Vous êtes sur la page 1sur 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan
InayahNya kepada kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas kaislaman sampai
sekarang ini. Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi agung
Muhammad SAW yang telah berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang telah
membawa kita dari jaman Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.

Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul


ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN.Kami ucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dalam setiap materi tentang
anatomi fisiologi sistem pencernaan, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami
banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan
Allah SWT.

Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya kami mengucapkan
terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat
yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jombang, Oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DARTAR ISI ..........................................................................................................iii


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................1

1.4 Manfaat Penulisan Makalah.....................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan ................................................................2

2.2 Fungsi Sistem Pencernaan ......................................................................2

2.3Gambaran Besar Saluran Pencernaan ......................................................2

2.4Organ-Organ Sistem Pencernaan..............................................................4

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...........................................................................................8

3.2. Saran .....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri
dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum
dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun
tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?

2. Apa fungsi sistem pencernaan?

3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?

4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:

1. Pengertian dari sistem pencernaan.

2. Apa fungsi sistem pencernaan.

3. Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.

4. Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari makalah ini adalah:

1. Bagi lembaga, dapat menambah referensi perpustakaanSTIKES PEMKAB


JOMBANG, khususnya dalam hal pengetahuan fisiologi pencernaan manusia.

2. Bagi mahasiswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai


pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dalam memahami tentang fisiologi
pencernaan manusia.

3. Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan tentang
fisiologi pencernaan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses


makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu
tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ
aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran
pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran
grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal.

2.2 Fungsi Sistem Pencernaan

Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.


Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).

3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang


menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.

4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul


kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.

5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran


pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan
oleh tubuh.

6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

2.3 Gambaran Besar Saluran Pencernaan

2.3.1 Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga
sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai
fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.

1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi.


Di bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium
skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri
dari epithelium kolumnar simple dengan sel goblet di area tersebut yang
dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.

2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium.


Lamina ini mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan
bebrapa jenis kelenjar.

3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan
otot polos longitudinal luar.

b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-
sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa
mengikat mukosa ke muskularis eksterna.

c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu
lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran
dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
Konstraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran
kea rah depan.

1) Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus
attas, serta otot polos pada saluran selanjutnya.

2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan
ganglion parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal
luar.
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga
peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat
renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma
dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat
bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai adventisia.

2.3.2 Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa


terlebar dalam tubuh.

a. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.

b. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh


berbagai lipatan.
c. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum parietal.

d. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang
merefleks balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-
organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang.
Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal.

1) Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek
di atas usus.

2) Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.

3) Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.

4) Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.

e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut
retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain;
pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi
perempuan.

2.4 Organ-Organ Sistem Pencernaan

2.4.1 Rongga Oral, Faring Dan Esofagus

a.Rongga oral

Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ
asesoris yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang
terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama
dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah
dibagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.

b.Faring

Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan).
Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo
membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak
sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid,
tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan
(deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.

c.Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54
cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus
(lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan
melindungi esofagus.

2.4.2 Lambung

Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian
pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.

b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.

c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua
pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur
kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.

d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke


duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger
pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi
secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus
dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.

2.4.3 Usus Halus

Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari
sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar.
Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses
pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus
dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.

Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang
bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada
lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah
yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil
enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti,
usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan
lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu
empedu dalam hati.

2.4.4 Pankreas

Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :

o Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

o Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam


duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh
pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah
protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum
dengan cara menetralkan asam lambung

2.4.5 Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam
dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan
pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati
melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-
zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

2.4.6 Kandung Empedu dan saluran Empedu


Empedu memiliki 2 fungsi penting :

Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari

ppenghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol

2.4.7 Usus Besar

Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient
telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus
besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar,
panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus.
Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup
ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian
saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke
eksterior di anus.

Usus besar berfungsi diantaranya adalah:

1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang
tersisa dan
mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.

2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim


atau hormone
pencernaan.

3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.

4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

2.4.8 Rektum dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan
tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah


keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini
adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk
melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia.

2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaan normal.

3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan,
air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap
diabsorpsi.

Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:

(1) ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,

(2) pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh


gigi. makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan
(menelan),

(3) peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang


menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,

(4) digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi


molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung,

(5) absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat
digunakan oleh tubuh,

(6) egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna,
juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :

(1) dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga
sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai
fungsi regia,

(2) Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah


membrane erosa terlebar dalam tubuh.

5. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus,


lambung, usus halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan
anus.
3.2 Saran

Diharapkan kepada para perawat dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan
untuk benar-benar memahami tentanf fisiologi pencernaan pada manusia.Agar nantinya
tidak terjadi kesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang
bermasalah dengan sistem pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).


http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png. (diakses tanggal 22 Oktober
2013).
Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).
http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php. (diakses tanggal 22 Oktober 2013).
Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia. (Online).
http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm. (diakses tanggal
22 Oktober 2013).
P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum.
S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku
Kedokteran.

Vous aimerez peut-être aussi