Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Saya/ kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK/ makalah/
tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/ kami sendiri. Tidak ada pekerjaan
orang lain yang saya/ kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk makalah/
tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/ kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/
kami menggunakannya.
Saya/ kami memahami bahwa tugas yang saya/ kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Penilaian Risiko
Penilaian risiko untuk laporan keuangan merupakan identifikasi dan analisis
manajemen terhadap risiko-risiko yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan
sesuai dengan PABU. Contohnya, jika suatu perusahaan sering menjual produk dengan harga
di bawah biaya persediaan karena adanya perubahan teknologi yang sangat pesat, sangat
penting bagi perusahaan untuk menerapkan pengendalian yang tepat untuk mengatasi risiko
lebih saji persediaan. Penilaian risiko manajemen berbeda namun berhubungan erat dengan
penilaian risiko yang dilakukan auditor. Sementara manajemen menilai risiko sebagai suatu
bagian dalam perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan
kesalahan dan kecurangan, auditor menilai risiko untuk menentukan bukti audit yang
diperlukan. Jika manajemen secara efektif menilai dan menangani risiko, biasanya auditor
akan mengumpulkan lebih sedikit bukti dibandingkan jika manajemen gagal untuk
mengidentifikasikan atau menangani risiko-risiko yang signifikan.
1. Jenis bukti
2. Sumber bukti
Berhubungan dengan kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode audit dimana
bukti diterapkan.
Jika pemahaman komponen SPI mendukung strategi audit yang direncanakan, maka
penetapan risiko pengendalian lebih rendah.
Pengujian Pengendalian
Ada pertanda baik dari hasil pengujian pengendalian berbarengan, maka pendekatan
tingkat risiko ditetapkan maksimum dapat diturunkan menjadi pendekatan tingkat risiko
ditetapkan lebih rendah, sehingga pengujian pengendalian tambahan.
Pengujian tambahan dilakukan bila auditor yakin akan memperoleh bukti tambahan
utk menurunkan penetapan risiko pengendalian awal dengan syarat manfaatnya harus lebih
besar daripada biaya yang harus dikeluarkan.
Saat pengujian tambahan dilakukan pada periode interim (beberapa bulan sebelum akhir
tahun yang diperiksa), maka luas pengujian tambahan:
Berisi daftar prosedur-prosedur yang digunakan dlm melaksanakan pengujian tentang asersi-
asersi dan menyediakan kolom untuk menunjukkan:
Mengkoordinasi audit dengan Tanggal pengujian diselesaikan auditor intern, dengan cara:
Diperbantukan langsung (PSA No. 33, Pertimbangan Auditor atas Fungsi Audit intern dlm
Suatu Audit atas LK-SA 322.27)
Penetapan risiko pengendalian untuk asersi yang sama yang berkaitan dengan
masing-masing kelompok transaksi yang mempengaruhi saldo rekening dengan satu
perkecualian. Perkecualian tersebut adalah penetapan risiko pengendalian utk
asersi-asersi keberadaan keterjadian dan kelengkapan untuk suatu kelompok
transaksi yg menyebabkan berkurangnya suatu saldo rekening berhubungan dengan
asersi sebaliknya untuk saldo rekening yang terpengaruh.
Tujuan SPIP
1) Menghasilkan data dan informasi yang handal.
2) Menjaga harta/kekayaan dan catatan organisasi.
3) Meningkatkan efisiensi operasional.
4) Mendorong ketaatan kepada kebijakan menajerial yang telah ditetapkan.
Manfaat SPIP
mendeteksi terjadinya kesalahan (mismanagement) dan fraud dalam pelaksanaan
aktivitas organisasi,
membantu pengamanan asset terkait terjadinya kecurangan (fraud), pemborosan,
dan salah penggunaan yang tidak sesuai tujuan
2. Penilaian risiko
Penilaian risiko merupakan suatu proses pengidentifikasian dan penganalisaan
risiko-risiko yang relevan dalam rangka pencapaian tujuan entitas
dan penentuan reaksi yang tepat terhadap risiko yang timbul akibat perubahan
(Djasoerah: 2010). Ini berarti bahwa penilaian risiko dimulai dari penetapan tujuan
dan berakhir dengan penentuan reaksi terhadap risiko. Karena
itu, pimpinan instansi pemerintah melakukan penilaian resiko melalui beberapa
tahap, yaitu:
a. Menetapkan tujuan instansi dengan cara memuat pernyataan dan arahan
yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan terikat waktu.
b. Menetapkan tujuan pada tingkatan kegiatan berdasarkan pada tujuan dan
rencana strategis Instansi Pemerintah.
c. Melakukan identifikasi risiko untuk mengenali risiko dari factor eksternal dan
faktor internal dengan menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan
Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan secara
komprehensif.
d. Melakukan analisa risiko untuk menentukan dampak dari risiko yang telah
diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan Instansi Pemerintah. Selanjutnya,
pimpinan instansi menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan
tingkat risiko yang dapat diterima. Dalam mempertimbangkan risiko,
pimpinan Instansi Pemerintah mengambil keputusan setelah dengan cermat
menganalisis risiko terkait dan menentukan bagaimana risiko tersebut
diminimalkan (Penjelasan Pasal 7).
3. Kegiatan pengendalian
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan
pengendaliansesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan
kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko
serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bah
wa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.
Kegiatan pengendalian dilaksanakan dalam bentuk:
Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan;
Pembinaan sumber daya manusia;
Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;
Pengendalian fisik atas aset;
Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja;
Pemisahan fungsi;
Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;
Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian;
Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya;
Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan
Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan
kejadian penting.