Vous êtes sur la page 1sur 13

Nama : Muhammad Arsyad Arradya S.P.

NRP : 24-2014-078
Kelas :B
Jurusan : Planologi

- KUIS 3 -
ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

1. Jelaskan pengertian amdal dan tujuan dilakukannya amdal?

Pengertian AMDAL adalah suatu proses dalam studi formal untuk memperkirakan
dampak lingkungan atau rencana kegiatan proyek dengan bertujuan memastikan adanya
masalah dampak lingkungan yang di analisis pada tahap perencanaan dan perancangan
proyek sebagai pertimbangan bagi pembuat keputusan.

AMDAL adalah singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan. Pengertian AMDAL


menurut PP No. 27 Tahun 1999 yang berbunyi bahwa pengertian AMDAL adalah Kajian atas
dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. AMDAL adalah analisis yang meliputi
berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi dan sosial budaya yang
dilakukan secara menyeluruh.

Alasan mengapa diperlukannya AMDAL ialah untuk diperlukannya suatu studi


kelayakan dikarenakan didalam undang-undang dan juga peraturan pemerintah dan
untuk menjaga lingkungan dari suatu operasi proyek kegiatan industri atau juga kegiatan-
kegiatan lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Komponen-
komponen AMDAL adalah suatu

PIL (Penyajian informasi lingkungan),


KA (Kerangka Acuan),
ANDAL (Analisis dampak lingkungan),
RPL ( Rencana pemantauan lingkungan),
RKL (Rencana pengelolaan lingkungan).

Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri dari 5 (lima)
dokumen, yaitu: Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-

1
ANDAL), Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
(RPL), Dokumen Ringkasan Eksekutif.

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)


KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkupserta
kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDALmeliputi penentuan
dampak-dampak penting yang akan dikaji secaralebih mendalam dalam ANDAL dan
batas-batas studi ANDAL.Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan
metodologiyang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruanglingkup
dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antaraPemrakarsa Kegiatan dan
Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses pelingkupan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermatterhadap dampak penting
dari suatu rencana kegiatan. Dampakdampakpenting yang telah diindetifikasi di dalam
dokumen KAANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan
metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran
dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat
penting dampak dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap criteria
dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya
adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya.
Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak
yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL). RKL adalah dokumen yang memuat
upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting
lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang
terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan
hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). RPL adalah dokumen yang
memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang
disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil
pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan
lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan

2
hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang
digunakan dalam kajian ANDAL.
Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas
secara singkat dan jelas hasil kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam
ringkasan eksekutif biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak
dan sifat penting dampak yang dikaji di dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan
dan pemantuan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-
dampak tersebut.

Sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 3 PP no.27 tahun 1999 tentang AMDAL,
Usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup meliputi:

1) pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;


2) eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak
terbaharui;
3) proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber
daya alam dalam pemanfaatannya;
4) proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
5) proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi
pelestarian kawasan konservasi sumber daya dan/atau perlindungan cagar budaya;
6) introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan, dan jenis jasad renik;
7) pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;
8) penerpan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup;
9) kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan atau mempengaruhi
pertahan negara.

Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih
besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan
tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak
layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.

3
Dokumen AMDAL terdiri dari:

Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-


ANDAL)
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

AMDAL digunakan untuk:

Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah


Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan

Secara umum tujuan AMDAL adalah: Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan
hidup serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin.
Dalam pelaksanaannya ada dua hal pokok yang menjadi tujuan AMDAL yaitu:

Mengidentifikasi, memprakirakan, dan mengevaluasi dampak yang mungkin


terjadi terhadap lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan yang direncanakan.
Meningkatkan dampak positif dan mengurangi sampai sekecil kecilnya
dampak negatif yang terjadi dengan melaksanakan RKL RPL secara konsekuen.

2. Sebutkan komisi-komisi penilai amdal dan wewenangnya?

Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas untuk menilai dokumen
AMDAL. Adapun aspek-aspek yang dinilai adalah aspek kelengkapan dan kualitas kajian
dalam dokumen AMDAL. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun
2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL telah memberikan panduan tentang

4
aspek-aspek penilaian dokumen AMDAL. Dalam melaksanakan tugasnya, komisi penilai
mempunyai kewajiban untuk memberikan masukan dan pertimbangan-pertimbangan sebagai
dasar pengambilan Keputusan Kesepakatan Kerangka Acuan ANDAL dan Kelayakan
Lingkungan. Rekomendasi tersebut harus didasarkan atas pertimbangan kesesuaian dengan
kebijakan pembangunan nasional, memperhatikan kepentingan pertahanan dan keamanan,
kesesuaian dengan rencana pengembangan wilayah dan rencana tata ruang wilayah.

Pasal 9 ayat (1) PP no 27/1999 menyebutkan bahwa Komisi penilai pusat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf (a) terdiri atas unsur-unsur instansi yang ditugasi
mengelola lingkungan hidup, instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan,
Departemen Dalam Negeri, instansi yang ditugasi bidang kesehatan, instansi yang ditugasi
bidang pertahanan keamanan, instansi yang ditugasi bidang penanaman modal, instansi yang
ditugasi bidang pertanahan, instansi yang ditugasi bidang ilmu pengetahuan, depatemen
dan/atau Lembaga Pemerintah Non Departemen yang membidangi usaha dan/atau Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang terkait, wakil Propinsi Daerah Tingkat I yang
bersangkutan, Wakil Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II yang bersangkutan, ahli
dibidang lingkungan hidup, ahli dibidang yang berkaitan, organisasi lingkungan hidup sesuai
dengan bidang usaha dan/atau kegiatan yang dikaji, wakil masyarakat terkena dampak, serta
anggota lain yang dipandang perlu.

Sedangkan pasal 10 ayat (1) Komisi penilai daerah sebagaimana dalam Pasal 8 ayat (1) huruf
(b) terdiri atas unsur-unsur : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I, instansi
yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan, instansi yang ditugasi mengendalikan
dampak lingkungan Daerah Tingkat I, instansi yang ditugasi bidang penanaman modal
daerah, instansi yang ditugasi bidang pertanahan di daerah, instansi yang ditugasi bidang
pertahanan keamanan daerah, instansi yang ditugasi bidang kesehatan Daerah Tingkat I,
wakil instansi pusat dan/atau daerah yang membidangi usaha dan/atau kegiatan yang
bersangkutan, wakil instansi terkait di Propinsi Daerah Tingkat I, wakil
Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II yang bersangkutan, pusat studi lingkungan hidup
perguruan tinggi daerah yang bersangkutan, ahli di bidang lingkungan hidup, ahli dibidang
yang berkaitan, organisasi lingkungan hidup di daerah, organisasi lingkungan hidup sesuai
dengan bidang usaha dan/atau kegiatan yang dikaji, warga masyarakat yang terkena dampak,
serta anggota lain yang dipandang perlu.

5
Tugas Komisi Penilai AMDAL adalah menilai Kerangka Acuan ANDAL (KA_ANDAL),
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL),
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

Sesuai dengan Kep-MENLH No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi
Penilai AMDAL kewenangan penilaian AMDAL ditentukan sebagai berikut :

1. Kewenangan AMDAL di pusat diberlakukan pada jenis usaha dan/atau kegiatan yang
bersifat strategis dan/atau menyangkut ketahanan dan keamanan negara, lokasi kegiatan
meliputi lebih dari satu wilayah propinsi, wilayah sengketa dengan negara lain, wilayah ruang
lautan diatas 12 mil, berlokasi di lintas batas negara.

2. Kewenangan AMDAL di propinsi diberlakukan bagi kegiatan industri pulp; industri


semen dan quarry; industri petrokimia; HPH dan unit pengolahannya; HTI dan
pengolahannya; PLTA; PLTU/PLTP/PLTD; bendungan; bandar udara di luar kategori bandar
udara internasional; pelabuhan di luar kategori pelabuhan samudra, kegiatan yang berlokasi
di lebih dari satu kabupaten/kota; di wilayah laut dengan jarak 4-12 mil.
3. Kewenangan AMDAL di Kabupaten/Kota diberlakukan bagi kegiatan di luar kewenangan
Pusat dan Provinsi.

Untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan, jika suatu instansiteknis merupakan


pemrakarsa kegiatan, maka haknya sebagai anggota komisi penilai AMDAL menjadi gugur.
Dengan demikian instansi teknis tidak ikut sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL, namun
duduk sebagai pemrakarsa yang mengajukan dokumen AMDAL. Tim Teknis atau Anggota
Komisi Penilai AMDAL dapat melakukan peninjauan lapangan untuk mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan proses pelingkupan dan kajian dampak atas perintah Ketua
Komisi Penilai AMDAL. Pembiayaan untuk peninjauan lapangan dibebankan kepada instansi
masing-masing. Batasan waktu 75 hari kerja adalah batasan waktu bagi Komisi Penilai
AMDAL untuk memberikan tanggapan atau keputusan tentang dokumen AMDAL di luar
waktu perbaikan dokumen yang dilakukan oleh pemraksa. Penyerahan kembali dokumen
penyempurnaan ke sekretariat komisi Penilai AMDAL akan dihitung melanjutkan waktu
yang digunakan oleh Komisi sebelumnya (penilaian).

3. Sebutkan 4 dokumen yang harus dilengkapi dalam amdal?

Dokumen AMDAL terdiri dari:

6
Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-
ANDAL)
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Penjelasan dari keempat dokumen diatas akan dijelaskan sebaga berikut:

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)


KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkupserta
kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDALmeliputi penentuan
dampak-dampak penting yang akan dikaji secaralebih mendalam dalam ANDAL dan
batas-batas studi ANDAL.Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan
metodologiyang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruanglingkup
dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antaraPemrakarsa Kegiatan dan
Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses pelingkupan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermatterhadap dampak penting
dari suatu rencana kegiatan. Dampakdampakpenting yang telah diindetifikasi di dalam
dokumen KAANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan
metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran
dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat
penting dampak dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap criteria
dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya
adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya.
Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak
yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat
negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu
kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar
pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.

7
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL):
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk
melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal
dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas
upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa
terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi
akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.

Dokumen KA-ANDAL disusun terlebih dahulu untuk menentukan lingkup studi dan
mengidentifikasi isu-isu pokok yang harus diperhatikan dalam penyusunan ANDAL.
Dokumen ini dinilai di hadapan Komisi Penilai AMDAL. Setelah disetujui isinya, kegiatan
penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL barulah dapat dilaksanakan.

Dokumen ANDAL mengkaji seluruh dampak lingkungan hidup yang diperkirakan akan
terjadi, sesuai dengan lingkup yang telah ditetapkan dalam KA-ANDAL.

Rekomendasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup untuk mengantisipasi


dampak-dampak yang telah dievaluasi dalam dokumen ANDAL disusun dalam dokumen
RKL dan RPL.

Ketiga dokumen ini ( ANDAL, RKL, dan RPL) diajukan bersama-sama untuk dinilai
oleh Komisi Penilai AMDAL. Hasil penilaian inilah yang menentukan apakah rencana usaha
dan/atau kegiatan tersebut layak secara lingkungan atau tidak, dan apakah perlu
direkomendasikan untuk diberi ijin atau tidak.

4. Jelasakan mekanisme atau prosedur amdal?

Prosedur AMDAL terdiri dari:

1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL

2. Proses pengumuman

3. Proses pelingkupan (sopping)

4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL

5. Penyusunan dan penilaian ANDAL,RKL dan RPL

8
6. Persetujuan Kelayakan Lingkungan

Proses Penapisan (screening) wajib AMDAL Proses penapisan atau kerap juga disebut
proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana
kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan
dengan sistem penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu
menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH
Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
dilengkapi dengan AMDAL.

Proses Pengumuman Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat


AMDAL wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa
melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung
jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara
penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL
Nomor 08/2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses
AMDAL.

Proses Pelingkupan (sopping) Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk
menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang
terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah
studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap Iingkungan, menetapkan tingkat kedalaman
studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana
kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dan proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL.
Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses
pelingkupan.

Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL Setelah KA-ANDAL selesai disusun,


pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai.
Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA- ANDAL adalah 75 hari di luar
waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki / menyempurnakan kembali
dokumennya.

Penyusunan dan penilaian ANDAL,RKL dan RPL Penyusunan ANDAL, RKL & RPL
dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi
AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi

9
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian
ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.

Penyusun AMDAL Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting dan belum memiliki
kepastian pengelolaan lingkungannya. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu
menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat dalam bagian Prosedur dan Mekanisme
AMDAL. Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan
untuk menyusunkan AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL diharapkan telah memiliki
sertifikat Penyusun AMDAL (lulus kursus AMDAL B) dan ahli di bidangnya. Ketentuan
standar minimal cakupan materi penyusunan AMDAL diatur dalam Keputusan Kepala
Bapedal Nomor 09/2000. Berbagai pedoman penyusunan yang lebih rinci dan spesifik
menurut tipe kegiatan maupun ekosistem yang berlaku juga diatur dalam berbagai Keputusan
Kepala Bapedal

Pihak yang terlibat Penyusunan AMDAL Ada 4 orang yang terlibat dalam penyusunan
AMDAL yaitu :

1. Komisi Penilai AMDAL; Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas
menilai dokumen AMDAL.

2. Pemrakarsa; pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggungjawab


atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Warga Masyarakat yang terkena dampak; yaitu seorang atau kelompok warga
masyarakat yang akibat akan dibangunnya suatu rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
akan menjadi kelompok yang banyak diuntungkan (beneficiary groups), dan kelompok yang
banyak dirugikan (at-risk groups).

5. Apa dampak penting yang ditimbulkan usaha budidaya tanaman pangan,


holtikultura, dan perkebunan terhadap lingkungan hidup!

Pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan usaha budidaya tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan ketersediaan dan kualitas air
akibat kegiatan pembukaan lahan, persebaran hama, penyakit dan gulma pada saat beroperasi,
serta perubahan kesuburan tanah akibat penggunaan pestisida/herbisida. Disamping itu sering

10
pula muncul potensi konflik sosial dan penyebaran penyakit endemic. Contohnya budidaya
tanaman pangan >2000ha, budidaya tanaman holtikultura >5000ha, dan budidaya tanaman
perkebunan.

Skala/besaran yang tercantum dalam tabel di bawah ini telah memperhitungkan potensi
dampak penting kegiatan terhadap ekosistem, hidrologi, dan bentang alam. Skala/besaran
tersebut merupakan luasan rata-rata dari berbagai ujicoba untuk masing-masing kegiatan
dengan mengambil lokasi di daerah dataran rendah, sedang, dan tinggi.

No Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus


1. Budidaya tanaman pangan
dengan atau tanpa unit > 2.000 ha
pengolahannya, dengan luas

Jika semua usaha dan/atau


kegiatannya di bawah
skala/besaran lakukan langkah
pedoman penapisan
2. Budidaya tanaman
hortikultura dengan atau > 5.000 ha Kegiatan akan
tanpa unit pengolahannya, berdampak terhadap
Jika semua usaha dan/atau
dengan luas ekosistem, hidrologi
kegiatannya di bawah
dan bentang alam.
skala/besaran lakukan langkah
pedoman penapisan
3. Budidaya tanaman
perkebunan
a. Semusim dengan atau
tanpa unit pengolahannya:

1) Dalam kawasan budidaya


non kehutanan, luas
> 2.000 ha
2) Dalam kawasan hutan
produksi yang dapat

11
No Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
dikonversi (HPK), luas
> 2.000 ha

Jika semua usaha dan/atau


kegiatannya di bawah
skala/besaran lakukan langkah
pedoman penapisan
b. Tahunan dengan atau
tanpa unit pengolahannya:

1) Dalam kawasan budidaya


non kehutanan, luas
> 3.000 ha

2) Dalam kawasan hutan


produksi yang dapat
dikonversi (HPK), luas
> 3.000 ha

Jika semua usaha dan/atau


kegiatannya di bawah
skala/besaran lakukan langkah
pedoman penapisan

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-manfaat-
amdal.html?m=1

http://yuby-idea.blogspot.co.id/2013/03/fungsi-amdal-dan-tujuan-amdal.html

http://www.gurupendidikan.com/pengertian-fungsi-tujuan-dan-manfaat-amdal/

http://gonzazoners.blogspot.co.id/2011/02/definisi-amdal.html

http://www.slideshare.net/Ardiosanjaya/amdal-43182251

http://azzarahmawati.blogspot.co.id/2014/08/wajib-amdal-dokumen-amdal-prosedur-
amdal.html

http://blh.semarangkota.go.id/perijinan/index.php/article/details/bidang-pertanian.html

13

Vous aimerez peut-être aussi