Vous êtes sur la page 1sur 14

Analisis Aliran Fluida Pada sambungan Pipa

Ellbow Dan Sambungan PipaTee Dengan


Computational Fluid Dynamics (CFD)

Absaliok Setrisa Sihombing


NIM : 10 0401 023

Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Abstrak
Pipa merupakan alat transportasi fluida yang sangat murah, pipa memiliki
berbagai ukuran dan bentuk penampang. Penurunan tekanan aliran didalam pipa
sangat penting untuk diketahui guna merancang sistem perpipaan. Kekasaran
pipa, panjang pipa, diameter pipa, jenis fluida, kecepatan dan bentuk aliran
adalah hal yang sangat terkait dengan penurunan tekanan (Pressure Drop).
Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui efek dari perubahan faktor gesek (
friction ) terhadap penurunan tekanan (pressure drop) pada sambungan pipa
ellbow dan sambungan pipa tee. Simulasi dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui secara teknis faktor penting pada penurunan tekanan (pressure drop)
pada sambungan pipa. Dengan bantuan aplikasi CFD.

Kata Kunci : Fluida, Design sambungan pipa Tee, Design Ellbow, Kecepatan,
Viskositas ,Koefisien Drag, Solidworks, CFD

BAB I akan semakin meningkat. Teknologi


PENDAHULUAN kini tidak hanya konsumsi individu
1.1 Latar Belakang yang modern akan tetapi adalah
Seiring dengan perkembangan bagian dari kehidupan sehari-hari
zaman, kebutuhan akan teknologi yang akan selalu dibutuhkan dan
akan terus mengalami perkembangan timbulnya gaya geser yang sifatnya
sesuai dengan kebutuhan yang menghambat. Untuk melawan gaya
iinginkan manusia itu sendiri. Fluida geser tersebut diperlukan energi
adalah suatu yang tidak bisa lepas sehingga mengakibatkan adanya
dari kehidupan sehari-hari kita, energi yang hilang pada aliran fluida.
dimanapun dan kapanpun kita Energi yang hilang ini
berada, fluida selalu mempengaruhi mengakibatkan penurunan tekanan
berbagai kegiatan kita dalam aliran fluida atau disebut juga
kehidupan seharihari kita baik itu kerugian tekanan (head loses).
dalam bentuk ataupun gas. Berbagai Mekanika fluida merupakan cabang
fenomena dalam fluida dapat kita ilmu teknik mesin yang mempelajari
pelajari sebagai bagian dari ilmu keseimbangan dan gerakan gas
fisika, atau secara khusus kita dapat maupun zat cair serta gaya tarik
mendalaminya dalam ilmu mekanika dengan benda - benda disekitarnya
fluida. Pipa merupakan sarana atau yang dilalui saat mengalir.
transportasi fluida yang murah. Pipa Dimana pada dunia industri sebagian
memiliki berbagai ukuran dan bentuk besar fluidanya mengalir pada pipa
penampang. Dari segi bentuk tertutup (closed conduit flow) dan
penampangnya, pipa yang memiliki beberapa masalah utama
berpenampang lingkaran (pipa yang terjadi antara lain :
sirkular) adalah pipa yang paling 1. Terjadinya gesekan disepanjang
banyak digunakan. Material pipa dinding pipa.
bermacam-macam, yaitu plastic, 2. Terjadinya kerugian tekanan
baja, pvc, logam, acrylic, dan lain- 3. Terbentuknya turbulensi akibat
lain. Aliran fluida didalam pipa pada gerakan relative dalam molekul
kenyataannya mengalami penurunan fluida yang dipengaruhi viskositas
tekanan seiring dengan panjang pipa fluida. Computational Fluid
yang dilalui fluida tersebut. Menurut Dynamics (CFD) adalah suatu
teori dalam mekanika fluida, hal ini bidang ilmu yang
disebabkan karena fluida yang melakukan perhitungan secara
mengalir memiliki viskositas. numeric (metode numeric) untuk
Viskositas ini menyebabkan memecahkan berbagai permasalahan
dalam fluida. Masalah yang kami ambil untuk mengetahui sejauh
diselesaikan dalam CFD ini dalam mana efek faktor gesek (friction)
bentuk persamaanpersamaan yang terhadap penurunan tekanan yang
berlaku dalam ilmu fluida. diperoleh. Sehubungan dengan hal
Penggunaan teknologi CFD tersebut, maka penulis akan mencoba
(Computational Fluid Dynamics) untuk menganalisa faktor gesek
saat ini sudah sangat berkembang (friction) terhadap penurunan
karena kelebihannya terutama dalam tekanan (pressure drop) tersebut
hal menganalisis suatu permasalahan dengan menggunakan sofware EFD
yang berkaitan dengan masalah atau SolidWorks.
aliran fluida, perpindahan kalor dan
massa maupun fenomena yang 1.3 Pembatasan Masalah
terlibat didalamnya (seperti reaksi Untuk mempermudah penelitian
pembakaran) dalam waktu yang maka dilakukan pembatasan-
lebih cepat dan mengeluarkan biaya pembatasan masalah dan asumsi-
yang lebih kecil. Salah satu asumsi, pembatasan masalah dan
fenomena fluida yang dapat asumsi tersebut adalah :
disimulasikan dengan menggunakan 1. Fluida yang digunakan adalah
teknologi CFD yaitu fenomena yang termasuk fluida incompressible (tak
terjadi pada aliran didalam pipa. mampu mampat) sehingga
persamaan yang digunakan adalah
1.2 Permasalahan fluida tak mampu mampat.
Permasalahan dalam penulisan 2. Fluida yang digunakan dianggap
tugas akhir ini yaitu pengaruh faktor fluida Newtonian.
gesek (friction) terhadap penurunan 3. Fluida yang digunakan adalah
tekanan atau kerugian tekanan minyak mentah ringan.
(pressure drop) didalam pipa ellbow 4. Fluida yang mengalir dalam pipa
90O dan pipa tee.. Dan dalam bersifat berkembang penuh dan tidak
penelitian ini cara yang kami pilih terjadi kebocoran pada rangkaian
adalah dengan cara membandingkan sehingga volume dianggap konstan.
sambungan pipa ellbow 900 dengan
sambungan pipa tee. Penelitian ini 1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah (friction) dan penurunan tekanan
untuk mengamati fenomena yang (pressure drop) pada pipa ellbow 900
terjadi pada pipa elbow 90O dan pipa dan pipa tee.
Tee yang menggunakan sistem CFD,
sehingga dapat dilihat aliran BAB II
fluidanya dan distribusi tekanannya. LANDASAN TEORI
Tujuan spesifik dari simulasi ini 2.1 Mekanika Fluida
adalah melihat pengaruh faktor gesek Mekanika fluida merupakan cabang
(friction) pada pipa ellbow 90O dan ilmu teknik mesin yang mempelajari
pipa tee terhadap penurunan tekanan. keseimbangan dan gerakan gas
maupun zat cair serta gaya tarik
1.5 Metode Penelitian dengan benda-benda disekitarnya
Dalam melakukan penelitian untuk atau yang dilalui saat mengalir.
memperoleh data-data penyusunan Sedangkan istilah fluida didalam
tugas akhir ini, penulis menggunakan mekanika mempunyai pengertian
metode sebagai berikut : yang lebih luas dibanding yang kita
1. Studi pustaka lihat dalam kehidupan sehari-hari,
Membaca dan mempelajari buku dimana fluida adalah semua bahan
buku literature untuk dapat yang cenderung berubah bentuknya
mengetahui dasar teori yang walaupun mengalami gaya luar yang
berhubungan dengan permasalahan sangat kecil.
yang dibahas.
2. Proses Desain Model 2.2 Macam-macam Aliran Fluida
Desain pemodelan CAD pipa spiral Aliran fluida berdasarkan gaya yang
dilakukan setelah pengumpulan data- bekerja pada fluida tersebut:
data selesai, dimana desain model Aliran Laminar
dibuat dengan menggunakan Aliran Turbulen
software SolidWork. 3. Proses
Simulasi Proses simulasi dilakukan 2.3 Bilangan Reynolds
dengan menggunakan software EFD Bilangan Reynolds digunakan untuk
untuk dapat mengetahui factor gesek menentukan sifat pokok aliran,
apakah aliran tersebut laminar, Maka
transisi atau turbulen.
=
1
Dimana = 4 2
2.4 Viskositas
Dengan memasukan A didapat
Viskositas fluida merupakan ukuran
ketahanan sebuah fluid terhadap

deformasi atau perubahan bentuk. =
1 2
Viskositas dipengaruhi oleh 4
temperatur, tekanan, kohesi dan laju dimana :

perpindahan momentum Q = debit aliran (m3/s)

molekulernya. V = kecepatan aliran (m/s)


A = luas penampang (m2)

2.5 Rapat Jenis (Density) = volume fluida(m3)

Density atau rapat jenis () sutau zat


adalah ukuran bentuk konsentrasi zat 2.7 Persamaan-persamaan yang
tersebut dan dinyatakan dalam massa berkaitan dengan aliran fluida
per satuan volume, sifat ini Persamaan kontinuitas [4]

ditentukan dengan cara menghitung .A.V m konstan


nisbah (ratio) massa zat yang dimana:
terkandung dalam suatu bagian = massa jenis fluida (kg/m3)
tertentu terhadap volume bagian A = luas penampang yang
tersebut dilalui fluida (m2)
V = kecepatan aliran fluida
2.6 Debit Aliran (m/s)
Debit aliran dipergunakan untuk
menghitung kecepatan aliran pada 2.8 Aliran di Dalam pipa
masing-masing pipa dimana rumus Dalam aliran tak mampu mampat
debit aliran : [4] (incompressible) stedi didalam pipa,
dinyatakan dalam kerugian tinggi-
= (2.8)

tekan atau penurunan tekanan
dari persamaan
(pressure drop). Untuk perhitungan
kontinuitas didapat
didalam pipa pada umumnya dipakai
Q VA
persamaan Darcy Weisbach. 1. Jenis pipa tanpa sambungan
untuk mencari f (factor gesekan) (pembuatan pipa tanpa pengelasan)
2 2. Jenis pipa dengan sambungan
= . . 2.
(pembuatan pipa dengan pengelasan)
dimana :
L = panjang pipa (m)
2.10.4 Macam-macam Sambungan
D = diameter pipa (m)
Perpipaan
V = kecepatan rata-rata aliran
Sambungan perpipaan dapat
(m/detik)
dikelompokan sebagai berikut:
g = percepatan gravitasi (m/s2)
1. Sambungan dengan menggunakan
f = friction factor untuk mencari
pengelasan
taktor gesek f (friction )
2. Sambungan dengan menggunakan
Aliran laminar
ulir (thereaded)
64
= 3. Sambungan dengan menggunakan

Aliran turbulen flens (flange)

0.316
=
1/4

2.9 Fluida Newtonian dan Fluida


Non-newtonian
Fluida ditinjau dari tegangan geser
Gambar 2.2 Sambungan Pipa Tee
yang dihasilkan maka fluida dapat
dikelompokan dalam dua fluida
2.11 CFD (Computational Fluid
yaitu, fluida Newton dan
Dynamics)
Nonnewtonian.
Computational Fluid Dynamics
(CFD) adalah metode perhitungan
2.10.3 Jenis Pipa
dengan sebuah control dimensi, luas
Dari sekian pembuatan pipa secara
dan volume dengan memanfaatkan
umum dapat dikelompokan menjadi
bantuan komputasi komputer untuk
dua bagian: [3]
melakukan perhitungan pada tiap-
tiap elemen pembaginya. Prinsipnya
adalah suatu ruang yang berisi fluida terjadi hanya pada kondisi khusus.
yang akan dilakukan penghitungan Umumnya sistem perpipaan dan
dibagi bagi menjadi beberapa detailnya merupakan standar dari
bagian, hal ini sering disebut dengan unit. Pabrikasi pipa dapat dilakukan
sel dan prosesnya dinamakan pada bengkelbengkel dilapangan atau
meshing. Bagian-bagian yang terbagi pada suatu pembuatan pipa khusus
tersebut merupakan sebuah kontrol disuatu tempat dan lalu dikirim ke
penghitungan yang akan dilakukan lapangan hanya merupakan
adalah aplikasi. Kontrol-kontrol pelaksanaan penyambungan saja.
penghitungan ini beserta kontrol
kontrol penghitungan lainnya BAB III
merupakan pembagian ruang yang DESAIN SAMBUNGAN PIPA
disebut tadi atau meshing. Nantinya, ELLBOW 900 DAN PIPA TEE
pada setiap titik kontrol DAN TAHAPAN PROSES
penghitungan akan dilakukan SIMULASI
penghitungan oleh aplikasi dengan
batasan domain dan boundary 3.1 Proses minyak mentah
condition yang telah ditentukan. Proses minyak mentah adalah
Prinsip inilah yang banyak dipakai merupakan suatu cairan fluida, yang
pada proses penghitungan dengan komposisi tergantung pada
menggunakan bantuan komputasi sumbernya didalam bumi.
komputer. Contoh lain penerapan Perbedaanya dengan air adalah untuk
prinsip ini adalah Finite Element temperatur tertentu ia akan menguap
Analysis (FEA) yang digunakan dan walau temperature tersebut tetap
untuk menghitung tegangan yang dipertahankan maka tidak
terjadi pada benda solid. keseluruhan minyak mentah itu
menguap, berbeda dengan air yang
2.12 Sistem Perpipaan temperatur didihnya 1000C akan
Pada dasarnya sistem perpipaan dan menguap, bila temperatur tetap
detail untuk setiap industri atau dipertahankan seperti itu terus maka
pengilangan tidaklah jauh berbeda, seluruh air berubah fase menjadi uap.
perbedaan-perbedaan mungkin
Komposisi minyak mentah itu terdiri
dari begitu banyak campuran yang
berlainan disamping salah satu faktor
pembentuk campuran ini. Diantara
bentuk campuran tersebut dapat
dicatat seperti CH4 (metan), C10H12
Gambar 3.2 Model Aliran Pipa
dan lainlain.
Tee
3.2.2 Menentukan Kondisi Fisik
3.2 Langkah-langkah Simulasi
Model
Untuk memudahkan proses simulasi
Hal yang perlu dilakukan selanjutnya
dalam sub bab ini akan dijelaskan
adalah penentuan kondisi fisik dari
secara bertahap proses simulasi yang
model yaitu penentuan model
dimulai dari pembentukan geometri.
penyelesaian, fluida yang dipakai
Secara keseluruhan proses tersebut
dan kondisi operasi. Penentuan
terdiri dari enam langkah yaitu
model penyelesaian dibagi menjadi
:1.Membuat model pipa ellbow 900
dua yaitu model penyelesaian
dan pipa tee
analisis tipe Internal flow dan
2.Menentukan kondisi fisik model
External flow dan dalam hal ini
3.Membuat mesh
analisis Internal flow merupakan
4.Menentukan boundary condition
pilihan yang tepat dalam
5.Menentukan parameter
menganalisis faktor gesek pada
penyelesaian dan menjalankan
pipa ellbow 900 dan pipa tee,
simulasi
Dibawah ini adalah gambar dialog
box dalam pemilihan tipe analisis
3.2.1 Pembuatan Model Pipa
untuk menentukan model
Ellbow 900 dan Pipa Tee
penyelesaian.

3.2.3 Meshing
Meshing adalah proses dimana
geometri secara keseluruhan dibagi
Gambar 3.1 Model Aliran Pipa bagi dalam elemen-elemen kecil.
Ellbow 900
Elemen-elemen kecil ini nantinya condition adalah dimana tempat
berperan sebagai kontrol surface atau masuk dan keluarnya air dari sistem
volume data perhitungan yang perpipaan yang terdiri dari pressure,
kemudian tiap-tiap elemen ini akan mass flow, volume flow dan velocity.
menjadi input untuk elemen Pada tugas ini kondisi batasan yang
disebelahnya. Hal ini akan terjadi digunakan adalah :
berulang-ulang hingga domain
terpenuhi. Dalam meshing elemen Spesifikasi pipa ellbow 900 dan
elemen yang akan dipilih disesuaikan pipa tee
dengan kebutuhan dan bentuk Diameter luar pipa : 223,2 mm
geometri. Diameter dalam pipa : 203,2 mm
Panjang : 5 x Dd = 5 x
203,2 = 1016 mm
Sudut : 900
Pressure : 30 Psi
Mass flow rate : 0,5 Kg/s

Gambar 3.7 Proses pembuatan Density : 0,8 sg

meshing Temperature : 6000 F

Berikut di bawah ini adalah gambar


pipa ellbow 90O dan pipa tee setelah 3.2.5 Menentukan Parameter

mengalami proses meshing Perhitungan Numerik


Setelah selesai mendefinisikan model

Gambar 3.9 Hasil Meshing dari yang akan disimulasikan maka tahap

Result Geometry Resolution Pipa selanjutnya adalah menentukan

Tee parameter perhitungan numerik yang


akan digunakan seperti control

3.2.4 Membuat Kondisi Batasan solusi, melakukan initialize awal,

(Boundary Condition ) monitor perhitungan numerik, dan

Boundary condition merupakan kemudian melakukan proses iterasi

definisi dari zona-zona yang telah simulasi, di dalam melakukan

terdefinisi sebelumnya pada Result perhitungan secara komputasi ini

and Geometry Resolution. Boundary secara otomatis komputer akan


melakukan perhitungan metode
elemen takhingga sampai mencapai
konvergensi, proses iterasi akan
berhenti setelah terjadi konvergensi.
Pada saat proses iterasi maka akan
tampil grafik proses perhitungan
numerik dan display kontur tekanan
dalam pipa seperti gambar dibawah
ini .

3.2.6 Menampilkan Hasil Simulasi


Setelah mencapai konvergensi dari
Gambar 3.15 Flow trajectory hasil
solusi, maka tahap selanjutnya
simulasi
adalah tahap untuk melihat hasil
simulasi yang telah dilakukan.
BAB IV
Dalam melihat hasil simulasi dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
EFD dapat dilakukan dengan
Dalam suatu aliran didalam pipa
berbagai cara, dilihat secara
pada kenyataan terjadi penurunan
keseluruhan maupun target tertentu
tekanan yang disebabkan oleh factor
saja dengan menentukan bidang,
factor sebagai berikut, diameter
garis atau titik pengamatan.Karena
pipa, kecepatan, kekasaran
target utama adalah untuk melihat
permukaan dinding pipa sebelah
bagaimana pengaruh perubahan
dalam, dan sifatsifat fulida,
diameter terhadap pressure drop
kerapatan dan viskositas.
akibat faktor gesek (friction)mulai
dari inlet sampai outlet, maka akan
4.1 Analisa perbandingan pressure
dilihat vektor kecepatan baik itu
drop pada pipa ellbow 900 dan pipa
keseluruhan maupun bidang yang
tee dengan cara empiris dan
dibuat sebelumnya, dan kontur serta
simulasi dengan SolidWorks.
melihat garis aliran (path line) untuk
Perbandingan pressure drop pada
menentukan apakah aliran yang
pipa ellbow 90O dan pipa tee dengan
terjadi sudah efektif atau belum
cara empiris dan dengan simulasi
dilakukan dengan tujuan untuk 0.16 0.2032
= 800 = 173.4
1.5 103
mengetahui sejauh mana selisih atau
Pada analisa simulasi atau
perbedaan pressure drop dengan cara
eksperimen alairan didalam pipa
empiris dan dengan cara simulasi
tidak langsung berkembang penuh,
pada SolidWorks. Simulasi ini
sehingga untuk mencari aliran
dilakukan dengan nilai-nilai sebagai
berkembang penuh dapat dicari
berikut yaitu :
sebagai berikut :
Mass Flow = 0,5 kg/s
= 0.06

Massa jenis minyak ( ) = 0,8 g/cm3
= 0.06 173.4
Viskositas minyak () = 1,5 Pa
= 0.2023 0.06 173.4
Koefisien gesek Ellbow = 1,5
= 2.12
Koefisien gesek Tee = 1,75

4.1.2 Analisa pressure drop pada


4.1.1 Analisa pressure drop pada
pipa tee dengan metode
pipa ellbow 900 dengan metode
empiris
empiris

=
atau m =

atau
Kecepatan aliran untuk pipa elbow
m = . V . A
900

.
Kecepatan aliran untuk pipa tee
0.5
= =
800. 4 . 2 .
0.5
V = 0,016 m/s = 3,14
800 . . 0,20232
4
Dalam tugas ini diasumsikan nilai
V = 0,016 m/s
(koefisien gesek) K pipa elbow = 1,5
Dalam tugas ini diasumsikan nilai
hf = f . (L/D) . (V2/2g) (m) atau
(kerugian gesekan) K pipa tee = 1,75
P = f . (L/D) . .(V2/2) (Pa)
hf = f . (L/D) . (V2/2g) (m)
P = K . .(V2/2) (Pa) atau
= 1,5 x 800 x (0,016/2) (Pa) P = f . (L/D) . .(V2/2)
= 0,1536 (Pa)
P = K . .(V2/2)
.
= P = 1,75 x 800 x (0,016/2)

P = 0,1792 (Pa)
.
=

0,016 x 0,2032
0,016 0,2023
= 800 = 148,7
1,75 103
Pada analisa simulasi atau
eksperimen alairan didalam pipa Gambar 4.4 Isurface Pressure
tidak langsung berkembang penuh, (ellbow 900)
sehingga untuk mencari aliran Nilai tekanan yang terjadi pada pipa
berkembang penuh dapat dicari ellbow 900 dengan nilai average
sebagai berikut : 206843 pascal. Berarti tekanan static
dilubang masuk yaitu 206843 pascal
= 0,06

dan tekanan statik dilubang keluar
= 0,06 148,7
yaitu 206842,7 pascal, sehingga
= 0,2032 0,06 148,7
penurunan tekanan untuk sambungan
= 1.82
pipa ellbow 900 yaitu sekitar 0,3
pascal, sedangkan pada hasil empiris
4.1.3 Analisa pressure drop pada
penurunan tekanan sebesar 0,1536
pipa ellbow 900 dengan
pascal. Maka didapat selisih atau
metode simulasi
perbandingan penurunan tekanan
Pada gambar dibawah ini dapat
yang terjadi dengan metode empiris
dilihat tekanan didalam pipa pada
dan simulasi yaitu sebesar 0,1464
iterasi 23, nilai minimum 206843 Pa,
pascal.
dan nilai maksimum sama tidak ada
perubahan yaitu 206843 Pa. Hal ini
4.1.4 Analisa pressure drop pada
membantu kearah yang menentukan
pipa tee dengan metode simulasi
jika semua kondisi batas secara benar
digambarkan. Dan gambar ini
memberikan ide bagaimana solusi
akan terlihat, bahkan pada tahap
awal pada saat menjalankan hasil
akan terlihat.
Gambar 4.11 Vektor Plot Velocity 1. Vektor plot velocity untuk pipa
Pada gambar diatas menunjuka arah ellbow 900 tekanannya yaitu 206843
aliran fluida yang masuk pada satu pascal dan untuk pipa tee nilai
lubang dan fluida keluar dengan dua tekanannya yaitu 206844 pascal.
lubang. Disini dapat dilihat bahwa 2. Analisa yang dilakukan pada pipa
disepanjang pipa fluida yang elbow 90O dengan metode empris
mengalir mempunyai tekanan yang penurunan tekanannya yaitu 0,1536
nilainya tidak berubah. Pascal. Dan hasilsimulasi yang
Nilai tekanan yang terjadi pada pipa dilakukan pada pipa ellbow 900
tee dengan nilai average 206844 penurunan tekanannya yaitu 0,3
pascal. Berarti tekanan statik Pascal.
dilubang masuk yaitu 206844 pascal 3. Analisa yang dilakukan pada
dan tekanan statik dilubang keluar pipa tee dengan metode empris
yaitu 206842,7 pascal, sehingga penurunan tekanannya yaitu 0,1792
penurunan tekanan untuk sambungan Pascal, sedangkan hasil simulasi
pipa tee yaitu sekitar 1,3 pascal, yang dilakukan pada pipa tee
sedangkan pada hasil empiris penurunan tekanannya yaitu 1,3
penurunan tekanan sebesar 0,1792 Pascal.
pascal. Maka didapat selisih atau 4. Hasil simulasi yang dilakukan
perbandingan penurunan tekanan pada pipa ellbow 900 dan pipa tee
yang terjadi dengan metode empiris dengan asumsi diameter dan panjang
dan simulasi yaitu sebesar 1,1208 pipa sama maka penurunan tekanan
pascal. pada pipa tee lebih besar
dibandingkan dengan pipa ellbow
BAB V 900 begitu pula sebaliknyan.
PENUTUP
Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Setelah dilakukan analisa aliran 1. Victor L. Streeter & E. Benjamin
fluida didalam pipa ellbow 900 dan Wylie. Mekanika Fluida, Jakarta:
pipa tee dengan menggunakan Erlangga 1993.
software SolidWorks maka dapat 2. Bruce R. Munson & Donald F.
diambil kesimpulan sebagai berikut : Young. Mekanika Fluida, Jakarta:
Erlangga 2005.
3. Raswari, Teknologi dan
Perencanaan Sistem Perpipaan,
Universitas Indonesia. Jakarta,
1986.
4. Raswani, Perencanaan dan
penggambaran Sistem Perpipaan,
Universitas Indonesia.
Jakarta, 1987.
5. Reuben M. Olson & Steven J.
Wright, Dasar-dasar Mekanika
Fluida Teknik, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1993.
6. Situs internet

Vous aimerez peut-être aussi