi Tn. S sekarang
b. Keluarga Tn. S Afektif b. Keluarga dapat 1) Jelaskan kepada

18
dapat memutuskan keluarga keputusan
memutuskan untuk melakukan yang tepat untuk
tindakan yang pengobatan dan menangani masalah
tepat dalam rutin kontrol batuk tanpa dahak pada
mencegah rutin pada Tn. S Tn.S
peningkatan 2) Jelaskan dampak
keparahan ketidakmampuan Tn. S
kondisi Tn. S dalam mengeluarkan
dahak dengan kondisi
TBC yang diderita
3) Beri saran agar kontrol
rutin dan melakukan
pengobatan kembali ke
puskesmas
4) Jelaskan pentingnya
peran keluarga sebagai
pendamping bagi Tn. S
untuk menjalani
pengobatan dan rutin
kontrol ke puskesmas
c. Keluarga Tn.S Psikomotor c. Keluarga mampu 1) Jelaskan beberapa

19
mampu menguasai teknik batuk efektif dan
merawat Tn. S pengajaran mengeluarkan dahak
dengan penyakit teknik batuk yang benar pada Tn. S
TBC secara efektif dan keluarga
tepat (pemanasan, terapi
latihan pernapasan dda
dan perut, serta postural
drainage)
2) Jelaskan waktu yang
tepat untuk melakukan
teknik batuk efektif
sehingga menunjukkan
keberhasilan yang
optimal
3) Libatkan Tn. S dan
keluarga untuk memilih
salah satu teknik batuk
efektif yang dianggap
paling mudah dilakukan
dan sesuai dengan
kondisi Tn. S
4) Berikan simulasi batuk

20
efektif pada Tn. S dan
keluarga (berdasarkan
teknik yang dipilih)
5) Berikan kesempatan
kepada Tn. S untuk
mendemonstrasikan
teknik tersebut dan
keluarga untuk
membimbing Tn. S
6) Beri pujian atas
demonstrasi yang
dilakukan
7) Jelaskan pentingnya
pengeluaran dahak
melalui teknik batuk
efektif bagi Tn. S
8) Diskusikan kembali
dengan Tn. S dan
keluarga mengenai
demontrasi yang telah
dilaksanakan
2. Kerusakan Setelah diberikan a. Keluarga Tn. S Knowledge Keluarga Tn.S 1) Gali pengetahuan
penatalaksanaa asuhan mampu mampu memenuhi keluarga tentang

21
n pemeliharaan keperawatan memahami kriteria rumah sehat penataan rumah yang
rumah selama 3x24 jam pentingnya berdasarkan kondisi sehat berdasarkan
keluarga Tn. S diharapkan memodifikasi Tn. S kondisi Tn. S
2) Diskusikan dengan
berhubungan keluarga Tn. S penataan rumah
keluarga Tn. S
dengan dalam sehat
mengenai dampak
ketidakmampu memodifikasi
masalah yang dapat
an keluarga lingkungan rumah
terjadi bila tidak
Tn. S dalam yang sehat.
dilakukan modifikasi
memodifikasi
rumah karena kondisi
lingkungan
Tn. S.
rumah yang
3) Beri pujian pada
sehat.
keluarga atas jawaban
yang diberikan
4) Jelaskan bagaimana
cara memodifikasi
penataan rumah yang
sehat :
- Mengkondisikan
agar tidak lembab
- Mengatur dan
menbuka jendela
rumah

22
- Menambah ventilasi
- Menyediakan Tn. S
tempat khusus
untuk membuang
ludah saat didalam
rumah

1) Berikan penjelasan
pada Keluarga Tn. S
mengenai tindakan

b. Keluarga Tn. S Afektif Keluarga yang harus dilakukan

dapat memutuskan untuk dalam memperbaiki

memutuskan memodifikasi penataan rumah

tindakan yang penataan rumah 2) Beri saran mengenai

tepat dalam dengan penataan rumah

memodifikasi mengoptimalkan berkaitan dengan

penataan rumah fungsi jendela yang kondisi Tn. S

sehat ada dan pembuatan 3) Diskusikan kepada

ventilasi sederhana keluarga mengenai


kondisi rumah agar
tidak lembab

23
4) Libatkan keluarga
dalam mengambil
keputusan untuk
mencegah kondisi
lingkungan rumah
yang lembab
5) Libatkan keluarga
dalam mengambil
keputusan terhadap
bagian-bagian rumah
yang dapat di
modifikasi
6) Beri saran dalam
mengoptimalkan
fungsi jendela
7) Diskusikan dengan
keluarga bagaimana
membuat ventilasi
rumah sederhana jika
memungkinkan
8) Libatkan keluarga

24
dalam mengambil
keputusan pembuatan
ventilasi jika
memungkinkan

1) Tunjukkan kepada
keluarga bagian rumah
yang dapat
dimodifikasi
2) Ajarkan keluarga
c. Keluarga Tn.S Psikomotor Keluarga dapat
untuk menghindari
dapat melakukan
keadaan rumah yang
melakukan modifikasi penataan
lembab misalnya
modifikasi rumah sehat sesuai
menjaga kebersihan
rumah sehat kondisi Tn.S yang
dan rutin membuka
telah
jendela
didemonstrasikan 3) Jelaskan kepada
keluarga mengenai
kapan saja waktu
membuka jendela dan
mengatur
pencahayaan

25
4) Libatkan keluarga
dalam melakukan
simulasi kegiatan
penataan rumah
5) Ajarkan keluarga
membuat ventilasi
sederhana jika
keadaan rumah
memungkinkan
6) Beri kesempatan
keluarga untuk
mendemonstrasikan
penataan pada bagian
rumah yang dapat di
modifikasi
7) Beri pujian pada
keluarga atas
demonstrasi yang
dilakukan
8) Jelaskan kembali pada
keluarga pentingnya
memodifikasi

26
penataan rumah
berkaitan dengan
kondisi Tn. S

3. Ketidakefektif Setelah a. Keluarga Tn. S Knowledge Keluarga Tn.S 1) Gali pengetahuan


an kunjungan 3 x 24 mampu memahami terapi keluarga tentang
penatalaksanaa jam diharapkan mengetahui dan pengobatan TBC program pengobatan
n regimen penatalaksanaan memahami aturan yang benar : yang benar pada TBC
terapuetik regimen pengobatan pada 1) Prinsip 5 benar 2) Diskusikan dengan
keluarga Tn. S terapuetik penderita TBC minum obat keluarga pentingnya
berhubungan keluarga Tn S dengan benar 2) Lama terapi kepatuhan program
dengan efektif. pengobatan terhadap
ketidakmampu kesembuhan Tn. S
an keluarga 3) Jelaskan pada klien
Tn. S dalam mengenai program
memanfaatkan pengobatan TBC yang
fasilitas yang benar :
ada a. Prinsip 5 benar

27
minum obat
b. Lama terapi
4) Berikan kesempatan
untuk mengulangi
penjelasan mengenai
pengobatan TBC yang
benar
5) Diskusikan dengan
keluarga dampak putus
obat bagi penderita TBC
sebelum waktu terapi
yang ditentukan
Keluarga dapat
mengetahui tentang 1) Gali pengetahuan
perannya dalam keluarga mengenai
mendukung perannya dalam
jalannya pengobatan keberhasilan program
Tn. S pengobatan TBC pada
Tn. S
2) Diskusikan mengenai
resiko atau kerugian

28
terhadap
ketidakberhasilan
pengobatan TBC pada
Tn. S tanpa dukungan
dan pendampingan dari
keluarga
Keluarga dapat
b. Keluarga Tn. S Afektif mengambil 1) Gali pengetahuan
dapat keputusan untuk keluarga mengenai
memutuskan segera melanjutkan proses jalannya
tindakan tepat terapi pengobatan program pengobatan di
untuk melakukan pada Tn. S fasilitas kesehatan
kembali terdekat
pengobatan TBC 2) Diskusikan dengan
pada Tn. S di keluarga mengenai
fasilitas pelayanan dan prosedur
kesehatan yang pengobatan TBC di
ada fasilisitas kesehatan
yang pernah diikuti Tn.
S
3) Libatkan keluarga

29
dalam mengambil
keputusan pemilihan
fasilitas kesehatan yang
dipilih sesuai kondisi
dan kemampuan
4) Jelaskan tentang
prosedur program
pengobatan TBC yang
dipilih (misalnya :
puskesmas)
5) Gali pengetahuan
keluarga mengenai
perlunya dukungan dan
pendampingan dalam
program pengobatan
Tn. S
6) Jelaskan pentingnya
peran keluarga sebagai
pendukunag dalam
program pengobatan
Tn. S

30
7) Beri motivasi dan saran
kepada keluarga Tn S
untuk segera
mengulang program
terapi pengobatan TBC
pada Tn. S di fasilitas
kesehatan yang dipilih
9) Libatkan keluarga dalam
mengambil keputusan
mengulang program
pengobatan di fasilitas
kesehatan yang ada dan
mendampingi Tn. S
rutin kontrol

1) Beri motivasi pada klien


Keluarga dapat
untuk mematuhi dan
c. Keluarga Tn.S Psikomotor membawa Tn.S
keluarga untuk
dapat kontrol rutin ke
mendampingi program
memanfaatkan puskesmas atau
terapi yang diberikan
fasilitas tempat pelayanan
hingga tuntas
kesehatan yang kesehatan terdekat 2) Libatkan klien dan

31
ada untuk untuk melanjutkan keluarga untuk
pengobatan Tn. S terapi pengobatan membuat jadwal minum
TBC dan obat
3) Ajarkan serta berikan
mendampingi Tn.
simulasi pada klien dan
S dalam mematuhi
keluarga cara minum
programnya
obat yang benar sesuai
program terapi yang
diberikan
4) Beri kesempatan Tn S
dan keluarga untuk
mendemonstrasikan
minum obat sesuai
prinsip 5 benar dan
jadwal minum obat
5) Berilah pujian atas
demonstrasi yang telah
dilakukan.
6) Berikan motivasi pada
keluarga bahwa support
dari keluarga sangat
penting dalam

32
keberhasilan program
terapi yang diberikan
hingga tuntas pada Tn. S

33
BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan
Asuhan keperawatan keluarga berdasarkan kasus pada klien TBC pada
Tn. S memunculkan 5 diagnosa keperawatan prioritas yang berkaitan dengna
tugas kesehatan keluarga sebagai berikut :
1. Bersihan jalan napas tidak efektif pada Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam merawat anggota keluarga yang
sakit
2. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah keluarga Tn. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam modifikasi
lingkungan rumah yang sehat
3. Manajemen regimen terapiutik tidak efektif pada Tn. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam memanfaatkan fasilitas
yang ada
4. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. S mengenai kondisi dan pengobatan
TBC pada Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S
dalam mengenal penyakit TBC
5. Resiko penyebaran infeksi (penularan penyakit) TBC pada anggota
keluarga Tn S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S
dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai tindakan pencegahan
penyakit TBC

3.2 Saran
Pemahaman konsep asuhan keperawatan keluarga sangat penting
dikuasai oleh perawat sebelum melakukan aplikasi pada klien sehingga
dapat memenuhi tujuan dari pelaksanaan asuhan keperawatan tersebut.

34
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu

Setnowati, Sri, dan A.murwani. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta :


Mitia

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

35

Vous aimerez peut-être aussi