Vous êtes sur la page 1sur 19

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan ,pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,setiap orang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat
bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa sekolah,makanan merupakan
sumber untuk membuat anak cerdas. Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World
Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak.
Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia
tersebut merupakan periode emas seorang anak dalam pertumbuhan dan
perkembangan terutama fungsi bahasa, kognitif, dan emosi. Untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan tersebut, asupan nutrisi dari makanan merupakan
salah satu faktor yang berperan penting. Pada usia prasekolah, anak mengalami
perkembangan psikis menjadi balita yang lebih mandiri, dan dapat berinteraksi
dengan lingkungannya, serta dapat mengekspresikan emosinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa pengertian anak prasekolah ?
1.2.2 Apa saja kebutuhan energi untuk anak prasekolah ?
1.2.3 Bagaimana cara menyusun menu seimbang untuk anka prasekolah ?
1.2.4 Bagaimana masalah makan pada anak usia pra-sekolah ?
1.2.5 Bagaimana upaya mengatasi masalah makan pada anak usia prasekolah ?
1.2.6 Apa pengertian gizi dan anak usia sekolah ?
1.2.7 Apa saja fungsi gizi untuk anak usia sekolah ?
1.2.8 Bagaimana asupan makanan untuk anak usia sekolah ?
1.2.9 Apa saja masalah yang sering terjasdi pada anak usia sekolah ?
1.2.10 Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi ggizi anak usia sekolah ?
1.2.11 Bagaimana upaya peningkatan gizi pana anak usia sekolah ?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian anak prasekolah ?
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja kebutuhan energi untuk anak prasekolah ?
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun menu seimbang untuk anka prasekolah ?
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana masalah makan pada anak usia pra-sekolah ?
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi masalah makan pada anak usia
prasekolah ?
1.3.6 Untuk mengetahui apa pengertian gizi dan anak usia sekolah ?
1.3.7 Untuk mengetahui apa saja fungsi gizi untuk anak usia sekolah ?
1.3.8 Untuk mengetahui bagaimana asupan makanan untuk anak usia sekolah ?
1.3.9 Untuk mengetahui apa saja masalah yang sering terjasdi pada anak usia sekolah ?
1.3.10 Untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi ggizi anak usia
sekolah ?
1.3.11 Untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan gizi pana anak usia sekolah ?

1.4 MANFAAT PENULISAN


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat terutama bagi ibu
Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya ibu untuk menambah
pengetahuan tentang gizi sehingga diharapkan dalam menyediakan/
mengelola makanan selalu memperhatikan aspek gizi yang diberikan pada
anak prasekolah dan anak usia sekolah
2. Bagi petugas kesehatan
Sebagai bahan referensi bagi para petugas kesehatan dan para kader sehingga
mereka dapat memberikan informasi dan arahan kepada masyarakat
khususnya ibu agar memperhatikan pola makan dan perkembangan status gizi
anak prasekolah dan anak usia sekolah

1.4 METODE PENULISAN


Metode penulisan makalah ini ditulis secara metode pustaka yaitu metode
yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan buku.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANAK PRASEKOLAH


Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia
tersebut merupakan periode emas seorang anak dalam pertumbuhan dan
perkembangan terutama fungsi bahasa, kognitif, dan emosi. Untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan tersebut, asupan nutrisi dari makanan merupakan
salah satu faktor yang berperan penting. Pada usia prasekolah, anak mengalami
perkembangan psikis menjadi balita yang lebih mandiri, dan dapat berinteraksi
dengan lingkungannya, serta dapat mengekspresikan emosinya.
Setiap manusia membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya.
Sikap manusia terhadap makanan banyak dipengaruhi oleh pengalaman- pengalaman
dan responrespon yang diperlihatkan oleh orang lain terhadap makanan sejak masa
kanakkanak. Pengalaman yang diperoleh ada yang dirasakan menyenangkan atau
sebaliknya tidak menyenangkan,sehingga setiap individu dapat mempunyai sikap
suka dan tidak suka (like and dislike) terhadap makanan.
Makanan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara
pengolahannya.
Di masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan yang ada pada masyarakat
dimana seorang anak hidup. Pola makan kelompok masyarakat tertentu juga menjadi
pola makan anak. Seorang anak dapat memiliki kebiasaan makan dan selera makan
yang terbentuk dari kebiasaan dalam masyarakat. Menyusun hidangan untuk anak,
hal ini perlu diperhatikan disamping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan
bertumbuh kembang. Kecukupan gizi berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan
anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak
adalah suatu hal yang amat penting.
Jumlah makanan dan banyaknya jenis bahan makanan dalam pola pangan di
suatu negara atau daerah tertentu, biasanya berkembang dari pangan setempat atau
dari pangan yang telah ditanam di tempat tersebut untuk jangka waktu yang panjang.

2.2 KEBUTUHAN ENERGI UNTUK ANAK PRA-SEKOLAH

1) KALORI
Kalori merupakan satuan panas dalm proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan
besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun
pada masa pra-sekolah kebutuhan kalori per kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan
nafsu makannya jua menurun. Kebutan kalori anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg BB/hari.
2) PROTEIN
Keperluan protein untuk anak pra-sekolah adalah 1,5 g/kg BB/hari.
Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar,
udang, susu, keju, sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedelai, tahu, tempe,
jagung, beras, gandum.
3) KARBOHIDRAT
Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat.
Sumber makanannya :susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah,
jajanan, sirup, kue, sayur.
4) LEMAK
Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak.
Sumber makanannya : susu, keju, kuning telur, mentega, margarin, minyak nabati, kacang
tanah, daging, jeroan, otak, ikan.
5) CAIRAN
Keperluan anak balita berkisar antara 100-125 ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800
ml/hari.
6) VITAMIN A ATAU RETINOL
Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800ng RE/hari.
Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk kemasan susu, ikan air tawar, kuning
telur, mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning dan merah.
7) TIAMIN
Kebutuhan tiamin anak balita adalah 0,5-0,6 mg/hari.
Sumber makanan : hati, daging, susu, kuning telur, sereal, beras, setengah giling, gandum,
kacang-kacangan dan sayuran.
8) RIBOFLAVIN
Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari.
Sumber makanan : susu, keji, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau
9) NIASIN
Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari.
Sumbemakanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berwarna hijau dan kacang tanah.
2.3 CARA MENYUSUN MENU SEIMBANG UNTUK ANAK PRASEKOLAH

Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan,


untuk itu berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan
rangsangan lebih baik. Apabila kegemukan, jangan berikan diet yang ketat, namun jika
asupan gizi kurang, buatlah suasana makan menjadi menyenangkan.

Tabel I. Makanan panduan untuk anak pra sekolah


Kelompok Disarankan porsi harian Disarankan melayani
makanan ukuran
Sayur-sayuran 3-5 porsi cangkir sayuran yang
berdaun hijau Sertakan semua jenis dimasak
gelap, kuning, secara teratur. Sering cangkir sayuran
kacang kering dan sajikan sayuran hijau mentah cincang
kacang polong, dan tua. Sajikan kacang cangkir sayuran
sayuran-sayuran kering dan kacang mentah berdaun seperti
lainnya polong yang dimasak seperti daun selada atau
dalam beberapa kali bayem
seminggu
Buah-buahan 2-4 porsi buah utuh seperti
Sertakan buah- pisang, apel, jeruk atau
buahan atau jus irisan melon
pada mereka secara cangkir jus
teratur cangkir dimasak atau
buah kalengan
cangkir kismis
Sereal, nasi dan 6-11 porsi potong roti
pasta Termasuk beberapa porsi roll, biskuit atau
produk gandum harian muffin
4 kerupuk, biskuit asin
cangkir dimasak
sereal, nasi atau pasta
1/3 cangkir siap untuk
makan sereal kering
dari camgkir untuk
dimasal sereal panas
Susu, yogurt dan 4 porsi cangkir susu atau
keju yogurt
ons keju alami
ons keju diproses
Daging unggas, 3-5 porsi 1 ons daging dimasak
ikan, kacang kering Unggas atau ikan
dan kacang polong, telur
telur dan kacang- cangkir kacang masak
kacangan 2 sendok makan selai
kacang

2.4 MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fasejohnny wont


eat. Anak seusia ini banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari kesana-
kemari). Sehingga harus lebih banyak mengasup makanan. Sedangkan masalah
makan pada anak pada umumnya adalah masalah kesulitan makanan, kesulitan makan
anak yaitu kurangnya nafsu makan.Kesulitan makan juga timbul jika alat
pencernaan mengalami kelainan maupun bila reflex-refleks yang berhubungan dengan
makan terganggu. Permasalahan pada usia TK (prasekolah) adalah bahwa pada usia ini
seorang anak merupakan golongan konsumen pasif yaitu belum dapat mengambil dan
memilih makanan sendiri. Mereka juga masih sukar diberikan pengertian tentang m akan
disamping kemampuan menerima berbagi jenis makanan juga masih terbatas. Dikaitkan
dengan kesehatan, maka diusia ini anak amat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi
terutama apabila kondisinya kurang gizi.
Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut Palmer dan
Horn yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah :
1. Kelainan neuro-motorik
Kelainan neuro-motorik berupa retardasi mental, kelainan otot, inkoordinasi alat-alat
tubuh, kelainan esophagus (saluran menelan) dan lainnya.
2. Kelainan kongenital
Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alat pencernaan seperti lidah,
saluran pencernaan, menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk makan atau
menimbulkan muntah-muntah.
3. Kelainan gigi-geligi
Kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi yaitu tanggal, akan menyulitkan anak
mengunyah atau mengigit makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga segan
makan.
4. Penyakit infeksi akut dan menahun
Pada infeksi akut saluran nafas bagian atas, sering menimbulkan kurang nafsu makan
(anoreksia) dan sulit menelan. Infeksi ini mempersukar anak untuk menerima makanan.
5. Defisiensi nutrien/gizi
Defisiensi golongan yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan gejala anoreksia
karena produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam
keadaan apatis.
6. Kelainan psikologik
Disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua dalam hal mengatur makan anaknya

2.5 UPAYA MENGATASI MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya
untuk mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan.
Secara garis besar dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.
1. Upaya dietetik
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :
a. Umur dan berat badan anak
b. Keadaan penyakit anak
c. Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb
d. Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan
e. Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan
Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan
atau berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang
makanan anak yang memenuhi persyaratan :
a. Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan
besarnya makanan.
b. Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan
dengna menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan
makanan.
c. Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau
cair.
d. Jadwal waktu makan dalam sehari
e. Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat
2. Upaya psikologik
Adalah upaya yang dilakuka orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak.
Dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a. Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar,
tenang,dan tekun.
b. Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian
apabila anak melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.
c. Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak
sehingga memudahkan anak untuk makan.
d. Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara,
memberi porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta
memberi pujian pada anak karena dapat menghabiskan makanannya.
e. Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk
meningkatkan variasi selera makannya.
f. Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.

2.6 PENGERTIAN GIZI DAN ANAK SEKOLAH


Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu
dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan
beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal
ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.
2.Pengertian Usia Anak Sekolah
Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:
a.UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia
anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah
b.American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain
tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
c.Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial,
perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
d.Pembagian golongannya:
1. Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2. Sekolah dasar 7-12 tahun
3. Remaja 13-18 tahun

2.7 FUNGSI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH


1.Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
2.Memperbaiki gizi anak
3.Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

2.8 ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH

Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :


Usia Kalori Protein Cal Fe Vit A Vit B Vit C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun Cal dr dr Mg U Mg Mg

1.Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh


Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan
baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial
adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga
fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan
unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam
fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein
mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai
pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak
peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.

2.9 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI ANAK USIA SEKOLAH


Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization)
adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk
masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
Kali ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi dan zat
gizi anak usia sekolah. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan
kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak
sekolah sangat diperhatikan, berikut point-pointnya :
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah
1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling
pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan,
pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan.
makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-
organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk
itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya.
Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak
diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain.
Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu
perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi
oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk
mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi,
perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola
konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang
banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan
mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli
makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk
makanan yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.

2.1.10 MASALAH YANG SERING MUNCUL PADA ANAK USIA SEKOLAH


Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik
pertumbuhan yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia anak-
anak dimana suka mencoba mempelajari keterampilan fisik dan menghabiskan banyak
waktu untuk bermain. Dan waktu lebih banyak dihabiskan di sekolah sehingga anak-
anak cenderung mulai menyesuaikan dengan jadwal rutin.
Masalah Gizi pada Anak-Anak
1. Kurang Gizi
merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya menkonsumsi makanan yang
mengandung energi, protein yang bermutu tinggi (seperti ikan, telur, daging) serta
mineral terutama kalsium yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang dapat
pula disebabkan oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak. Status gizi seseorang
dapat dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainya. Gangguan
pertumbuhan pada usia anak-anak ini terjadi akibat berat badan bayi lahir rendah
(BBLR) dan gizi kurang pada usia balita. Kekurangan gizi secara umum ( makanan
kurang dalam kualitas dan kuantitas ) menyebabkan gangguan pada proses
pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta
perilaku.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah
kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Untuk
itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi banyak makanan yang banyak
mengandung karbohidrat, protein lemak, fitamin mineral dan lain sebagainya. Karena
itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap
golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat,
kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS),
yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi
yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan
bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa
menjaga dan memantau berat badan. Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan
prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat
bagi kesehatan kita.
2. Kegemukan atau gizi lebih
adalah kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi, protein dan
lemak yang melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan obesitas yang merupakan
kelebihan energi yang disimpan di dalam jaringan berupa lemak. Kegemukan
merupakan salah satu risiko dalam terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti
hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati,
dn kantung empedu.
Mengatasi persoalan kurang dan kelebihan gizi ini bisa dilakukan dengan memahami
dan mempraktekkan pola makan bergizi seimbang. Caranya, konsumsi makanan
bergizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh, usia, jenis kelamin,
aktivitas fisik dan kondisi biologis.
Memperhatikan variasi makanan juga penting, selain menerapkan gaya hidup sehat
seperti olahraga rutin, mengontrol berat badan, dan menjaga kebersihan diri. "Berbeda
dari prinsip empat sehat lima semprna, yang hanya memperhatikan prinsip variasi
makanan, tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan usia, jenis
kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis."
3. Anemia gizi besi
Anak yang mengalami anemia menunjukkan gejala antara lain pucat, lemah, lelah,
menurunnya kemampuan konsentrasi belajar. Serta menurunnya antibody sehingga
mudah terserang infeksi atau penyakit. Penyebab anemia ini adalah makanan yang
dimakan kurang mengandung zat besi. Akibat kekurangan sejumlah zat gizi itu,
sekitar 10 persen-15 persen anak usia sekolah menderita anemia.
Untuk mencegah anemia dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan
sumber zat besi, baik dari sumber hewani maupun nabati. Sumber hewani
contohnya daging, hati, ikan dan unggas. Sedangkan sumber nabati dapat diperoleh
dari sayuran hijau. Di samping itu, anemia juga bisa dicegah dengan cara
mengonsumsi suplemen zat besi, olahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi
konsumsi makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti kopi dan teh.
Setelah mengonsumi daging atau sayuran hijau yang banyak mengandung zat besi,
jangan langsung minum kopi atau teh karena akan membuat zat besi yang terdapat
dalam makanan tersebut tidak terserap oleh tubuh.
4. Kurang vitamin A
Hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering disebut KVA sering
menyebabkan kematian pada anak-anak. Penyebab KVA di Indonesia kebanyakan
adalah kemiskinan dan kurangnya penegtahuan tentang gizi.
- Peningkatan konsumsi vitamin A
1) Buah naga
Buah unik yang satu ini adalah salah satu buah yang kaya akan vitamin A dan
sarat beta karoten yang sangat baik untuk memelihara daya lihat mata.
2) Buah apel
Pasti Anda tak asing dengan buah ini, banyak sekali makanan olahan dari buah
apel dengan tujuan utama berinovasi dan pastinya membuat peminat lebih
menikmati buah ini meski telah dirubah menjadi berbagai olahan.
3) Buah Anggur
Buah manis dengan banyak varian warna ini juga mengandung vitamin A
melimpah yang dibutuhkan oleh mata agar terhindari dari penyakit katarak dan
degenerasi makula.
4) Wortel
Sudah Pasti. Orang yang awam dengan kesehatan pun tahu
kalau wortel mengantongi segudang manfaat untuk mata. Selain menjaga mata
tetap sehat ternyata wortel juga bisa membuat warna mata menjadi lebih jernih,
jadi tak heran jika kelinci memiliki warna mata yang mempesona.

5) Buah mangga
Mangga yang sudah matang biasanya berwarna orange mencolok, buah
mangga yang sudah seperti ini memiliki kandungan vitamin A cukup banyak.
Beda dengan yang masih muda berwana kuning kehijauan yang rasanya asam dan
biasanya dikonsumsi ibu-ibu dengan menjadikannya rujak.
6) Sayur bayam
Jenis sayuran hijau memiliki kandungan vitamin A dan beta karoten yang
mencukupi kebutuhan mata agar tetap sehat. Selain nutrisi tersebut, sayur bayam
juga menutrisi mata dengan bantuan lutein dan zeaxathin.
7) Paprika
Tubuh akan memperoleh vitamin A sekitar 60% dari satu sendok makan paprika.
Selain itu, vitamin A juga merupakan sumber vitamin C, kalium, dan kalsium.
8) Kemangi kering
Kemangi bisa digunakan untuk menghilangkan bau badan, namun bukan
kandungan vitamin A yang membantunya karena nutrisi ini sudah diambil oleh
mata untuk memelihara kesehatannya sendiri.

- Suplementasi periodic : Suplementasi periodic berguna karena sejumlah besar


vitamin A dapat disimpan dalam hati untuk penggunaan di masa yang akan
datang. Vitamin A ini dapat diberikan sebagai kapsul atau dalam bentuk larutan
pekat. Kecuali untuk anak-anak yang menderita xerophtalmia aktif, defisiensi
energi dan protein (kwashiorkor) atau beberapa penyakit pencetus yang berat,
penting untuk memastikan bahwa dosis tersebut tidak diulang lebih sering
daripada dosis yang aman.

- Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih pada unsur
pokok makanan yang umum merupakan suatu cara perlindungan status gizi yang
dapat diterima dan berhasil pada Negara dengan sistem distribusi makanan yang
tepat.Cara ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin
A pada wanita hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.
5.Gangguan akibat kekurangan yodium (gaky)
Gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban. Pada usia anak-anak dapat
menimbulkan kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Kurangnya konsumsi makanan
yang mengandung yodium menyebabkan penyakit gondok.

Penanggulangan masalah kekurangan iodium umumnya memang dilakukan dengan


iodinisasi garam, yaitu menambahkan kalium iodat, menjadi garam beriodium.
Namun penggunaan garam beriodium itu kurang berhasil dan kurang efektif bagi
bayi untuk meniadakan gondokan, kekerdilan dan keterbelakangan mental. Iklim
yang panas serta lembab dan cara masak (berbumbu, asam dan panas) yang lazim
di Indonesia dapat menyebabkan penguapan iodium. Ini tentu saja mengurangi atau
bahkan menghilangkan kandungan iodium dalam garam. Demikian pula halnya
pada proses pembuatan briket garam dengan pembakaran.

Sementara injeksi atau implantasi minyak beriodium (lipiodol) masih sulit


dilakukan. Meski efektif cara ini menakutkan dan kurang disukai orang, dan
juga diperlukan petugas terlatih untuk pelaksanaannya. Telah menjadi
kesepakatan dunia dalam KTT untuk Anak di New York tahun 1990,
penanggulangan gangguan akibat kekurangan iodium di seluruh dunia harus
teratasi tahun 2000. Dengan demikian selain garam beriodium, pemasyarakatan
pemanfaatan hasil laut (ikan, udang, cumi, dan rumput laut) sebagai pangan
unggulan perlu lebih digalakkan.

Kiat baru
Hasil penelitian Gurevich (1962) menunjukkan bahwa konsentrasi iodium dalam
tanaman dapat ditingkatkan 10 sampai 100 kali atau lebih pada pemupukan
dengan rumput laut dan limbah industri ikan. Hasil produksi ternak pun,
seperti daging, susu dan telur, dapat sangat diperkaya iodium dengan
memberi hewan ternak itu ransum yang ditambahi iodium atau rumput laut.
Berdasarkan hal itu, Universitas Udayana bekerja sama dengan beberapa
universitas di Eropa di bawah koordinasi Prof Dr WA Rambeck dari
Universitas Munich, kini sedang meneliti kiat lain, yaitu meningkatkan
kandungan iodium dalam rantai pangan melalui pangan asal hewan atau asal
tanaman (daging, telur, beras dan sayuran) dengan menggunakan rumput laut
sebagai pakan hewan atau pupuk tanaman.

Dalam upaya menanggulangi kekurangan iodium ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan. Garam beriodium sebaiknya digunakan sebagai
garam meja, bukan sebagai garam dapur. Cara masak bisa saja diubah tanpa
garam. Garam baru dibubuhkan saat makan. Sebaiknya garam beriodium juga
tidak dibentuk menjadi briket, karena prosesnya memerlukan pembakaran.
Masyarakat perlu terus-menerus dianjurkan makan hasil laut. Rumput laut
bagus bagi perkembangan otak, sehingga ibu hamil atau menyusui sebaiknya
makan agar-agar sebanyaknya. Kiat lain adalah memasukkan iodium melalui
rantai-rantai pangan yang berasal dari hewan dan tanaman.

2.11 UPAYA PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH


WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting
School, melalui upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan
rehabilitatif yang berkualitas adalah :
a) Promotif dan Pencegahan
1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
7. Imunisasi anak sekolah
b) Kuratif dan rehabilitasi.
1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan
gangguan belajar
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nutrisi berpengaruh dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan
terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia
tersebut merupakan periode emas seorang anak dalam pertumbuhan dan
perkembangan terutama fungsi bahasa, kognitif, dan emosi. Untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan tersebut, asupan nutrisi dari makanan merupakan
salah satu faktor yang berperan penting. Pada usia prasekolah, anak mengalami
perkembangan psikis menjadi balita yang lebih mandiri, dan dapat berinteraksi
dengan lingkungannya, serta dapat mengekspresikan emosinya.

Rendahnya asupan gizi anak usia sekolah diakibatkan oleh banyak faktor. Anak usia
sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang rendah atau buruk. Pada usia ini pola
makan anak dipengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitarnya. Jajanan yang banyak
dijual di sekolah-sekolah termasuk ke dalam makanan yang tidak bergizi sehingga dapat
dikatakan bahwa anak usia sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang buruk.

3.2 SARAN

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk


diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan yang seimbang 4 sehat 5 sempurna dengan
di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus
dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang
penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2001.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama
Eva Ellya Sibagariang.2010.Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info
Media

Vous aimerez peut-être aussi