Vous êtes sur la page 1sur 2

Nama Instansi : UPTD Puskesmas Wanaraja

Kegiatan : Screening jiwa metode 2 menit

Waktu : 16 maret- 5 mei 2105

Deskripsi kegiatan

Selama bulan maret-april screening dilakukan oleh petugas di rawat jalan (BP umum, Lansia),
apabila pasien ditemukan ada gejala psikosomatis atau masalah mental emosional barulah dikonsulkan
pada pemegang program jiwa, selama maret sampai april, didapati:

1. Widhi (24 th) alamat cinunuk : pasien BP yg dikonsulkan pada pemegang program jiwa, didapati
gejala, pasien sulit tidur, pernyataan ibu nya, sdh 3 malam tidak tidur, semalaman hanya berdiri di ruang
tamu dan bicara sendiri, gejala tersebut sudah timbul kurang lebih 1 bulan, setelah wawancara dengan
pasien didapati pasien mengalami halusinasi dengar dan lihat, kondisi umum pasien terlihat lelah, ada
lingkaran menghitam seputar mata, rambut kusut, arah pembicaraan tidak sesuai.
Diagnose : psikosa
Therapy yg diberikan : Haldol 2x1, thp 2x1, cpz 2x1
Kepatuhan pasien untuk minum obat baik, dibuktikan dengan dating untuk kontrol , kontak terakhir tgl
27-4 2015, kondisi pasien sudh lebih baik, bisa tidur, halusinasi masih ada, frekuensinya mulai berkurang
2. Ny anah (45 thn) ibu kandung widhi: didapati ketika konsul mengenai kondisi widhi, ibu mengeluh
pusing, nyeri lambung dan sulit tidur, juga mual, TD 120/80 mmhg. Setelah digali lebih dalam, nyeri
lambung nya sering kali muncul ketika melihat anaknya dengan kondisi yg memprihatinkan, sedangkan
anaknya tsb mnjd tulang punggung keluarga
Diagnose : psikosomatis
Therapy yg diberikan : konseling
3. Tn. Ujang (56 th) cinunuk : pasien datang ke ruang lansia, kemudian dikonsulkan pada pemegang
program jiwa. Riwayat mengalami panas tinggi, kejang usia 1-5 tahun, pernah sekolah di SLB 1 tahun,
perawatan diri masih baik, halusinasi visual ada. Pasien mengeluh tdk bias tidur, keluarga menyatakan
pasien belakangan ini gelisah, bicara sendiri.
Therapy yg diberikan : Haldol 2x1, thp 2x1, cpz 2x1
4. Hedi (24 th) tunggilis : pasien datang ke BP seorang diri, deficit perawatan diri, komunikasi tidak sesuai,
pasien menutup diri, hasil wawancara diketahui pasien mengalami halusinasi dengar,
Hasil screening : psikosa
Therapy : haldol, thp, Cuma diberikan u 1 hari, karena pasien tidak didampingi keluarga, selanjutnya
pihak puskesmas, menghubungi kader setempat untuk memperoleh data tambahan, dan memotivasi
warga untuk mengantar pasien ke puskesmas, karena ybs tinggal sendirian setelah ditinggal meninggal
oleh neneknya.

Pada tanggal 4 dan 5 mei dilakukan screening dg cara, pemegang program stand by di BP,
melakukan pemeriksaan terhadap 60 orang, didapati kasus :
1. Dewi S (11 tahun) karangpawitan : datang ke BP dengan keluhan kejang, hampir tiap hari, bahkan
seminggu terakhir, bisa sampai 2x sehari, riwayat kesehatan lalu, pasien pernah mengalami kejang
demam ketika usia 8 bulan, bahkan sampai dirawat oleh dr SpA. Selesai rawat pasien mengalami gejala
sisa, yaitu tangan dan kaki kanan sulit digerakan optimal. Hasil wawancara, didapati psien mengalami
halusinasi dengar.
Hasil screening : masalah mental emosional (psikosa) dan epilepsy
Therapy yg diberikan : risperidon 2x 0.5 mg, carbamazepine 2x100 mg
2. Ny. Siti H (32 thn) karpaw : ibu kandung dari dewi S, datang dengan keluhan nyeri lambung yg tidak
hilang hilang, setelah dikaji, nyeri lambung tsb semakin bertambah ketika dewi kejang atau berbicara
sndiri.
Hasil screening : Psikosomatis
Therapy : konseling
3. Tn. Yana (44 th) cinunuk : datang ke puskesmas dengan keluhan dada panas, bedebar debar, gelisah,
dikaji menggunakan metode 2 menit didapati masalah, pasien sering merasa takut atau khawatir
berlebih, gelisah, sering berkeringat dingin, pusing, tapi juga kehilangan minat terhadap aktivitas yg
disukainya.
Hasil screening : ansietas
Therapy : konseling, diberikan terapi atas gejala batuknya, dan disarankan kembali bila dalam
waktu 3 haari tidak ada perubahan ( rencana pemberian anti ansietas jika gejala tetap atau bertambah).
4. Tn endan (55 tahun) wanaraja : pasien datang dengan keluhan pusing, dilakukan pengukuran TD
220/110 mmhg, dikaji lebih jauh, trnyata pasien merasa sangat sedih, dan mudah sekali sedih (pasien trs
menangis), beliau juga menyatakan lesu dan mudah lelah, sakit kepala, sulit tidur, pasien memiliki
masalah dengan keluarganya, dan belum ingin mengungkapkannya, pasien sehari hari cenderung
tertutup, tidak ada tempat cerita (curhat).
Hasil screening : depresi
Therapy : konseling

Vous aimerez peut-être aussi