Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan ,pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,setiap orang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat
bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa sekolah,makanan merupakan
sumber untuk membuat anak cerdas. Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World
Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak.
Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia
tersebut merupakan periode emas seorang anak dalam pertumbuhan dan
perkembangan terutama fungsi bahasa, kognitif, dan emosi. Untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan tersebut, asupan nutrisi dari makanan merupakan
salah satu faktor yang berperan penting. Pada usia prasekolah, anak mengalami
perkembangan psikis menjadi balita yang lebih mandiri, dan dapat berinteraksi
dengan lingkungannya, serta dapat mengekspresikan emosinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa pengertian anak prasekolah ?
1.2.2 Apa saja kebutuhan energi untuk anak prasekolah ?
1.2.3 Bagaimana cara menyusun menu seimbang untuk anka prasekolah ?
1.2.4 Bagaimana masalah makan pada anak usia pra-sekolah ?
1.2.5 Bagaimana upaya mengatasi masalah makan pada anak usia prasekolah ?
1.2.6 Apa pengertian gizi dan anak usia sekolah ?
1.2.7 Apa saja fungsi gizi untuk anak usia sekolah ?
1.2.8 Bagaimana asupan makanan untuk anak usia sekolah ?
1.2.9 Apa saja masalah yang sering terjasdi pada anak usia sekolah ?
1.2.10 Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi ggizi anak usia sekolah ?
1.2.11 Bagaimana upaya peningkatan gizi pana anak usia sekolah ?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian anak prasekolah ?
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja kebutuhan energi untuk anak prasekolah ?
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun menu seimbang untuk anka prasekolah ?
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana masalah makan pada anak usia pra-sekolah ?
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi masalah makan pada anak usia
prasekolah ?
1.3.6 Untuk mengetahui apa pengertian gizi dan anak usia sekolah ?
1.3.7 Untuk mengetahui apa saja fungsi gizi untuk anak usia sekolah ?
1.3.8 Untuk mengetahui bagaimana asupan makanan untuk anak usia sekolah ?
1.3.9 Untuk mengetahui apa saja masalah yang sering terjasdi pada anak usia sekolah ?
1.3.10 Untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi ggizi anak usia
sekolah ?
1.3.11 Untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan gizi pana anak usia sekolah ?
1) KALORI
Kalori merupakan satuan panas dalm proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan
besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun
pada masa pra-sekolah kebutuhan kalori per kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan
nafsu makannya jua menurun. Kebutan kalori anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg BB/hari.
2) PROTEIN
Keperluan protein untuk anak pra-sekolah adalah 1,5 g/kg BB/hari.
Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar,
udang, susu, keju, sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedelai, tahu, tempe,
jagung, beras, gandum.
3) KARBOHIDRAT
Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat.
Sumber makanannya :susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah,
jajanan, sirup, kue, sayur.
4) LEMAK
Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak.
Sumber makanannya : susu, keju, kuning telur, mentega, margarin, minyak nabati, kacang
tanah, daging, jeroan, otak, ikan.
5) CAIRAN
Keperluan anak balita berkisar antara 100-125 ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800
ml/hari.
6) VITAMIN A ATAU RETINOL
Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800ng RE/hari.
Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk kemasan susu, ikan air tawar, kuning
telur, mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning dan merah.
7) TIAMIN
Kebutuhan tiamin anak balita adalah 0,5-0,6 mg/hari.
Sumber makanan : hati, daging, susu, kuning telur, sereal, beras, setengah giling, gandum,
kacang-kacangan dan sayuran.
8) RIBOFLAVIN
Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari.
Sumber makanan : susu, keji, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau
9) NIASIN
Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari.
Sumbemakanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berwarna hijau dan kacang tanah.
2.3 CARA MENYUSUN MENU SEIMBANG UNTUK ANAK PRASEKOLAH
Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya
untuk mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan.
Secara garis besar dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.
1. Upaya dietetik
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :
a. Umur dan berat badan anak
b. Keadaan penyakit anak
c. Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb
d. Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan
e. Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan
Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan
atau berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang
makanan anak yang memenuhi persyaratan :
a. Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan
besarnya makanan.
b. Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan
dengna menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan
makanan.
c. Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau
cair.
d. Jadwal waktu makan dalam sehari
e. Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat
2. Upaya psikologik
Adalah upaya yang dilakuka orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak.
Dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a. Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar,
tenang,dan tekun.
b. Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian
apabila anak melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.
c. Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak
sehingga memudahkan anak untuk makan.
d. Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara,
memberi porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta
memberi pujian pada anak karena dapat menghabiskan makanannya.
e. Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk
meningkatkan variasi selera makannya.
f. Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.
5) Buah mangga
Mangga yang sudah matang biasanya berwarna orange mencolok, buah
mangga yang sudah seperti ini memiliki kandungan vitamin A cukup banyak.
Beda dengan yang masih muda berwana kuning kehijauan yang rasanya asam dan
biasanya dikonsumsi ibu-ibu dengan menjadikannya rujak.
6) Sayur bayam
Jenis sayuran hijau memiliki kandungan vitamin A dan beta karoten yang
mencukupi kebutuhan mata agar tetap sehat. Selain nutrisi tersebut, sayur bayam
juga menutrisi mata dengan bantuan lutein dan zeaxathin.
7) Paprika
Tubuh akan memperoleh vitamin A sekitar 60% dari satu sendok makan paprika.
Selain itu, vitamin A juga merupakan sumber vitamin C, kalium, dan kalsium.
8) Kemangi kering
Kemangi bisa digunakan untuk menghilangkan bau badan, namun bukan
kandungan vitamin A yang membantunya karena nutrisi ini sudah diambil oleh
mata untuk memelihara kesehatannya sendiri.
- Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih pada unsur
pokok makanan yang umum merupakan suatu cara perlindungan status gizi yang
dapat diterima dan berhasil pada Negara dengan sistem distribusi makanan yang
tepat.Cara ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin
A pada wanita hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.
5.Gangguan akibat kekurangan yodium (gaky)
Gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban. Pada usia anak-anak dapat
menimbulkan kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Kurangnya konsumsi makanan
yang mengandung yodium menyebabkan penyakit gondok.
Kiat baru
Hasil penelitian Gurevich (1962) menunjukkan bahwa konsentrasi iodium dalam
tanaman dapat ditingkatkan 10 sampai 100 kali atau lebih pada pemupukan
dengan rumput laut dan limbah industri ikan. Hasil produksi ternak pun,
seperti daging, susu dan telur, dapat sangat diperkaya iodium dengan
memberi hewan ternak itu ransum yang ditambahi iodium atau rumput laut.
Berdasarkan hal itu, Universitas Udayana bekerja sama dengan beberapa
universitas di Eropa di bawah koordinasi Prof Dr WA Rambeck dari
Universitas Munich, kini sedang meneliti kiat lain, yaitu meningkatkan
kandungan iodium dalam rantai pangan melalui pangan asal hewan atau asal
tanaman (daging, telur, beras dan sayuran) dengan menggunakan rumput laut
sebagai pakan hewan atau pupuk tanaman.
Dalam upaya menanggulangi kekurangan iodium ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan. Garam beriodium sebaiknya digunakan sebagai
garam meja, bukan sebagai garam dapur. Cara masak bisa saja diubah tanpa
garam. Garam baru dibubuhkan saat makan. Sebaiknya garam beriodium juga
tidak dibentuk menjadi briket, karena prosesnya memerlukan pembakaran.
Masyarakat perlu terus-menerus dianjurkan makan hasil laut. Rumput laut
bagus bagi perkembangan otak, sehingga ibu hamil atau menyusui sebaiknya
makan agar-agar sebanyaknya. Kiat lain adalah memasukkan iodium melalui
rantai-rantai pangan yang berasal dari hewan dan tanaman.
Rendahnya asupan gizi anak usia sekolah diakibatkan oleh banyak faktor. Anak usia
sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang rendah atau buruk. Pada usia ini pola
makan anak dipengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitarnya. Jajanan yang banyak
dijual di sekolah-sekolah termasuk ke dalam makanan yang tidak bergizi sehingga dapat
dikatakan bahwa anak usia sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang buruk.
3.2 SARAN