Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENGELOLAAN HNP
Cara pengelolaannya tergantung pada kondisi cakram, keparahan gejala dan adanya komplikasi,
pengelolaan HNP dapat secara konservatif atau operatif.
Tindakan konservatif meliputi :
Istirahat, hindari posisi tubuh dan aktivitas yang memicu nyeri. Bila nyeri membaik,
usahakan untuk secepat mungkin kembali ke aktivitas biasa.
Kompres dingin dan/atau panas.
Memakai korset.
Fisioterapi
Medikamentosa/obat-obatan :
o Penghilang rasa nyeri / analgesik
o Pelemas otot / muscle relaxan
o Kortiosteroid
Bila tidak berhasil dikelola secara konservatif, sering kambuh dan timbul komplikasi maka perlu
pertimbangkan tindakan operatif berikut :
1. Microdiskectomy, yaitu tindakan membuang bagian cakram yang rusak dan menonjol.
2. Pada kasus yang lebih serius, Laminectomy, yaitu tindakan membuang seluruh cakram
dan menyatukan kedua vertebra atau diganti dengan cakram artifisial perlu
dipertimbangkan.
PROGNOSIS
Prognosis HNP umumnya baik. Dengan pengelolaan dini, gejala HNP umumnya akan sembuh dalam
waktu 4 6 minggu.
PENCEGAHAN
Langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi HNP ialah :
1. Olahraga teratur agar otot punggung, tungkai dan perut lebih kuat, antara lain: jalan, lari,
berenang.
2. Hindari angkat barang berat pada posisi bungkuk tetapi dengan posisi jongkok.
3. Usahakan duduk dan berdiri pada posisi tegak.
4. Hindari duduk terlalu lama, selingi dengan berdiri dan bergerak.
5. Hindari kegemukan karena berat badan berlebih akan membebani cakram.
6. Berhenti merokok.
PEMERIKSAAN KHUSUS
Test Seleque : angkat tungkai pasien dalam keadaan lurus, fleksikan sendi
koksae sedangkan sendi lutut lurus.test positif bila terdapat nyeri redikuler
pada pengengkatan tungkai pada sudut kurang dari 600
Test Losed Leseque : disebut positif bila nyeri timbul sepanjang tungkai yang
sakit apabila tungkai diangkat.
Test Kernig : kaki yang sakit fleksi pada sendi lutut dan fleksi pada sendi
koksae dan kemudiankaki diluruskan pada sendi lututnya, positif bila ada
tahanan nyeri pada sudut kurang dari sudut 1350
Test Bragard : modifikasi test laseque dengan mendorsofleksikan kaki
sewaktu straight leg rising test sehingga peregangan terhadap nervus isiadikus
maupun penekanan pada radiks di perbesar.
Minors Sign : bila seseorang akan berdiri dari posisi duduk maka satu
tangan akan memegang pinggangnya sedang tungkai yang sakit sedikit fleksi
pada sendi lutut.
Nerisign :bila seseorang harus membungkuk maka tungkai yang sakit akan
ditekuk.
Patricksign: faber sign (fleksi, abduksi dan eksoktasi) disebut posotif timbul
nyeri pada provokasi gerakan tersebut, berarti patognomonis untuk kelainan
sendi/tulang.
Naffseger Test : penekanan pada V. Jugularis dengan atau tanpa manset, jika
positif nyeri akan timbul
Kemp Test :penderita berdiri, kemudian tubuh ditarik kebelakang dan
kesamping, maka jika positif akan timbul rasa nyeri pada daerah ishiadikus.
Test Ihermitte : disebut positif bila dilakukan komperesi pada kepada pasien
ke pelbagai posisi miring kanan kiri, tengadah akan menimbulkan nyeri
radikuler pada daerah servikal.
Perbedaan HNP Spondilosis Spondilitis TB
Patogenesis Lumbar spondylosis occurs as a result of Biasanya tidak memiliki TB pada tempat
Patofisiologi new bone formation in areas where the lain, 20% punya TB paru.
anular ligament is stressed. Basil TB sampai ke tulang secara
hematogen saat awal infeksi atau
As facet joint cartilage breaks down, reaktivasi dari TB laten.
bones in the joint grind against one Bisa juga dari Paru lewat pleksus vena
another, causing friction and loss of para vertebra Batson atau aliran
mobility. This friction can lead to the limfatik ke nodus limfe para-aorta.
development of osteophytes, or bone Awal infeksi di daerah korpus vertebra,
spurs, which can cause pain if they meluas hingga area anteroinferior
impinge upon surrounding spinal nerves, vertebra dan diskus. Kadang terlibat
muscles, or ligaments. juga ligamentum spina anterior dan
Facet joint problems can lead to
75% kasus terjadi abses dingin
spondylolisthesis in the lower back, in
paravertebral.
which a vertebra slides forward over the
one beneath.
This slippage can result in nerve root
compression of the sciatic nerve, and
pain down the back and into the buttocks
and leg, often called sciatica.
Spondylosis may also describe pain
caused by spinal stenosis, in which a
spinal nerve root becomes compressed as
it passes through the foramina, an
opening in the side of each vertebra.
This nerve compression can be caused by
a bone spur that encroaches upon the
foraminal area.
Spondylosis may also refer to
degenerative changes in the disc called
degenerative disc disease, in which spinal
discs begin to thin, lose moisture, and
break down.
Pain from degenerative disc disease can
originate in the disc itself, or come from
changes in the biomechanics of the spine.
Tanda dan Gejala Lumbar spondylosis usually produces no Tahap aktif: Lemas, penurunan BB,
symptoms. When back or sciatic pains are Kehilangan Nafsu makan, berkeringat
symptoms, lumbar spondylosis is usually an malam, peningkatan suhu tubuh di
unrelated finding. malam hari.
Tulang belakang kaku dan nyeri saat
bergerak, nyeri ketok pada deformitas
kifosis vertebra.
Ada spasme otot paraspinal yang
persisten sedikit membaik saat tidur.
Pada palpasi spinosus ditemukan small
knuckle kyphosis. Pada stadium lebih
lanjut dapat ditemukan abses.
Tahap penyembuhan: Peningkatan BB,
tidak ada lagi peningkatan suhu dan
keringat di malam hari. Deformitas
tetap sama.
PX Penunjang The margins of vertebral bodies are normally Lab Rutin: Leukositosis perifer kdg2,
smooth. Growth of new bone projecting Peningkatan LED pada 10% penderita
horizontally at these margins identifies Radiologi, Foto Polos : tampak
osteophytes. Most osteophytes are anterior spondylitis, osteolisis, kombinasi antara
or lateral in projection. Posterior vertebral
lesi litik dan sklerotik serta destruksi
osteophytes are less common and only
korpus vertebra. Terlihat penyempitan
rarely impinge upon the spinal cord or nerve
roots. diskus pada kasus lebih lanut.
CTscan dan MRI : mendeteksi abses yg
tidak terlihat, melihat adanya kompresi
medulla spinalis atau kauda equina, jadi
jika ada deficit neurologis maka lebih
baik menggunakan CT scan dan MRi