Vous êtes sur la page 1sur 9

TUGAS INDIVIDU

REVIEW JURNAL
Mata kuliah : EVALUSI PROSES DAN HASIL BELAJAR FISIKA
Dosen : Dr. Wawan Bunawan, M.Pd, M.Si

Oleh :
Tengku Siti Nadya
4143121059
Kelompok 5

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2016-20117
Review Jurnal

Judul IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SCIENTIFIC APPROACH


DENGAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILL PADA
MATERI ALAT-ALAT OPTIK KELAS X DI SMA NAHDLATUL
ULAMA 1 GRESIK
Jurnal Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF)
Volume, Nomor &
Vol. 04, No. 03 September 2015, Hal. 32-37
Halaman
Tahun 2015
Penulis Desy Eka Wahyuni & Alimufi Arief
Alamat Web http://journal.unesa.ac.id
Reviewer T. Siti Nadya (4143121059)
Tanggal 30 September 2016

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi yang dimiliki oleh siswa setelah diterapkannya
scientific approach dalam pembelajaran fisika pada materi alat-alat
optik kelas X di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik berkategori baik.
Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah kelas X MIA 3, X MIA 4, dan X
MIA 5 di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik.
Variabel Independen Pembelajaran scientific Approach dengan soal higher order thinking
skill
Variabel Depeden Materi alat-alat optik
Metode Penelitian Metode dari penelitian ini adalah pre-experimental design
menggunakan desain One group pretest-posttest design
Dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk menerapkan
pembelajaran Scientific Approach.
Langkah-langkah 1. Melakukan uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui
Penelitian sampel berdistribusi normal dan bersifat homogen sebagai
kelas eksperimen dengan replikasi dua kali.
2. Melakukan uji coba kriteria 10 soal yang berbasis taksonomi
bloom revisi
3. Melakukan pengamatan aspek-aspek kemampuan guru dalam
lembar keterlaksanaan pembelajaran.
4. Menghitung skor dari lembar keterlaksanaan pembelajaran.
5. Melakukan pretest soal berbasis Taksonomi Bloom yang
direvisi pada kelas eksperimen dan kelas replikasi.
6. Melakukan pem belajaran model kooperatif tipe Jigsaw pada
kelas eksperimen dan replikasi.
7. Mengamati aktivitas belajar siswa dalam kelas eksperimen dan
kelas replikasi, dan menghitung respon siswa dengan
mengadaptasi perumusan angket Sudaryono,dkk (2013).
8. Melakukan posttest soal berbasis Taksonomi Bloom yang
direvisi pada kelas eksperimen dan kelas replikasi
9. Menghitung selisih antara nilai pretest dan posttest dengan
menggunakan gain score ternormalisasi.
10. Membuat desain penelitian one group pretest-posttest design,
dengan 1 kelas eksperimen dan 2 kelas replikasi.

Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah uji coba soal yang telah dilaksanakan, dari
masing-masing 10 soal untuk pretest maupun posttest dengan soal
yang sama, didapatkan bahwa 6 soal berkriteria sedang dan 4 soal
berkriteria sukar. Tingkat kesukaran sedang dan sukar, menunjukkan
bahwa soal termasuk dalam soal higher order thinking skill.

Aspek keterlaksana an model pembelajaran berdasarkan lembar


pengamatan yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
Aspek yang Rata-rata Nilai
Diamati XA3 Katego XA4 Kategori XA5 Kategori
ri
Pendahuluan 3,1 Baik 3,3 Baik 3,4 Baik
Kegiatan inti 3,1 Baik 3,2 Baik 3,3 Baik
Kegiatan 2,7 Baik 2,5 Baik 3,5 Sangat
penutup Baik
Suasana kelas 3,2 Baik 3,7 Sangat 3,7 Sangat
Baik Baik
Pengelolaan Tidak sesuai dengan RPP
waktu
Rata-rata total 2,4 Cukup 2,5 Baik 2,7 Baik

Hal ini berarti guru dikatakan dapat mengelola kelas dengan baik pada
saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung dengan menerapkan model
jigsaw dengan scientific approach.

Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok


secara heterogen terdiri dari 5-7 orang siswa.
Aktifitas siswa terdapat dalam tabel berikut :
No. Aktivitas Belajar Siswa Kualitas Keaktifan
A. Problem Solving
1. Melakukan pengamatan atau
penyelidikan saat guru memotivasi
siswa
2. Merumuskan masalah dari suatu
permasalahan yang muncul dari hasil
pengamatan 91 %
3. Mendengarkan dengan aktif
(menunjukkan respon, misal
tersenyum atau tertawa saat
mendengar hal-hal lucu yang
disampaikan, terkagum-kagum bila
mendengar sesuatu yang
menakjubkan, dsb)
B. Keterampilan Berpikir Kreatif
1. Mempersiapkan kelompok sebelum
melaksanakan kegiatan praktikum
2. Melaksanakan kegiatan praktikum
secara tertib
3. Berpikir kreatif (misalnya dalam
66 %
kegiatan mengamati, merancang
percobaan, menyajikan data, dan
menginterpretasi data).
4. Bekerja sama dalam kelompok saat
kegiatan praktikum
C. Keterampilan Berpikir Kritis
1. Menjelaskan hasil percobaan dengan
presentasi
2. Mengemukakan pendapat pada
66 %
kelompok yang presentasi
3. Menanggapi pendapat
4. Diskusi
D. Pengambilan Keputusan
1. Mengomentari dan menyimpulkan
proses pembelajaran
2. Menjawab permasalahan yang muncul
56 %
pada kegiatan awal
3. Menjawab pertanyaan yang diberikan
guru dengan tujuan merefleksi materi
Berdasarkan tabel, grafiknya adalah :

Dari penelitian keterampilan problem solving didapatkan bahwa;


problem solving dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya
motivasi, menumbuhkan keterampilan kreativitas. Siswa dapat
memperkaya imajinasi dalam aplikasi dari ilmu pengetahuan yang
diperolehnya, problem solving mengajak siswa untuk memiliki
mampu membuat analisis, dan dituntut untuk membuat evaluasi
terhadap hasil pemecahannya sehingga siswa dapat menciptakan
penyelesaian masalahnya.

Data nilai pretest dan posttest yang selanjutnya dilakukan analisis gain
score untuk mengetahui besarnya peningkatan higher order thinking
skill pada Tabel
Kelas Pretest Postest <g> Kategori
X MIA 3 53,41 87,68 0,72 Sedang
X MIA 4 44,84 76,69 0,56 Sedang
X MIA 5 43,05 91,08 0,83 Tinggi
Dari Tabel 6, mengindikasikan bahwa dengan sering dilatih dan
dibimbing, higher order thinking skill siswa dapat meningkat.
Hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran scientific approach
dengan diterapkannya model kooperatif tipe Jigsaw dalam
pembelajaran sebagai upaya melatihkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
Kelas Jumlah Siswa Persentase Kategori
Respons Siswa
X MIA 3 37 83,39 % Sangat Kuat
X MIA 4 37 73,35 Kuat
X MIA 5 37 85,71 Sangat Kuat

Kesimpulan Penelitian Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pembahasan terkait,
maka kesimpulan secara umum adalah bahwa pembelajaran dengan
diterapkannya scientific approach dapat melatihkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) siswa kelas X di
SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik. Secara khusus dapat disimpulkan
bahwa:
1. Keterlaksanaan pembelajaran Scientific Approach dalam upaya
untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki
oleh siswa setelah diterapkannya dalam pembelajaran fisika pada
materi alat-alat optik kelas X di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik
berkategori baik.
2. Profil keterampilan berpikir yang dimiliki oleh siswa dalam
menjawab persoalan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah
kemampuan problem solving sebesar 91%.
3. Respons siswa berdasarkan angket menunjukkan respons positif
berkategori kuat dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dengan menerapkan pendekatan sains (scientific approach)
pada materi alat-alat optik kelas X di SMA Nahdlatul Ulama 1
Gresik.
Kelebihan Penelitian Kelebihan dari Penelitian ini adalah :
1. penelitian ini mengamati kualitas guru dari aspek yang tertera selain
model pembelajaran
2. penelitian ini menghasilkan hasil yang sangat signifikan baik
3. Penjelasannya dilengkapi dengan tabel
Kekurangan Kekurangan dari Penelitian ini adalah :
Penelitian 1. Tidak ada penjelasan tentang penilaian kriteria soal sukar dan
mudah
2. seharusnya setelah pembelajaran guru memberikan tugas kepada
siswa karna Pelaksanaan model jigsaw ini menuntut penguasaan
materi, dan kurangnya waktu.
3. model pembelajaran ini membutuhkan banyak biaya, fasilitas,
terutama alokasi waktu. yang padahal keluhan peneliti dari awal
adalah fasilitas dan dana dari sekolah ini kurang memadai, jadi tidak
jelas dari mana mendapatkan fasilitasnya.

Saran Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti


memberikan saran agar pengembangan penelitian selanjutnya menjadi
lebih baik yaitu:
1. Pada proses pembelajaran, guru mengarahkan serta memberi
penjelasan yang jelas. Dan juga siswa dilatihkan dalam berkomunikasi
dengan memberikan nilai tambahan untuk siswa yang dapat
mengemukakan pendapatnya dalam bertanya. Guru juga membimbing
agar yang disampaikan oleh siswa saat berdiskusi tidak salah konsep.
2. Guru mengulas kembali materi Cermin dan Lensa serta menugaskan
siswa untuk mengingat kembali dan guru membimbingnya dengan
memberi tugas berupa resume atau tugas yang lain. Pelaksanaan
model jigsaw ini menuntut penguasaan materi, membutuhkan banyak
biaya, fasilitas, terutama alokasi waktu. Solusi yang bisa digunakan
adalah dengan memanejemen waktu pembelajaran dengan baik yaitu
mengecek terlebih dahulu alat alat yang akan digunakan dan ada
pembagian tugas untuk setiap individu dalam kelompok agar
memudahkan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
3. Untuk meningkatkan higher order thinking skill siswa dibutuhkan:
a. Lebih menciptakan partisipasi siswa aktif.
b. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan dalam
kehidupan.
c. Melatihkan soal-soal berpikir tingkat tinggi dalam setiap
pembelajaran (dari ranah C4 sampai C6).

Vous aimerez peut-être aussi