Vous êtes sur la page 1sur 17

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ORANG DEWASA

OLEH
KELOMPOK 4

NI MADE RASITA PUSPITASWARI (P07120216016)


NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI (P07120216017)
NI MADE TARIANI (P07120216018)
PUTU INDAH PERMATA SARI (P07120216 019)
NI PUTU NOVIA HARDIYANTI (P07120216 020)

DIV KEPERAWATAN TINGKAT 2.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kebutuhan Nutrisi Pada Orang Dewasa dengan baik dan lancar. Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, dan bermanfaat di masyarakat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 5 oktober 2017

Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu membentuk energi, membangun dan memelihara jaringan ,
serta mengatur proses-proses kehidupan .nutrisi adalah proses dimana tubuh
manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi ,mempertahankan
kesehatan ,pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ
dan jaringan tubuh . masalah nutrisi erat kaitannya dengan makanan dan
metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya .secara umum
faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk
kebutuhan metabolisme basal. (widya astuti.2011)
Tujuan gizi dari pemenuhan gizi adalah untuk mempertahankan
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gizi lebih dari sekedar pasokan pangan.
Gizi mencerminkan interaksi antara apa yang kita makan dan kebutuhan
metabolik tubuh untuk mempertahankan kapasitas fungsionalnya. Jika gizi
hanya dipandang sebagai sisi pemasok keseimbangan, kemungkinan besar akan
timbul kesalahpahaman tentang langkah-langkah penting yang
menghubungkan gizi baik dengan kesehatan seseorang. (Michael J Gidney :
2009, hal )
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tentang konsep gizi
seimbang sehingga pemenuhan gizi dapat diberikan sesuai kebutuhan dengan
melihat pertumbuhan maupun usia seseorang.

B. Rumusan Masalah
Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan
runtutan sesuai dengan ketentuan yang ada.Maka dari itu perlu penyusunan
suatu rumusan masalah yang menjadi batu pijak untuk pembahasan makalah
ini. Adapun rumusan masalah ialah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Gizi Seimbang?
2. Apa fungsi Nutrisi
3. Apa Definisi dewasa?
4. Bagaimana keadaan kesehatan pada usia dewasa?
5. Apa saja kebutuhan zat gizi pada dewasa?
6. Apa saja masalah gizi pada dewasa?
7. apa saja Faktor yang Mempengaruhi Gizi Dewasa?
8. Faktor Pendorong Terjadinya Penyakit yang Berhubungan dengan Gizi
9. Apa saja upaya pencegahan penyakit gangguan metabolism?
10. Apa saja Pendidikan Gizi pada Dewasa?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
mempelajari makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kebutuhan gizi seimbang untuk dewasa.

2. Tujuan Khusus
a. untuk mengetahui Pengertian Gizi Seimbang
b. untuk mengetahui fungsi nutrisi
c. untuk mengetahui Definisi dewasa
d. untuk mengetahui keadaan kesehatan pada usia dewasa
e. untuk mengetahui Apa saja kebutuhan zat gizi pada dewasa
f. untuk mengetahui apa saja masalah gizi pada orang dewasa
g. untuk mengetahui apa saja Faktor yang Mempengaruhi Gizi Dewasa
h. untuk mengetahui Faktor Pendorong Terjadinya Penyakit yang
Berhubungan dengan Gizi
i. untuk mengetahui apa saja upaya pencegahan penyakit gangguan
metabolisme
j. untuk mengetahui apa saja Pendidikan Gizi pada Dewasa
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GIZI SEIMBANG


Gizi seimbang adalah intake zat gizi yang meliputi karbohidrat, protein,
lemak, mineral, dan vitamin, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan
tidak kekurangan. Dalam pemberian zat gizi yang baik harus memperhatikan
kemampuan tubuh masinh-masing individu untuk menerima makanan seperti
umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu misal saat sakit, hamil,
dan menyusui. Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam
maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi
yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Jadi, untuk mencapai
masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis
bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.
(Atikah Proverawati : 2009, hal 163)
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. (Hariyani Sulistyoningsih : 2011, hal 3)

B. FUNGSI NUTRISI
1. Nutrisi mempunyai 3 fungsi pokok, antara lain :
a. Untuk pertumbuhan, penyedian energi, untuk pergerakan dan proses
tubuh.
b. Untuk pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh yang rusak
c. Untuk metabolisme dalam tubuh.
2. Selain nutrisi memiliki fungsi pokok, nutrisi juga memiliki fungsi, antara
lain :
a. Memberi tenaga
b. Mengatur suhu tubuh
c. Membentuk cadangan makanan dalam tubuh
C. DEFINISI DEWASA
Dewasa melambangkan segala organisme yang telah matang yang
lazimnya merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak yang telah menjadi
pria atau wanita. Periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan
tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluh
tahun. Masa dewasa adalah masa yang penting dan panjang dalam siklus
kehidupan manusia dan juga merupakan usia yang paling produktif. Ada
beberapa ahli membagi masa dewasa menjadi tiga tahapan yaitu: dewasa muda
(21-25 tahun), dewasa madya (26-40 tahun), dewasa akhir (41-59 tahun).
(ns.harwina.2011)
Kelompok usia dewasa membutuhkan nutrien untuk energi,
pemeliharaan, dan perbaikan tubuh. Kelompok usia dewasa muda dan
menengah dianjurkan dengan asupan yang sama. Kebutuhan pada kelompok ini
diantar lain susu,sayuran, dan buah-buahan sebagai sumber vitamin C yang
dikonsumsi setiap hari dan 3-4 minggu mengkonsumsi sumber vitamin A,
semua sumber makanan yang mengandung zat epung, atau diperkaya dengan
kelompok makanan sereal, juga 1-2 sendok makan margarin dan mentega.
(ns. Harwina.2011)
Dewasa yang matang memerlukan energy untuk pemeliharaan dan
perbaikan. Kebutuhan energi biasanya menurun selama bertahun-tahun.
Obesitas dapat menjadi suatu masalah karena penurunan latihan fisik dan
peningkatan makan malam yang berlebihan. Wanita dewasa yang
menggunakan kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam folat, vitamin C,
tiamin, riboflavin, B6 dan B12.

D. KEADAAN KESEHATAN PADA USIA DEWASA


Umumnya, dengan bertambahnya usia orang dewasa, aktifitas fisik
menurun, massa tubuh tanpa lemak menurun, sedangkan jaringan lemak
bertambah. Tetapi status kesehatan pada usia ini dapat baik bila dijaga dengan
baik. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan akan membentuk status
kesehatan yang buruk pada usia tua. Kebiasaan tersebut misalnya merokok,
kurang olahraga, stres, dan pola makan yang salah. Yang disebut terakhir
berupa pola konsumsi terhadap makanan tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol,
banyak gula dan garam, dan rendah serat. Pola makan salah inilah yang memicu
terjadinya hipertensi, kegemukan, DM, jantung koroner, kanker, dan penyakit
gangguan saluran pencernaan. Dalam usia pertengahan ini merupakan usia
yang sangat penting untuk pendidikan dan pemeliharaan kesehatan agar tidak
terserang atau untuk menunda terjadinya penyakit kronis atau degeneratif di
masa usia lanjut.
Masalahnya, sering terjadi sebagian orang tidak mempunyai cukup
motivasi untuk melakukan kegiatan pencegahan dalam memelihara status
kesehatannya. Ada hal lain yang bisa menjadi kendala, seumpama kurangnya
pengetahuan tentang pencegahan penyakit, dan paradigma kesehatan yang lebih
menekankan pada penyembuhan (kuratif), lebih dominan daripada promosi
(promotif) dan pencegahan (preventif). Hal ini mendorong praktik pencegahan
penyakit yang berorientasi pada perbaikan gizi yang baik dan seimbang yang
kaya akan buah, sayuran, karbohidrat dan protein menurut kecukupan gizi yang
dianjurkan. Yang perlu diperhatikan itu adalah untuk tidak mengkonsumsi
makanan secara berlebihan tanpa kontrol. Tetapi jangan pula kita malas makan,
terlebih lagi bila kita memiliki fisik yang kurus. Yang diberi makan itu
bukanlah mulut tetapi seluruh organ tubuh kita agar berfungsi dengan baik.

E. KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA DEWASA


1. Kebutuhan Karbohidrat
Angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal (untuk
perempuan) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi
ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan
sumber karbohidrat adalah antara lain beras, terigu, umbi-umbian, jagung,
dan gula. (anda, 2012)
2. Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan karena
perbedaan komposisi tubuh 2000-. Kecukupan protein dewasa adalah 48-
62 gr/hr untuk perempuan dan pada laki-laki 55-66 gr/hr. Kebutuhan
protein pada usia dewasa adalah 50-60 gr/hr atau berkisar 11% dari total
masukan energi. Berbagai sumber protein adalah antara lain daging merah,
susu, tempe, kacang-kacangan, dll (sudarmani.2005)
3. Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak pada orang dewasa todak boleh melebihi 630 kkal atau
sekitar 30% dari total kalori. Energi yang paling dekat dengan makanan
adalah lemak. Konsumsi lemak yang tinggi dari makanan kemungkinan
akan menaikkan kadar lipid darah yang disertai peningkatan resiko
terserang penyakit jantung koroner. Makanan yang mengandung lemak
tidak jenuh antara lain, daging, merah, hasil peternakan yang banyak
mengandung lemak serta telur dan banyak juga ditemukan pada makanan
olahan kalengan. Konsumsi lemak harus diimbangi dengan makanan yang
mengandung serat, karena serat mengikat kolesterol dan menyingkirkannya
dari darah. (Mary E. Beck.2011)
4. Kebutuhan Vitamin
Kebutuhan vitamin juga meningkat selama dewasa karena pertumbuhan
dan perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat maka
pertumbuhan kebutuhan beberapa vitaminpun meningkat antara lain
a) Vitamin A,
Berfungsi dari vitamin A ini adalah untuk mencegah kerusakan mata,
meningkatkan kesehatan imun, juga berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan sel serta menjaga kesehatan kulit.
Sumber vitamin A banyak terdapat pada sayuran dan buah yang
berwarna oranye seperti wortel, labu, aprikot, peach, pepaya, dan
mangga.
b) Vitamin C
berfungsi dalam pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang
menahan sel. Vitamin C juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi,
gusi serta pembuluh darah, membantu penyerapan zat besi dan kalsium,
dan membantu dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C dalam
jumlah banyak dapat ditemukan pada buah berry, kiwi, jeruk, tomat,
jambu biji, dan anggur.
c) Vitamin D
berfungsi untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu
penyerapan kalsium di dalam tubuh. Sumber vitamin D dapat diproduki
oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang mengandung
vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, dan susu.
d) Vitamin E
berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat melindungi sel dari
kerusakan. Vitamin E juga penting untuk kesehatan sel darah merah.
Sumber vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai macam makanan
seperti minyak nabati, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau,
alpukat, dan gandum.
e) Vitamin B1 (thiamin)
berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi energi, diperlukan juga
oleh jantung, otot, dan sistem saraf agar dapat berfungsi dengan baik.
Sumber vitamin B1 banyak terdapat pada daging, ikan, kacang-
kacangan, makanan yang terbuat dari kedelai, gandum, dan beras.
f) Vitamin B2 (riboflavin)
berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan kesehatan mata.
Sumber vitamin B2 banyak terdapat pada kacang polong, telur, daging,
produk olahan susu, dll.
g) Vitamin B3
berfungsi membantu mengubah makanan menjadi energi, menjaga
kesehatan kulit, dan fungsi saraf. Sumber vitamin B3 terdapat pada
daging, unggas, ikan, dan kacang.
h) Vitamin B6
berfungsi untuk menjalankan fungsi normal otak dan saraf, serta
bermanfaat untuk memecah protein. Sumber vitamin B6 banyak
terdapat pada pisang, kentang, buncis, bayam, dan kacang-kacangan.
i) Vitamin B9
biasa disebut asam folat, berfungsi membantu pembentukan sel darah
merah dan DNA. Sumber vitamin B9 terdapat pada telur, daging merah,
sayuran berdaun hijau, asparagus, oti, mie, dan sereal.
j) Vitamin B12
berfungsi untuk menjaga fungsi saraf. Sumber vitamin B12 terdapat
pada ikan, telur, daging, susu, dan makanan yang telah difortifikasi.
(Mary E. Beck.2011)
5. Kebutuhan Kalsium
Lebih kurang dari 12% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% masa
tulang dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa
adalah 600-700 mg. Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium
cukup 0,45 gr/hr. Bahwa kebutukan kalsium 7,5mg/kg berat badan adalah
kurang lebih sama dengan 0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal.
Sumber kalsium antara lain adalah susu, ikan, kacang dan sayuran.
(Tim dokter anda. (2012))

F. MASALAH GIZI PADA DEWASA


1. Status gizi orang dewasa
Untuk menentukan status gizi orang dewasa dapat digunakan indeks
massa tubuh sebagai indikator nya. IMT nya berlaku untuk orang dewasa
berusia 20 65 th dan tidak berlaku untuk wanita hamil dan menyusui.

()
IMT = (2)

Cara menghitung indeks massa tubuh (IMT) yakni dengan rumus


Status gizi seorang dewasa dinyatakan kurang apabila dia memiliki indeks
masa tubuh < 18,5 dan dinyatakan normal apabila IMT nya sama dengan
18,5 < 25. Dan diktakan kelebihan berat badan apabila IMTnya 25 < 27.
Kemudian dikatakan obesitas apabila IMTnya lebih > 27.
Kegemukan atau kekurusan akan menemui banyak masalah
kesehatan saat ini maupun kemudian hari. Contoh masalah kesehatan yang
akan menyerang status gizi orang dewasa adalah :
a. Kurang energi protein (KEP)
KEP ditandai dengan menurunya berat badan, terutama disebabkan
oleh kurangnya asupan makanan. KEP akan menjadikan berat badan
menurun, hingga mudah terkena penyakit infeksi. KEP dapat
disebabkan oleh kemiskinan, aktifitas yang berlebihan, pemilihan
makanan yang salah, dan absorbsi zat gizi yang tidak baik.
b. Anemia
Yakni kekurangan zat besi dalam tubuh yang menimbulkan gejala 4L
(Lesu, Letih, Lelah, Lemah). Anemia lebih banyak dialami oleh
wanita , karena secara biologis setiap bulan wanita mengalami
menstruasi sehingga pengeluaran zat besi perlu diimbangi dengan
asupan dari makanan.
c. Kelebihan berat badan dan Kegemukan
Penyebab umum kegemukan adalah ketidak seimbangan antara energi
yang masuk dan energi yang yang keluardan merupakan akumulasi
simpanan energi yang berubah menjadi lemak. Faktor lain yang juga
berperan dalam kegemukan adalah genetik/keturunan, usia,
kehamilan, perilaku dan lingkungan.
d. Diabetes Melitus
Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan
kadar gula (glukosa ) darah akibat kekurangan insulin. Konsumsi gula
dan produk lain berbahan dasar gula sebaiknya dihindari.
2. Pengukuran kegemukan
a. IMT
Kelebihan berat badan (overweight) = 25 27 jika lebih dari 27 maka
disebut obesitas
b. Rasio lingkar pinggang dan pinggul (waist hip ratio)
Laki-laki > 0,9 dan Perempuan > 0,8
c. Standart brocca
Berat Badan Ideal (BBI) = (Tinggi badan 100) 10% (Tinggi badan
100). Bila berat badan melebihi 20% dari berat badan normal
(Tinggi badan 100) disebut obesitas

G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI DEWASA


Beberapa faktor yang mempengaruhi gizi dewasa menurut Atikah Proverawati
dan Erna KW, hal 93 antara lain :
b) Kemampuan keluarga untuk membeli makanan
Keadaan ekonomi seseorang akan membuat orang memilih menu sesuai
dengan seleranya.
c) Tingkat pengetahuan tentang gizi
Seseorang yang tahu akan menu dan makanan yang tidak sehat, maka
mereka cenderung enggan memakannya. Hal ini mungkin berbeda dengan
orang yang kurang paham mengenai gizi yang baik untuk dimakan.
d) Pekerjaan Pekerjaan yang berat akan mengakibatkan banyak kalori yang
dikeluarkan sehingga pola penyusunannya juga harus seimbang untuk
mengimbangi intake dengan kalori yang dikeluarkan.

H. FAKTOR PENDORONG TERJADINYA PENYAKIT YANG


BERHUBUNGAN DENGAN GIZI
Beberapa faktor yang mendorong penyakit yang berhubungan dengan
gangguan metabolisme meliputi. (Sjahmien Moehji : 2009, hal 68)
1. Perubahan perilaku masyarakat ke arah menurunnya aktifitas fisik karena
tersedianya berbagai kemudahan hidup sehingga terjadi penurunan
penggunaan energi.
2. Perubahan pola makanan ke arah semakin tingginya kandungan energi
nmakanan , meningkatnya konsumsi lemak jenuh dan kolestrol, konsumsi
gula, dan sebagainya.
3. Masyarakat semakin terbiasa dan menyukai berbagai jenis makanan olahan
siap saji, yang kadar seratnya rendah, sedang kandungan garamnya cukup
tinggi.

I. UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GANGGUAN METABOLISME


Untuk mencegah terjadinya penyakit gangguan metabolisme maka perlu
dilakukan upaya-upaya berikut. (Sjahmien Moehji : 2009, hal 72)
1. Menyeimbangkan masukan energi dan zat gizi lainnya sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
2. Memelihara keseimbangan berbagai masukan zat gizi dalam makanan.
3. Membatasi konsumsi makanan siap saji.
4. Memlihara aktifitas fisik

J. PENDIDIKAN GIZI PADA DEWASA


Pendidikan gizi pada orang dewasa diperlukan untuk mencapai status
gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar
gizi seimbang yang diuraikan Depkes, adalah :
3. Makanlah aneka ragam makanan
Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh
tubuh baik kualitas maupun kuantitas.
4. Makanlah makanan untuk mencukupi kebutuhan energy
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yang cukup kalori
(energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-yhari.
5. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energy
Karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu karbohidrat kompleks dan
sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50 % saja
dari kebutuhan energi.
6. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energy. Lemak dan minyak yang terdapat pada makanan berguna untuk
meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A,D,E, dan
K) serta menambah lezatnya hidangan.
7. Gunakan garam beryodium
Kekurangan garam beryodium menyebabkan penyakit gondok.
8. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi anamia gizi besi (AGB) yang sering diderita oleh
wanita hamil , menyusui, dan usia subur.
9. Biasakan makan pagi
Bagi dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya taan
tubuh, meningkatkan jinsentrasi belajar, dan produktivitas kerja.
10. Minum air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
11. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Tujuannya untuk meningkatkan kebugaran, mencegah obesitas,
meningkatkan fungsi jantung, paru, dan otot, serta memperlambat
penuaan.
12. Hindari minum minuman beralkohol
Sering minum alkohol mengakibatkan sering BAK sehingga menimbulkan
rasa haus karena alkohol hanya mengandung energi tetapi tidak
mengandung zat lain.
13. Makan makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang aman yaitu makanan yang bebas dari kuman, bahan kimia,
dan halal.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gizi seimbang adalah intake zat gizi yang meliputi karbohidrat, protein,
lemak, mineral, dan vitamin, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan
tidak kekurangan dan seimbang antara input dan output.
Kebutuhan energi rata-rata untuk usia dewasa sebesar 2000 Kkal, karbohidrat
sebesar 300 gr/hari, pritein 50 gr, serat 25 gr/hari, vitamin dan mineral
disesuaikan oleh Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Dalam pemberian zat gizi yang baik harus memperhatikan kemampuan
tubuh masinh-masing individu untuk menerima makanan seperti umur, jenis
kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu misal saat sakit, hamil, dan
menyusui. Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam
maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi
yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Jadi, untuk mencapai
masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis
bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.

B. SARAN
Maka dari itu marilah kita meningkatkan pengetahuan tentang
pentingnya gizi seimbang bagi tubuh dan jagalah gizi dengan baik dan
seimbang karena dengan asupan gizi seimbang kita dapat mencapai status gizi
yang baik dan terhindar dari masalah-masalah gizi
DAFTAR PUSTAKA

Beck, Marry E. 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit Penyakit
untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta : Yayasaan Essentia Medica.
Boediman, Drajat. 2009. Sehat Bersama Gizi. Jakarta : Sagung Seto.
Gibney, Michael J, dkk. (2009) . Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Moehji, Sjahmien. (2009) . Ilmu Gizi 2 : Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta : PT.
Bharatara Niaga Media
Proverawati, Atikah. (2009) . Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuh
Medika
Proverawati, Atikah dan Erna KW. (2010) . Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwitasari, Desi. (2009) . Buku Ajar Gizi dalam Kesehatan Reproduksi Teori dan
Praktikum. Yogyakarta : Nuha Medika
Soekman, dkk. 2006. Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia.
Jakarta : Pimedia Pustaka.
Sulistyoningsih, Hariyani. (2011) . Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Edisi Pertama.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Waryono. (2010) . Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Vous aimerez peut-être aussi