Vous êtes sur la page 1sur 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN DIAGNOSA HERPES ZOSTER DI RUANG PERAWATAN XIV

RUMAH SAKIT DUSTIRA

3.1. PENGKAJIAN

A. Biodata

Nama Klien : Tn.A

Umur : 24 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : TNI-AD

Kesatuan : Arhanudri III

Suku bangsa : Sunda

Status perkawinan : Kawin

Alamat : Asrama Kesatuan

Tgl. masuk : 20 November 2002

Tgl. dikaji : 21 November 2002

No. Register : 4372/XI/02


Diagnosa medis : Herpes Zoster

B. Riwayat Kesehatan Klien

1. Kesehatan sekarang

5 hari sebelum klien masuk rumah sakit, klien mengeluh gatal dan panas pada darah dada kanan dan menjalar ke pungggung kanan dan adanya bintik-bintik
kecil sebesar telur ikan. Kemudian klien berobat ke poliklinik kulit dan klien dikirim ke ruang perawatan XIV untuk di opname.

- Keluhan

Klien mengeluh panas pada daerah dada kanan dan menjalar ke punggung kanan disertai gatal dan adanya bintik-bintik kecil sebesar telur ikan, panas
dirasakan setiap saat.

- Alasan masuk rumah sakit

Klien mengeluh panas dan gatal pada daerah dada kanan dan menjalar ke punggung kanan dan adanya bintik-bintik kecil sebesar telur ikan.

2. Kesehatan masa lalu

Klien belum pernah menderita penyakit seperti yang diderita saat ini atau penyakit berat lainnya.

3. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita kronis, menular penyakit turunan dan penyakit seperti yang diderita klien.

4. Struktur keluarga klien


Keterangan :

Perempuan

Laik-laki

Klien

Tinggal serumah

C. Data Biologis

D. Data Fisik

1. Keadaan umum

Kesan umum : klien tampak sakit sedang


Penampilan : lemah

Kesadaran : CM

2. TTV : T : 110/80 mmhg

S : 36oC

N : 94 x/mnt

3. Kepala : rambut hitam dan pendek, kulit kepala bersih.

Mata : icterus, anemis, fungsi baik, bentuk simetris.

Hidung : lubang simetris, fungsi penciuman baik, pernafasan cuping tidak nampak.

Telinga : bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, tidak terdapat serumen, tidak menggunakan alat bantu.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, , tidak teraba massa.

4. Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limpa.

5. Thorax : terdapat herpes zoster yang menjalar kepunggung kanan atas, bentuk simetris

6. Abdomen : bentuk dasar super, keadaan baik, garis usus 20 x/mnt.

7. Ekstermitas : atas dan bawah, tidak ada oederm, tidak ada kelainan, tidak ada varises, reflek baik.

E. Data Psikologi

1. Status emosi

Klien tampak gelisah dan cemas akan penyakitnya

2. Konsep diri
- Persepsi terhadap identitas diri : klien adalah sebagai anggota TNI-AD dan sebagai suami sekaligus ayah

- Body image : klien merasa dirinya masih mampu dan kuat untuk beraktivitas.

- Peran dan tanggung jawab keluarga : klien sebagai kepala rumah tangga yang bertanggungjawab penuh kepada keluarganya

3. Gangguan komunikasi : klien berkomunikasi dengan terbuka dan selalu menjawab semua pertanyaan yang diberikan.

4. Pola interaksi : klien dapat memberikan respon terhadap perawat/teman bicara.

5. Pola kopirs : apabila ada masalah klien selalu meminta pertimbangan istri dan rekan-rekannya.

F. Data Sosial

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : TNI-AD

Hubungan sosial : Klien mau diajak komunikasi, baik dengan perawat, keluarga dan pasien lain.

G. Data Spiritual

Klien sangat yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh dan klien selalu berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

H. Data Penunjang
I. Therapy

- Sol Acid Salycil 1%

- Aey Clovir 5 x 800 mg/hr

- Diloneurobion 3 x 1 tab/hr

3.2. Analisa data

PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan proses peradangan, ditandai dengan :

DO : tampak vesikel berair di daerah dada kanan dan menjalar ke punggung kanan atas.

DS : Klien mengeluh nyeri panas dan terbakar.

2. Kerusakan intensitas kulit berhubungan dengan reaktivitas herpes zoster dengan ditandai dengan :

DO : tampak vesikel berair di daerah dada kanan dan menjalar ke punggung kanan atas.

DS : Klien mengeluh nyeri panas dan terbakar.

3. Resiko terhadap penularan insfeksi berhubungan dengan sifat-sifat alamiah virus ditandai dengan :
DO : Klie berinteraksi dengan orang lain, tampak vesikel berair di daerah dada kanan dan menjalar ke punggung kanan atas.

PERENCANAAN
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
INTERVENSI RASIONALISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Gangguan rasa nyaman nyeri Tujuan jk. panjang : 1. kaji intensitas nyeri dgn 1. Utk mengetahui nyeri 21-11-2002 Jam 10.00 21-11-2002 Jam 12.00
sehubungan dgn peradangan - Nyeri hilang menggunakan skala dan tindakan yg harus 1. Mengkaji Intensitas 1. Lokal terasa lebih
Yang ditandai dengan nyeri Diberikan nyeri dengan Dingin
DO : Tampak vesikel berair di Tujuan jk. pendek : 2. Bantu dgn ajarkan 2. Teknik distraksi, menggunakan skala 2. Gatal berkurang
daerah dada kanan & menjalar - Setelah 3 hari program terhadap nyeri imajinasi & relaksasi nyeri dengan
ke punggung kanan atas perawatan nyeri dengan menggunakan Mengalihkan perhatian 2. Membantu dan 21-11-2002 Jam 13.00
DS : Klien mengeluh nyeri dan hilang teknik relaksasi, klien terhadap nyeri mengajarkan program Nyeri berkurang
panas seperti terbakar ada distraksi & imajinasi 3.pengompresan Thp nyeri dengan
- Klien menyatakan 3. Tingkatkan aktivitas membantu kelancaran menggunakan teknik
dalam batas yang disintraksi sirkulasi darah ke distraksi
dapat ditoleransi 4. Beri kompres topikat jurusan nyeri & panas 3. Memberikan kompres
- Menampakkan sol acid calycil 1% Berkurang topikal sol acid salycil
ketegangan 5. Berikan aarolgetik jika 4. Analget membantu 1%
ekspresi wajah perlu memblokir nyeri 21-11-2002 Jam 12.00
yang rileks 4. Memberikan analgetik

2 Kerusakan Integritas kulit Tujuan jk. panjang : 1. Kaji kerusakan, ukuran 1. Mengetahui tingkatan/ 21-11-2002 Jam 11.00 21-11-2002 Jam 13.30
sehubungan dgn reaktivitas - Kulit kembali dan kedalaman warna derajat kerusakan dpt 1. Mengkaji kerusakan, 1. Luka masih
Virus herpes zoster ditandai : normal halus dan cairan setiap 4 jam Menentukan tindakan ukuran, kedalaman, berbentuk vesikel
DS : Klien mengeluh gatal tanpa meninggal 2. Berikan teknik septik yang harus dilakukan warna cairan berisi cairan
DO : Tampak vesikel berair di jan sikatrik dan aseptik 2. Untuk mencegah 2. Memberikan teknik 2. Suhu tidak
daerah dada kanan & menjalar Tujuan jk. pendek : 3. Gunakan kompres terjadinya infeksi lanjut septik dan aseptik dlm meningkat
ke punggung kanan - 5 hari, 3 hari lesi basah 3. Kompres membantu memberikan kompres
mulai pulih 4. Pantau suhu tiap 4 jam lesi kering dan 3. Memantau suhu tiap
- Area bebas dan laporkan ke dokter membersihkan kotoran 4 jam
diinteraksi lanjut jika ada peningkatan 4. Peningkatan suhu
- Kulit bersih dan membantu mengiden-
kering tifikasi infeksi lanjut
lajur-lajur kerusakan
integritas semakin
Bertambah

1 2 3 4 5 6 7

3 Resiko terhadap penularan Tujuan jk. panjang : 1. Cuci tangan sebelum & 1. Mencegah terjadinya 21-11-2002 Jam 11.00
infeksi sehubungan dengan - Penularan infeksi & sesudah melakukan Infeksi 1. Mencuci tangan
sifat-sifat alamiah virus tidak terjadi tindakan 2. Mencegah terjadinya sebelum dan sesudah
ditandai dengan : 2. Perhatikan teknik Perluasan melakukan tindakan
DO : Tujuan jk. pendek : septik dan aseptik 2. Mempertahankan
- Klien berinteraksi dengan - Keluarga tdk ada 3. Perhatikan jaringan jaringan sekitar lesi
orang lain yang mengalami sekitar lesi dan membersihkan
- Terdapat vesikel berair di sakit yang sama 4. Perhatikan kebersihan lokal
daerah dada kanan dan - Organ lainnya lokal
menjalar kepunggung kanan normal 5. Pemberian antibiotik
atas untuk mencegah
perluasan lesi atau
infeksi
3.4. Catatan Perkembangan
BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Herpes zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisella zoster yag menyerang kulit dan mukosa. Infeksi ini merupakan reaktivitas
virus yang terjadi setelah infeksi primer yang diikuti oleh kelompok vesikel di atas kulit dan lebih sering mengenai pada orang dewasa.

Perawatan herpes zoster dititik beratkan pada kebersihan diri, kebersihan lingkungan dan mencegah terjadinya penularan virus. Untuk klien yang dirawat di
rumah keluarga harus memahami perawatan herpes zoster dengan mengikuti anjuran dan nasehat dokter serta perawat. Klien dengan herpes zoster harus
disiplin dalam pengobatan dan perawatan untuk mencapai kesehatan

4.2. SARAN

Penulis menyarankan dalam asuhan keperawatan kepada klien dengan herpes zoster harus mampu menerapkan teknik septik dan anseptik guna mencegah
terjadinya infeksi rosokomial.

Masyarakat hendaknya lebih memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada selagi penyakit dapat diketahui sendiri dan ditanggulangi secepat mungkin guna
mencapai kesehatan yang optimal.
PERENCANAAN
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
INTERVENSI RASIONALISASI

1 2 3 4 5 6 7

1 Gangguan rasa nyaman nyeri Tujuan jk. panjang : 1. kaji intensitas nyeri dgn 1. Utk mengetahui nyeri 21-11-2002 Jam 10.00 21-11-2002 Jam 12.00

sehubungan dgn peradangan - Nyeri hilang menggunakan skala dan tindakan yg harus 1. Mengkaji Intensitas 1. Lokal terasa lebih

Yang ditandai dengan nyeri Diberikan nyeri dengan Dingin

DO : Tampak vesikel berair di Tujuan jk. pendek : 2. Bantu dgn ajarkan 2. Teknik distraksi, menggunakan skala 2. Gatal berkurang

daerah dada kanan & menjalar - Setelah 3 hari program terhadap nyeri imajinasi & relaksasi nyeri dengan

ke punggung kanan atas perawatan nyeri dengan menggunakan Mengalihkan perhatian 2. Membantu dan 21-11-2002 Jam 13.00

DS : Klien mengeluh nyeri dan hilang teknik relaksasi, klien terhadap nyeri mengajarkan program Nyeri berkurang

panas seperti terbakar ada distraksi & imajinasi 3.pengompresan Thp nyeri dengan

- Klien menyatakan 3. Tingkatkan aktivitas membantu kelancaran menggunakan teknik

dalam batas yang disintraksi sirkulasi darah ke Distraksi

dapat ditoleransi 4. Beri kompres topikat jurusan nyeri & panas 3. Memberikan kompres
- Menampakkan sol acid calycil 1% Berkurang topikal sol acid salycil

ketegangan 5. Berikan aarolgetik jika 4. Analget membantu 1%

ekspresi wajah perlu memblokir nyeri 21-11-2002 Jam 12.00

yang rileks 4. Memberikan analgetik

2 Kerusakan Integritas kulit Tujuan jk. panjang : 1. Kaji kerusakan, ukuran 1. Mengetahui tingkatan/ 21-11-2002 Jam 11.00 21-11-2002 Jam 13.30

sehubungan dgn reaktivitas - Kulit kembali dan kedalaman warna derajat kerusakan dpt 1. Mengkaji kerusakan, 1. Luka masih

Virus herpes zoster ditandai : normal halus dan cairan setiap 4 jam Menentukan tindakan ukuran, kedalaman, berbentuk vesikel

DS : Klien mengeluh gatal tanpa meninggal 2. Berikan teknik septik yang harus dilakukan warna cairan berisi cairan

DO : Tampak vesikel berair di jan sikatrik dan aseptik 2. Untuk mencegah 2. Memberikan teknik 2. Suhu tidak

daerah dada kanan & menjalar Tujuan jk. pendek : 3. Gunakan kompres terjadinya infeksi lanjut septik dan aseptik dlm meningkat

ke punggung kanan - 5 hari, 3 hari lesi basah 3. Kompres membantu memberikan kompres

mulai pulih 4. Pantau suhu tiap 4 jam lesi kering dan 3. Memantau suhu tiap

- Area bebas dan laporkan ke dokter membersihkan kotoran 4 jam

diinteraksi lanjut jika ada peningkatan 4. Peningkatan suhu

- Kulit bersih dan membantu mengiden-

kering tifikasi infeksi lanjut


lajur-lajur kerusakan

integritas semakin

Bertambah

1 2 3 4 5 6 7

3 Resiko terhadap penularan Tujuan jk. panjang : 1. Cuci tangan sebelum & 1. Mencegah terjadinya 21-11-2002 Jam 11.00

infeksi sehubungan dengan - Penularan infeksi & sesudah melakukan Infeksi 1. Mencuci tangan

sifat-sifat alamiah virus tidak terjadi tindakan 2. Mencegah terjadinya sebelum dan sesudah

ditandai dengan : 2. Perhatikan teknik Perluasan melakukan tindakan

DO : Tujuan jk. pendek : septik dan aseptik 2. Mempertahankan

- Klien berinteraksi dengan - Keluarga tdk ada 3. Perhatikan jaringan jaringan sekitar lesi

orang lain yang mengalami sekitar lesi dan membersihkan

- Terdapat vesikel berair di sakit yang sama 4. Perhatikan kebersihan lokal

daerah dada kanan dan - Organ lainnya lokal

menjalar kepunggung kanan normal 5. Pemberian antibiotik

atas untuk mencegah


perluasan lesi atau

infeksi

Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

1. Aktivitas/istirahat

DS : Pada stadium predermal/klien mengeluh nyeri otot , lemas.

DO : Klien tampak malaise, aktivitas klien tampak terbatas.

2. Eliminasi

DS : Tidak ada perubahan pola eliminasi.

DO : -

3. Sirkulasi

DO : Ada eritema daerah dermatom yang terserang pada awal gejala kemerahan.

DS : Klien merasa panas pada daerah yang terserang.

4. Nutrisi

DS : Adanya kehilangan nafsu makan, kehilangan sensasi pada lidah.

DO : Penurunan berat badan.

5. Neurologi
DS : Adanya pusing, nyeri, menurunnya penglihatan, gangguan penciuman, neuralgia hebat pada orang tua.

DO : Paralise wajah, sukar berkomunikasi secara verbal, pendengaran berkurang, paralise otot intrinsik dan ekstrinsik mata.

6. Integumen

DS : Klien mengeluh ada perubahan pada dirinya berupa tidak ada rasa pada daerah yang terserang.

DO : Pada stadium prodormal belum terlihat kelainan pada kulit dan akar muncul pada stadium erupsi berupa popula - vesikel berisi cairan yang jernih
serta pada stadium krusta berbentuk vesikel, purulen, prostula, krusta ulpus sikatrik.

7. Psikologik

DS : Klien merasa tidak berselera, tidak ada harapan merasa menarik dengan keadaannya.

DO : Tidak kooperatif labil, moral kesukaran mengekspresikan perasaannya perubahan citra tubuh.

8. Interaksi sosial

Kerusakan komunikasi, sukar bicara, perubahan peran.

9. Kenyamanan/nyeri

DS : Nyeri radikuler.

DO : Gelisah dan ekspresi wajah tegang.

10. Pendidikan kesehatan

DS : Adanya riwayat varisella, gangguan kontrikosteroid lama.


Pemeriksaan Diagnostik

Berdasarkan :

1. Gejala, gejala kurik.

2. Sitologi (64% Tzarck sinear +) adanya sel raksasa yang multi lokuler dan sel akan tolitek.

3. Kultur virus (lembaga virology)

b. Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan prunitus.

2. Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan erupsi dermal dan prunitus.

3. Resiko terhadap penularan infeksi baru berhubungan dengan sifat menular dari organisme.

4. Perasaan rendah diri.

5. Resiko terhadap ketidak aktifan pelaksanaan aturan therapeutika berhubungan dengan ketidak cukupan tentang kondisi (penyabab perjalanan
penyakit) pencegahan, pengobatan dan perawatan kulit.

c. Intervensi

1. Dx 1 : Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan lesi dan prunitus.

Tujuan : Lesi mulai pulih dan area bebas dari infeksi lanjut, kulit besih kering.
Intervensi :

- Kaji kerusakan, ukuran, kedalaman, warna, cairan setiap 4 jam.

- Perhatikan teknik aseptic.

- Gunakan kompres basah/kering.

- Pantau suhu tiap 4 jam, laporkan ke dokter jika ada peningkatan.

2. Dx 2 : Resiko terhadap penularan infeksi.

Tujuan : Penularan infeksi tidak terjadi.

Intervensi :

- Cuci tangan sesudah dan sebelum tindakan

- Perhatikan kebersihan lokal.

- Pemberian antibiotik untuk mencegah perluasan bakteri dan infeksi.

3. Dx 3 : Perasaan rendah diri berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh.

Tujuan :

- Mengungkapakan perasaan dan pikiran mengenai diri

- Mengidentifikasi 2 atribut positif mengenai diri.

Intervensi : a. Tetapkan hubungan saling percaya perawat klien.


- Dorong individu untuk mengekpresikan perasaan khususnya mengenai cara dia memandang dirinya.

- Berikan informasi yang dapat dipercaya dan perkuat informasi yang diberikan.

- Perjelas berbagai kesalahan konsep individu menganai diri : Perawatan atau pemberi perawatan

- Berikan privasi dan lingkungan yang nyaman.

b. Tingkatkan interaksi sosial

- Bantu klien untuk menerima bantuan dari orang lain.

- Dukung keluarga sewaktu mereka beradaptasi.

c. Gali kekuatan dan sumber-sumber individu.

d. Diskusikan harapan ! Gali alternatif realitas

d. Implementasi

Tindakan perawatan dilaksanakan berdasarkan masalah yang ada pada klien.

e. Evaluasi

Apakah kerusakan integritas kulit berkurang ?

Apakah rasa nyaman terpenuhi ?

Apakah klien mampu mengungkapkan perasaan mengenai dirinya ?

Apakah harga diri klien merosot ?


Apakah penular infeksi terjadi ?

Vous aimerez peut-être aussi