Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PREEKLAMSIA
Mirahmawati (2015750027)
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI... 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I PENDAHULUAN4
BAB II PEMBAHASAN.. 6
A.) Pengkajian...10
B.) Diagnosa Keperawatan... 16
C.) Perencanaan Keperawatan.. 17
BAB IV PENUTUP 22
A.) Kesimpulan. 22
B.) Saran... 22
DAFTAR PUSTAKA23
2
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya sehingga penyusun dapat menyelesai makalah ini. Tak lupa, sholawat
serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad Saw,
berkat beliau kita dihantarkar dari zaman yang dahulunya gelap gulita hingga ke
zaman yang penuh dengan cahaya keilmuan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen pembimbing kami ibu Idriani
M.Kep, SP.Kep.Mat yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat
kami susun. Terima kasih kepada semua anggota kelompok yang telah bekerja
sama dalam penyusunan ini. Kami menyadari sekali isi makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu kami menerima dengan terbuka kritik
dan saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan makalah ini dimasa
mendatang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pihak umumnya. Dan khususnya
bagi mahasiswa/I fakultas ilmu keperawatan universitas muhammadiyah Jakarta.
Atas perhatianya kami mengucapkan terima kasih.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A.) Definisi
Preeklamsi merupakan suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan
banyak banyak system dan ditandai oleh homokonsentrasi hipertensi, dan
proteinuria dan edema (Bobak Lowdermilk, Jensen 2004). Preeklamsi
merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi
setelah minggu ke 20 pada wanita sebelumya memiliki tekanan darah
normal (Bobak Lowdermilk, Jensen 2004).
Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema
akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan (Arief Mansjoer 2000). Preeklamsi adalah penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena
kehamilan (Prawiroharjo,S 2002).
B.) Etiologi
Sampai saat ini penyebab Preeklamsi belum diketahui dengan pasti tetapi
ada beberapa factor resiko atau factor Predisposisi terjadinya preeklamsi
antara lain :
a. Primigrafida atau multipara dengan usia lebih tua
b. Obesitas
c. Adanya proses penyakit kronis : Diabetes Militus, Hipertensi,
Penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah kolagen (lupus eritematosus
sistemik), penyakit pembuluh darah.
d. Kehamilan Molahidatidosa
e. Kehamilan ganda
f. Komplikasi kehamilan: kehamilan multiple, janin besar, hidrops janin,
polihidramnion
g. Preeklamsi pada kehamilan sebelumnya
C. Klasifikasi
a. Preeklamsi Ringan
Timbulnya hipertensi 140/110 mmHg yang disertai proteinuria dan
edema umur kehamilan 20 minggu.
b. Preeklamsi Berat
Suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya
Hipertensi lebih dari 160/110 disertai proteinuria dan edema pada
kehamilan lebih dari 20 minggu (prawiroharjo, S 2002).
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala:
1. Sakit kepala terutama derah frontalis
2. Rasa nyeri di daerah epigastrium
3. Penglihatan menjadi kabur
4. Terdapat mual dan muntah
5. Gangguan pernafasan sampai cianosis
6. Terjadi gangguan kesadaran
E. Patofisiologi
Patofisiologi pre-eklamsia setidaknya berkaitan dengan perubahan
fisiologi kehamilan. Adaptasi fisiologi normal pada kehamilan meliputi
peningkatan volume plasma darah, vasodilatasi, penurunan resistensi
vaskuler sistemik, peningkatan curahjantung dan penurunan tekanan
osmotic koloid. Pada re-eklamsia volume darah yang beredar menurun,
sehingga terjadi hemokonsentrasi dan peningkatan hematoksit maternal.
Perubahan ini membuat perfusi organ maternal menurun, termasuk perfusi
ke unit janin. Uteroplasenta vasospasme siklik lebih lanjut menurunkan
perfusi organ dengan menghancurkan sel-sel darah merah sehingga
kapasitas oksigen maternal menurun. Vasospasme merupakan sebagian
mekanisme dasar tanda dan gejala yang menyertai pre-eklamsia.
Vasospasme merupakan akibat peningkatan sensitivitas tekanan peredaran
darah, seperti angiostensin II dan kemungkinan selain ketidakseimbangan
antara prostasiklin, prostaglandin dan tromboksan. Selain kerusakan
endoterial,vasospasme arterial turut menyebabkan peningkatan
permeabilitas kapiler. Keadaan ini meningkatkan edema dan lebih lanjut
menurunkan volume inttravaskuler. Mempredisposisi pasien yang
mengalami pre-eklamsia mudah menderita edema paru. Pre-eklamsi
merupakan suatu keadan hiperdinamik dimana temuan khas hipertensi dan
proteinuria merupakan akibat hipergungsi ginjal, timbul reaksi vasospasme
ginjal sebagai suatu mekanisme protektif. Tetapi hal ini akhirnya akan
mengakibatkan proteinuria dan hipertensi yang khas untuk pre-eklamsia.
F. Klinikal pathway
G. Pencegahan Preeklamsi Pada Ibu Hamil
1. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti,
mengenali tanda-tanda. sedini mungkin (preeklamsi ringan), lalu
diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih
berat.
2. Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklamsi
kalau ada faktor- faktor predisposisi.
3. Berikan penerangan terhadap manfaat istirahat dan tidur, ketenangan,
serta pentingnya mengatur diri rendah garam, lemak, serta karbohidrat
dan tinggi protein juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
H. Komplikasi
Tergantung pada derajat preeklamsi yang dialami. Namun yang termasuk
komplikasi antara lain:
Pada ibu :
1. Prematuritas
Kelainan ginjal: endoteliosis glomerulus yaitu pembengkakan
sitoplasma sel endotelial tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya.
Bisa juga terjadi anuria atau gagal ginjal.
2. Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari dinding rahim. Pada
penderita preeklamsi ini terjadi karena adanya vasospasme pada
pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke plasma terganggu
sehingga nutrisi menuju ke janin atau plasenta berkurang kemudian
terjadi sianosis yang menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim.
3. Hemolisis
Gejala klniknya berupa ikterik. Diduga terkait nekrosis periportal hati
pada penderita preeklamsi.
4. Perdarahan otak
Merupakan penyebab utama kematian maternal penderita preeklamsi.
5. Sindrom HELLP (Hemolisis Elevated Liver enzymes Low Platelet )
Merupakan sindrom kumpulan gejala klinis berupa gangguan fungsi
hati, hepatoseluler (peningkatan enzim hati (SGPT,SGOT), gejala
subjektif (cepat lelah, mual, muntah, nyeri epigastrium), hemolisis
akibat kerusakan membran eritrosis oleh radikal bebas asam lemak
jenuh dan tak jenuh. Trombositopenia (lt;150.000/cc), agregasi (adhesi
trombosit di dinding vaskuler), kerusakan tromboksan (vasokontriktor
kuat).
6. Edema paru
Paru-paru menunjukkan berbagai tingkat edema dan perubahan karena
bronkopneumonia sebagai akibat respirasi. Kadang-kadang ditemukan
abses paru-paru.
7. DIC (Disseminated Intravaskular Coagulation)
DIC adalah gangguan serius yang terjadi pada mekanisme pembekuan
darah pada tubuh. Pada penderita preeklamsiterjadi proteinuriayaitu
protein yang keluar bersama urine akibat dari kerusakan ginjal.
Sedangkan dalam mekanisme pembekuan darah diperlukan fibrinogen
yang merupakan protein. Sehingga pada penderita preeklamsi karena
terajadi kekurangan protein dalam darah menyebabkan mekanisme
pembekuan darah terganggu kemudian terjadinya DIC.
Pada janin :
1. Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
2. Prematur
3. Asfiksia neonatorum
4. Kematian dalam uterus
5. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
BAB III
A.) pengkajian
1. Identitas
Mengkaji identitas klien dari penanggung yang meliputi : Nama, umur,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan
alamat.
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien dengan preeklamsi adalah
pembengkakan pada kaki disertai peningkatan tekanan darah, mual,
muntah, nyeri ulu hati dan pusing.
3. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien datang dengan keluhan pembengkakan pada kaki pada
trimester III disertai peningkatan tekanan darah, mual muntah, tidak
ada nafsu makan, nyeri ulu hati, nyeri kepala dan penglihatan kabur.
Pada pemeriksaan didapatkan adanya protein dalam urin dan
pengeluaran urin sedikit.
4. Riwayat penyakit dahulu
Menyangkut riwayat penyakit yang pernah diderita, yang ada
hubungannya dengan penyakit. sekarang, misalnya :
a. Penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial, hipertensi kronik, DM
b. Kemungkinan klien menderita penyakit hipertensi sebelum hamil
c. Biasanya mudah terjadi pada klien yang obesitas
d. Tekanan darah klien sebelum hamil normotensive
e. Riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta
riwayat kehamilan dengan
f. preeklamsi dan eklamsi sebelumnya
5. Riwayat penyakit keluarga
Peranan keluarga atau keturunan merupakan faktor penyebab penting
yang perlu dikaji yaitu penyakit berat yang pernah diderita salah satu
anggota yang ada hubungannya dengan operasi
6. Riwayat Obstetri
a. Keadaan haid
b. Kaji tentang menarche, siklus haid, hari pertama haid terakhir,
jumlah dan warna darah
c. keluar, encer, menggumpal, lamanya haid, nyeri atau tidak serta
bau.
d. Riwayat kehamilan
e. Riwayat kehamilan yang perlu diketahui adalah berapa kali
melakukan ANC (Ante NatalCare), selama kehamilan periksa
dimana, perlu diukur tinggi badan dan berat badan.
7. Pola kebiasaan sehari hari menurut Virginia Henderson
a. Respirasi
Pemeriksaan pernapasan biasanya penafasan mungkin kurang,
kurang dari 14x/menit, klienbiasanya mengalami sesak sehabis
melakukan aktivitas
b. Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi biasanya mengalami penurunan
karena adanya mual muntah, nyeri ulu hati. Tapi terdapat
peningkatan berat badan karena adanya edema padatungkai dan
juga bisa mengalami edema menyeluruh
c. Eliminasi
Tonus tonus otot saluran cerna melemah akibatnya motilitas dan
reabsorbsi makanan menjadi kurang baik dan akan menimbulkan
obstipasi. Terjadi juga penurunan haluaran urin(oliguria).
d. Gerak dan keseimbangan tubuh
Klien dengan preeklamsi gerak/aktivitasnya bisa terganggu karena
kebiasaan sehari haritidak bisa dilakukan/tidak dapat terpenuhi
dengan baik akibat adanya edema, adanyahipereleksia klonus pada
kaki.
e. Istirahat/tidur
Klien biasanya akan mengalami gangguan dalam istrahat/tidurnya
disebebkan karena mual muntah disertai nyeri ulu hati serta
pusing/nyeri kepala
f. Kebutuhan berpakaian
Klien dengan preeklamsi tidak mengalami gangguan dalam
memenuhi kebutuhan berpakaian tersebut.
g. Mempertahankan temperature tubuh dan sirkulasi
Klien dengan preeklamsi biasanya mengalami gangguan dalam hal
temperature tubuh dan sirkulasi berapa suhu tubuh kadang kadang
naik dan tekanan darah meningkat.
h. Kebutuhan personal hygiene
Kebersihan diri merupakan pemeliharaan kesehatan untuk diri
sendiri dan dilakukan 2x sehari
i. Aktivitas
Biasanya pada preeklamsi terjadi kelemahan, penambahan berat
badan atau penurunan BB, pembengkakan jari tangan, kaki dan
muka
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum klien dengan preeklamsi biasanya lemah
b. Kesadaran
Klien dengan preeklamsi biasanya masih komposmentis, bila sudah
mengalami preeklamsi beratklien mengalami penurunan kesadaran
c. Tanda tanda vital
tanda tanda vital klien dengan preeklamsi biasanya tidak stabil. Pernafasan
cepat, suhumeningkat, tekanan darah meningkat dan denyut nadi dalam
batas normal
d. Berat badan
Klien dengan preeklamsi biasanya mengalami peningkatan berat badan
karena adanya edema
e. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala dan rambut
Perlu dikaji bentuk kepala, kulit kepala apakah kotor atau berketombe,
bagaiman kondisirambut, pertumbuhan rambut apakah merata atau
tidak. Pada umunya klien dengan preeklamsi tidak menunjukan
gangguan pada bagian kepala serta pertumbuhan rambut
2) Wajah
Yang pelu diperhatikan adalah menenai warna kulit dan ekspresi wajah
klien. Wajah tampak adanya edema.
3) Mata
Konjungtiva agak anemis oedema pada retina
4) Hidung
Ada tidaknya septuminasi, polip dan bagaimana kebersihannya.
5) Telinga
Mencakup kebersihan telinga ada tidaknya kelainan fungsi
pendengaran dan kelebihan anatomi telinga. Klien dengan preeklamsi
biasanya tidak mengalami gangguan pada telinga/tidak berefek pada
sistem pendengarannya.
6) Mulut, bibir, faring
Mengenai bagaimana bentuk bibir apakah simetris atau tidak,
kelembaban, kebersihan mulut, ada tidaknya pembesaran tonsil dan
adanya kelainan berbicara.
7) Gigi
Jumlah gigi lengkap atau tidak. Kebersihan gigi, ada tidaknya
peradangan gusi atau caies gigi dan penggunaan gig palsu/tidak.
8) Leher
Dikaji adanya pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis. Kuduk
terasa berat
9) Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan karena pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu
estrogen, progesteron dan somatotoprin. Payudara menjadi lebih besar,
areola mamae hiperpigmentasi dan puting susu semakin menonjol.
10) Paru
Biasanya terjadi suara nafas antara vesikuler, rhonki, wheezing, sonor.
Biasanya ada irama teratur atau tidakm apakah ada bising atau tidak.
11) Jantung
Klien dengan preeklamsi tekanan darah sistole dan diastole akan
meningkat, nadi meningkat.
Pemeriksaan diagnostik/Laboratorium
21
BAB IV
PENUTUP
A.) Kesimpulan
Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema
akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu. Sampai saat ini
penyebab Preeklamsi belum diketahui dengan pasti tetapi ada beberapa
factor resiko atau factor Predisposisi terjadinya preeklamsi diantaranya:
obesitas, usia saat hamil lebih dari 35 tahun, riwayat penyakit yang
menyertai sebelumnya. Dengan gejala sakit kepala, nyeri, penglihatan
kabur, mual muntah berlebih, edema. Preeklamsia diklasifikasikan
menjadi dua yaitu preeklamsi ringan dan berat. Komplikasi yang ditimbul
dapat menyebabkan kelahiran premature, solusio plasenta, gangguan
pertumbuhan pada janin,dll. Asuhan keperawatan dilakukan dari mulai
pengkajian. Mengkaji mulai dari identitas paseien, riwayat kehamilan,
riwayat kesehatan sekarang dan terdahulu, pemerikasaan fisik,
pemeriksaan penunjang umumnya didapatkan proteinuria. Diagnose
keperawatn yang muncul salah satunya adalah nyeri, kelebihan volume
cairan, gangguan perfusi jaringan.
B.) Saran
Maka dari itu sebelum terjadinya preeklamsi. Pemeriksaan antenatal yang
teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda. sedini mungkin
(preeklamsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya
penyakit tidak menjadi lebih berat. Harus selalu waspada terhadap
kemungkinan terjadinya preeklamsi kalau ada faktor- faktor predisposisi.
Berikan penerangan terhadap manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta
pentingnya mengatur diri rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan
tinggi protein juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Hamilton, Persis Mary. 2010. Basic Maternity Nursing. Volume 2. Jakarta: EGC
http://www.who.int/hipertention-gravidarum-cases-2014
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf
23