Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Elsa Elfrida Kusuma
Ike Bana Meika
Vivian Anggraini
Yofer Teva
2. Komplikasi obstetric
a. Perdarahan pada abortus
Perdarahan pervaginam yang terjadi pada kehamilan trimester I
umumnya disebabkan oleh abortus, dan hanya sebagian kecil
saja karena sebab-sebab lainnya.
b. Kehamilan ektopik
Penyakit radang panggul, penyakit hubungan seksual atau
infeksi pada paska abortus sering merupakan factor predisposisi
pada kehamilan ektopik.
c. Perdarahan pada kehamilan trimester III
Penyebab utama perdarahan ini adalah plasenta previa dan
solusio plasenta.
d. Perdarahan post partum
Disebabkan oleh atonia uteri atau sisa plasenta sering
berlangsung sangat banyak dan cepat. renjatan karena
perdarahan banyak segera akan disusul dengan kematian
maternal, jika masalah ini tidak dapat di atasi secara cepat dan
tepat oleh tenaga yang terampil dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai.
e. Infeksi nifas
Terjadi pada pertolongan persalinan yang tidak mengindahkan
syarat-syarat asepsis-antisepsis, partus lama, ketuban pecah dini
dan sebagainya.
f. Gestosis
Primipara dan gravida pada usia 35 tahun merupakan kelompok
resiko tinggi untuk gestosis.
g. Distosia
Panggul kecil, persalinan pada usia sangat muda, kelainan
presentasi janin, letak lintang dapat menyebabkan timbulnya
distosia.
h. Pengguguran kandungan
Pengguguran kandungan secara illegal, merupakan penyebab
kematian maternal yang penting. Sisa jaringan, serta tindakan
yang tidak steril serta tidak aman secara medis akan berakibat
timbulnya perdarahan dan sepsis.
3. Faktor-faktor pelayanan kesehatan
a) Kurangnya kemudahan untuk pelayanan kesehatan maternal
b) Pelayanan yang kurang baik
c) Kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat penyelamat jiwa.
2) AKB
a. Perbaikan keadaan social dan ekonomi.
b. Kerjasama yang erat antara ahli obstetri, ahli kesehatan anak, ahli
kesehatan masyarakat, dokter umum, dan perawat kesejahteraan ibu
dan anak.
c. Pemeriksaan postmortem terhadap sebab-sebab kematian perinatal.
d. Pendaftaran kelahiran dan kematioan janin serta kematian bayi secara
sempurna.
e. Perbaikan kesehatan ibu dan pengawasan antenatal yang baik, antara
lain memperbaiki keadaan gizi ibu dan menemukan high risk mothers
untuk dirawat dan diobati.
f. Ibu dengan high risk pregnancy hendaknya melahirkan di rumah sakit
yang mempunyai fasilitas yang cukup.
g. Perbaikan teknik diagnosis gawat-janin.
h. Persediaan tempat perawatan yang khusus untuk berat-badan lahir
rendah.
i. Perbaikan resusitasi bayi yang lahir dengan asfiksia dan perbaikan
dalam teknik perawatan bayi baru lahir terutama bayi premature.
j. Penyelidikan sebab-sebab intrauterine undernutrition.
k. Pencegahan infeksi secara sungguh-sungguh.
Gambar 3.2 Proporsi Penyebab Kematian Ibu Provinsi Jawa Timur Tahun 2010
2014
Sumber : Laporan Kematian Ibu (LKI) Kabupaten/Kota Seksi Kesehatan
Keluarga, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Dilihat dari penyebab kematian ibu tahun 2013-2014, terjadi
peningkatan pada factor pendarahan dan infeksi, sedangkan faktor PE/E
mengalami penurunan. Dari proporsi tahun 2014, faktor PE/E masih
menjadi faktor dominan (31,04%) penyebab kematian ibu di Jawa Timur
seperti digambarkan pada grafik 3.2 di atas.
Gambar 3.3 Perkembangan Capaian, Target Renstra dan MDGs AKB (per
1.000 Kelahiran Hidup) Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 2014
Kesimpulan
Kematian maternal/AKI merupakan kematian wanita sewaktu hamil,
melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung
dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan
dengan kehamilan atau penanganannya, tetapi tidak secara kebetulan atau oleh
penyebab tambahan lainnya.
Penyebab kematian maternal adalah karena faktor reproduksi, komplikasi
obstetric, factor-faktor pelayanan kesehatan. Penyebab kematian perinatal adalah
karena infeksi, asfiksia neonatorum, trauma kelahiran, cacat bawaan/kelainan
kongenital, dll.
Upaya memperbaiki AKI adalah melalui pencegahan, perbaikan pelayanan
gawat darurat, perbaikan jaringan pelayanan kesehatan. Upaya memperbaiki AKB
adalah melalui perbaikan keadaan social dan ekonomi, kerjasama yang erat antara
ahli obstetri, ahli kesehatan anak, ahli kesehatan masyarakat, dokter umum, dan
perawat kesejahteraan ibu dan anak.
DAFTAR PUSTAKA