Vous êtes sur la page 1sur 2

JURNAL REFLEKTIF

ANISFATUL ROHMADIYAH

Perekonomian merupakan factor utama penunjang segala aspek yang ada dalam suatu

daerah. Jika pereknomian suatu daerah sudah cukup baik, maka desa tersebut digolongkan

daerah yang maju. Perekonomian yang rendah dapat membawa dampak yang cukup serius bagi

suatu daerah. Seperti halnya didusun Nitis. Sebagian besar masyarakat dusun Nitis bermata

pencaharian sebagai petani. Akan tetapi, perekonomian yang dihasilkan oleh kegiatan bercocok

tanam ini masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Masyarakat dusun Nitis dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka saja, namun tidak dengan menyekolahkan anak-

anaknya. Berdasar apa yang saya lihat, banyak anak-anak di dusun Nitis yang hanya mengenyam

pendidikan sampai tingkat dasar saja. Hal ini dikarenakan mereka belum mempunyai biaya yang

cukup untuk mendukung pendidikan tersebut.

Selama saya disana, saya sering berbincang-bincang dengan warga sekitar dan bertanya-

tanaya mengenai perekonomian dan pendidikan. Warga dusun Nitis banyak yang pergi keluar

daerah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Karena keterbatasan dalam hal pendidikan inilah

akhirnya warga kurang memahami serta kurang peka dalam hal pemanfaatan asset yang ada pada

dusun Nitis tersebut. Akhirnya, masyarakat dusun Nitis banyak yang pergi keluar daerah dan

tidak memanfaatkan asset tersebut.

Selama kegiatan KKN berlangsung, saya dan teman-teman terus menerus melakukan

pendekatan dengan warga perihal asset yang menunjang perekonomian warga. Saya juga turut

berusaha meyakinkan warga untuk turut menggali potensi. Kami sering berbincang-bincang dan

akhirnya warga mulai untuk membicarakan asset dan potensi yang ada. Warga mulai
membicarakan perihal singkong dan pemanfaatannya. Disitulah saya dan warga semakin dekat.

Warga dusun Nitis juga mengajak saya dan teman-teman untuk memanen singkong. Untuk

pertama kalinya, saya mencabut singkong ditanah yang gersang. Saat itu saya merasa sangat

lelah karena tidak terbiasa mencabut singkong di daerah yang gersang. Setelah itu, saya dan

warga mengolah singkong tersebut menjadi beberapa olahan. Harapan saya, warga dapat dengan

mandiri mengolah singkong tersebut dan bersedia memasarkan ke tempat lain maupun melalui

media lain.

Ilmu baru yang saya dapatkan adalah saya dapat mengolah olahan singkong tersebut.

Saya dapat mengolah singkong menjadi donat dan keripik. Saya juga dapat memotongi singkong

serta mengerti cara memanen singkong ditempat yang gersang.

Vous aimerez peut-être aussi