Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1. ARIS A. CAHYONO 6. DICKY ARDIANTO
2. ANDRI SALISMAN 7. DWI SETIAWATI
3. AL HIDAYAT 8. IMRON
4. ARIS PRATAMA 9. NINGSIH SUSILAWATI
5. BUDI ANTO 10. RATNA
T.A. 2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
OLEH:
KELOMPOK 2
Mengetahui
Kepala CD-CSR
UNDANG NURZIHAD
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ALAMAT : SUKAJADI
NAMA : BUDIANTO
CITA-CITA : BERWIRAUSAHA
NAMA : RATNA
NAMA : AL HIDAYAT
CITA-CITA : DOKTER
CITA-CITA : DOKTER
ALAMAT : KEMPAS
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga laporan akhir Praktek Kerja
Industri (Prakerin) di Balai Pelatihan Dan Pengembangan Masyarakat (BPPM) PT. Arara
Abadi selama dua bulan (23 Oktober s/d 20 Desember) berjalan dengan baik.
Adapun tujuan pembuatan laporan ini sebagai tugas akhir Praktik Kerja Industri
(Prakerin) dan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN) SMKN 1
Kuala Cenaku.
Didalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada ;
1. Kepada Orang Tua yang tiada hentinya memberi Doa dan semangat.
2. Bapak Drs. Ahmad Bastari,MM, kepala sekolah SMKN 1 Kuala Cenaku,
3. Bapak Ir.H. Ahmadi, pembimbing Prakerin di SMKN 1 Kuala Cenaku.
4. Seluruh Guru berserta staf Karyawan dan Karyawati SMKN 1 Kuala Cenaku.
5. Bapak Undang Nurzihad, Kepala Departemen CD-CSR PT. Arara Abadi
6. Bapak Joss Rinaldy, kepala BPPM.
7. Bapak Miswanto, Koordinator BPPM.
8. Bapak Dedy Lee, staff ADM.
9. Bapak Achmad Syafrudin J dan Bapak Harsono, pembimbing.
10. Seluruh karyawan LBS BPPM.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
ix
DAFTAR PUSTAKA ..24
LAMPIRAN ..25
X
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang lebih dikenal dengan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) adalah merupakan suatu program kurikulum pendidikan Sekolah Menengan Kejuruan
(SMK) dengan pola pendidikan sistem ganda (PSG) yang telah ditetapkan Pemerintah sejak
tahun 1995, dimana pembelajarannya dilaksanakan secara langsung di dunia Industri
(Perusahaan) yang relevan dengan misi SMK yakni membekali peserta didik dengan
kompetensi dasar professional yang dapat memenuhi standar dunia Industri. Dan
diharapkan setelah siswa/siswi selesai Prakerin dapat berwirausaha dan menciptakan
lapangan kerja sendiri.
Prakerin juga dilatar belakangi dengan tuntutan pasal 47 UU RI NO. 2 tahun 1989
tentang sistem Pendidikan Nasional dimana masyarakat sebagai mitra Pemerintah
berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam penyelenggaraan Pendidikan
Nasional.
1.2.Tujuan Prakerin
Kegiatan Prakerin merupakan salah satu program dari SMK yang bertujuan sebagai
berikut:
7. Sebagai medium yang efektif bagi perusahaan dalam kapasitasnya sebagai mitra
pemerintah untuk berperan secara aktif dalam peningkatan SDM.
1.3.Manfaat Prakerin
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKERIN
Prakerin dilaksanakan di PT. ARARA ABADI Distrik Rasau Kuning yang terletak di Desa
Pinang Sebatang Barat, Kec. Tualang, Kab.Siak. Adapun lama durasi prakerin selama 2 bulan
(23 Oktober-20 Desember).
2.2.1. Alat
2.2.2. Bahan
3
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Balai Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (Centre of training and development for
community) merupakan unit kerja di PT.Arara Abadi (Sinarmas Forestry) yang berfungsi
sebagai balai pelatihan bagi masyarakat sebagai sarana pendukung bagi kebersihan program
Community Development. Balai pelatihan dan pengembangan masyarakat ini mulai di
bangun pada tanggal 2 juni tahun 2005 yang menepati areal seluas 20,8 ha didalam konsensi
PT.ARARA ABADI Distrik Rasau Kuning dan terletak di Desa Pinang Sebatang Barat, Kec.
Tualang, Kab. Siak. Balai pelatihan ini dirancang dengan sarana gedung pelatihan dan sarana
pendukung berupa tanaman hortikultura, kehutanan, tanaman obat, serta koleksi tanaman
langka baik local Riau maupun Nasional, yang berfungsi sebagai kebun induk, dan sarana
praktek bagi peserta. Selain didukung oleh staf PT.ARARA ABADI, juga didukung oleh SDM
yang berkompeten dibidangnya masing-masing berasal dari akademis, Instansi Pemerintah,
peneliti dan praktisi yang ditempuh melalui kerja sama kelembagaan maupun personal.
Balai pelatihan ini juga dirancang untuk mendukung program Community Development
lingkup Sinarmas Riau, melalui pelayanan kegiatan pelatihan masyarakat, tempat PKL baik
Mahasiswa ataupun tingkat SMK, tempat agrowisata, tempat produksi bibit dan buah
unggul berkualitas serta sebagai tempat konsultasi aneka tanaman dan usaha masyarakat
sebagai pengawal program Community Development dilingkungan Sinarmas Riau, yang
dibangun melalui pendanaan anggaran program CD PT.ARARA ABADI.
Berbagai jenis pelatihan untuk mempersiapkan SDM yang siap untuk menjalankan
kegiatan berbagai usaha produktif terutama dibidang pertanian, aneka UKM, hutan rakyat
serta hutan non kayu. Jenis pelatihan disesuaikan dengan program yang dijalankan,
mempertimbangkan wilayah dan trend yang sedang berkembang.
4
3.3 Bantuan Bibit Unggul ke Masyarakat
Dengan pola bantuan yaitu one village one product mempermudah memonitoring dan
mempermudah pemasaran bibit. Selain memberi bantuan bibit, BPPM juga membantu
saprodi selama 1 tahun.
5
3.5 Menanamkan Rasa Cinta Lingkungan
Tanaman buah yang sudah menghasilkan di BPPM antara lain: Jambu Citra, Kingrose,
Semarang, Cincalo Merah, Cincalo Hijau, Belimbing Dewa, Dewi, Demak, Jambu Bangkok,
Getas, Buah Naga,Nangka Mini, Jeruk Sunday dll.
3.7.1 Visi
3.7.2 Misi
6
3.8 STRUKTUR ORGANISASI
UNDANG NURZIHAD
KEPALA BPPM
JOSS RINALDY
ADMINISTRASI
DEDY LEE
KOORDINATOR
LAPANGAN
STAFF BPPM STAFF BPPM
MISWANTO
ACHMAD SYAFRUDIN J HARSONO
8
BAB IV
MATERI LAPORAN
Buah naga berasal dari Meksiko, Amarika tengah, Amerika Utara meskipun tanaman
ini berasal dari Amerika, namun tanaman ini lebih dikenal sebagai tanaman Asia, karena
dibudidayakan secara besar-besaran di Asia pada tahun 1870.
Tujuan utama tanaman ini dibudidayakan di Asia yaitu ditujukan sebagai tanaman
hias dan buah meja. Namun setelah diketahui buahnya bisa dimakan dan rasanya enak,
maka tanaman ini digolongkan tanaman buah.
Selain tergolong tanaman buah, buah naga juga tergolong tanaman obat karena
memiliki kandungan vitamin C tinggi 9,4 mg (Warisno, 2009) yang berfungsi dapat
menyerap racun didalam tubuh manusia.
Dinamakan buah naga (Dragon fruit) karena konon katanya buah ini pada
masyarakat Cina Kuno diletakan di antara dua patung naga diatas meja sebagai tradisi yang
dipercayai dapat mendatangkan berkah, ada juga yang mengatakan buahnya bersisik seperti
naga.
Tanaman buah naga masuk ke Indonesia pada tahun 2000 di daerah Jawa Timur
(Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Jember) barulah masuk ke Riau yang ditanam di BPPM
PT.ARARA ABADI SINARMAS FORESTRY pada tahun 2005.
Buah naga termasuk kelompok tanaman kaktus atau Family cactaceae dan Sub
Family Hylocereannea, dalam subfamily ini terdapat 16 spesies, dua diantaranya memiliki
buah yang komersial yaitu Hylocereus undatus (berdaging putih) dan Hylocereus
costaricenes (berdaging merah).
9
Kingdom Plantae, Subkingdom Trachcobionta, Super division Spermatophyta,
Division Magnoliophyta, Class Magnoliopsida (dikotil), Ordo Caryophyllales, Family
Cactaceae, Sub Family Cactoideae, Suku Hylocereae, Genus Hylocereus, Spesies Hylocereus
sp.
Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman buah naga yang baik, diperlukan kondisi
iklim dan tanah yang sesuai. Kondisi iklim dan tanah yang kurang sesuai akan menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman buah naga dapat tumbuh dan berkembang pada ketinggian antara 0
2750 M DPL, dengan suhu 0oc 40oc, memerlukan curah hujan 1500 2500 mm/tahun, dan
memerlukan penyinaran setidaknya 12 jam atau lebih. Struktur tanah yang dibutuhkan buah
naga adalah struktur remah dengan tekstur lempung berpasir, pH tanah 5,5 7,0.(Warisno,
2009).
Perbanyakan dengan stek lebih populer dilakukan karena lebih mudah dan bibit
cepat dewasa, sebagian besar pembibitan memang menggunakan stek untuk perbanyakan
bibit Buah Naga.
Cepat berproduksi
Memiliki sifat seperti induknya
Presentasi keberhasilan tinggi
4.5.2 Kerugian stek :
4.6.1 Alat
4.6.2 Bahan
11
4.8 Penanaman dan Perawatan
Pengolahan lahan sama atau sesuai dengan SOP tanaman buah lainya yang
membedakan adalah jarak tanam dan pemberian tiang panjatan.
Jarak tanam sistem tunggal yang paling rapat sebaiknya tidak kurang dari 2 x 2
meter, sedangkan jarak tanam paling longgar tidak lebih dari 4 x 4 meter. Jarak tanam
sistem kelompok dianjurkan dalam barisan berjarak 30 50 cm dan antar barisan 2 4
meter.
Keadaan bibit stek sudah bertunas, yang di perhartikan dalam penanaman adalah
kelembapan tanah dan kedalaman lubang karena penanaman yang terlalu dalam dapat
menghambat pertumbuhannya.
Sistem pengairan ada 2 yaitu sistem Leb dan Pipa air mirip hidroponik dengan bahan
dari plastic atau karet, sistem ini bergantung dengan pengadaan air atau mata air yang ada.
12
4.8.5 Pemupukan
Pupuk-pupuk makro (N, P dan K) diberikan setiap 6 bulan sekali, yaitu diawal
dan akhir musim hujan atau setiap 2 bulan sekali.
Pupuk mikro atau pupuk daun diberikan pada saat musim kemarau atau
menjelang masa pembungaan.
4.8.6 Pemangkasan
Hama yang menyerang tanaman buah naga tidak terlalu banyak dan jarang
menyebabkan kematian tanaman. Hanya saja beberapa jenis hama dapat mengurangi
produksi buah, sedangkan hama lain dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Hama yang biasa meyerang buah naga antara lain :
Thirps merupakan serangga kecil yang menghisap cairan batang buah naga, seranagn
serius akan menyebabkan tanaman tidak berproduksi dan cabang akan kurus kemudian
mati. Cara pengendalian Thirps :
Pada daerah endemic lalat buah, tempatkan perangkap lalat buah dengan
menggunakan Methyl Eugenol
Buah yang sudah terserang lalat buah segera dikubur atau dibakar
Pengendalian kimiawi dapat menggunakan insektisida berbahan aktif
Deltametrin (Decis 25EC, Amicis 25EC, Sidacis 25EC dan Percis 30EC).
14
5.Hama lain
Hama lain seperti tikus, burung, semut dan bekicot juga dapat menyerang. Namun
kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu serius, meskipun hama tersebut termasuk kategori
hama potensial. Pengendalian hama-hama tersebut pada tanaman buah naga sama dengan
pengendalian pada tanaman-tanaman lain.
4.9.2 Penyakit
Dapat dikatakan penyakit pada buah naga termasuk kategori penyakit potensial,
bukan penyakit penting. Karena penyakit-penyakit ini jarang sekali bisa membunuh
tanaman buah naga.
Ditandai dengan batang tanaman terlihat membusuk, berwarna coklat dan tampak
basah. Cara pengendalian :
Cabang yang tumbuh diatur sedemikian rupa sipaya janagan terlalu rapat
Bagian tanaman yang terserang parah sebiknya dipotong
Pengendalian dengan fungisida dapat menggunakan Dhitane M-45 80 WP,
Damazep 80 WP, Bion M 1/48 WP, Brilliant 72 WP, Greenville 80 WP, Festan
80 WP dan fungisida lainya.
15
3. Penyakit bercak coklat (Dothiorella sp.)
Gejala serangan penyakit ini adalah munculnya bercak-bercak coklat kering. Cara
pengendalian :
Tanaman buah naga juga dapat terserang virus kaktusyang lebih di kenal sebagai
Cactus Virus X . gejala serangan adalah munculnya halo berwarna kuning dengan
pinggir coklat . virus kaktus di tular kan oleh hama Vektor , antara lain : tungau,thrip
dan aphid. langkah-langkah pengendalian antara lain :
Penyakit embun tepung disebabkan oleh cendawan Unicula necator. Cendawan ini
dapat menyerang hampir semua bagian tanaman. Gejala penyakit ini adalah munculnya
selaput putih bertepung pada bagian`bagian tanaman. Penyakit ini dapat menyerang
batang, bunga dan buah. Batang yg terserang akan gagal ber kembang menjadi buah.
Sedangkan buah yg terserang akan kerdil dengan pertumbuhan abnormal.
Meskipun Kerugian yg ditimbulkan per tanam tidak terlalu besar ,perluasan serangan
sangat cepat sehingga sangat berbahaya . Langkah-langkah pengendaliannya antara lain;
4.10.1 Panen
Buah sudah cukup tua, yaitu sekitar 30-50 hari setelah bunga mekar
Warna kulit sudah merah
Kematangan sudah mencapai 80-90%.
17
2. Cara Pemetikan
Proses pemetikan buah dilakukan pada pukul 09.00-11.00 dan 15.00-17.00. Langkah-
langkah memanen buah naga :
Proses panen yang baik harus diteruskan dengan perlakuan pascapanen yang baik
pula agar kualitas buah naga akan terjaga sampai ke konsumen.
1. Sortasi
Sortasi diperlukan untuk memisahkan buah yang berkualitas baik dengan yang
kurang baik. Hal yang harus diperhatikan dalam sortasi :
Dengan metode penyimpanan yang baik, buah naga dapat bertahan selama 1 2
bulan. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyimpanan :
18
HUBUNGAN ANTARA SUHU SIMPAN DAN KEAWETAN BUAH NAGA
6 - 10OC 25 30 hari
11 - 14OC 14 21 hari
18 - 23OC 7 10 hari
24 - 32OC 4 5 hari
3. Pengiriman
19
4.11. Analisis Usaha Tani Budidaya Tanaman Buah Naga
Harga Nilai
No Uraian Satuan Jumlah satuan Keterangan
Rp Rp
Tahun
I
1 Pembersihan
lahan Ha 0,25 Rp.3.000.000 Rp.750.000
2 Pengajiran Ha 0,25 Rp.400.000 Rp.100.000
3 Tiang Balok Tiang Rp.29.190.000
417 Rp.70.000
4 Pemasangan Tiang 417 Rp.1.500 Rp.625.500
Tiang
5 Pembuatan Tiiang 417 Rp.3.000 Rp.1.251.000
bumbunan
6 Pupuk dasar Kg 167 Rp.9.000 Rp.1.503.000
NPK 100 gr/tan.
7 Pukan Kg 5004 Rp.600 Rp.3.002.400 3 kg/tanaman
8 Rock phosphate Kg 834 Rp.3.000 Rp.2.502.000 500 gr/tan.
9 Dolomite Kg 834 Rp.1.200 Rp.1.000.800 500 gr/tan,
10 Pembelian bibit Batang 1835 Rp.5.000 Rp.9.175.000 Kebutuhan+
10 %
11 Penanaman Batang 1835 Rp.500 Rp.917.500
bibit
12 Penyiangan Tiang 417 Rp.2.000 Rp.834.000
manual
13 Pembumbunan Tiang 417 Rp.4.000 Rp.1.668.000 (1668
Tanaman)
14 Pengikatan Hok 6 Rp.40.000 Rp.240.000
15 Pupuk NPK Kg 1335 Rp.9.000 Rp.12.015.000 200 gr/tan. (3
Bln sekali)
16 Pukan Kg 20016 Rp.600 Rp.12.009.600 3 kg/tan. (6
bln sekali)
17 Insektisiida Lt 4,5 Rp.150.000 Rp.675.000
17 Fungisida Lt 4,5 Rp.70.000 Rp.315.000
19 Pupuk Lt 4,5 Rp.40.000 Rp.180.000
daun/buah
20 Nematisida Kg 17 Rp.15.000 Rp.255.000
21 Pembuatan M 150 Rp.300 Rp.45.000
Drainase
22 Tenaga pupuk HOK 4 Rp.40.000 Rp.160.000
NPK
23 Tenaga H/ P Hok 12 Rp.40.000 Rp.480.000
24 Pemangkasan Hok 3 Rp.40.000 Rp.120.000
25 Tenaga Pukan Hok 7 Rp.40.000 Rp.280.000
Total Rp.79.293.800
Tahun
II
1 Pupuk NPK Kg 1668 Rp.9.000 Rp.15.012.000 250 gr/tan. (3
bln sekali)
2 Pukan Kg 16680 Rp.600 Rp.10.008.000 5 Kg/tan. (6
bln sekali)
3 Insektisida Lt 4,5 Rp.150.000 Rp.675.000
4 Fungisida Lt 4,5 Rp.70.000 Rp.315.000
5 Pupuk Lt 4,5 Rp.40.000 Rp.180.000
Daun/Buah
6 Tenaga NPK Hok 3,5 Rp.40.000 Rp.140.000
7 Tenaga Pukan Hok 12,5 Rp.40.000 Rp.500.000
8 Tenaga H/P Hok 12 Rp.40.000 Rp.480.000
9 Pemangkasan Hok 4 Rp.40.000 Rp.160.000
10 Tenaga sanitasi Hok 6 Rp.40.000 Rp.240.000
Total Rp.27.710.000
Tahun
III
1 Pupuk NPK Kg 2336 Rp.9.000 Rp.21.024.000 350 gr/tan. (3
Bln sekali)
2 Pukan Kg 33360 Rp.600 Rp.20.016.000 10 kg/tan. (6
Bln sekali)
3 Insektisida Lt 4,5 Rp.150.000 Rp.675.000
4 Fungisida Lt 4,5 Rp.70.000 Rp.315.000
5 Pupuk Lt 4,5 Rp.40.000 Rp.180.000
Daun/Buah
6 Tenaga NPK Hok 4,5 Rp.40.000 Rp.180.000
7 Tenaga Pukan Hok 12,5 Rp.40.000 Rp.500.000
8 Tenaga H/P Hok 12 Rp.40.000 Rp.480.000
9 Pemangkasan Hok 4 Rp.40.000 Rp.160.000
10 Tenaga sanitasi Hok 6 Rp.40.000 Rp.240.000
Total Rp.43.770.000
Total Rp. 150.773.800
Tahun
I+II+III
Dalam satu tiang ada 70 sulur dan dalam 0,25 Ha ada 417 tiang, jadi jumlah sulur
keseluruhan 29.190 sulur.
1. Produksi Tahun II
Produksi rata-rata setiap sulur 0,4 kg
60% sulur berproduksi 0,4 kg x 17.514 sulur = 7.006 kg
Grade A (>350) = 30% 2.102 kg x Rp. 20.000/kg = Rp. 42.040.000,-
Grade B (200 gr-350 gr) = 50% 3.503 kg x Rp. 15.000/kg = Rp. 52.545.000,-
Grade C (<200 gr) = 20% 1.401 kg x Rp. 10.000/kg = Rp. 14.010.000,-
Total= Rp. 108.595.000,-
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Kegiatan yang dilakukan selama malaksanakan prakerin di BPPM meliputi kegiatan
perbanyakan tanaman yang meliputi mencangkok, grafting, sambung susu, selain itu juga
melaksanakan pengendalian hama-penyakit dan sanitasi lahan.
Setelah dua bulan Prakerin di BPPM PT. Arara Abadi (sinarmas foresty) penulis dapat
menyimpulkan :
5.2. Saran
a. Sebaiknya siswa/i lebih siap lagi menjalankan prakerin agar dapat berjalan baik
dan lancar
b. Siswa/i lebih taat pada peraturan yang telah ditetapkan
c. Pemberian teori pembekalan harus sesuai dengan bidang tempat pelaksanaan
prakerin.
23
DAFTAR PUSTAKA
Warisno dan Kres Dahana, 2009. Buku Pintar Bertanam Buah Naga. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
24
LAMPIRAN
Buah Naga yang masih muda Buah Naga yang sudah siap dipanen
25
Sulur yang terserang Cendawan Sulur yang terkena busuk pangkal batang
27
Stek panjang sulur Buah Naga Stek pendek sulur Buah Naga
28
Stek sulur Buah Naga Super Red Stek sulur Buah Naga Super White
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
OLEH:
KELOMPOK 2
Mengetahui
Kepala CD-CSR
UNDANG NURZIHAD
Disetujui oleh: