Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester. Trimester pertama adalah 12 minggu sejak
hari pertama wanita terakhir menstruasi. Bagi kebanyakan calon ibu, ini adalah masa-masa yang
menggembirakan, mendebarkan, sekaligus penuh keingintahuan. Begitu banyak perubahan pada
diri calon ibu sejak terjadinya konsepsi: janin berkembang pesat dan tubuh sang ibu juga mulai
menyesuaikan diri dengan kehamilan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar
dinegara berkembang dan dinegara miskin. Sekitar 25 50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Heath Organization (WHO)
memperkirakan lebih dari 585 000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia
selatan wanita berkemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan / persalinan selama
kehidupan, Negara afrika 1 : 14 sedangkan di Amerika Utara 1 : 6,366. Lebih dari 50% kematian
di Negara berkembang sebenarnya dapat di cegah dengan tehnologi yang ada serta biaya relatif
rendah.
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan
eklamsi. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan,
misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu sejak prahamil dapat
berpengaruh terhadap kehamilannya. Hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan ibu tentang
kehamilan. Penyebab tak langsung kematian ibu antara lain adalah : anemia, Kekurangan Energi
Kronik (KEK) dan keadaan 4 terlalu (terlalu muda/ tua, sering dan banyak. Kematian ibu di
Indonesia diwarnai oleh hal hal non teknis yang masuk katagori penyebab mendasar seperti :
rendahnya status wanita, ketidak berdayaannya dan taraf pendidikan yang rendah.
Menurut Nell, ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali hamil.
Selanjutnya menurut Sastrowinoto bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan pertemuan
antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil atau kehamilan adalah suatu
keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu
hamil tersebut mengadakan keseimbangan untuk menyesuaikan diri dengan adanya individu
tersebut. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang
menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang dapat diduga dam ada yang tidak
dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya komplikasi persalinan. Persulitan menurut adaptasi
fisika, psikologis dan sosial dari kedua pasangan .
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Makalah ini dibuat sebagai pedoman atau acuan dalam membandingkan antara teori dan praktek
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap ibu hamil pada trimester pertama
kehamilannya, serta untuk mengetahui informasi-informasi mengenai penyakit arthritis gout
lebih dalam.
1.4. Manfaat
1. Memahami pengertian dari kehamilan trimester pertama
2. Memahami proses kehamilan pada trimester pertama
3. Memahami adaptasi psikososial pada kehamilan trimester pertama
4. Memahami proses hynobirthing
5. Memahami asuhan keperawatan pada ibu dengan kehamilan trimester pertama
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kehamilan Trimester Pertama
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlangsung 40 minggu
dan tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996).
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga
13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai
minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah yang terjadi karena
perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil, nyeri pada payudara biasanya disebabkan
oleh membesarnya payudara ibu karena berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah
meningkat, flek yang terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur dibuahi
melekatkan diri ke dinding rahim.
5) Teraba Ballottement
Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil dibandingkan dengan volume
cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat
menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali keposisi semula.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
Sebagian kemungkinan positif palsu.
2. Tidak Pasti
a. Amenore (tidak adanya menstruasi)
Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu sangat penting juga untuk mengetahui
tanggal hari pertama haid terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan dan bila
persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)
b. Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama
pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau
sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum
(Wiknjosastro, 2008).
c. Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008).
d. Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai
masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).
e. Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkan iskemia susunan
saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada
awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan hilang
setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
f. Mammae menjadi tegang dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae. Glandula montgomeri tampak lebih
jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).
g. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu nafsu makan timbul
kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga
kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan (Wiknjosastro, 2008 ).
h. Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang
menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro, 2008).
i. Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih.
Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi
lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008 ).
j. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu (Wiknjosastro, 2008 ).
k. Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya penampakan
pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang
merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia
eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang
setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).
3. Pasti
a. Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan
b. Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan stetoskop leanec,
alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG
c. Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan berusia 18
minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan janin dan
bagian-bagian janin.
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Pertama
Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda. Banyak
perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan).
Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi anda.
2.2.1. Konsepsi
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu ovum,
sperma, konsepsi dan nidasi.
1. Fertilisasi
Peristiwa bertemunya sperma dan ovum umumnya terjadi di ampula tuba (tuba falopii). Pada
hari 11-14 dalam siklus menstruasi, perempuan mengalami ovulasi, yaitu peristiwa matangnya
sel telur sehingga siap dibuahi. Pada saat fertilisasi terjadi, spermatozoa dapat melintasi zona
pelusida dan masuk ke vitelus. Ovum, yang tidak memiliki kekuatan daya penggerak, digerakkan
oleh silia dan peristatik kontraksi otot tuba. Pada saat ini serviks, dipengaruhi oleh estrogen
mensekresi aliran mukus asam yang menarik spermatozoa. Saat berhubungan, sekitar 300 juta
sperma tersimpan pada forniks vagina. sperma mencapai mukus serviks akan bertahan hidup lalu
mendorong diri sendiri maju ke tuba uterin, sementara sisanya dihancurkan oleh media asam
vagina. lebih banyak yang mati dalam perjalanan di sepanjang uterus dan hanya seribu yang
mampu mencapai tuba dan bertemu dengan ovum. Hanya pada perjalanan inilah sperma
akhirnya matang dan mampu melepaskan enzim hialuronidase yang memungkinkan terjadinya
penetrasi terhadap zona pelusida serta membran sel disekitar ovum. Banyak sperma dibutuhkan
pada masa ini, namun hanya satu yang bisa memasuki ovum. Setelahnya membran ditutup untuk
mencegah masuknya sperma yang lain dan inti dari dua sel ini bersatu. Sperma dan ovum
masing-masing menyumbangkan setengah dari kromosom untuk membuatnya berjumlah 46.
Sperma dan ovum yang dibuahi disebut zigot. Baik sperma maupun ovum tidak dapat bertahan
lebih dari 2 sampai 3 hari dan pembuahan terjadi bila hubungan seksual dilakukan 48 jam
sebelum atau 24 jam setelah masa ovulasi. Selanjutnya konsepsi akan berlangsung selama 14
hari sebelum menstruasi berikutnya.
2. Implantasi
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk zigot yang dalam beberapa
jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
Kepala
terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung. Posisi mata, hidung
dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak tangan
berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin testis mulai terjadi,
sedangkang ovarium terjadi lebih lambat dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih
cepat membesar seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai
dengan perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral
lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan
atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang pada
hari ke 40-50.
7. Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama
kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan
berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir minggu ini,
otak akan terbentuk lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh
tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh
dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan
tulang.
8. Minggu ke 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri manusia,
hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio.
Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke arah frontal.
Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang dan dapat dibedakan pada akhir
minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah
terlatih, mulai pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar kelamin, namun masih
membingungkan. Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang
dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin
perempuan dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari
sistem duktus Wolfii.
9. Minggu ke 9 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis besar,
perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah
berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat sama
pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat dibedakan pada
minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu awal dan
fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.
2.3. Adaptasi Anatomi dan Fisiologi
2.3.1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka akan
menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya
pengobatan.
3. Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, dan lakukan evakuasi
jaringan mola dan berikan infuse.
4. Sakit kepala hebat
Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat
darurat
5. Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan
gawat darurat
6. Odema pada wajah, kaki, dan tangan
Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang mengandung protein dan kurangi makanan
yang mengandung karbohidrat serta lemak
7. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejala-gejala sakit
kepala, mual, dan nyeri uluh hati
8. Demam
Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam kehamilan.
Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan kompres untuk menurunkan suhu.
2.7 Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah koitus)
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari
2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopold
3. Pemeriksaan USG
a. Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
b. Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan
4. Pemeriksaan Rontgen
a. Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamilan
b. Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
3.1.1. Pengkajian
1. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat dapat
menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-hal
di bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.
2. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya. Riwayat
kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama. Penggunaan
kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi untuk masalah
genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi
toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
5. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis (menahun/terus--
menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta
riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa
berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat
perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari
atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema
pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi
pada kehamilan.
3. Sistem Muskuloskeletal
a. Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan
regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan kenaikan
berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan
kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat
badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan,
hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
c. Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang berguna
untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus bisa
dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi ibu
berbaring.
4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan gejala
yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena
hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice menandakan
gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra
berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda
menandakan pengisian kapiler baik.
6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi berwarna
kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi
terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit
periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua
lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising usus
bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.
Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 2 jam Untuk memenuhi kebutuhaan
dan tidur malam 8 jam. metabolik yang berkenan dengan
pertumbuhan jaringan ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun Membantu menyusun prioritas yang
yang normal dan komitmen realistic dan waktu untuk menguji
terhadap pekerjaan, keluarga, komitmen. Klien perlu membuat
komunitas dan diri sendiri. penilaian seperti perubahan shift kerja
untuk mengatasi mual pagi hari atau
istirahat yang banyak dsb.
Pantau kadar Hb. Jelaskan Kadar Hb rendah, mengakibatkan
peran zat Fe dalam tubuh, kelelahan lebih besar karena
anjurkan mengkonsumsi zat Fe penurunan jumlah pembawa oksigen.
sesuai indikasi.
3.3.2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan,
mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan, kebutuhan nutrisi klien
terpenuhi.
KH :
1. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.
2. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
3. Mengikuti diet yang dianjurkan
4. Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan penambahan berat badan yang
sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan keadekuatan kebiasaan Kesejateraan janin-ibu tergantung
asupan nutrisi dulu atau sekarang pada nutrisi ibu selama kehamilan
dengan menggunakan batasan 24
jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat Remaja cenderung
usia (kurang dari 17 tahun, lebih malnutrisi/anemia, dan lansia
dari 35 tahun). cenderung obesitas/diabetes
gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Memakan bahan bukan makanan
Kaji pilihan bahan bukan pada kehamilan karena kebutuhan
makanan dan tingkat motivasi psikologis, fenomena budaya, respon
untuk memakannya terhadap lapar dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan tubuh
Timbang BB klien; pastikan BB Ketidakadekuatan penambahan BB
pregravid. Informasikan tentang prenatal atau dibawah BB normal
penambahan prenatal yang masa kehamilan, meningkatkan
optimum resiko retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin
dengan BBLR
Tinjau ulang frekuensi dan Mual/muntah trimester pertama
beratnya mual/muntah. dapat berdampak negatif pada status
Kesampingkan muntah pernisiosa nutrisi prenatal khusus periode
(hiperemesis gravidarum) perkembangan janin
3.3.3. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara berlebihan.
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan, pasien tidak mengalami mual
muntah
KH :
1. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekwensi mual/muntah
2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari
3. Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan frekwensi/beratnya Memberikan data yang berkenaan
mual/muntah dengan semua kondisi fisik,
peningkatan HCG, perubahan
metabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric
memperberat mual/muntah
Anjurkan klien mempertahan Membantu menetukan hiperemesis
kan input/output, tes urine dan grafidarum. Pada awalnya muntah
penurunan BB setiap hari. dapat mengakibatkan alkalosis,
dehidrasi dan ketidak seimbangan
elektrolit. Muntah dapat menyebabkan
asidosis dan memerlukan intervensi
lanjut.
Anjurkan peningkatan Membantu mengatasi mual/muntah
masukan minuman dan menurunkan keasaman lambung.
berkarbonat, makan 6 x sehari
dengan tinggi karbohidrat dan
jumlahnya sedikit.
Kaji suhu dan perubahan kulit, Indikator dalam membantu
membran mukosa, tensi, BJ mengevaluasi kebutuhan hidrasi
urine dan output/input.
3.3.4. Risiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal, yang
ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien merasa lebih nyaman
KH :
1. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2. Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan klien memperhatikan Meningkatkan higyene dengan
higyene individu perorangan dan mengabsorpasi secret vagina yang
menghindari penggunaan bedak berlebihan. Bedak talk dapat
talk. menyebabkab kanker servikal
Tinjau ulang perubahan fisiologis Frekwensi berkemih dipengaruhi
berkemih. Anjurkan menghindari oleh perubahan uterus. Meskipun
minuman mengandung kafein itu normal tapi dapt menyebabkab
iritasi, kafein memiliki sifat
diuretic yang memperberat ginjal
Kaji tingkat kelelahan dan sifat Mendorong klien menyusun
dasar terhadap keluarga/pekerjaan prioritas termasuk waktu untuk
istirahat
Tambahan suplemen kalsium Membantu memperbaiki
setiap hari bila asupan produk keseimbangan kalsium/fosfor dan
susu dikurangi. menurunkan kram.
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai
minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah, nyeri pada payudara, dll.
Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam tuba falopii,
kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan
fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan mengalami perubahan pada
sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan, sistem perkemihan, sistem
pencernaan, sistem muskuloskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, metabolisme
sistem pernafasan dan sistem persyarafan.
Masalah keperawatan yang mungkin timbul pada kehamilan trimester pertama antara
lain : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ketidaknyamanan, kekurangan volume cairan,
keletihan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymus. 2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban. http://parentsindonesia.com/article.php?
type=article&cat=pregnancy&id=263 diakses tanggal 21 September 2012 pukul 23 : 04
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
Helda. 2012. Askep Perubahan Selama Hamil. http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-perubahan-
selama-kehamilan.html diakses tanggal 21 September 2012 pukul 20 : 00
Salmah. Rusmiati. Maryanah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Syahputra, Adi. 2012. Perubahan Anatomi dan Adaptasi.
http://chisput17.blogspot.com/2012/09/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html diakses tanggal 23
September 2012 pukul 17 : 58
Wibowo, Fuadi. 2009. Asuhan Keperawatan Trimester Pertama.
http://fuadiwibowo.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-kehamilan-trimester.html?
zx=5d4748bbad247ba7 diakses tanggal 21 September 2012 pukul 22 : 30