Vous êtes sur la page 1sur 4

BENTUKLAHAN STRUKTURAL

(Tugas Praktikum Analisis dan Evaluasi Medan Berbasis Citra,


Kamis 13.00-15.00)

Bentuklahan hasil bentukan asal struktural disebabkan oleh tenaga endogen (tenaga yang berasal dari dalam bumi) yang bisa berupa proses
tektonik atau diastrofisme yang menyebabkan deformasi perlapisan batuan dengan menghasilkan lipatan, kubah, dan patahan serta
perkembangannya.. Proses ini meliputi pengangkatan, penurunan, dan pelipatan kulit bumi sehingga terbentuk struktur geologi berupa lipatan
dan patahan. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan untuk mendasari interpretasi dan identifikasi bentuk struktural adalah:
a. Perbedaan daya tahan (resistensi) lapisan batuan terhadap tenaga yang bekerja. Lapisan batuan yang resisten akan menghasilkan relief yang
berbeda dengan batuanyang kurang atau tidak resisten;
b. Pola aliran pada bentukan struktural umumnya terkontrol oleh struktur;
c. Dasar pengenalan struktur dalam melakukan identifikasi dan pengenalan terhadap bentukan struktural adalah perlapisan (stratifikasi) batuan,
attitude atau sikap lapisan (posisi bidang lapisan terhadap bidang horizontal yang meliputi dip,strike, dip slope, face slope, dan scrap), pola
aliran, kontinuitas, dislokasi, dan morfologi permukaan.
Penentuan nama suatu satuan bentuklahan struktural pada dasarnya didasarkan pada sikap perlapisan batuan (dip dan strike). Dip adalah sudut
perlapisan batuan yang diukur terhadap bidang horisontal dan tegak lurus terhadap jurus (strike). Sedangkan jurus (strike) merupakan arah garis
perpotongan yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang perlapisan dengan bidang horizontal. Berikut ini beberapa satuan bentuklahan
struktural.

No Satuan Bentuklahan Foto Deskripsi


Asal Struktural
1 Pegunungan blok sesar Pegunungan yang tersusun dari batuan klastik, ditandai oleh berbagai bentuk patahan.

2 Gawir sesar Gejala struktur yang terbentuk akibat gejala sesar yang baru, biasanya disertai dengan
adanya perpindahan secara vertikal, adanya jalur yang hancur, pelurusan sungai, dan
sebagainya. Gawir ini memanjang mengikuti zona sesar, dapat ditemukan pada zona sesar
turun atau sesar naik, dalam keadaan tertentu scarps dapat ditemukan pada sesar geser bila
suatu bukit yang terpotong. Scarps atau gawir sesar dapat diidentifikasi pada peta topografi
yang ditunjukkan oleh adanya kelurusan kontur yang rapat.
3 Basin Lapisan kulit bumi yang semula mendatar kemudian mendapat tekanan vertikal akibat
tenaga endogen sehingga membentuk struktur melengkung yang mengarah ke bawah.

4 Perbukitan antiklinal Pegunungan yang tersusun dari batuan plastis, terdiri atas unit-unit punggung lipatan.
Lembah yang terdapat di puncak antiklin setelah tererosi disebut combe

5 Perbukitan sinklinal Pegunungan yang tersusun dari batuan plastis, terdiri atas unit-unit lembah lipatan.

6 Cuesta Bentuk punggungan atau bukit yang kemiringan lerengnya tidak sama sebagai akibat dari
kedudukan lapisan-lapisan batuan pembentuknya yang landai. Satuan bentuklahan ini
mempunyai lereng belakang (back slope) yang landai dan lereng muka (inface) lebih
curam.

7 Hogback Semacam cuesta, namun kedudukan lapisan batuan cukup curam dan kedua lereng bukit
mempunyai kemiringan yang hampir sama.

8 Perbukitan kubah Lapisan kulit bumi yang semula mendatar kemudian mendapat tekanan vertikal akibat
tenaga endogen sehingga membentuk struktur melengkung yang mengarah ke atas.

9 Perbukitan/pegunungan Tanah datar dengan struktur horizontal,dengan ketinggian >500 m untuk pegunungan dan
plato <500 m untuk perbukitan.Pada umumnya dikelilingi oleh kelompok vulkan atau rangkaian
pegunungan.

10 Teras struktural Permukaan bertingkat yang terjadi oleh pengangkatan yang berulang-ulang pada suatu
tempat, misalnya step fault.

11 Perbukitan mesa Bentuk punggungan atau bukit yang puncaknya datar dengan struktur horizontal sebagai
akibat proses erosi.

12 Graben Depresi patahan yang sempit dan memanjang serta dibatasi oleh suatu bidang patahan,
bagian blok patahan relatif turun.

13 Horst Blok memanjang yang muncul dan lebih tinggi dari daerah sekitarnya, blok patahannya
relatif naik.

14 Sesar normal Hasil pergeseran kerak bumi sisi satu dengan sisi lainya, dimana pada posisi hangingwall
turun ke bawah dari sisi footwallnya, sesar ini merupakan hasil dari gaya ekstensi kerak
bumi.
15 Sesar naik Hasil pergerakan kerak bumi sisi satu dengan sisi lainnya, dimana pada posisi hangingwall
terdorong ke atas dari sisi footwallnya, sesar ini merupakan hasil dari gaya kompresi kerak
bumi.

16 Sesar geser Sesar permukaan dimana footwall bergerak ke kiri atau kekanan atau pegerakan lateral
dengan sedikit pergerakan vertikal.

Vous aimerez peut-être aussi