Vous êtes sur la page 1sur 6

I.

DEFINISI HUMANIORA

Menurut bahasa latin, humaniora disebut artes liberales yaitu studi tentang kemanusiaan.
Sedangkan menurut pendidikan Yunani Kuno, humaniora disebut dengan trivium, yaitu
logika, retorika dan gramatika. Humaniora Menurut KBBI artinya ilmu-ilmu pengetahuan
yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat
manusia lebih berbudaya. Kategori yang tergolong dalam ilmu ini adalah filsafat, hukum,
sejarah, bahasa, sastra, seni, dsb. Atau makna intrinsic nilai-nilai humanisme.

II. HASIL OBSERVASI MASYARAKAT LINGKUNGAN TERKAIT ILMU HUMANIORA

II.1 Sejarah

Jatinangor adalah daerah bekas perkebunan dibawah perusahaan bernama Cultuur


Ondernemingen van Maatschappij Baud milik seorang kebangsaan Jerman yaitu W.A.
Baud atau lebih dikenal Baron Baud yang berdiri tahun 1841. Pada awalnya tanaman yang
dibudidayakan di jatinangor adalah tanaman Teh akan tetapi kemudian diganti dengan
tanaman Karet. Nama Jatinangor adalah nama perkebunan milik Baron Baud tersebut.

Menara Loji pada zaman dahulu digunakan untuk mengurusi hasil-hasil perkebunan
Jatinangor. Menara Loji tersebut dulu berfungsi sebagai lonceng untuk memberi tanda
(misalnya tanda mulai bekerja pada pukul 05.00 pagi, tanda mengambil mangkuk untu
karet pukul 10.00 dan tanda usai bekerja pukul 14.00) bagi para pekerja di perkebunan
tersebut. Sekarang menara Loji tersebut masih berdiri di Jatinangor menjadi saksi bisu
sejarah daerah Jatinangor. Sekarang di bekas Loji tersebut dibangun taman yang diberi
nama Taman Loji sebagai taman penghias wilayah Jatinangor.

Dalam sejarah daerah Jatinangor diceritakan bahwa Baron Baud tidak memiliki seorang
anak dari istri sahnya (perempuan dari Eropa). Oleh karena itu, ia berselingkuh dengan
perempuan pribumi dengan nama Nyai. Dari perselingkuhannya tersebut lahirlah seorang
anak perempuan yang ia beri nama Mimosa. Akan tetapi, kedua perempuan itu harus
dipindahkan ke Buitenzorg (Bogor). Disana, Nyai dinikahi oleh seorang kusir delman dan
hidup bahagia. Lalu, Mimosa lahir dan besar bersama ibu dan bapak tirinya di Buitenzorg.
Suatu saat setelah istrinya meninggal, Baron Baud didatangi saudara-saudaranya dari
Eropa. Terjadi perselisihan antara Baron Baud dengan saudara-saudaranya dari Eropa
tersebut hingga dari pertengkaran tersebut Baron Baud baru memikirkan pewarisan tanah
perkebunannya di Jatinangor. Ia memutuskan untuk pergi ke Buitenzorg menemui
seorang ahli hukum bernama Meertens. Bersama Meertens kemudian Baron Baud
mencari Nyai dan anaknya yg bernama Mimosa. Setelah ditemukan, Mimosa diadopsi
secara hukum agar jadi anak dari Baron Baud dan dibawa ke Jatinangor. Beberapa tahun
kemudian, Mimosa dikirim ke Belanda untuk meneruskan sekolahnya. Saat itu ia bisa
kuliah di Belanda karena telah menjadi kaya raya akibat harta warisan dari Baron Baud
berupa perkebunan Jatinangor. Di Eropa ia bertemu dengan Baron von Klitzing yang
kemudian menjadi suaminya. Setelah mereka menikah kemudian mereka kembali ke
Jatinangor untuk mengurusi perkebunan mereka. Makam Baron Baud yang terletak di
dekat Loji perkebunan Jatinangor, bahkan Mimosa ingin dimakamkan disamping makam
ayahnya tersebut ketika meninggal nanti. Ketika ia meninggal menjelang perang dunia dua
terjadi tahun 1939, sesuai wasiatnya Mimosa kemudian dimakamkan di dekat makam
ayahnya yaitu di dekat Loji perkebunan Jatinangor. Perkebunan Jatinangor diambil alih
Pemerintah Pendudukan Jepang dan kemudian diambil alih oleh Pemda Jawa Barat ketika
Indonesia merdeka. Memasuki tahun 1950-an perkebunan ini dinasionalisasi dan menjadi
milik pemerintah daerah Sumedang. Pada tahun 1980 lonceng di menara Loji hilang dicuri
orang dan hingga sekarang tidak ditemukan.

Perkebunan Jatinangor sekarang telah berubah menjadi wilayah Unpad, Ikopin, IPDN dan
ITB (dulu Universitas Winaya Mukti), tetapi taman Loji tetap dipertahankan sebagai saksi
bisu sejarah Jatinangor.
Jembatan di Cikuda yang sering disebut dengan nama Jembatan Cincin pada mulanya
dibangun sebagai penunjang lancarnya kegiatan perkebunan karet. Jembatan Cincin
dibangun oleh perusahaan kereta api yang bernama Staat Spoorwegen Verenidge
Spoorwegbedrijf pada tahun 1918 dan berguna untuk membawa hasil perkebunan. Pada
masanya jembatan ini menjadi salah satu roda penggerak perkebunan karet terbesar di
Jawa Barat dan setiap pagi hari hasil bumi dari Tanjungsari dibawa melalui jembatan ini
untuk dijual di Rancaekek. Rutinitas itu berjalan terus sampai kemudian pada Perang
Dunia II tentara Jepang mengangkut besi-besi rel untuk dilebur menjadi persenjataan
perang.

II.2 Bahasa

Setelah melakukan observasi di daerah sekitar kampus Universitas Padjadjaran, pada


umumnya bahasa yang digunakan oleh masyarakat adalah bahasa Sunda. Warga biasa
menggunakan bahasa sunda yang baik dan benar (sunda halus). Penduduk yang terdapat
di daerah Jatinangor tidak hanya penduduk asli Jatinangor saja, terdapat pula pendatang
yang berasal dari daerah di luar Jatinangor, seperti dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra
Selatan, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan lainnya. Penduduk tersebut pada umumnya
menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi satu dengan lainnya. Dalam hal
berkomunikasi, penduduk Jatinangor biasanya menggunakan bahasa sunda untuk orang-
orang yang mengerti bahasa Sunda dan menggunakan bahasa Indonesia untuk orang-
orang yang kurang mengerti bahasa Sunda.

II.3 Etos Budaya

Pada hasil observasi, di Jatinangor banyak terdapat pendatang yang berasal dari luar
daerah yang mayoritas adalah mahasiswa, karena daerah Jatinangor ini terdapat berbagai
lembaga pendidikan seperti Institut Tekonologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Ikopin,
IPDN, dan lainnya. Setiap pendatang memiliki perbedaan budaya dan bahasa yang
berbeda, tetapi tetap terjalin suatu hubungan yang baik antara warga Jatinangor dan
pendatang tersebut.

Warga di Jatinangor adalah warga yang memiliki kebudayaan sunda. Kebudayaan sunda
dikenal dengan sikapnya yang ramah dan sopan. Dengan ini, hubungan antara warga
Jatinangor dan pendatangnya terjalin dengan baik. Warga Jatinangor pun terkadang ada
yang senang dapat berkomunikasi dengan pendatang, misalnya dengan mahasiswa yang
berasal dari luar daerah. Biasanya mereka membicarakan tentang apa saja yang terdapat
pada daerah asal para mahasiswa, kebiasaannya, kebudayaannya, dan lainnya.

Terdapat beberapa desa yang memiliki kebudayaan khusus seperti contohnya pada desa
Mekargalih. Terdapat kebudayaan tradisi bertani dengan menancapkan kecombrang di
hulu air untuk menghormati penguasa padi dewi sri dan kesenian marawis. Selain itu,
pernikahan dengan sistem perjodohan masih ada di desa Mekargalih, menurut orang tua
yang kolot gadis usia 15 tahun sudah dianggap dewasa dan orang tuanya wajib
mencarikan jodoh untuk dinikahkan dengan anaknya. Setiap perayaan Maulid Nabi, selalu
dirayakan untuk memperingati hari lahir Nabi yang biasa disebut Muludan. Acara yang
dilakukan seperti salawatan dan kosidahan (marawis) ibu-ibu yang sebagian besar
dilakukan pada malam hari.

II.4 Seni

Di daerah sekitar Universitas Padjadjaran seperti di Desa Cipacing, yang terletak di


kawasan Jatinangor, terdapat masyarakat yang mayoritasnya adalah pengrajin dan
seniman. Seni kriya dan Senapan angin khas Desa Cipacing ini adalah hasil kreasi dari
warga Cipacing. Kerajinan yang dihasilkan oleh warganya berupa tanimar, wayang golek,
marakas, panah tiup, gitar kecil, perkusi, topeng, senapan angin, dan lainnya. Karya seni
hasil warga desa tersebut tidak diragukan lagi kualitasnya, hingga menembus pasar Eropa.
Membuat kerajinan di daerah tersebut sudah turun menurun dari para leluhur, yang
kemudian menjadi kebiasaan atau budaya bagi warga yang tinggal di daerah tersebut.
Selain karena bakat yang dimiliki, hasil penjualan dari kerajinan tersebut terbilang cukup
besar, contohnya saja harga satu lukisan bias dihargai 300 ribu hingga jutaan rupiah.

Di daerah lainnya, seperti di desa Mekargalih merupakan desa yang unggul akan
seni tarinya. Desa Mekargalih terkenal dengan sisingaan dan tari Jaipong yang merupakan
kesenian khas Sunda. Prestasi yang dicapai oleh Desa Mekargalih diantaranya menjadi
juara 1 lomba sisingaan tingkat kabupaten. Sisingaan adalah kesenian khas sunda yang
menampilkan 2 hingga 4 boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari.
Sisingaan sering digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acara khitanan. Setiap
hajatan warga mengadakan kesenian Cianjuran yang dikenal oleh warga desa Mekargalih
dengan nama mamaos. Cianjuran atau mamaos merupakan pertunjukan seni yang
dilakukan dengan membaca buku cerita wawacan dengan cara dinyanyikan. Pada mulanya
mamaos berfungsi sebagai musik hiburan alat silaturahmi di antara kaum menak. Tetapi
mamaos sekarang, disamping masih seperti fungsi semula, juga telah menjadi seni hiburan
yang bersifat profit oleh para senimannya seperti kesenian. Mamaos sekarang sering
dipakai dalam hiburan hajatan perkawinan, khitanan, dan berbagai keperluan hiburan
atau acara adat.

II.5 Teologi

Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan
beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.

Pada hasil observasi, terdapat berbagai macam penganut agama di sekitar Jatinangor,
seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, dan lainnya. Terdapat pula sarana
beribadah di daerah Jatinangor ini, untuk yang beragama Islam terdapat Masjid Al-Jihad,
Masjid Ibnu Sina yang terdapat di dalam Universitas Padjadjaran, Masjid Al-Hikmat di
Ciseke Besar, Masjid Al Muslim di Hegarmanah, Masjid Al Muttaqien di daerah Sayang,
Masjid Daarul Maarif di dalam kampus IPDN, dan lainnya. Sementara, bagi yang
beragama kristen, terdapat beberapa gereja yang ada di daerah Jatinangor, seperti Gereja
Kristen Kemah Daud (GKKD) yang terletak di daerah Cikuda dan Gereja IPDN (Khatolik dan
Protestan) yang dibuka umum pada hari Minggu untuk umat Kristiani.

Kegiatan keagamaan di daerah Jatinangor pun berjalan dengan baik, seperti contohnya
bagi umat Islam mengadakan Shalat Idul Fitri, Idul Adha bersama-sama, pengajian yang
dilakukan oleh anak-anak, remaja, hingga lansia pada masjid terdekat, dan kegiatan
lainnya. Bagi umat Kristen diadakan kegiatan ibadah pada hari Minggu, penyambutan hari
Natal, dan kegiatan lainnya.

Vous aimerez peut-être aussi