Penjelasan program Fs=100Perintah ini berfunsi memasukkan besar frekuensi, dimana pada program diatas frekuensi yang digunakan adalah 100hz t=(1:100)/fs Perintah ini berfungsi memasukkan waktu dalam satu priode, dimana batasan waktunya yaitu (1:100)/fs atau sama dengan dari 0 sampai 1 s1=sin(2*pi*t*5);Perintah ini berfungsi membuat sinyal sinus dengan amplitude 1 ( vpp=2) , frekuensi 5 Hz , dan =0. Begitu pula perintah- perintah yang serupa hanya mengganti frekuensi (angka 5 ) dengan frekuensi 10 Hz, 15 Hz, dan 20 Hz. plot(t,s1)Perintah ini berfungsi menampilkan gambar sinyal dengan ketentuan sumbu x berdasarkan funsi t, dan sumbu y berdasarkan funsi s1 s1=2*sin(2*pi*t*5)Perintah ini berfungsi membuat sinyal sinus sama dengan sebelumnya, hanya saja perintah ini meninkatkan nilai ampiludenya dimana pada perintah ini amplitude = 2. Begitu pula perintah yang serupa hanya mengubah factor pengalih 2 dengan 2, 5, 10 dan 20 s1=2*sin(2*pi*t*5+pi/2)Perintah ini berfungsi membuat sinyal sinus sama dengan sebelumnya, hanya saja perintah ini menambahkan sedikit perintah pergeseran fasa sebesar pi/2 (90). Begitu pula perintah yang serupa hanya mengubah pergeseran fasanya dengan sudut 45, 120, 180, dan 225
2. Pembangkitan Sinyal Persegi
Penjelasan program Fs=100;Perintah ini berfunsi memasukkan besar frekuensi, dimana pada program diatas frekuensi yang digunakan adalah 100hz t=(1:100)/fs; Perintah ini berfungsi memasukkan waktu dalam satu priode, dimana batasan waktunya yaitu (1:100)/fs atau sama dengan dari 0 sampai 1 s1=square(2*pi*5*t) Perintah ini berfungsi membuat sinyal persegi dengan amplitude =1 dan frekuensi = 5 Hz. Begitu pula perintah- perintah yang serupa hanya mengganti frekuensi (angka 5 ) dengan frekuensi 10 Hz, 15 Hz, dan 20 Hz. plot(t,s1,linewidth,2) Perintah ini berfungsi menampilkan gambar sinyal dengan ketentuan sumbu x berdasarkan funsi t, dan sumbu y berdasarkan funsi s1. dimana pada perintah untuk sinyal persegi ini diminta lebar baris pada sinyal adalah 2. Axis([0 1 -1.2 1.2]) Perintah ini berfungsi memberi ukuran pada grafik. Dimana pada perintah dapat diartikan ukuran pada sumbu x adalah dari titik 0 samapai 1. Dan ukuran pada sumbu y -1,2 sampai 1,2 s1=square(2*pi*5*t+pi/4); Perintah ini berfungsi membuat sinyal persegi dengan amplitude =1 dan frekuensi = 5 Hz, dengan fasa sebesar 45 (pi/4). Begitu pula perintah yang serupa hanya mengubah pergeseran fasanya dengan sudut 45, 120, 180, dan 225
3. Pembangkitan Sinyal Waktu Distrik, sekuen Konstan
Penjelasan program %file name: SS1_3inyoman. Perintah Ini berfungsi memberi nama pada program %Pembangkitan Unit Step Sekuen Perintah Ini berfungsi memberi nama pada program L=Input(panjang Gelombang (>=40)=) Perintah ini berfungsi memberikan nilai pada L ( panjang gelombang ), dimana pada perintah diatas panjang gelombang yang diinginkan adalalah >=40 P=input(panjang sekuen=) Perintah ini berfungsi memberikan nilai pada P ( panjang Sekuen ) For n=1:L; If (n>=p) Step(n)=1; Else Step(n)=0; End End Perintah ini bertujuan untuk menentukan dimana titik step sekuen mulai bangkit. pada perintah diatas dapat dilihat dari n=1 sampai n=L berlaku aturan, jika nilai n lebih besar atau sama dengan nilai p maka step n berada diangka 1. Namu jika nilai n lebih kecil dari nilai p maka step n berada diangka 0. x=1:L Perintah ini berfungsi memberi range pada sumbu x yaitu dari 1 sampai nilai p. Stem(x,step) Perintah ini berfungsi menampilkan gambar sinyal dengan ketentuan sumbu x berdasarkan funsi x, dan sumbu y berdasarkan fungsi step. 4. Pembangkitan Sinyal Waktu Dikstrit, Sekuen Pulsa Penjelasan program %file name: SS1_3inyoman. Perintah Ini berfungsi memberi nama pada program %Pembangkitan Unit Step Sekuen Perintah Ini berfungsi memberi nama pada program L=Input(panjang Gelombang (>=40)=) Perintah ini berfungsi memberikan nilai pada L ( panjang gelombang ), dimana pada perintah diatas panjang gelombang yang diinginkan adalalah >=40 P=input(Posisi Pulsa=)Perintah ini berfungsi memberikan nilai pada P (posisi pulsa ) For n=1:L; If (n==p) Step(n)=1; Else Step(n)=0; End End Perintah ini bertujuan untuk menentukan dimana titik pulsa aktif. pada perintah diatas dapat dilihat dari n=1 sampai n=L berlaku aturan, jika nilai n sama dengan nilai p maka step n berada diangka 1. Namu jika nilai n tidak sama dengan p maka step n berada diangka 0. x=1:L Perintah ini berfungsi memberi range pada sumbu x yaitu dari 1 sampai nilai p. Stem(x,step) Perintah ini berfungsi menampilkan gambar sinyal dengan ketentuan sumbu x berdasarkan funsi x, dan sumbu y berdasarkan fungsi step. Axis([0 L -.1 1.2]) Perintah ini berfungsi memberi ukuran pada grafik. Dimana pada perintah dapat diartikan ukuran pada sumbu x adalah dari titik 0 samapai L. Dan ukuran pada sumbu y -0.1 sampai 1,2
5. Pembentukan Sinyal Sinus Waktu Diskrit
Penjelasan program %file name: SS1_3inyoman. Perintah Ini berfungsi memberi nama pada program fs=20 Perintah ini berfungsi memberi nilai frekuensi sampling, dimana pada program diatas frekuensi sampling yang diambil sebanyak 20. Dengan perintah serupa nilai frekuensi sampling dig anti dengan fs = 30, fs= 40, fs=70, fs=80, fs =18, fs = 12, fs= 10, dan fs =8. t=(1:fs-1)/fs Perintah ini berfungsi memasukkan waktu dalam satu priode, dimana batasan waktunya yaitu (1:fs-1)/fs. s1=sin(2*pi*t*2) Perintah ini berfungsi membuat sinyal sinus dengan amplitude 1 ( vpp=2) , frekuensi 2 Hz , dan =0. Stem(t,s1)Perintah ini berfungsi menampilkan gambar sinyal dengan ketentuan sumbu x berdasarkan fungsi x, dan sumbu y berdasarkan fungsi s1. Axis([0 1 -1.2 1.2]) Perintah ini berfungsi memberi ukuran pada grafik. Dimana pada perintah dapat diartikan ukuran pada sumbu x adalah dari titik 0 samapai L. Dan ukuran pada sumbu y -0.1 sampai 1,2
6. Pemanggilan sinyal audio(.wav) yang ada dalam hardisk kita
Pembangkit sinyal sinus waktu diskrit dengan pemanggila gelombang sinyal dengan memanfaatkan file audio (.wav) kita dapat mengamati gelombang suara tersebut, dalam gambar dpat diketahui semakin tinggi frekuensi dari audio tersebut maka semakin rapat pula gambar gelombang yang kita dapatkan dan ampiltudo yang diperoleh juga selalu berubah ubah berdasarkan power dari udio tersebut.