Vous êtes sur la page 1sur 3

Abu Bakar Ash-Shiddiq

Nama aslinya adalah Abdul Kabah. Lalu Nabi Muhammad saw.


mengganti namanya dengan Abdullah. Lengkapnya Abdullah bin Abi
Quhafah at-Tamimi. Ia terlahir dari pasangan Usman (Abu Quhafah) bin
Amir dan Ummu Khoir Salma binti Sakhr, yang berasal dari suku Taim,
suku yang melahirkan tokoh-tokoh terhomat.

Sejak kecil ia terkenal sebagai anak yang baik. Perilakunya yang lemah-
lembut, jujur, dan sabar, membuatnya disenangi masyarakat. Karena
sifat-sifatnya yang mulia itulah sejak masa remajanya ia sudah
bersahabat dengan Nabi Muhammad saw.

Ia dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad


saw. kemudian terkenal dengan julukan Abu Bakar, sedangkan gelar
Shiddiq diberikan oleh para sahabat, karena ia sangat membenarkan
Rosulullah saw. dalam segala hal. Ialah yang menemani Nabi
Muhammad saw. di gua Hira, dan yang pertama kali memeluk Islam dari
kalangan orang tua terhormat. Tentang Abu Bakar ra., Rasulullah saw.
bersabda, Sungguh orang yang paling dekat kepadaku persahabatan
dan hartanya, ialah Abu Bakar. Andaikata aku boleh memilih ternan di
antara umnatku, rnaka akan kupilih Abu Bakar. Tetapi kecintaan dan
persaudaraan dalarn Islam cukup memadai. Tidak satu pun pintu dalarn
rnasjid yang terbuka kecuali pintu Abu Bakar. (HR. Bukhori) Sampai
saat ini di masjid Madinah masih ada sebuah pintu yang disebut pintu
Abu Bakar ra. Yakni pintu yang selalu beliau lalui semasa hidupnya jika
masuk ke masjid melalui rumah beliau.

Todaklah mengherankan jika sewaktu Nabi saw sakit, ia dipercaya oleh


para sahabat menjadi Imam sholat. Juga pantaslah apabila kaum
muslimin kemudian memilihnya sebagai kholifah/pemimpin setelah
Rosulullah saw. wafat.

Keagungan kepribadian Abu Bakar dapat disimak dari penggalan-


penggalan pidatonya ketika dilantik menjadi kholifah, antara lain beliau
katakan, Saya bukan orang yang terbaik di antara kalian, tetapi saya
akan memelihara amanah yang telah kalian serahkan kepada saya.
Kalau saya mengikuti ajaran Allah SWT dan petunjuk Rasul-Nya, maka
ikutilah saya. Sebaliknya jika saya menyimpang, luruskanlah
(koreksilah) saya. Kebenaran adalah kejujuran, dan kebohongan adalah
ketidakjujuran. Orang yang paling kuat dalam pandangan saya, adalah
orang-orang yang lemah di antara kalian oleh sebab itu saya akan
menjamin hak-hak mereka. Dan orang-orang yang paling lemah dalam
pandangan saya, adalah orang-orang yang kuat di antara kalian, dan
saya akan mengambil sebagian dari hak-hak mereka (zakatnya).

Program pertama yang dicanangkan Abu Bakar setelah ia menjadi


kholifah, adalah meredam pemberontakan, memerangi orang-orang
yang membangkang tidak mau membayar zakat, orang-orang murtad
yang saat itu terjadi di mana-mana dan menimbulkan kekacauan.
Sepeninggal Muhammad Rosulullah saw., memang banyak umat Islam
yang kembali memeluk agamanya semula. Mereka merasa berhak
berbuat sekehendak hati. Bahkan lebih tragis lagi muncul orang-orang
yang mengaku nabi, antara lain Musallamah Al-Kadzdzab, Tulaiha Al-
Asadi, dan Al Aswad Al Ansi.

Untuk meluruskan akidah orang-orang murtad tersebut, Abu Bakar


mengirim sebelas pasukan perang ke sebelas daerah tujuan, di
antaranya pasukan Kholid b Walid ditugaskan menundukan Thulaiha Al
Asadi, Pasukan Amer bin Ash ditugaskan di Qudhoah, Suwaid bin
Muqrim ditugaskan ke Yaman, dan Kholid bin Said ditugaskan Syam.
Program Abu Bakar selanjutnya, memproyekkan pengumpulan dan
penulisan ayat-ayat Al Qur-an. Progran ini dicanangkan atas usulan
Umar bin Khoththob sedangkan pelaksanaannya di percayakan kepada
Zaid b Tsabit.

Pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al Qur-an itu dilakukan dengan


pertimbangan:

1. Banyak sahabat yang hafal Al Qur-an gugur dalsm perang


penumpasan orang-orang murtad;
2. Ayat-ayat Al Qur-an yang ditulis pada kulit-kulit kurma, batu-batu
dan kayu-kayu sudah banyak yang rusak sehingga perlu dilakukan
usaha penyelamatan;
3. Penulisan ayat-ayat Al Qur-an dan membukukannya ini bertujuan
agar dapat dijadikan pedoman bagi umat Islam sepanjang zaman.

Semasa pemerintahannya, Abu Bakar juga berhasil memperluas daerah


dakwah Islamiyah, antara lain ke Irak yang ketika itu termasuk wilayah
jajahan Kerajaan Persia, dan ke Syam yang di bawah jajahan Romawi.

Setelah memerintah selama dua tahun, Abu Bakar berpulang ke


Rahmatullah pada tanggal 23 Jumadil Akhir 13H dalam usia 63 tahun
dan dimakamkan dekat makam Rasulullah saw. Beliau dikenal oleh para
sahabat sebagai kholifah yang sangat taat kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya serta berbudi luhur.

Vous aimerez peut-être aussi