Vous êtes sur la page 1sur 63

diagfragma sekunderkehamilan

Kriteria Hasil :
(1) Melaporkan penurunankeluhan sesak(2) Mendemonstrasikanfungsi pernapasan
baik2. Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBCR/ Memperberat adanya keluhan pernapasan3. Kaji kadar HBR/ HB yang
rendah menyebabkan suplai Oksigendalam darah rendah, aliran darah ke otak terlambatdan mempengaruhi sistem saraf
pernapasansehingga dapat menyebabkan ibu merasa sesak4. Informasikan hubungan program latihan & kesullitanpernafasanR/
Progran Latihan seperti senam hamil membantu ibuuntuk mampu mengatur pernapasan sehinggakeluhan tentang kesulitan pernapasan
dapatberkurang5. Anjurkan istirahat & latihan berimbangR/ Mencegah kelelahan
4.
Ketidaknyamananberhubungan denganperubahan fisik dan pengaruhhormonal
Tujuan
Rasa nyaman terpenuhi
Kriteria Hasil :
(1) Mengidentifikasitindakan yangmelegakan dan(1) Catat derajat rasa tidak nyaman minorR/ Mengetahui penyebab rasa tidak
nyaman yangdirasakan oleh klien(2) Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selamapemeriksaan lanjutanR/ Mengetahui perkembangan
perubahan rasaketidaknyamanan
menghilangkanketidaknyamanan(2) Melaporkanpenatalaksanaanketidaknyamanan(3) Anjurkan pemakaian korset uterusR/ Menambah
kenyaman ibu(4) Tekankan menghindari stimulasi putingR/ Stimulasi puting dapat menimbulkan kontraksi padarahim yang dapat
menyebabkan ibu merasatidaknyaman(5) Kaji adanya haemoroidR/ Dapat menjadi penyebab ketidaknyamananterutama pada saat
duduk atau BAB(6) Intruksikan penggunaan kompres dingin & intaketinggi serat pada haemoroidR/ Mengurangi ketidaknyaman dan
menghindarikonstipasi yang akan menambah keparahan hemoroidR/ Memberikan kenyaman pada ibu(7) Kaji
tingkat kelelahan dengan aktifitas dalam keluargaR/ Mengidentifikasi adanya aktifitas yang terlalu beratsehingga menyebabkan
kelelahan pada ibu(8) Kolaborasi : suplemen kalsiumR/ Menambah pemenuhan kebutuhan kalsium dalamtubuh selam hamil

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untukperencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta :
EGCHamilton, Persis. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC: Jakarta.Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan
Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis danPatologis. Jakarta : Salemba Medika.Mochtar, Rustam. (1998). Synopsis
Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi. EGC:Jakarta.Rusari. (2008). Asuhan Keperawatan.
http://askep.blog.rusari.com/ _______. (2008). Ante Natal Care. http://www.media-ilmu-keperawatan.com/ _______. (2008).
http://farms-area.blogspot.com/2008/08/askep-ibu-hamil.com _______. (2009). http://blog.asuhan keperawatan.com/

ANTENATAL CARE (ANC)

A. DEFINISI

Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang berseifat preventive care untuk
mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan
yang memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada ibunya disebut antenatal care.

Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu upaya untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila
mungkin dan memastikan bahwa komplikasi obstetrik dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara memadai.

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan
antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas.
B. TUJUAN

Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu

3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal

7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal

8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin

C. ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMA KEHAMILAN

Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa kehamilan adalah sebagai berikut:

1) Trimester I (0-12 minggu)


Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang berasal dari janin dan plasenta.

a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine

b. Masalah gastrointestinal

Mual dan muntah (4-6 minggu)

Morning Sickness

Anoreksia

Saliva berlebihan

Tidak tahan terhadap baubau tertentu

c. Pengaruh hormon estrogen

Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi

d. Perubahan janin

Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik

pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok

Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan

e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi

f. Traktus urinarius

Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih sehingga didapatkan ibu sering buang air kecil

g. Kardiovaskuler

Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus, posisi jantung pada bagian kiri atas

Kardiak output

- Denyut jantung meningkat

- Nadi meningkat 10-15 x /menit

- Filtrasi ginjal meningkat

- transportasi oksigen meningkat

h. Uterus

Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc

Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter

Ismus hipertropi, panjang, lunak

i. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara

j. Vagina

Peningkatan vaskularisasi

Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam

k. Respirasi

Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat

Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan
mengalirnya carbon dioksida dari janin ke ibu

Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak

l. Muskuluskeletal

Relaksasi persendian

Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum

Perubahan postural

- Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang belakang

- Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong kedepan

m. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie gravidalum.

2) Trimester II (12-28 minggu)

Perubahan fisiologis yang terjadi adalah sebagai berikut:

a. Uterus

- uterus membesar, hipertropi sel-sel otot

- dinding uterus tipis dan lunak

- fetus dapat di palpasi pada abdomen

- uterus jadi bentuk ovale

- Adanya kontraksi braxton his

b. Serviks

- terus memanjang

- Adanya mucous plag

- Sel otot hipertropi

- Kelenjar serviks aktif

c. Vagina
- Sel otot hipertropi

- Mukosa tebal

- Adanya lorchea

- PH asam : 3,5-6,0

d. Payudara

- Duktus dan alveoli hipertropi

- areola dan putting membesar

- Mulai ada sekresi kolostrum

e. Sistem kardiovaskuler

- volume darah meluas

- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah

- Output meningkat 30-50 %

- stroke volume meningkat

- tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun

- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir


f. Sistem respiratory

- Oksigen dalam darah meningkat

- Pernafasan lebih dalam

- volume darah stabil

- Kebutuhan oksigen meningkat

- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak nafas

g. Sistem Urinary

- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat

- udema fisiologis pada kandung kemih

- frekuensi berkemih menurun

- Dilatasi ginjal dan ureter

- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius

- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %

- Aliran plasma renal meningkat

- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air meningkat
h. Sistem muskuloskeletal

- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis fisiologis

- Kram pada kaki

i. Sistem integumen

- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium

- adanya linianigra

- vaskuler adanya palmar eritema

- rambut menjadi lebih halus

- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat

j. Sistem gastrointestinal

- Mulut dan gigi: Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan

- Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun.

- Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin.

- Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-sel beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus
diabetus gestasional.

- Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi nutrien dan air meningkat


k. Sistem endokrin

- Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon, Prolaktin meningkat.

- Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR meningkat.

- Paratiroid: Hiperplasia, sekresi hormon meningkat.

- Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat, Level kortisol meningkat, Level aldesteron meningkat

l. Plasenta: Fungsi utuh dan komplek.

3) Trimester ketiga (28 minggu kehamilan berakhir / 38-42 minggu)

a. Sistem reproduksi

- Uterus

Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi broxon hicks semakin jelas.

- Servik

Effousment, pengeluaran mukosa.

- Vagina

Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea

- Payudara
Membesar, tegang, colusterum keluar.

b. Sistem kardiovaskuler

- COP meningkat 40 %

- volume darah ibu meningkat 30 50 %

- HR meningkat 15 kali/menit

- Stroke volume meningkat

- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan masalah jantung

c. Sistem pernafasan

- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas

- Iga-iga ekspansi

- Kebutuhan oksigen meningkat

d. Sistem perkemihan

- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat

- Frekwensi miksi meningkat

- Kosentrasi albumin plasma menurun


e. Sistem musculoskeletal

Lordosis, sulit berjalan, rebas rebas ekstremitas

f. Sistem integumen

- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat

- Rambut tipis dan rontok

- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah

g. Sistem gastrointestinal

- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif

- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun

- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi

h. Sistem endokrin

- Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat

- Tiroid: BMR meningkat

i. Plasenta: Fungsi maksimal


D. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL

Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika
hamil antara lain:

a. Uterus

Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang
nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan
dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi,
kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai
tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.

b. Payudara

Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan
membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik
kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan
kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.

Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan
dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan
sensasi noduler pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai
dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan
pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar
sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran
berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula
terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.

c. Kulit

Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan
hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola
disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi
pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal
setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit
akan menetap dan berwarna putih keperakan

d. Sistem gastrointestinal

Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang
berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena
berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal
apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama

1. Perubahan Fisik pada Trimester I

a. Morning Sickness, mual dan muntah.


Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan
muda disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu
kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.

b. Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.

c. Sering buang air kecil

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.

d. Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi
otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih
baik saat hamil.

e. Sakit Kepala/Pusing

Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa
sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola
makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga
karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

g. Meludah

Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.

h. Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan
berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua
karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan
air

2. Perubahan Fisik pada Trimester II

a. Perut semakin membesar

Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar
1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-
beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin

Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan
usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.

c. Rasa panas di perut

Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah
atas.

d. Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat
yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini,
karena akan hilang setelah bayi lahir.

e. Sakit perut bagian bawah

Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua
sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi
beberapa menit dan bersifat tidak menetap.

f. Pusing

Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah

Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan
akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika
menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.

h. Perubahan kulit

Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis
kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan.
Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya
pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya.
Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga
dapat menimbulkan jerawat

i. Payudara

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya
akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.

j. Sedikit Pembengkakan

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan
hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama
terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang
terlalu lama.
3. Perubahan Fisik pada Trimester III

a. Sakit bagian tubuh belakang

Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang
dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.

b. Konstipasi

Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormon
progesteron.

c. Pernafasan

Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu
hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma.
Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan
merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian
tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.

d. Sering buang air kecil

Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.

e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan
vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah
panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.

f. Kontraksi perut

Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil
duduk atau istirahat.

g. Bengkak

Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan
retensi cairan.

E. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL

Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah:

1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya

b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja

c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama

e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang
lain atau bahkan merahasiakannya

Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:

a. Reaksi reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan Well being menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang
lain.

b. Penerimaan terhadap kehamilan.

Ambivalence sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.

c. Maternal role atteinment

Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.

d. Fantasi

Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.

e. Hubungan dengan ibu

Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support.

f. Hubungan dengan janin


Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai Bentuk komunikasi
yang rutin.

g. Body image

Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.

h. Waktu dan jarak

Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain.

2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi

b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

c. Merasakan gerakan anak

d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

e. Libido meningkat

f. Menuntut perhatian dan cinta

g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu

i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya

d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya

e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

f. Merasa kehilangan perhatian

g. Perasaan mudah terluka (sensitif)

h. Libido menurun

Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah selama trimester III:

1) Perubahan Psikologis Ibu

a. Penerimaan terhadap janin meningkat

b. Fantasi terhadap perubahan peran

c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat

d. Fokus perhatian pada persalinan


e. Menaruh perhatian pada persalinan

2) Perubahan Psikologis Ayah

a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat

b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

F. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL

Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan, ketentuan waktu sebagai berikut:

1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1

2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2

3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4

Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah, keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-
lain frekuensi pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.

Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28,
kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.
G. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL

Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut (Depkes RI, 2009) :

1) Timbang berat badan dan pengukuran berat badan

Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa tubuh (BMI: Body Mass Index) di mana metode ini
untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui
BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan ukuran
panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.

2) Pemeriksaan tekanan darah

Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu
untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan
dapat mengindikasi potensi hipertensi.

3) Ukur tinggi fundus uteri

Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai
pengukuran mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan
sesuai rumusnya.

4) Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap


Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan
16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program
jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.

Imunisasi TT 0,5 cc

Interval (Selang Waktu Lama %


Antigen
Minimal) Perlindungan Perlindungan

Pada kunjungan antenatal


TT 1 - -
pertama

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun 99

Keterangan :

* artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).
5) Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan

6) Tes terhadap penyakit menular seksual

Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko IMS.

7) Tentukan persentasi janin dan hitung DJJ

Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut
(hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk
memantau janin.

Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16
minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:

a. Takikardi berat : detak jantung diatas 180x/menit

b. Takikardi ringan : antara 160-180x/menit

c. Normal: antara 120-160x/menit

d. Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit

e. Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit


f. Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit

8) Tetapkan status gizi

Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau
kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin
terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ
seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka
panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.

Cara melakukan pengukuran LILA :

a. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan meteran

b. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. Baca menurut tanda panah

c. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita LiLA.

9) Tatalaksana kasus

10) Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)

Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan.
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan
pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu
wicara antara lain :

g. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
h. Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan

i. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan

j. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan

k. Memberikan asuhan antenatal

l. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan di rumah

m. Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran.

n. Persiapan dan biaya persalinan

H. PEMERIKSAAN ANTENATAL

Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:

a. Anamnesa

Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:

1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)

2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain

3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan


4. Riwayat perkawinan

5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:

HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)

Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)

Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan

Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)

Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan

6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:

Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan,
persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)

Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan

Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, siapa yg menolong

Riwayat hipertensi

Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg

Nifas dan laktasi


Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila mati umur berapa & penyebabnya

Masalah-masalah lain yg dialami

7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi,
PMS atau HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.

8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll

9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:

Status perkawinan

Riwayat KB

Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini

Dukungan keluarga

Pengambil keputusan dalam keluarga

Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan perhatian pada vitamin A dan zat besi

Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga

Beban kerja & kegiatan sehari-hari

Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan


Menentukan Taksiran Persalinan

Untuk siklus 28 hari:

HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

Untuk siklus 35 hari:

HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:

1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid

2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi

3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:

1. Pemeriksaan Luar

a. Pemeriksaan umum

Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran


Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe

Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan pernapasan

Oedema

TB

BB

Reflek

Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan darah dan urine rutin

b. Pemeriksaan Kebidanan

Inspeksi

Kepala dan leher

Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan
pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)

Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae
gravidarum, & bekas luka operasi

Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma

Anggota bawah: cari varises, oedema, luka


Palpasi

Periksa raba dilakukan untuk menentukan:

Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan

Letak anak dalam rahim

Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu: (Manuaba, 1998)

Leopold 1

Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil

Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin


dalam fundus

Konsistensi fundus

Leopold 2

Menemukan batas samping rahim kanan-kiri

Menentukan letak punggung janin

Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin


Leopold 3

Menentukan bagian terbawah janin

Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau


masih goyang

Leopold 4

Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil

Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan


berapa jauh janin sudah mask pintu atas panggul

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:

TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan

3,5 cm

Auskultasi

Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta,
dan bising usus
2. Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan
trimester III untuk menentukan keadaan panggul

Pemeriksaan Antenatal Ulangan

Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
pemeriksaan antenatal pertama. Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan
kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.

Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:

Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya, keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan,
kekhawatiran-kekhawatiran lain

Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi
jantung janin, menghitung taksiran BB janin

Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin, pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi

Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil


Variabel Penilaian & Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan
Penanganan I II III IV

1. Penilaian antenatal:

Riwayat kehamilan

Riwayat kebidanan - - -

Riwayat kesehatan - - -

Riwayat sosial - - -

Pemeriksaan umum jika ada Jika ada Jika ada


indikasi indikasi indikasi


Pemeriksaan kebidanan (luar)
- -
Pemeriksaan kebidanan
(dalam)

Pemeriksaan laboratorium Jika ada Jika ada Cek Hb &



indikasi indikasi periksa lab
lain jika ada
indikasi
2. Penanganan:

Pemberian Tetanus Toksoid Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan

Pemberian tablet tambah


darah
90 hari
Konseling umum

Memperkuat Memperkuat Memperkuat


Konseling khusus
Jika ada Jika ada
indikasi indikasi
Jika ada Jika ada
Perencanaan persalinan indikasi - indikasi

Perencanaan penanganan -
komplikasi

c. Diagnosa

Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:

Hamil atau tidak

Primi atau multigravida

Usia kehamilan

Janin hidup atau mati

Janin tunggal atau kembar

Letak anak

Anak intra atau extrauterin

Keadaan jalan lahir

Keadaan umum penderita

d. Prognosa

Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose. Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan
normal dan lahir spontan atau sulit dan berbahaya.
e. Terapi

Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang
persalinan. Berikan konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda
bahaya, dll.

I. SKOR POEDJI ROKHJATI

Skor awal ibu hamil:

1. Terlalu muda hamil 16 th :2

2. Terlalu tua hamil I 35 th :4

Terlalu lambat hamil, kawin 4 th :4

3. Terlalu lama hamil lagi 10 th :4

4. Terlalu cepat hamil lagi 2 th :4

5. Terlalu banyak anak, 4/lebih :4

6. Terlalu tua umur 35 th :4

7. Terlalu pendek 145 cm :4

8. Pernah gugur kehamilan :4


9. Pernah melahirkan dengan:

Tarikan tang/vakum :4

Uri dirogoh :4

Diberi infuse/transfuse :8

10. Pernah operasi Caesar :4

11. Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi :4

12. Hamil kembar 2/lebih :4

13. Hamil kembar air/hidroamnion :4

14. Penyakit pada ibu hamil

Kurang darah :4

Malaria :4

TB paru :4

Payah jantung :4

DM/kencing manis :4

PMS :4
15. Bayi mati dalam kandungan :4

16. Kehamilan lebih bulan :4

17. Letak sungsang :8

18. Letak lintang :8

19. Perdarahan dalam kehamilan ini :8

20. PEB/kejang :8

Bila skor 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG

J. PATHWAY ANC

Trimester I

Konsepsi
Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu


Perubahan fisiologis

Perubahan psikologis

Krisis situasional, perub.psikologis, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


ketidakstabilan hormon vascular

Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Ansietas Perubahan
pembesaran
peran sebagai
uterus
calon ibu

Asam lambung
meningkat Sakit kepala
Perub.proses Koping Frekuensi BAK
keluarga individu tdk meningkat
efektif

Rasa Nyeri
sebah/mual

Gangguan
eliminasi urin

Muntah

Kebersihan
genital
menurun
Intake
makanan
menurun

Kelembaban
meningkat

Perub.nutrisi
kurang dari
kebutuhan

Resiko infeksi
Trimester II
TRIMESTER II

Perubahan fisiologis

Perubahan
psikologis

Sist.endokrin Sist.GIT Krisis


Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Musculosceletal Sist.respirasi
situasional

Inotropik Progesterone
Sekresi Vaskularisasi Estrogen BB janin Desakan Proses
meningkat
aldosteron serviks & meningkat meningkat uterus ke adaptasi
meningkat vagina diafragma

Hiperpegmintasi
Saliva & asam
Kulit Postur tubuh
lambung
Retensi H2O & Sensitifitas Ekspansi
Perub.body Na+ serviks meregang meningkat berubah paru tidak
image meningkat maksimal
Persiapan
anggota baru
volume plasma Striae Peristaltic Lordosis
Gangguan dlam keluarga
meningkat Rangsang gravidarum menurun berlebihan
Perub.cardiac pola nafas
seksual
output
Ansietas
TD meningkat Perub.body Nyeri
Pengosongan
Perub.pola image Perub.peran
Resiko cidera lambung lambat
seksual
janin &
maternal Sakit kepala
Kembung,
mual, muntah

Nyeri

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan

Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan
psikologis

Perubahan fisiologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+

Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang


persendian pengetahuan

Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi


menurun menurun, volume pembuluh darah
Berat uterus plasma meningkat,
menigkat tekanan hidrostatik
Ansietas
Gangguan pola menurun
nafas TD meningkat
Perub.pusat
gravitasi tubuh

Edema ekstremitas
Hipertrofi
Menekan saraf
ventrikel
sekitar
Kelebihan volume
cairan Penurunan
cardiac output

Pelepasan
mediator nyeri
Resiko cidera
(prostaglandin,
janin &
histamin)
maternal

Nyeri

K. ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

1. Pengkajian

o. Data umum klien dan pasangan

p. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu

q. Riwayat ginekologi

r. Riwayat KB
s. Riwayat kehamilan saat ini

t. Pemeriksaan fisik

u. Persiapan persalinan

v. Obat-obatan yg dipakai saat ini

w. Hasil pemeriksaan penunjang

2. Diagnosa Keperawatan

TRIMESTER I

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

b. Ansietas

c. Perubahan pola eliminasi urin

d. Perubahan pola seksual

e. Perubahan proses keluarga

f. Koping individu tidak efektif

TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh

b. Gangguan pola nafas

c. Kurang pengetahuan

d. Resiko cidera janin

TRIMESTER III

a. Nyeri akut

b. Perubahan eliminasi urin

c. Gangguan pola tidur

d. Kelebihan volume cairan

3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi klien tercukupi

Kriteria hasil :

Nafsu makan klien meningkat

Klien tidak mual dan muntah

Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal

INTERVENSI RASIONAL

Ketahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klien

Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada Memastikan kandungan nutrisi dan kalori
catatan asupan pada asupan sesuai dengan kebutuhan
klien

Pantau nilai laboratorium, khususnya Menentukan kebutuhan nutrisi dan


transferin, albumin, dan elektrolit keefektifan terapi

Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan


diet dan asupan nutrisi

Ajarkan keluarga tentang makanan Keluarga dapat membantu pemenuhan


bergizi dan tidak mahal nutrisi klien

Ciptakan suasana yang menyenangkan Meningkatkan nafsu makan


untuk makan

Kolaborasi dengan dokter untuk Untuk mengontrol mual dan muntah


pemberian antiemetic

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat
menentukan jumlah kalori dan jenis zat dan sesuai kebutuhan akan dapat
gizi yang dibutuhkan klien menyeimbangkan nutrisi klien

TRIMESTER II

Gangguan pola nafas

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien menunjukkan keefektifan pola nafas

Kriteria hasil :

Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas


Ekspansi dada simetris

Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan

Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)

RR dalam batas normal (16-20x/menit)

Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah

INTERVENSI RASIONAL

Pantau kecepatan, irama, kedalaman Mengetahui perkembangan kondisi


dan usaha respirasi klien

Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area Mengetahui adanya kelainan dalam


penurunan/tidak adanya ventilasi dan pernafasan klien
adanya bunyi nafas tambahan

Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi

Informasikan kepada klien dan Agar klien dapat melakukannya di


keluarga tentang teknik relaksasi untuk rumah
meningkatkan pola pernafasan

TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume cairan dapat teratasi

Kriteria hasil :

TTV klien normal

klien terbebas dari edema kaki

tidak ada proteinuria

INTERVENSI RASIONAL

Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD


meningkat, mengindikasikan adanya
edema

Monitor hasil lab yang sesuai dengan Menentukan penyebab edema dan
retensi cairan memudahkan untuk intervensi selanjutnya

Monitor indikasi kelebihan cairan Mengidentifikasi adanya perubahan edema


(edema)

Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadi
Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,
mengidentifikasi perubahan volume cairan
dalam tubuh

Pertahankan catatan intake dan output Mengontrol intake dan output cairan,
yang akurat intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan

Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi,


intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan

Kolaborasi: Untuk mengurangi kelebihan cairan pada


tubuh
Berikan diuretic sesuai interuksi

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung: Elemen.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan


Antenatal.http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul
18.37 WIB.

Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.

George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses


tanggal 17 November 2010. Pukul 18.14 WIB.

Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id.
Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.31 WIB.

Manuaba. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC.

Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh:
Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.

Vous aimerez peut-être aussi