Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sebagai organisasi publik, rumah sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
kepada masyarakat. Namun di satu sisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai unit organisasi milik
pemerintah daerah dihadapkan pada masalah pembiayaan dalam arti alokasi anggaran yang tidak memadai
sedang penerimaan masih rendah dan tidak boleh digunakan secara langsung.
Kondisi ini akan memberikan dampak yang serius bagi pelayanan kesehatan di rumah sakit karena sebagai
organisasi yang beroperasi setiap hari, likuiditas keuangan merupakan hal utama dan dibutuhkan untuk
menjalankan kegiatan operasional sehari-hari.
Berbagai permasalahan-permasalahan tersebut di atas merupakan tantangan bagi pengelola rumah sakit
pemerintah untuk melakukan terobosan-terobosan dalam menggali sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan biaya operasional dan pengembangan rumah sakit.
Terobosan itu dapat dilakukan antara lain dengan mengoptimalkan penerimaan dari unit-unit pelayanan medis
dan penunjang medis melalui penentuan tarif berdasarkan perhitungan biaya satuan ( unit cost ).Tarif merupakan
suatu sistem atau model pembiayaan yang paling utama dalam pembiayaan rumah sakit.
Pola tarif rumah sakit di Indonesia umumnya masih sangat lemah terutama rumah sakit pemerintah. Tarif yang
diberlakukan belum unit cost based dan tanpa pertimbangan yang cermat terhadap berbagai dimensi yang
mempengaruhi tarif, bahkan rumah sakit pemerintah belum ada penyesuaian tarif selama bertahun-tahun
meskipun telah terjadi inflasi pelayanan kesehatan ( obat, bahan habis pakai, dll). Selama ini penetapan tarif
rawat inap rumah sakit berdasarkan Kepmenkes, No. 582/1997 (BN No. 6055 hal. 3B-7B) yang menjadikan
perawatan kelas II sebagai setara Unit Cost (UC) terhitung dengan metode double distribusi, maka dapatlah
diketahui besarnya tarif Kelas III (1/3 kali UC Kelas II), kisaran tarif Kelas I (2-9 Kali UC Kelas II) dan VIP/Super
VIP (10-20 kali UC Kelas II). (Razak A. 2004).
Dengan adanya jaminan pemerintah pada pelayanan rawat inap kelas III yang diasumsi sesuai dengan Unit cost,
maka rumah sakit memerlukan penataan kembali pola tarif rawat inap yang ada dengan menjadikan kelas III
setara dengan unit cost terhitung dengan metode double distribusi dan untuk kelas II, Kelas I, dan VIP dijadikan
kelas profit rumah sakit sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
A. Konsep Biaya
Biaya (cost) adalah nilai sejumlah input (faktor produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output).
Biaya juga sering diartikan sebagai nilai suatu pengorbanan/pengeluaran untuk memperoleh suatu harapah
(target)/output tertentu.
Penetapan tarif digunakan untuk mempertemukan sejumlah sasarn, tetap pembuat kebijakan mestinya harus
tepat memilih strategi. Maka sangat menarik bagi kita untuk mengetahui bagaimana tarif rumahsakit ditetapkan
dan strategi apa yang sebaiknya digunakan dalam penetapan tarif. Dengan melakukan strategi pentarifan yang
rasional dan tepat akan membeirkan banyak manfaat bagi pihak pneyedia jasa layanan kesehatan.
TUJUAN PELATIHAN:
Pelatihan ini dilaksanakan agar peserta pelatihan memahami metode dan cara penghitungan unit cost untuk
menghasilkan informasi biaya dan mampu memanfaatkanya untuk pengambilan keputusan dan strategi dalam
penetapkan tarif pelayanan di rumahsakit
PESERTA:
Pihak-pihak yang diharapkan untuk mengikuti pelatihan ini adalah :
1. Direktur dan manajer rumahsakit
2. Staf Akuntansi dan Keuangan rumah sakit
3. Tim Tarif Rumah Sakit
4. Pihak-pihak di rumahsakit yang bertanggung-jawab terhadap keuangan dan akuntansi
5. Mahasiswa dan Alumni
MATERI :
1. Peran tarif dalam konteks pengembangan rumahsakit
2. Pendekatan 3C dalam pembuatan tarif pelayanan kesehatan di rumahsakit
3. Strategi dan kebijakan tarif rumahsakit
4. Sumber data biaya untuk penghitungan tarif
5. Dasar-dasar alokasi biaya
6. Metode penghitungan biaya pelayanan kesehatan :Double Distribution
7. Metode penghitungan biaya pelayanan kesehtan : Activity Based Costing
8. Aplikasi penentuan tarif pelayanan kesehatan di rumahsakit
9. Case mix : potensi dan problem
NARA SUMBER:
1. Drs. Agastya, MBA, MPM
2. Drs. M. Arifa'i, MM
3. Dita Liselina, SE, M.Kes,
JADWAL KEGIATAN
Senin, 11 juni 2012
Jam Acara Pemateri
08.30 08.45 Registrasi Peserta Panitia
08.45 09.00 Pembukaan Panitia
09.00 09.15 Coffe Break Panitia
09.15 10.45 Kebijakan Tarif dan Strategi Pengembangan RS Agastya
10.45 12.15 Konsep Biaya & Sistem Informasi akuntansi Biaya Agastya
12.15 13.00 Ishoma Panitia
13.00 14.30 Unit Cost dan Analisis Biaya Muhammad Arifai
14.30 15.00 Coffe Break Panitia
15.00 16.30 Penghitungan Biaya Satuan Pelayanan (Unit Cost) di Muhammd Arifai
Masing-masing Unit