Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PAP
Pelvis minor
PBP
SIPS
TULANG PADA GELANG
Crista
illiaca Promontoriu
m
SIAS
Os Coxae Sacrum
PANGGUL
SIAI Tuberculum
pubicum
acetabulum
Symphisis
Os.Ilium
pubis
Os.pubis Foramen
obturatoriu
Os ischii m
Tuber
ischiadicum
angulus
subpubicum
Terasa saat
duduk
Sering pada
laki-laki
Jarang pada kedua
jenis kelamin
BENTUK-BENTUK PANGGUL
Garis tranversa
Rumus bartholomew
Keterangan: Setiap bagian menunjukan penambahan 1 bulan. Fundus uteri teraba tepat di simfisis pubis
menunjukkan usia kehamilan 2 bulan (8 minggu)
PALPASI LEOPOLD
Prosedur pelaksaan pemeriksaan Leopold :
Menyambut ibu dan keluarga dengan sopan, ramah,
mempersilahkan duduk dan memperkenalkan diri.
Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan yan akan
dilakukan
Menjaga privasi klien.
Mengatur posisi pasien (berbaring terlentang dengan sendi
lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding
abdomen)
Meminta ijin kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan.
Mencuci tangan.
Membuka pakaian pasien dan memasang selimut.
PALPASI LEOPOLD
Manuver Leopold I (Polus Superior)
Letakkan jari-jari tangan tepat diatas fundus
uteri, dan pertahankan agar saling merapat
Tentukan tinggi fundus uteri untuk
mementukan taksiran usia kehamilan
Tentukan bagian janin yang berada dalam
polus superior undus uteri (bokong/kepala/
kosong)
Bagian bokong teraba kenyal, tidak teratur dan
tidak globular (bundar), sedangkan bagian
kepala teraba keras, globular melenting dan
teraba licin
Pada letak lintang fundus uteri kosong
PALPASI LEOPOLD
Manuver Leopold II (Kedua Sisi Abdomen Ibu)
- Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser
turun kebawah sampai disamping kiri dan
kanan umbilicus untuk memegang tubuh janin
- Tentukan bagian punggung dan ekstrimitas
janin untuk menentukan lokasi auskultasi
denyut jantung janin nantinya
- Bagian punggung akan teraba kenyal
sepanjang tangan, permukaan licin. Bagian
ekstrimitas akan teraba tonjolan yang tidak
teratur dan mungkin terdapat gerakan
menendang
- Pada letak lintang, kepala/bokong teraba di
samping
PALPASI LEOPOLD
Manuver Leopold III (Polus inferior)
- Pemeriksa menggunakan 1 tangan dominan
- Bagian terendah tubuh janin dicekap diantara
ibu jari dan jari telunjuk
- Nilai bagian janin manakah yang berada di polus
inferior dan yang akan menjadi presentasi,
bokong atau kepala
- Jika teraba baian yang bulat, melenting, keras
dan dapat digoyangkan maka itu adalah kepala.
Sedankan jika teraba bulat, besar, lunak dan
sulit digerakkan maka itu adalah bokong
- Jika tidak teraba apapun, pikirkan janin letak
sungsang/melintang
PALPASI LEOPOLD
Manuver Leopold IV (Konfirmasi Bagian Terendah)
- Pemeriksa menghadap kaki pasien
- Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di
bawah
- Ditentukan apakah bagian terentah janin sudah
masuk PAP dan seberapa dalam masuknya ke
dalam rongga pelvis
- Jika teraba kepala, rapatkan kedua tangan pada
permukaan bagian terbawah janin, dengan
interpretasi:
-Konvergen: hanya sebagian kecil kepala yang turun ke dalam
rong panggul
-Sejajar: Separuh kepala janin masuk ke dalam rongg pangul
-Divergen: Bagian terbesar kepala janin masuk ke dalam rong
panggul dan ukuran terbesar kepala sudah melewati PAP
Pemeriksaan vaginal
Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan:
- Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosa kehamilan muda
- Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu
digunakan untuk melakukan evaluasi kapasitas panggul
- Untuk menentukan fase pesalinan dan diagnosa letak janin
- Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan
proses persalinan sesuai yang diharapkan
- Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada
tidaknya prolapsus bagian kecil janin atau talipusat
- Pada saat inpartu , ibu nampak ingin meneran dan digunakan
untuk memastikan apakah fase persalinan sudah masuk pada
persalinan kala II
AUSKULTASI JANIN
Auskultasi DJJ (Detak Jnatung Janin) dilakukan dengan
menggunakan stetoskop Laennec/ fetoskop pinard/Dopler fetal
monitor
Detak jantung janin terdengar paling keras di daerah punggung
janin
Frekuensi DJJ normal adalah 120-160 x/menit
PARTOGRAF
DEFINISI
Partograf adalah suatu alat bantu untuk memantau,
mengevaluasi, alat bantu untuk membuat keputusan medis dan
menatalaksana persalinan
Partograf digunakan untuk mendeteksi permasalahan selama
persalinan, seperti persalinan lama, gawat ibu dan janin, serta
perlu tidaknya rujukan ke rumah sakit lain
Lembaran form dengan berbagai grafik dan kode
menggambarkan parameter, serta menilai kemajuan
persalinan.
Gambaran partograf dinyatakan dengan garis tiap parameter
(vertikal) terhadap garis perjalanan waktu (horisontal).
WAKTU PENGISIAN PARTOGRAF
1. Fase laten (pembukaan < 3 cm), his teratur, frekuensi min.2x/10, lamanya<20".
2. Fase aktif (pembukaan >3cm), his teratur, frekuensi min.1x/10, lamanya<20".
Masuk dengan ketuban pecah spontan tanpa adanya his :
1. Saat infus oksitosin dimulai
2. Saat persalinan dimulai
Masuk untuk induksi persalinan :
1. Pemecahan ketuban (amniotomi) dengan atau tanpa infus oksitosin
2. Induksi medis (infus oksitosin, balon kateter atau pemberian prostaglandin)
3. Bila persalinan dimulai atau induksi dimulai atau ketuban pecah.
PENGISIAN PARTOGRAF
Partograf tidak boleh dipergunakan pada kasus:
1. Wanita pendek, tinggi kurang dari 145 cm
2. Perdarahan antepartum
3. Pre-eklampsia eklampsia
4. Persalinan prematur
5. Bekas sectio sesarea
6. Kehamilan ganda
7. Kelainan letak janin
8. Fetal distress
9. Dugaan distosia karena panggul sempit
10. Kehamilan dengan hidramnion
11. Ketuban pecah dini
12. Persalinan dengan induksi
ISI PARTOGRAF
Partograf dikatakan sebagai data yang lengkap bila seluruh data dicatat
secara rinci sesuai cara pencatatan partograf
1. Informasi Tentang Ibu 4. Waktu dan Jam
-Nama dan usia, No. RM/No. Puskesmas -Waktu mulainya ase akti persalinan
-Gravida, para, abortus -Waktu actual saat pemeriksaan/penilaian
-Tanggal dan waktu mulai dirawat
5. Kontraksi Uterus
-Waktu pecahnya selaput ketuban
-Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit
2. Kondisi Janin
-Lama kontraksi (dalam detik)
-Denyut jantung janin
6. Obat-obatan yang diberikan
-Warna dan adanya air ketuban
-Oksitosin
-Penyusupan (molase) kepala janin
3. Kemajuan persalinan -Obat-obatan lain dan cairan IV yang diberikan
-Pembukaan serviks 7. Kondisi Ibu
--Penurunan bagian terbawah / presentasi Janin -Tekanan darah, Nadi, suhu tubuh
-Garis waspada dan garis bertindak -Urin (Volume, aseton atau protein)
PENGISIAN PARTOGRAF
Denyut jantung janin : setiap 30 menit.
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus : setiap 30 menit.
Nadi : setiap 30 menit.
Pembukaan serviks : setiap 4 jam.
Penurunan bagian terbawah janin : setiap 4 jam.
Tekanan darah dan temperatur tubuh : setiap 4 jam30.
Produksi urin (2 4 Jam), aseton dan protein : sekali
PENGISIAN PARTOGRAF
LEMBAR DEPAN PARTOGRAF Selaput, air dan warna ketuban
Informasi ibu ditulus sesuai identitas. -U: Selaput ketuban Utuh.
Waktu kedatangan ditulis sebagai jam.
Catat waktu peahnya ketuban, dan -J: Selaput ketuban pecah, dan air
ccatat waktu merasakan sakit perut atau ketuban Jernih.
mules
-M: Air ketuban bercampur Mekonium.
Kondisi janin
-D: Air ketuban bernoda Darah.
Denyut jantung janin
-Catat DJJ setiap 30 menit, -K: Tidak ada cairan ketuban/Kering.