Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
JOB I
Judul : Sand Cone (SPC)
Pendahuluan :
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan tanah di lapangan dari
lapisan yang dipadatkan dengan menggunakan sand cone atau kerucut pasir.
Tujuan :
Menentukan kekuatan atau daya dukung ( CBR ) di lapangan secara cepat dengan
menggunakan alat penetrometer conus dinamis.
Bahan
Pasir
Langkah Kerja
Menentukan Volume Corong
- Timbangan corong dengan berat W1 gram
- Pasang corong + botol, buka krannya dan isi dengan sampai keluar dari kran
- Tutup krannya dan bunag air yang kelebihan
- Timbang corang + botol dengan berat (W2)
- Berat air = volume botol (W2 W1)
no contoh 1 2
B. cawan+ tanah basah gr 113.14
B. cawan+tanah kering gr 87.67
Berat air gr 25.47
Berat cawan gr 9.87
Berat tanah kering gr 77.8
kadar air % 32.73779
kadar air rata-rata (w) %
JOB 2
Judul : Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
Pendahuluan
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR tanah dasar. Pengujian ini
akan memberikan data kekuatan tanah sampai kedalam 70 cm di bawah permukaan
lapisan tanah yang ada, atau permukaan tanah dasar. Lapisan-lapisan bahan perkerasan yang
ada perlu disingkirkan terlebih dahulu. Pengujian inidilakukan dengan mencatat data
masuknya konus yang tertentu dimensinya dan sudut konusnya, ke dalam tanah untuk setiap
pukulan dari palu yang berat dan tinginya tertentu.
Tujuan Percobaan
Setelah melakuakan pengujian ini, anda diharapkan dapat :
- Melakukan pengujian DCP dengan baik dan benar
- Menentukan nilai CBR lapangan ( asli ) dengan alat DCP
Benda Uji
- Siapkan konus secukupnya sebelum mengadakan pengujian ini
- Siapkan batang baja cadangan terutama batang baja primer
Langkah kerja
- Pilih titik pengujian telah ditentukan.
- Gali lubang sedalam perkerasan yang ada atau sampai tanah dasar, ukuran lubang
berdiameter 20 cm.
- Pasang peralatan DCP dan pastikan bahwa semua sambungan telah kencang.
- Pasang DCP dalam posisi vertical sedemikian rupa sehingga konus terletak di atas
dasar lubang yang digali tempat bagian kerucut yang paling tebal terletak sama
tingginya dengan permukaan tanah dasar.
- Atur batang pengukur atau berskala, sehinggga menunjukkan angka 0 dan catat
dalam centimeter.
- Naikkan palu geser sampai menyentuh, bagian bawah pegangan, dan jatuhkan
dengan bebas sehingga palu mengenai anvil atau landasan dan jaga jangan sampai
miring. Catat jumlah pukulan dan jumlah penetrasinya (cm).
- Ulangi pekerjaan langkah 6 di atas:
Jumlah minimum kedalaman 70 cm atau
Jumlah maksimum 40 kali.
- Cabut peralatan.
- Timbang dan padatkan galian lubang sesuai dengan perkerasan yang ada
5 25 120 217
TITIK2
KUMULATIF
JUMLAH KUMULATIF PENURUNAN
PENURUNAN CBR
TUMBUKAN TUMBUKAN (MM)
(MM)
0 0 0 0
5 5 33 33
5 10 48 81
40%
5 15 75 123
5 20 100 175
5 25 130 230
TITIK3
KUMULATIF
JUMLAH KUMULATIF PENURUNAN
PENURUNAN CBR
TUMBUKAN TUMBUKAN (MM)
(MM)
0 0 0 0
5 5 50 50
5 10 83 133
40%
5 15 100 183
5 20 110 210
5 25 122 232
JOB 3
Judul : Atterberg Limit
Pendahuluan
Pada awal tahun 1900, seorang ilmuwan dari Swedia bernama Atterberg
mengembangkan suatu metode untuk menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada
kadar air yang bervariasi, bilamana kadar airnya sangat tinggi, campuran tanah dan air akan
menjadi sangat lembek seperti cairan.Oleh karena itu, atas dasar airnya yang dikandung
tanah, tanah dapat dipisahkan kedalam empat keadaan dasar, yaitu: padat, semi padat,
plastis, dan cair.
Batas kadar air dari suatu keadaan berikutnya dikenal sebagai batas-batas
kekentalan/konsistensi.
Batas-batas konsistensi yang penting adalah :
5. Nilai susut = Sr Perbandingan antara selisih isi dengan kadar air yang diangkut.
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keaadaan
batas cair. Pengujian ini dilakukan terhadap tanah yang berbutir halus atau lebih kecil.
Saringan yang digunakan adalah 0,425 mm. Batas cir adalah kadar air minimum, yaitu sifat
tanah berubah dari keaadaan cair menjadi keaadaan plastis.
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan pengujian ini, mahasiswa diharapkan dapat :
- melakukan pengujian batas cair dengan benar
- menghitung besaran batas cair suatu tanah
- mahasiswa dapat mengerti penggunaannya
Benda Uji
- Untuk jenis tanah yang lebih halus dari saringan no. 0.425mm, sampel tidak perlu
dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan no.0.425.
- Untuk jenis tanah yang lebih besar dari saringan tersebut harus dikeringkan dan
disaring dengan saringan no. 0.425
Langkah Kerja
A.Penggunaan Liquid limit
Tanah yang telah disiapkan kemarin yaitu seberat 200 gram diaduk lagi sampai
merata.
Aturlah tinggi jatuh cawan 10 mm dengan memutar sekrup yang tercatat dibelakang
alat cassagrande.
Siapkan container 6 buah.
Masukkan tanah yang telah di aduk pada lempengan kaca kedalam cawan
cassagrande.
Ratakan permukaan tanah tersebut dengan dasar alat cassagrande
Tekan groring tool pada tanah yang telah diuiji sepanjang diameternya dan grosing
tool harus berkedudukan tegak lurus pada permukaan cawan. Sedangkan ujung
grosing tersebut harus tidak lebih 3 mm tebalnya.
Putar handlenya 2 kali putar perdetik sehingga kedua belahan contoh tanah yang
diuji akan bersatu sepanjang 13mm. hal tersebut dapat dikontrol dengan pangkal
grosing tool.
Catat perhitungan sebagai number of flows (jumlah ketukan).
Bila jumlah ketukan >50 atau <10 ketukan tanah, dapat dikeringkan dengan
mengaduk aduk kembali contoh tanah yang diuiji supaya air menguap atau dengan
menambah campuran benda uji, dapat pula dibasahi dengan campuran air suling
tergantung pada kondisinya.
Ambil sebagaian tanah pada bagian yang menyatu dan tentukan kadar airnya.
Aduklah kembali sisa tanah atau ulangi prosedur diatas sekurang-kurangnya didapat
5 hasil kadar air yang berbeda.
lengkungan bagian atas dan bagian bawah, harga rata-rata dari pengukuran tersebut
diambil sebagai panjang contoh tanah kering yang diuji.
Perhitungan
Berat air
Kadar air (w) = Berat tan ah ker ing 100%
SHRINKAGELIMIT
Panjangmulamula cm 14
PanjangSusut cm 12
Beratmulamula gr 59
Beratsusut gr 48.1
JOB 4
Judul : Standard Compaction
Pendahuluan
Pengujian ini menentukan hubungan antar kadar air dengan kepadatan tanah
sehingga dapat diketahui kepadatan optimum dan kadar air maksimum.
Tujuan Percobaan
Mahasiswa mengerti penggunaan dari hasil pengujian standard compaction.
Menentuikan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah dengan memadatkan
didalam cetakan yang berukuran tertentu.
Memperbesar kekuatan geser tanah hingga terjamin stabilitasnya.
Memperkecil permeabilitas sehingga terjamin dari kebocoran-kebocoran.
Untuk mengurangi penurunan didalam tanah.
Gambar alat
Extruder
Langkah kerja
timbang cetakan dengan keping alasnya hingga ketelitian 1 gram (W1).
Cetakan, alas dan leher disatukan dan ditempatkan pada landasan yang kokoh.
Ambil salah satu dari lima contoh dan aduklah serta padatkan didalam cetakan.
Pada tiap-tiap lapisan tanah dilakukan 25x pukulan dengan pemukul standard.
Tanah dipadatkan dalam 3 lapisan dengan perbedaan tebal masing-masing
lapisan tidak >0.5 cm.
Jumlah tanah yang digunakan harus sedemikian sehingga kelebihan yang harus
diratakan setelah leher dilepas tidak >0.5 cm.
Dengan pisau yang tajam atau skraper yang kuat dan hati-hati tanah kelebihan
disekeliling leher dipotong dan ambillah keeping lehernya.
Dengan plat baja atau skraper kelebihan tanah diratakan dengan permukaan
cetakan. Jika terdapat lubang pada permukaan contoh maka lubang-lubang diisi
lagi dengan butiran-butiran halus.
Timbang cetakan beserta kepingan alasnya dan contoh tanah di dalamnya dengan
ketelitian 1 gram (W2).
Contoh dikeluarkan dari cetakan dengan extruder dan potong bagian kecil dari
contoh yang representative untuk menentukan kadar air (w) nya dan contoh terus
dikesampingkan.
Ulangi pekerjaan seperti yang tersebut diatas terhadap contoh lainnya (dari b-g).
Jika letak kadar air yang terjadi tak seperti yang diinginkan maka kita ambil
beberapa contoh tanah yang sama dan dipadatkan seperti cara tersebut diatas
dengan kadar air yang dikehendaki terpenuhi.
JOB 5
Judul : Analisa Saringan
Pendahuluan
Pengujian ini menentukan gradasi dari masing masing butiran
Analisis Ukuran Butiran Tanah
Penentuan % berat butiran pd satu unit saringan dgn ukuran diameter lubang tertentu
Tanah ada 2 macam menurut butirannya:
Tanah berbutir kasar
Tanah berbutir halus
Tanah berbutir kasar, Ditentukan dgn cara menyaring Caranya:
Tanah benda uji disaring lewat 1 unit saringan standar
Berat tanah yg tinggal pd @ saringan ditimbang
% thd berat kumulatif tanah dihitung
Tanah Berbutir Halus
Dpt ditentukan dgn cara sedimentasi
Didasarkan pd hukum Stokes
Berkaitan dgn kecepatan mengendap butiran pd larutan suspensi
Stokes: "kecepatan mengendap butiran dpt ditentukan dr persamaan":
v= (s- w) . D2
18.
=kekentalan air absolut (g.det/cm2)
D = diameter butiran tanah (mm)
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan pengujian ini, mahasiswa diharapkan :
Dapat melakukan pengujian analisa saringan
Mengerti penggunaan dari hasil analisa saringan
Langkah Kerja
Timbang masing masing saringan yang akan dipergunakan dan harus diperhatikan
saringan dalam keadaan bersih dari material sebelum ditimbang.
Periksalah dengan hati-hati contoh tanah yang mewakili untuk pemeriksaan.
Hancurkan tanahnya menjadi butiran dengan menggunakan tangan atau palu karet.
Timbang contoh tanah kering 500 gr. Bila tanah yang diperiksa mengandung
butiran-butiran kasar lebih besar dari saringan no.4,contoh tanah perlu ditambah.
Ayaklah tanah melalui urutann-uruatan no.saringan sambil menggoyangkan ke arah
horizontal dengan menggunakan tangan atau mesin penggoyang. Untuk tanah yang
berbutir halus sekurang-kurangnya dikocok selama 10 menit.
Timbanglah masing-masing saringan pen, beserta tanah yg tertinggal di dalamnya.
Kurangkan berat tanah pada langkah 5 dengan berat saringan pada langkah 1, yang
memberikan hasil berat tanah yang tertinggal ( Jumlah berat butir yang tertinggal
harus dikontrol dengan berat tanah semula )
Bila bagian tanah yang tertinggal pada saringan no.200 cukup besar, dalam hal
tersebut dilakukan pencucian. Pencucian ini dilakukan dengan mencuci tanah yang
tertinggal dalam saringan dengan menggunakan air ke dalam saringan tersebut.
Kumpulkan tanah yang telah dicuci, keringkan dan timbang. Berat yang diperoleh
dipergunakan untuk mengurangi berat tanah yang tertinggal pada saringan no.200
dan tambahkan hasil tersebut pada berat tanah yang tertinggal di pan pada langkah 6.
Perhitungan
a) Persentase tanah yang tertinggal pada masing-masing saringan
= (Berat tanah yang tertinggal : Berat total) x 100 %
b) Persentase kumulatif tanah yang tertinggal pada saringan
= Jumlah persentase tanah yang tertinggal pada semua ayakan yang lebih besar
c) Persentase lebih halus pada ayakan
= 100 % - persentase kumulatif tanah yang tertinggal
JOB 6
Judul : Pengujian Kuat Tekan Geser
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan pengujian ini, mahasiswa diharapkan :
Dapat melakukan pengujian geser langsung yang dimaksudkan untuk menentukan
kohesi (e) dan sudut geser tanah.
dikeluarkan secukupnya untuk 3 buah benda uji. Pakailah bagian yang rata sebagai
alas dan ratakan atasnya.
Benda uji asli lainnya. Contoh yang harus digunakan cukup besar untuk membuat 3
benda uji. Persiapkan benda uji sehingga tidak terjadi kehilangan kadar air. Bentuk
benda uji dengan cincin cetak. Dalam mempersiapkan benda uji terutama untuk
tanah yang peka harus hati-hati guna menghindari terganggunya struktur asli tanah
tersebut
Benda uji buatan (dipadatkan). Contoh tanah yang dipadatkan pada kadar air dan
berat air yang dikehendaki. Pemadata dapat langsung dilakukan pada cincin
pemeriksaan atau pada tabung pemadatan.
Tebal minimum benda uji kira-kira 1,3 cm tapi tidak kurang dari 6 kali diameter butir
maksimum.
Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji harus minimal 2 : 1. Untuk benda uji
yang berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar perbandingan lebar dan
tebal minimal 2 : 1.
Untuk tanah lembek pembebanan harus
Langkah Kerja
Timbang benda uji.
Masukkan benda uji ke dalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi satu
dan pasanglah batu pori pada bagian atas dan bawah benda uji.
Setang penekan dipasang vertical untuk memberi beban normal pada benda uji dan
diatur sehingga beban yang diterima oleh benda uji sama dengan beban yang
diberikan pada setang tersebut.
Penggeser benda uji dipasang pada arah mendatar untuk memberi beban mendatar
pada bagian atas cincin pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser sehingga
menunjukkan angka nol, kemudian buka kunci cincin pemeriksaan.
Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera setelah
pembebanan pertama diberikan isilah kotak cincin pemeriksaan dengan air sampai
penuh di atas permukaan benda uji, jagalah permukaan air supaya tetap selama
pemeriksaan.
Diamkan benda uji sehingga konsolidasi selesai. Catat proses konsolidasi tersebut
pada waktu-waktu tertentu sesuai cara pemeriksaan konsolidasi.
Sesudah konsolidasi hitung t50 untuk menentukan kecepatan penggeseran.
Konsolidasi dibuat dalam tiga beban yang diperlukan kecepatan penggeseran dapat
Laboratorium Uji Tanah, 4SC 46
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Alamat. Jalan Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. (0711) 353414 Psw. 143 Fax (0711) 355918 E-mail : info@mail.pol
Perhitungan
Hitunglah gaya geser dengan jalan mengalikan pembacaan arloji geser dengan
angka kalibrasi cincin penguji (proving ring) dan hitunglah tegangan geser
maksimum. Yaitu gaya geser maksimum dibagi luas di bidang geser
Beban 4Kg
Horizontal 4 kg
dial reading Dial Shear
(mm) Read kg Stress
0 37 3.17
0.5 62 5.31
1 84 7.19
1.5 115 9.84
2 141 12.06
2.5 162 13.87
3 164 14.03 0.3897
Beban 8 Kg
Horizontal dial 8 kg
Dial Shear
reading (mm)
Read kg Stress
0 50 4.28
0.5 81 6.93
1 111 9.5
1.5 131 11.21
2 160 13.69
2.5 175 14.97
3 187 16
3.5 192 16.43
0.4586
4 193 16.51 1
Beban 16 Kg
Horizontal dial 16 kg
Dial
reading (mm) Shear Stress
Read kg
0 50 4.28
0.5 86 7.35
1 112 9.58
1.5 136 11.64
2 148 12.66
2.5 164 14.03
3 173 14.82
3.5 177 15.15
4 209 17.89
4.5 220 18.83
5 229 19.59
5.5 240 20.53
6 243 20.78
6.5 250 21.37
7 250 21.37
7.5 270 23.06 0.6406
Beban 32 Kg
Horizontal 32 kg
dial reading Dial Shear
(mm) Read kg Stress
0 185 15.83
0.5 227 19.43
1 245 20.95
1.5 268 22.89
2 277 23.64
2.5 285 24.32
3 293 24.99
3.5 297 25.32
4 300 25.38
4.5 302 25.74
5 310 26.41
0.733
310
5.5 26.41 61
Beban 40 Kg
Horizontal 40 kg
dial reading Dial
Shear Stress
(mm) Read kg
0 123 10.52
0.5 160 13.69
1 210 17.97
1.5 238 20.36
2 275 23.48
2.5 294 25.08
3 315 26.83
3.5 341 29.01
4 365 31.01
JOB 7
Judul : Pengujian Kuat Tekan Bebas
Tujuan Penelitian
Menentukan Besarnya kekuatan tekan bebas contoh tanah dan batun yang bersifat
kohesip dalam keadaan asli maupun buatan. Yang di maksud dengan kekuatan tekan beas
adalah besarnya aksial persatuan luas pada saat benda uji mengalami kerruntuhan atau
regangan encapai 20 %.
Peralatan
- Mesin Tekan Bebas
- Alat untuk mengeluarkan contoh
- Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan tingi dua kali diameter
- Pisau tipis dan tajam
- Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
- Pisau Kawat
- Stopwatch
Pelaksanaan
- pemeriksaan kuat tekan bebas dengan cara mengontrol regangan
- timbang benda uji, letakkan benda uji pada mesin tekan bebas secara sentris.
- Atur jarum arloji tegangan pada angka nol
- Pembacaan beban dilakukan pada regangan-regangan 0,5, 1, 2 persen, dan
seterusnya, dengan kecepatan regangan 0,5 2 % permenit
- Percobaan ini dilakukan terus dilakukan sampai benda uji mengalami keruntuhan
d 7
L 14
L
penampang 38.465
v 538.51
JOB 8
Judul : Analisa Hidrometer
Pendahuluan
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian ukuran butir suatu tanah
yang melalui ayakan no.10 ( 2.00 mm)
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan pengujian ini, mahasiswa diharapkan dapat :
melakukan pengujian analisis hydrometer dengan benar
menentukan pembagian ukuran butir tanah
Bahan uji
- ambil sample tanah kurang lebih 100 gram dan oven
- pecahkan dengan palu karet di atas mortar bila menggumpal
- ambil 50 gram tanah yang lolos saringan no. 10 dan rendam tanah tersebut dengan
larutan sodium hexamethaphosphate 24 jam
Gambar Pengujian
Langkah Kerja
ambil tanah yang telah direndam, dan masukkan ke dalam mesin pengocok tanah,
tambahkan air serta kocok selama kurang lebih 15 menit.
Masukkan tanah tersebut ke dalam gelas ukur dan tambahkan air sampai 100 ml
Tutup tabung dan kocok dalam arah horizontal selama satu menit.
Letakkan dalam bak pengatur suhu dan masukkan hydrometer ke dalam tabung, dan
biarkan terapung, dan baca pada interval waktu 0.5, 1, 2 menit, sampai mendekati
0,001 berat jenis.
Angkat hydrometer setelah pembacaan menit kedua dan bersihkan serta masukkan
ke dalam gelas ukur yang berisi air suling dengan suhu yang sama.
Lakukan pembacaan kembali pada menit ke 5, 15, 30, 10 dan 4 jam serta 24 jam atau
sampai yang diinginkan.
Ukur suhu campuran pada setiap 20 sampai 30 menit dan tentukan naikknya
miniskus dari air suling pada tangkai hydrometer.
Setelah pembacaan terakhir tuangkan tanah ke dalam saringan no. 200 dan cuci
dengan air, sedangkan sisa yang tertahan dilakukan analisa saringan.
Pembacaan
Waktu
Hidrometer
30 detik 29
1 menit 28.5
5 menit 27.5
15 menit 26.5
30 menit 25.5
3 jam 21.5
JOB 9
Judul : CBR (California Bearing Ratio) Laboratorium
Pendahuluan
CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu
bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Pengujian CBR
dimaksudkan untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah dalam keadaan padat maksimum,
dengan jalan melakukan penetrasi tanah yang dipadatkan.
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan pengujian ini, anda diharapkan dapat :
melakukan pengujian CBR laboratorium dengan benar
menentukan nilai CBR laboratorium
menentukan nilai pengembangan
yang lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali cetakan
berisi benda uji pada keping alas dan timbang.
- Untuk pemeriksaan C.B.R. langsung, benda uji ini siap untuk diperiksa. Bila
dikehendaki C.B.R. yang direndam (soaked C.B.R.) harus dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
Pasang keping pengembangan diatas benda uji dan kemudian pasang keping
pemberat yang dikehendaki (seberat 4,5 kg/ 10lbs) atau sesuai dengan
keadaan beban perkerasan.
Rendam cetakan berserta beban didalam air sehingga air dapat meresap dari
atas maupun dari bawah.
Pasang tripod berserta arloji pengukur pengembangan. Catatat pembacaan
pertama dan biarkan benda uji selama 96 jam.
Permukaan air selama merendam harus tetap (kira-kira 2,5 cm diatas
permukaan benda uji)
Tanah berbutir halus atau berbutir kasar yaang melakukan air lebih cepat
dapat direndam dalam waktu yang lebih singkat sampai pembacaan arloji
tetap. Pada akhir perendaman catatat pembacaan arloji pengembangan.
Keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan 15 menit sehingga air bebas
mengalir habis. Jagalah agar selama pengeluaran air permukaan benda uji
tidak tergangu.
Ambil beban dari keping alas, kemudian cetakan berserta isinya ditimbang. Benda
uji C.B.R. yang direndam siap untuk diperiksa.
Gambar Peralatan
Mesin penetrasi
Langkah Kerja
Letakkan keping beban di atas permukaan benda uji minimal 4.5 kg atau sesuai
dengan beban perkererasan atau sama dengan berat beban pada waktu perendaman.
Atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sampai dial beban menunjukkan 4,5
kg.
Lakukan penetrasi dengan kecepatan penetrasi 1,27 mm/ menit (0,05/ menit) catat
pembacaan dial pembebanan pada penetrasi.
Catat beban maksimum dan penetrasinya saat pembebanan maksimum terjadi
Keluarkan benda uji, tentiukan kadar airnya serta timbang beratnya bila perlu.
Perhitungan
a. Pengembangan (swell) ialah perbandingan antara perubahan tinggi selama
perendaman terhadap tinggi benda uji semula dinyatakan dalam persen
b. Hitung pembebanan dalam kg (lb) dan gambarkan grafik beban terhadap penetrasi.
Pada beberapa keadaan permulaan dari kurva beban cekung akibat dari ketidak
teraturan permukaan atau sebab-sebab lain. Dalam keadaan ini titik nol nya harus
dikoreksi seperti (gambar 1)
c. Dengan menggunakan harga-harga beban yang sudah dikoreksi pada penetrasi 2,54
mm (0,1) dan 5,08 mm (0,2) hitung harga C.B.R. dengan cara membagi beban
standar masing-masing 70,31 kg/e m2 (1000psi) dan 105,47 kg/e m2 (1500psi) dan
kalikan dengan 100 harga C.B.R. di ambil pada penetrasi 2,54 mm (0,1). Umumnya
harga C.B.R. diambil pada penetrasi 5,08 mm (0,2) ternyata lebih besar percobaan
tersebut diulangi.
Apabila percobaan ulangan ini masih tetap menghasilkan nilai C.B.R. pada penetrasi
5,08 mm lebih besar dari C.B.R. pada penetrasi 2,54 mm (0,1) maka harga C.B.R.
diambil harga kadar penetrasi 5,08 mm (0,2). Bila beban maksimum dicapai pada
penetrasi sebelum 5,08mm (0,2) maka harga C.B.R. diambil dari beban maksimum
dengan standar yang sesuai.
JOB 10
Judul : Berat Jenis Tanah ( Specific Grafity)
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan pengujian ini, mahasiswa diharapkan dapat :
- melakukan pengujian berat jenis tanah dengan benar
- menghitung besaran berat jenis suatu tanah
- mahasiswa dapat memahami pengertian berat jenis tanah
- mengetahui dan memahami penggunaan berat jenis tanah dalam Ilmu Teknik Sipil
Pendahuluan
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah berbutir halus yang
melalui saringan no.2mm dengan sistem direbus. Berat jenis tanah adalah perbandingan
antara berat butir tanah dengan volume tanah padat atau berat air yang dengan isi sama
dengan isi tanah padat tersebut pada suhu tertentu.
Peralatan
- piknometer 50 ml atau 100ml - balance 0.01 gram
- disikator - hot plate
- air suling - thermometer 0-10oC
- oven
Benda Uji
- saring tanah dengan saringan no. 2mm
- keringkan tanah dengan oven suhu 105-110o C
- dinginkan dal;am desiikator setelah kering
Gambar Alat
Gambar 2
Langkah Kerja
keringkan piknometer dan penutupnya dengan oven
temperature 105 110o C, dinginkan dan timbang (m1)
siapkan 50 gram contoh tanah yang lolos ayakan 2 mm,
keringkan tanah, setelah dingin secepatnya masukkan tanah ke dalam piknometer
5- 10 gram. Timbang piknometer + tanah (m2)
tambahkan air suling ke dalam piknometer sehingga tanah
terendam, masukkan piknometer tanpa tutupnya ke dalam panci yang berisi air
rebuslah piknometer yang berisi air + piknometer dipanci
sehingga gelembung udara yang terdapat dalam tanah keluar semuanya
dinginkan dalam desikator 1 jam dan tambahkan air suling
sampai botol yang berisi tanah penuh sampai tutup botol. Apabila air terlihat kurang,
tambah airnya sehinggga didapat botol terisi penuh
keringkan bagian luar botol dan timbang berat botol + tanah +
air ( m3 )
Perhitungan
( M 2 M 1)
GS =
( M 4 M 1) ( M 3 M 2)
Keterangan :
Gs = berat jenis
M1 = berat piknometer + tutup
M2 = berat piknometer + tanah kering
M3 = berat piknometer + tanah kering + air
M4 = berat piknometer + air
LENGKAPI GAMBAR
LENGKAPI JOB BJ TANAH INI,,
SAMO 1 JOB LAGI SONDIR, DATA NYO DI KIRIM GALO