Vous êtes sur la page 1sur 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dewasa ini,
banyak orang yang sering
mengalami sakit maag. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal
seperti diet yang tidak teratur,
terlambat untuk makan, stress
fisik, kondisi medis dan lain-
lain. Maag dapat muncul
secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat (akut), waktu yang lama (kronik), atau
karena kondisi khusus seperti adanya penyakit lain. Kebanyakan orang
mengonsumsi obat maag ketika rasa sakit maag terasa. Salah satu contoh obat
untuk mengatasi rasa sakit maag yang disediakan di pasaran adalah promag,
antasida merupakan suatu unsur yang terkandung dalam promag. Lambung kita
antara lain berisi zat yang bersifat asam, yaitu asam klorida. Antasida diberikan
secara oral (diminum) untuk mengurangi rasa perih akibat suasana lambung yang
terlalu asam, dengan cara menetralkan asam lambung. Selain menetralkan asam
lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan
memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung.
Obat berperan penting dalam pelayanan kesehatan. Penanganan dan
pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan
obat atau farmakoterapi. Berbagai pilihan obat saat ini tersedia, sehingga
diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam memilih obat untuk
suatu penyakit. Tidak kalah penting, obat harus selalu digunakan secara benar
agar memberikan manfaat klinik yang optimal .
Antasida merupakan unsur kimia yang terdapat pada obat maag. Ada
beberapa manfaat positif dari obat maag (yang sudah sedikit tertuang di alinea
atas) apabila penderita mengonsumsinya.

1|Page
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
tentang antasida sebagai obat tukak lambung dengan memahami pengertian,
farmakologi, cara kerja, prinsip, efek samping, indikasi dan kontradiksi maupun
interaksi dengan obat lain agar dalam penggunaannya kita dapat mengaplikasikan
secara baik dan benar.

2|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar teori
A. kelebihan asam lambung
Sakit asam lambung terjadi ketika asam yang berlebih di lambung
kita mendesak ke atas, menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman di
daerah ulu hati dan LES (Lower Esophageal Sphincter). LES adalah otot
yang menyambungkan lambung dengan kerongkongan. Ketika asam
lambung mendesak ke atas, asam tersebut bisa jadi terus mendesak sampai
ke kerongkongan kita atau bahkan sampai ke mulut. Ketika sampai di
mulut, kita akan merasakan betapa panasnya asam tersebut.

Proses yang normal berlangsung sebagai berikut. Ketika kita


menelan makanan, LES berada dalam kondisi relaks sehingga makanan
dan cairan dari kerongkongan dapat masuk ke lambung. Setelah itu, LES
menutup kembali, sehingga mencegah asam lambung masuk ke atas, ke
kerongkongan. Oleh karena itu, sakit asam lambung juga bisa jadi
disebabkan karena ketidaknormalan fungsi LES tersebut.

Beberapa gejala yang muncul ketika seseorang mengalami sakit


asam lambung adalah

Rasa sakit dan panas di daerah dada dan ulu hati. Dalam bahasa
Inggris, dikenal dengan istilah heartburn.
Rasa panas di kerongkongan.
Sakit tenggorokan dan suara serak.
Mulut terasa pahit dan masam.
Susah ketika menelan makanan atau minuman.
Batuk kering.
Sendawa yang cukup sering.

3|Page
Beberapa pola hidup yang harus diubah untuk mencegah dan/atau
menyembuhkan asam lambung adalah sebagai berikut:

Berhenti merokok.
Merokok dapat menyebabkan LES (Lower Esophageal Sphincter)
tidak bekerja secara normal. Selain itu, tembakau dapat memicu
meningkatnya produksi asam lambung.
Kurangi berat badan.
Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada perut
dan mendorong asam lambung ke kerongkongan.
Hindari waktu makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur
Jika kita memakan terlalu banyak makanan, asam lambung akan
dengan mudah terdorong ke atas, ke kerongkongan. Selain itu, jika
waktu makan malam kita terlalu dekat dengan jam tidur, itu juga akan
memicu asam lambung untuk menekan ke atas.
Saat tidur, usahakan kepala dan badan bagian atas lebih tinggi daripada
perut dan badan bagian bawah.
Jika kita berbaring tanpa menggunakan bantal, asam lambung akan
mudah tertekan ke kerongkongan melalui LES.

Berikut ini adalah daftar makanan yang harus dihindari oleh penderita
asam lambung. Jika kita dengan konsisten dapat menghindari makanan
dan minuman yang tercantum di bawah ini, insya Allah kesembuhan
akan didapat dengan cepat.

Makanan pedas
Bawang (onion)
Cokelat
Kopi
Minuman bersoda
Cuka
Jus jeruk

4|Page
Minuman beralkohol

B. Antasida
Antasida merupakan salah satu pilihan obat dalam mengatasi sakit maag.
Antasida diberikan secara oral (diminum) untuk mengurangi rasa perih akibat suasana
lambung yang terlalu asam, dengan caramenetralkan asam lambung. Asam lambung
dilepas untuk membantu memecah protein. Lambung, usus, dan esophagus dilindungi
dari asam dengan berbagai mekanisme. Ketika kondisi lambung semakin asam ataupun
mekanismeperlindungan kurang memadai, lambung, usus dan esophagus rusak oleh
asammemberikan gejala bervariasi seperti nyeri lambung, rasa terbakar, dan
berbagaikeluhan saluran cerna lainnya.
Pengertian Antasida adalah berasal dari kata anti yang berarti lawan dan acidus
yang berarti asam, sehingga antasida adalah zat yang sifatnya berlawanan denganasam,
yaitu basa. Lambung kita antara lain berisi zat yang bersifat asam, yaitu asam klorida.
Kondisi lambung bisa terganggu apabila asam tersebutkeberadaannya menjadi lebih
besar dari keadaan normal atau asam yang terkandung dalam lambung sangat
berlebihan sehingga menyeba
C.Tujuan pengobatan
Tujuan pengobatanya dalah menghilangkan gejala mempercepat
penyembuhan dan mencegahkomplikasi lebih lanjut
D. Penggolongan Antasida
1. Antasida yang dapat diserap

Obat ini dengan segera akan menetralkan seluruh asam

lambung. Yang paling kuat adalah natrium bikarbonat dan kalsium

karbonat, yang efeknya dirasakan segera setelah obat diminum. Obat

ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus menerus bisa

menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan

menyebabkan terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu

5|Page
obat ini biasanya tidak digunakan dalam jumlah besar selama lebih

dari beberapa hari.

2. Antasida yang tidak dapat diserap

Obat ini lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit,

tidak menyebabkan alkalosis. Obat ini berikatan dengan asam

lambung membentuk bahan yang bertahan di dalam lambung,

mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi gejala

ulkus tanpa menyebabkan alkalosis. Tetapi antasida ini mempengaruhi

penyerapan obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi)

ke dalam darah.

3.Alumunium Hidroksida

Merupakan antasida yang relatif aman dan banyak digunakan.

Tetapi alumunium dapat berikatan dengan fosfat di dalam saluran

pencernaan, sehingga mengurangi kadar fosfat darah dan

mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas. Resiko timbulnya

efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan

penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa).

Obat ini juga bisa menyebabkan sembelit.

4.Magnesium Hidroksida

Merupakan antasida yang lebih efektif daripada alumunium

hidroksida. Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak akan

mempengaruhi kebiasaan buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali

bisa menyebabkan diare. Sejumlah kecil magnesium diserap ke dalam

6|Page
darah, sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil kepada

penderita yang mengalami kerusakan ginjal. Banyak antasida yang

mengandung magnesium dan alumunium hidroksida

Penggolongan Obat Antasida berdasarkan Mekanisme


Kerjanya
Berikut ini adalah penggolongan antasida berdasarkan mekanisme
kerjanya:

1. Proton Pump Inhibitor (PPI) atau Penghambat Pompa Proton,


seperti namanya obat antasida golongan PPI bekerja dengan
menghambat Produksi asam dengan mengambat kerja pompa
proton contohnya Omeprazol,Lansoprazol,Pantoprazol
2. Antihistamin Reseptor 2, Seperti namanya Antihistamin Reseptor
bekerja dengan menduduki reseptor contohnya Ranitidin,Simetidin
Famotidin, Nizatidin
3. Menetralisir Asam, Antasida membantu menetralisir kelebihan
produksi asam lambung. Aluminium Hidroksida, Al Oksida
Magnesium Karbonat, Mg Trisilikat, Mg Oksida,Mg Hidroklorida

F.Mekanisme kerja
Menetralkan HCl dalam lambung dengan membentuk garam
Al(Cl)3 dan H2O.
Magnesium hidroksida per oral bereaksi relatif cepat dengan HCl
dalam lambung menbentuk magnesium klorida dan air. Magnesium
hidroksida juga mengosongkan usus dengan menyebabkan retensi
osmotik cairan yang mengembangkan kolon dengan aktivitas
peristaltik yang meningkat.
Bila diberikan secara oral bereaksi lebih lambat dengan HCl di
lambung daripada magnesium hiodroksida.

7|Page
Pada pemberian per oral bereaksi dengan asam lambung
membentuk magnesium klorida yang larut dan karbondioksida.

G. Spesialite obat

1. Omeprazol

Mengurangi produksi asam lambung


Mencegah dan mengobati gangguan
pencernaan atau nyeri ulu hati, tukak
lambung, sindrom Zollinger-Ellison,
penyakit asam lambung atau GERD
Indikasi :
Salah satu langkah pengobatan infeksi
bakteri H. Pylori
Mengurangi asam lambung selama
operasi

Efek samping omeprazole :

Sakit kepala
Konstipasi
Diare
Sakit perut
Nyeri sendi
Sakit tenggorokan
Kram otot
Hilang selera makan

Dosis : dewasa 1x20-40 mg


Kontra indikasi : ibu hamil, dan menyusui
Nama paten : Losec A

8|Page
2. Ranitidin

NAMA PATEN : RANITIC


INDIKASI : diindikasi untuk sakit maag
Kotraindikasi :
Riwayat alergi terhadap ranitidin;
Ibu yang sedang menyusui;
Pemberian ranitidin juga perlu diawasi pada kondisi gagal ginjaL.
EFEK SAMPING :
Efek samping yang ditimbulkan sangat jarang ditemukan. Adapun
efek samping tersebut beserta persentase frekuensi
kemunculannya adalah sebagai berikut:

Sakit kepala (3%);

Sulit buang air besar (<1%);

Diare (<1%);

Mual (<1%);

Nyeri perut (<1%);

Gatal-gatal pada kulit (<1%).

9|Page
3. SIMETIDIN

Indikasi:

tukak lambung dan tukak duodenum jinak, tukak stomal, refluks


esofagitis, sindrom Zollinger-Ellison, kondisi lain di mana pengurangan
asam lambung akan bermanfaat.

Peringatan:

lihat keterangan di atas; injeksi intravena lebih baik dihindari


(infus lebih baik) terutama pada dosis tinggi dan pada gangguan
kardiovaskuler (risiko aritmia);

Efek Samping:

lihat keterangan di atas; juga alopesia; takikardia (sangat jarang),


nefritis interstitial

Dosis:

oral, 400 mg 2 kali sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur
malam) atau 800 mg sebelum tidur malam (tukak lambung dan tukak
duodenum) paling sedikit selama 4 minggu (6 minggu pada tukak
lambung, 8 minggu pada tukak akibat AINS); bila perlu dosis dapat
ditingkatkan sampai 4 x 400 mg sehari atau sampai maksimal 2,4 g sehari
dalam dosis terbagi (misal: stress ulcer); anak lebih 1 tahun, 25-30 mg/kg
bb/hari dalam dosis terbagi.

10 | P a g e
4. PANTOPRAZOL

Indikasi:

Oral 20 mg: pengobatan jangka panjang penyakit refluks sedang


dan berat, simtomatis Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) atau
penyakit refluks yang non erosif.

Kontraindikasi:

seharusnya tidak diberikan pada pasien yang hipersensitif


pantoprazol

Efek Samping:

lihat keterangan di atas; dilaporkan juga peningkatan trigliserida.

Dosis:

oral, tukak peptik, 40 mg sehari pada pagi hari selama 4 minggu,


diikuti 4 minggu berikutnya bila tidak sembuh sepenuhnya. Refluks
gastroesofagal, 20-40 mg pada pagi hari selama 4 minggu, diikuti 4
minggu berikutnya bila tidak sepenuhnya sembuh; pemeliharaan 20 mg
sehari, ditingkatkan sampai 40 mg jika gejala muncul kembali. Tukak
duodenum, 40 mg sehari pada pagi hari selama 2 minggu, diikuti 2 minggu
berikutnya bila tidak sepenuhnya sembuh. Tukak duodenum yang
disebabkan Helicobacter pylori, lihat regimen eradikasi. Pencegahan tukak
peptik dan tukak duodenum yang disebabkan AINS dengan peningkatan
resiko komplikasi gastroduodenum yang membutuhkan pemberian AINS
berkesinambungan, 20 mg sehari. Untuk sindrom Zollinger-Ellison (dan
kondisi hipersekresi lainnya), dosis awal 80 mg sekali sehari dan
disesuaikan dengan respons (LANSIA: maksimal 40 mg sehari); dosis
harian di atas 80 mg diberikan dalam 2 dosis terbagi

11 | P a g e
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Antasida sebagai salah satu anti tukak lambung adalah obat sering

digunakan untuk mengatasi/ mengobati tukak lambung. Obat ini banyak dipakai

yang kita ketahui dari banyaknya merk dagang obat antasida ini dengan beberapa

bebtuk sediaan. Oleh karena itu, bagi kita perlu mengetahui dengan baik

mengenai penggunaan obat ini, baik itu cara kerja, efek samping dari

penggunaannya, indikasi, kontraindikasi, interaksi dari obat lain dan hal

penting yang harus kita ketahui. Makalah ini menjelaskan tentang farmakologi

dari obat antasida sebagai anti tukak lambung dan hal terakhir yang perlu diingat

adalah cara penggunaan obat yang efektif, efek terapeutik dan efek samping obat

serta penyimpanan obat ini.

3.2 Saran

Penggunaan antasida dalam pengobatan jangan terlalu berlebihan, harus

sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan

12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Informasi Spesialite Obat. MSD.Jakarta

Hoan than,et.al. 2013. Obat obat penting .Gramedia.Jakarta

Pratiwi.2013.Antasida Sebagai Obat Tukak Lambung .Kanisus. jakarta

Polo.2011.Penggolongan dan Mekanisme Kerja Obat . PRESS.Universitas

Indonesia

13 | P a g e

Vous aimerez peut-être aussi