Vous êtes sur la page 1sur 48

Kajian

Angka Kematian Bayi dan Balita


menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia 2002-2012 & Sensus Penduduk
2010

Direktorat Jenderal Bina GIKIA


sistematika
Metode

Penggunaan data

Upaya penurunan AKI AKB


Metode
CRVS MoHA, MOH (CoD) ideal

SRS MoHA, MoH China,


India,
Indonesia

survey (SDKI) Stat Bureau terbatas


Penggunaan data
Kecenderungan Angka Kematian
Balita, Bayi dan Neonatal, 1991 -2015
120
Neonatal Mortality Rate

97 Infant Mortality Rate


100
Underfive Mortality Rate

81
80
68
57 58
60
46 46 44
40
40 35 34
32 30 32 32
26
23
20 19 19
20 14

0
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015
www.childmortality.org 198 countries

Indonesia
Infant mortality rate

*IDN_LT_North_Infant mortality rate_BASED ON U5MR DEFAULT NEW_2012.5 - Total

year 2012
26/1,000 LB

MDG target 2015


23/1,000 LB

Data source: Pop census, DHS, Sosio economic survey


Counting down Group Inter Agency Mortality Estimate IGME
www.childmortality.org

Indonesia
Under-five mortality rate
*IDN_Loess_Under-five mortality rate_DEFAULT NEW_2012.5 - Total

Year 2012
31/1,000 LB

32/1,000 LB

8
www.childmortality.org

Year 2012
NMR 15 /1000 LB

NMR 14 /1000 LB
Angka Kematian Ibu
Kematian ibu : kejadian yang jarang

SDKI tahun 2012 belum mengeluarkan AKI,


karena berbagai alasan
Metoda tidak langsung (sisterhood method)
tidak lagi dianjurkan karena kurang akurat,
tidak rinci per provinsi
AKI berdasarkan SP 2010

AKI Rincian
Dirinci per
BPS 259
provinsi
Dr.Suharsono Sumantri
263 Tak ada rincian
(Konsultan)
Dr. Teti Tejayanti
278 Dirinci per region
(Balitbangkes)
SP 2010: Direct MMRatio
500
430
400 382
MMRatio (per 100,000)

290
300 263
251
222
200

100

0
Sum Jabal Kal Sul IBT IND
Region

Soeharsono Soemantri
AKI SP 2010
INDONESIA 259 BALI 126
NAD 266 NTB 251
SUMATERA UTARA 323 NTT 507
SUMATERA BARAT 301 KALIMANTAN BARAT 240
RIAU 281 KALIMANTAN TENGAH 366
JAMBI 290 KALIMANTAN SELATAN 290
SUMATERA SELATAN 160 KALIMANTAN TIMUR 237
BENGKULU 220 SULAWESI UTARA 292
LAMPUNG 242 SULAWESI TENGAH 379
BANGKA BELITUNG 475 SULAWESI SELATAN 225
KEPULAUAN RIAU 227 SULAWESI TENGGARA 248
DKI JAKARTA 153 GORONTALO 302
JAWA BARAT 206 SULAWESI BARAT 369
JAWA TENGAH 231 MALUKU 332
DI YOGYAKARTA 182 MALUKU UTARA 387
JAWA TIMUR 254 PAPUA 620
BANTEN 308 PAPUA BARAT 573
Kasus Kematian Ibu
Direct estimate:
SP2010 : 1 Jan 2009 sd 15 Mei 2010,
4.370.419 kelahiran hidup,
8.437 kejadian kematian ibu/6.108 kematian setahun
AKI = 140
Indirect estimate
SP2010 : adjusment 6.108 kematian ibu 13.826
adjusment kelahiran hidup 5.329.722 dengan
(pertimbangan completeness
kohort 2000-2010) AKI 259
AKI = 259
Kasus Kematian Ibu
Indirect estimate

SDKI 2002-2003 : AKI


73 kematian maternal 307
sampel 1.592 blok sensus

SDKI 2007 :
62 kematian maternal 228
sampel 1.694 blok sensus

SDKI 2012 :
92 kematian maternal 359
sampel 1.840 blok sensus
Range nya makin melebar??

Range
239
Range
191

16
Trend MMR Dari SP dan SDKI
500
450
SP2010
400 390
350 360 359
334
300 307

250 259
228
200
150
100 102
50
0
1994 1995 1997 2000 2002 2005 2007 2010 2012 2015
(MDGs)
SDKI SP MDGs
Beberapa Hasil Penghitungan AKI dari Lancet, estimasi WHO dan
Laporan UNFPA, SDKI, 1980-2008 SP 2010 * note page
1,400

Indonesia
1,200

Lancet- Upper Estimate


1,000 Lancet- Mean
Lancet- Lower Estimate
WHO - Mean
800
UNFPA 2008 SWP

SDKI SP
600

400

200

0
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010
www.maternalmortalitydata.org

MDG target 2015 : 102/100,000 LB

122 countries
Upaya penurunan AKI dan AKB
Analisa masalah
Evidence based policy making standar regulasi
Governance - Legal aspect
Community empowerment
Papua
Kepri Gorontalo DIY Sulut
Barat
1% 1% 1% 1% Bengkulu
1%
Malut 1%
Sulbar
Maluku Babel 0%
1% 1%
1%
Kaltim 1%
Kalteng 1% Bali 1%
Jawa Barat
Sultra 2% Jambi 2% 16% Kematian bayi di Indonesia
Kalbar 2% (2012):
Sumbar 2% Total 146.739 kematian
Papua 2% 50% terjadi di 5 propinsi
Riau 2% Jawa Tengah
12% 76% terjadi di 14 propinsi
Sulteng 2%
Kalsel 2%

DKI Jakarta 2%

Sulsel 3% Jawa Timur


11%

Sumsel 3%

Lampung 3% Sumatera Utara


NTT 8%
3% NTB Banten
Aceh 3%
4% 5%
21
Kapan kematian neonatal terjadi
50% kematian terjadi
di 24 jam pertama

Persalinan & minggu pertama adalah kunci:


saat sebagian besar bayi meninggal, saat itu
75% kematian
juga cakupan pelayanan terendah untuk
terjadi dalam
ibu & bayi
minggu pertama
Kualitas Pelayanan Neonatus
Persentase Pencapaian Standar Pelayanan Kesehatan Anak di Puskesmas Perawatan dan rumah
sakit 6 provinsi, 2009

Puskesmas Perawatan Rumah Sakit


100,00 1. Pelayanan
100,00
Penunjang 1.Penunjang
90,00 BAIK 2. Pelayanan 2.Pelayanan
90,00 BAIK GD
80,00 Gawat darurat 3. R.Rawat
80,00 Inap Anak
PERLU 3. R.Rawat Inap PERLU 4. Tatalaksana
70,00 PENING Anak PENING Rawat Inap
70,00 KATAN 5. Pelayanan
KATAN 4. Tatalaksanadi neonatus
60,00 R.Rawat Inap 60,00 6. Pemantauan
pasien
Anak 7. Pelayanan
50,00 5. Pelayanan 50,00 sayang ibu
dan anak
40,00 neonatus 8. Dukungan
6. Pemantauan
40,00 SANGAT RS
SANGAT PERLU 9. Keluar RS
30,00 PERLU Pasien 30,00 PENING dan
PENING 7. Pelayanan KATAN perawatan
20,00 KATAN sayang ibu dan 20,00 lanjutan
10. Akses ke RS
anak
10,00 10,00
8. Dukungan PKM
0,00 9. Keluar PKM dan 0,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 perawatan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JAMBI SULAWESI TENGGARA JAWA TIMUR
lanjutan JAMBI SULAWESI TENGGARA JAWA TIMUR NTT MALUKU UTARA KALIMANTAN TENGAH
10. Akses ke PKM
NTT MALUKU UTARA KALIMANTAN TENGAH

8/3/2011
26.1 25.9 24.5
23.6 22.1

18.1
17.2
14.1

10-14 th 15-24 th 15-34 th 35-44 th 45-54 th 55-64 th 65-74 th 75+ th

Riskesdas 2007 :
usia 6-14 th : 1,1% kelainan refraksi; 0,2% kebutaan
usia 5-9 th : 21,6% mslh kes gigi & mulut
usia 10-14 th : 20,6% mslh kes gigi & mulut
usia >15 th : 14,8% kurus; 10,3% obesitas
usia <14 th : 9,8% anemi
usia > 15 th : 19,7% anemi (laki2); 13,1% anemi (perempuan)
Obesitas pada usia 15-24 tahun (8,0%) (Riskesdas 2007).
Hipertensi mulai banyak dijumpai pada kelompok usia muda 15-17
Hasil pemeriksaan tinja pada anak SD/MI tahun 2002-2009 di 398 SD/MI yg tersebar di 33 Provinsi :
rata-rata prevalensi cacingan : 31,8%
Indonesia
Infant mortality rate

*IDN_LT_North_Infant mortality rate_BASED ON U5MR DEFAULT NEW_2012.5 - Total

diarrhoea

pneumonia
Lansia
Continuum of Care Pelayanan bagi
anak SMP/A & Kualitas
remaja Degenerasi

Kespro remaja
Pelayanan Konseling:
bagi anak SD Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
Pelayanan Fe
bagi balita
Penjaringan
Pelayanan Bln Imunisasi Anak
Persalinan, n
bagi bayi Sekolah
ifas & Upaya Kes Sklh
Pemeriksaan neonatal PMT
Kehamilan Pemantauan
pertumbuhan &
Pelayanan perkembangan
PUS & WUS ASI eksklusif PMT
Imunisasi dasar
lengkap
P4K Inisiasi Menyusu Dini
Pemberian makan
Buku KIA Vit K 1 inj
Penimbangan
ANC terpadu Imunisasi Hep B
Vit A
Kelas Ibu Hamil Rumah Tunggu
Konseling MTBS
Fe & asam folat Kemitraan Bidan Dukun
Pelayanan KB
PMT ibu hamil KB pasca persalinan
PKRT
TT ibu hamil PONED-PONEK
UUD 1945
Ps 28 B ay 2: TENTANG ANAK
Ps 28 H ay1: TENTANG HAK HIDUP SEHAT

UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002, UU No. 21 tahun 2007


Pasal 1 tentang perdagangan dan ekploitasi.

UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 terkait Kesehatan Anak


Ps 79 : Kesehatan Sekolah
Ps 131 : Kesehatan Bayi & Balita
Ps 133 : Perlindungan Anak
Ps 136 137 : Kesehatan Remaja
Ps 139 : Penyandang Cacat

Pasal 131 Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung jawab &
kewajiban bersama bg org tua, keluarga, masyarakat & pemerintah, &
ay.3 pemerintah daerah
UU Kesehatan no 36/2009
Bab V
Bagian I
Tenaga Kesehatan

Pasal 27
Tenaga kesehatan berhak atas imbalan
dan perlindungan hukum dalam
menjalankan tugas sesuai profesinya.

Perlindungan hukum:
KUHP pasal 50: karena menjalankan UU
KUHP pasal 51: karena menjalankan
perintah atasan
STANDAR DAN
REGULASI
DRAFT PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG UPAYA PENINGKATAN GIZI DAN
KESEHATAN IBU, ANAK

Amanah UU Kesehatan untuk menetapkan


standar &/ kriteria
Direktorat Bina Kesehatan Anak
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
2012

IDAI
Keputusan Menteri Kesehatan No
Hak 284/Menkes/SK/III/2004
Tugas tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak,
Kewajiba satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu
n dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas
hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun, termasuk
pelayanan imunisasi, gizi, tumbuh kembang anak dan KB.
Deteksi dini ibu hamil melalui
kegiatan P4K (stiker)
UU no. 23/2002 Pasal 27 Pembuatan akta kelahiran ...
penelantaran bayi, didasarkan pada surat keterangan dari
orang yang menyaksikan dan/atau membantu proses
kelahiran
Panduan pelayanan kesehatan bayi baru lahir berbasis
perlindungan anak, hal 36
hal 36, tidak buat akte kelahiran = penelantaran bayi

Alat skrining tumbuh -


kembangan dan
32
cara stimulasi
Hak
Tugas
Rapor Kesehatanku
Kewajiba
n
Tujuan: informasi
akses peserta didik
layanan
kesehatan
Informasi PHBS,
kesehatan reproduksi
layanan kesehatan
hak anak

Instrumen
pemantauan
pembuktian
Lansia
Continuum of Care Pelayanan bagi
anak SMP/A & Kualitas
remaja Degenerasi

Kespro remaja
Pelayanan Konseling:
bagi anak SD Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
Pelayanan Fe
bagi balita
Penjaringan
Pelayanan Bln Imunisasi Anak
Persalinan, n
bagi bayi Sekolah
ifas &&
nifas Upaya Kes Sklh
Pemeriksaan neonatal PMT
Kehamilan Pemantauan
pertumbuhan &
Pelayanan perkembangan
PUS & WUS ASI eksklusif PMT
Imunisasi dasar
lengkap
P4K Inisiasi Menyusu Dini
Pemberian makan
Buku KIA Vit K 1 inj
Penimbangan
ANC terpadu Imunisasi Hep B
Vit A
Kelas Ibu Hamil Rumah Tunggu
Konseling MTBS
Fe & asam folat Kemitraan Bidan Dukun
Pelayanan KB
PMT ibu hamil KB pasca persalinan
PKRT
TT ibu hamil PONED-PONEK
PELAYANAN
posyandu TPA, BKB, Pos PAUD KESEHATAN

KELUARG
A

PUSKESM
AS
SEKOLAH RS
SOP TOOLS

RR
Indikator terpilih untuk pelaksanaan pelayanan Kesehatan Neonatus
Essensial

Indikator terpilih:
1. Terdapat dokter atau bidan atau perawat
2. Tersedia pedoman APN atau Manajemen asfiksia
3. Tersedia timbangan bayi
4. Tersedia tetrasiklin salap mata
5. Tersedia vit K inj
6. Tersedia HB Uniject
5.0%
15.0%
20.0%
25.0%
35.0%
40.0%
45.0%
50.0%

.0%
10.0%
30.0%
DI Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah

sarana pelayanan kesehatan neonatus essensial


Kalimantan Selatan
Siap neonatal essensial

Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Sebesar 27,3% puskesmas memiliki index 100% atau memiliki 6 jenis

Papua
Indonesia
27.3%
Index kesiapan pelaksanaan kesehatan neonatus essensial
120.0%

100.0%

80.0%

60.0%

40.0%

20.0%

.0%

Indes neonatus essensial SDM Pedoman Neonatal esessensial timbangan bayi tetrasiklin salap mata Vit K inj Hb Uniject

Rata rata puskesmas memiliki 5 dari 6 sarana pelayanan kesehatan


neonatus essensial (75,5%); terlangka adalah ketersediaan tetrasiklin salap
mata(55,2%)
Jumlah Kematian Neonatus Disandingkan
dengan Jumlah Puskesmas Siap Yankes
Neonatus

40
Indikator Yankes Bayi Disandingkan Dengan
PKM Siap Neonatus

41
Cakupan Yankes Balita dan PKM MTBS

42
Bisa dianalisis dgn prevalensi
kesakitan balita, sumber
surveilans kesakitan
Tampak kesiapan layanan MTBS masih rendah. Sebagian
besar daerah yg kesiapan layanan MTBS-nya lebih rendah
angka kematian Balita-nya tinggi, walaupun capaian
pelayanan balita cukup baik.
Jumlah Kematian yang dicegah
menurut Penyebab
Penyebab Neonatus Balita
Diare 8.865
Sepsis 1.940 1.940
Pneumonia 705 2.398
Asfiksia 10.283 10.283
BBLR 9.389 9.389
Tetanus 291 291
Congenital 282 282
Campak 1.770
Jumlah 22.890 35.218
1.2. Cost effective: C) LiST (penyebab-intervensi
Usia Anak Penyebab
(1) Intervensi Efektifitas
kematian
Neonatal Diare 1 ORS 0,93
Sepsis 2 Kehamilan: Deteksi dan Terapi sifilis 0,97
3 Clean post natal 0,4
4 Oral Antibiotik 0,28
5 Antibiotik Injeksi 0,65
6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,8
Pneumonia 4 Oral Antibiotik 0,42
5 Antibiotik Injeksi 0,75
6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,9
Asfiksia 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,05
Prematur 7 Menjaga suhu tubuh 0,2
8 Kangaroo Mother care 0,51
6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,28
Tetanus 9 Kehamilan: TT 0,94
3 Clean post natal 0,4
Kongenital 10 Suplemen/fortifikasi asam folat 0,35
Lainnya 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,1
MEKANISME ALUR PELAPORAN SIHA
Elektronik Manual
Kemenkes
Terima data manual Maks Tgl 10
Terima data setelah bulan pelaporan
real time

Dinkes Propinsi
Terima Data Manual Maks Tgl 5
setelah bulan pelaporan
Tarik
Laporan
Online Rekap
Manual

DinKes Kabupaten
Upload Terima Data Manual Maks Tgl 30
Laporan
Online
Rekap
Manual

Unit Pelayanan Kesehatan


Demand Adoption eGov
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi