Assesment dan Rencana Asuhan Epilepsi

No Masalah Terapi yang Subyektif dan obyektif Assesmen Care Plan

diberikan saat ini

1 TBC Isoniazid S: - - Pasien telah - Sarankan penggunaan

150 mg 3 mendapatkan rifampisin dan izoniazid tetap
O: BTA (-)
kali pengobatan TBC pada dilanjutkan
seminggu fase lanjutan
- Sarankan melakukan evaluasi
Rifampisin pengobatan:
150 mg 3
a. Evaluasi klinik
kali
seminggu b. Evaluasi bakteriologik

c. Evaluasi radiologik

d. Evaluasi efek samping secara

klinik

e. Evaluasi keteraturan obat

f. Evaluasi penderita telah

sembuh (Depkes RI, 2005)
No Masalah Terapi yang Subyektif dan obyektif Assesmen Care Plan
diberikan saat
ini

2 Epilepsi Belum S: - Penanganan saat - Diberikan obat untuk

grand mal / diterapi terjadinya kejang epilepsi grandmal
Kejang dengan
tonic clonic belum dilakukan yaitu asam valproat
kehilangan
tablet lepas lambat
kesadaran - Perlu diberikan obat
500 mg 2x sehari,
antiepilepsi sesuai
Kejang dengan diminum 2 jam
guideline (Dipiro, et
gerakan-gerakan sebelum makan
al., 2008)
jerking (perut kosong)
(menyentak)
- Monitoring efek
pada anggota
samping obat dengan
badan bagian
melihat kondisi
atas, kekakuan
pasien setelah
otot, inkontinensi
penggunaan obat.
urin, pingsan
berakhir kurang
lebih 1 menit

O : serum prolaktin 30
ng/mL
No Masalah Terapi yang Subyektif dan obyektif Assesmen Care Plan
diberikan saat
ini

3 Interaksi obat TBC : isoniazid S:- a. Serius dan membutuhkan Monitoring penggunaan obat
dan rifampisin alternatif obat lain. seperti efek samping, kadar
O:-
SGOT/SGPT dan efektivitas
Epilepsi : asam Rifampin + INH. Rifampin dapat
penggunaan obat epilepsy.
valproat meningkatkan toksisitas
isoniazid dengan menaikkan
metabolisme nya. Hindari
pemakaian atau ganti dengan
obat lain. Rifampin dapat
menaikkan metabolisme
isoniazid dan menjadikan
metabolit hepatotoksik

b. Minor :

Isoniazid dan asam valproat,

isoniazid dapat menaikkan level
asam valproat dengan
mengurangi metabolisme nya.
signifikansi belum diketahui