Vous êtes sur la page 1sur 43

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI BALAI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT (BPPM)

PT. ARARA ABADI-PERAWANG

Disusun oleh:
1. ARIS A. CAHYONO 6. DICKY ARDIANTO
2. ANDRI SALISMAN 7. DWI SETIAWATI
3. AL HIDAYAT 8. IMRON
4. ARIS PRATAMA 9. NINGSIH SUSILAWATI
5. BUDI ANTO 10. RATNA

SMKN 1 KUALA CENAKU

JALAN RAYA RENGAT-TEMBILAHAN KM.18

T.A. 2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI BALAI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA (DRAGON FRUIT) DAN ANALISA USAHA TANI

OLEH:

KELOMPOK 2

1. ARIS A. CAHYONO 6.DICKY ARDIANTO


2. ANDRI SALISMAN 7.DWI SETIAWATI
3. AL HIDAYAT 8.IMRON
4. ARIS PRATAMA 9.NINGSIH SUSILAWATI
5. BUDI ANTO 10.RATNA

Kepala BPPM Koordinator Training

JOSS RINALDY MISWANTO

Mengetahui

Kepala CD-CSR

UNDANG NURZIHAD

i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : ARIS A. CAHYONO

NAMA PANGGILAN : CAHYO

TTL : KUALA CENAKU, 15 APRIL 1998

ALAMAT : SUKAJADI

ANAK KE- : 1 DARI 2 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN 010 BLOK.B (2009)

-SMPN 1 KUALA CENAKU (2012)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : MENJADI SARJANA MATEMATIKA

MOTO : COLORING STEP WITH A SMILE

NAMA : BUDIANTO

NAMA PANGGILAN : BUDIE

TTL : PEKANBARU, 3 APRIL 1996

ALAMAT : BAYAS JAYA

ANAK KE- : 3 DARI 3 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN 03 PEKANBARU (2008)

-SMPN 24 PEKANBARU (2011)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : MENJADI ORANG SUKSES

MOTO : HIDUP HARUS BERJUANG


NAMA : DICKY ARDIANTO

NAMA PANGGILAN : DICKY

TTL : BAYAS JAYA, 23 AGUSTUS 1997

ALAMAT : BAYAS JAYA

ANAK KE- : 1 DARI 2 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN 010 BAYAS JAYA (2009)

-SMPN 2 KEMPAS (2012)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : BERWIRAUSAHA

MOTO : MY LIFE MY ADVENTURE

NAMA : RATNA

NAMA PANGGILAN : RATNA

TTL : PULAU KECIL, 14 AGUSTUS 1996

ALAMAT : KULA MULIA

ANAK KE- : 5 DARI 5 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN 030 KUALA MULIA (2009)

-SMPN 1 KUALA CENAKU (2012)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : PENGUSAHA SUKSES

MOTO : HARUS TETAP SEMANGAT DAN


JANGAN PANTANG MENYERAH
NAMA : NINGSIH SUSILAWATI

NAMA PANGGILAN : NINGSIH

TTL : PULAU GELANG, 20 NOVEMBER


1996

ALAMAT : PULAU GELANG

ANAK KE- : 2 DARI 3 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN 002 TELUK SUNGKAI (2009)

-SMPN 1 KUALA CENAKU (2012)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : PENGUSAHA SUKSES

MOTO : TETAP BERUSAHA DAN TIDAK


MUDAH PUTUS ASA

NAMA : AL HIDAYAT

NAMA PANGGILAN : DAYAT

TTL : RENGAT, 15 JUNI 1995

ALAMAT : KAMPUNG PULAU

ANAK KE- : 1 DARI 5 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN 021 KAMPUNG BESAR (2007)

-SMPN 5 KAMPUNG PULAU (2012)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : DOKTER

MOTO : PANTANG MENYERAH, TIDAK


MUDAH PUTUS ASA DAN SELALU
BERSYUKUR
NAMA : ANDRI SALISMAN

NAMA PANGGILAN : ANDRI

TTL : RENGAT, 8 APRIL 1997

ALAMAT : KUALA CENAKU

ANAK KE- : 2 DARI 3 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN 003 KUALA CENAKU (2009)

-MTs KUALA CENAKU (2012)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : DOKTER

MOTO : PANTANG MENYERAH

NAMA : DWI SETIAWATI

NAMA PANGGILAN : DWI

TTL : KUALA MULIA, 23 DESEMBER 1996

ALAMAT : KUALA MULIA

ANAK KE- : 2 DARI 5 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN 030 KUALA MULIA (2009)

-SMPN 1 KUALA CENAKU (2012)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : MENJADI GURU BAHASA INGGRIS

MOTO : TETAP BERDIRI TEGAK SELAMA


MASIH BERADA DI POSISI YANG
BENAR
NAMA : IMRON

NAMA PANGGILAN : IMRON

TTL : PULAU JUMAT, 4 NOVEMBER 1993

ALAMAT : KUALA CENAKU

ANAK KE- : 5 DARI 10 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -MIS NURUL JUMAH (2007)

-MTs NURUL JUMAH (2010)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : PETANI SUKSES

MOTO : HARUS TETAP SEMANGAT

NAMA : ARIS PRATAMA

NAMA PANGGILAN : ARIS

TTL : KULIM JAYA, 14 JANUARI 1995

ALAMAT : KEMPAS

ANAK KE- : 5 DARI 6 BERSAUDARA

PENDIDIKAN : -SDN PEKAN TUA (2009)

-SMPN 2 KEMPAS (2012)

-SMKN 1 KUALA CENAKU

CITA-CITA : PEMAIN FUTSAL

MOTO : TETAP TERSENYUM


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga laporan akhir Praktek Kerja
Industri (Prakerin) di Balai Pelatihan Dan Pengembangan Masyarakat (BPPM) PT. Arara
Abadi selama dua bulan (23 Oktober s/d 20 Desember) berjalan dengan baik.

Adapun tujuan pembuatan laporan ini sebagai tugas akhir Praktik Kerja Industri
(Prakerin) dan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN) SMKN 1
Kuala Cenaku.

Didalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada ;

1. Kepada Orang Tua yang tiada hentinya memberi Doa dan semangat.
2. Bapak Drs. Ahmad Bastari,MM, kepala sekolah SMKN 1 Kuala Cenaku,
3. Bapak Ir.H. Ahmadi, pembimbing Prakerin di SMKN 1 Kuala Cenaku.
4. Seluruh Guru berserta staf Karyawan dan Karyawati SMKN 1 Kuala Cenaku.
5. Bapak Undang Nurzihad, Kepala Departemen CD-CSR PT. Arara Abadi
6. Bapak Joss Rinaldy, kepala BPPM.
7. Bapak Miswanto, Koordinator BPPM.
8. Bapak Dedy Lee, staff ADM.
9. Bapak Achmad Syafrudin J dan Bapak Harsono, pembimbing.
10. Seluruh karyawan LBS BPPM.

Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

Perawang, Desember 2013

Penulis

vii
DAFTAR ISI
Halaman

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ................................................i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...ii

KATA PENGANTAR ....vii

DAFTAR ISI .viii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1


1.2. Tujuan Prakerin ....1
1.3. Manfaat Prakerin ....2

BAB II. PELAKSANAAN PRAKERIN

2.1. Waktu dan Tempat .3


2.2. Alat dan Bahan ..3
2.2.1. Alat ..3
2.2.2. Bahan .3

BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat BPPM 4


3.2. Pelatihan Masyarakat 4
3.3. Bantuan Bibit Buah Unggul Kemasyarakat .5
3.4. Produksi Bibit Unggul 5
3.5. Menanamkan Rasa Cinta Lingkungan .........5
3.6. Tanaman Buah Yang Sudah Menghasilkan di BPPM 6
3.7. Visi dan Misi BPPM .6
3.7.1. Visi 6
3.7.2. Misi ..6
3.8. Struktur Organisasi .7
3.9. Sarana-Prasarana dan Peralatan 7
BAB IV. MATERI LAPORAN

4.1 . Sejarah Buah Naga (Dragon Fruit) ...9


4.2 . Klasifikasi Buah Naga ....9
4.3 . Syarat Tumbuh ...10
4.4 . Perbanyakan Buah Naga Secara Vegetataif (STEK) ...10
4.5 . Keuntungan dan Kerugian Stek 10
4.5.1. Keuntungan .10
4.5.2. Kerugian .11
4.6 . Alat dan Bahan 11
4.6.1 Alat 11
4.6.2 Bahan ..11
4.7 . Teknik-Teknik Dalam Menyetek .11
4.8 . Penanaman dan Perawatan 12
4.8.1 Pengolahan Lahan ..12
4.8.2 Penentuan Jarak Tanam .12
4.8.3 Penanaman Bibit .12
4.8.4 Sistem Pengairan .12
4.8.5 Pemupukan .13
4.8.6 Pemangkasan .13
4.8.7 Penyiangan dan Pembumbunan ..13
4.9 . Hama dan Penyakit ..13
4.9.1 Hama 13
4.9.2 Penyakit .15
4.10 Panen dan Pascapanen .17
4.10.1 Panen .17
4.10.2 Pascapanen 18
4.11 Analisis Usaha Tani Budidaya Tanaman Buah Naga ..20
4.11.1. Tabel Rencana Anggaran Belanja (RAB) ...20
4.11.2. Analisis Usaha Tani .21

BAB V. PENUTUP

1.1 Kesimpulan ..23


1.2 Saran .23

ix
DAFTAR PUSTAKA ..24

LAMPIRAN ..25

X
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang lebih dikenal dengan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) adalah merupakan suatu program kurikulum pendidikan Sekolah Menengan Kejuruan
(SMK) dengan pola pendidikan sistem ganda (PSG) yang telah ditetapkan Pemerintah sejak
tahun 1995, dimana pembelajarannya dilaksanakan secara langsung di dunia Industri
(Perusahaan) yang relevan dengan misi SMK yakni membekali peserta didik dengan
kompetensi dasar professional yang dapat memenuhi standar dunia Industri. Dan
diharapkan setelah siswa/siswi selesai Prakerin dapat berwirausaha dan menciptakan
lapangan kerja sendiri.

Prakerin juga dilatar belakangi dengan tuntutan pasal 47 UU RI NO. 2 tahun 1989
tentang sistem Pendidikan Nasional dimana masyarakat sebagai mitra Pemerintah
berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam penyelenggaraan Pendidikan
Nasional.

1.2.Tujuan Prakerin

Kegiatan Prakerin merupakan salah satu program dari SMK yang bertujuan sebagai
berikut:

1. Memberi pelatihan siswa/siswi agar dapat membandingkan teori yang didapat di


Sekolah dengan yang didapat dalam Prakerin
2. Sebagai medium yang efektif bagi Sekolah untuk menggalang kerja sama yang
harmonis dengan Perusahaan dalam hal promosi sekolah dan memperoleh
informasi, teknologi yang sedang berkembang demi penyempurnaan materi
pembelajaran.
3. Melatih siswa/siswi untuk disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
tugas.
1
4. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman kerja, khususnya yang sesuai
jurusan di Sekolah.
5. Mendorong siswa/siswi untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja
sendiri.

6. Membekali siswa/siswi dengan KOMPETENSI DASAR profesional yang


sesungguhnya

7. Sebagai medium yang efektif bagi perusahaan dalam kapasitasnya sebagai mitra
pemerintah untuk berperan secara aktif dalam peningkatan SDM.

1.3.Manfaat Prakerin

Adapun manfaat yang diperoleh dari Prakerin ini:

1. Diperoleh ilmu pengetahuan tentang pelajaran yang diajarkan tentang pertanian


2. Belajar disiplin diri dan masyarakat di dunia Industri
3. Siswa/i dapat mengetahui kondisi dunia kerja yang sebenarnya
4. Siswa/i dapat mengaplikasikan teori yang telah didapat di sekolah dan
mempraktekannya di lapangan.

2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKERIN

2.1. Waktu dan Tempat

Prakerin dilaksanakan di PT. ARARA ABADI Distrik Rasau Kuning yang terletak di Desa
Pinang Sebatang Barat, Kec. Tualang, Kab.Siak. Adapun lama durasi prakerin selama 2 bulan
(23 Oktober-20 Desember).

2.2. Alat dan Bahan

2.2.1. Alat

1. Cangkul 6.Kertas Koran


2. Gunting stek 7.keranjang
3. Plastik transparan 8.Kep
4. Ember 9.Gembor
5. Angkong 10.Pisau okulasi

2.2.2. Bahan

2. Growton (ZPT) 6.TSP


3. Tanah humus 7.Sabut kelapa
4. NPK 8.Air
5. KCL 9.Plastik
6. Phosphate 10.Tali raffia

3
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat BPPM

Balai Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (Centre of training and development for
community) merupakan unit kerja di PT.Arara Abadi (Sinarmas Forestry) yang berfungsi
sebagai balai pelatihan bagi masyarakat sebagai sarana pendukung bagi kebersihan program
Community Development. Balai pelatihan dan pengembangan masyarakat ini mulai di
bangun pada tanggal 2 juni tahun 2005 yang menepati areal seluas 20,8 ha didalam konsensi
PT.ARARA ABADI Distrik Rasau Kuning dan terletak di Desa Pinang Sebatang Barat, Kec.
Tualang, Kab. Siak. Balai pelatihan ini dirancang dengan sarana gedung pelatihan dan sarana
pendukung berupa tanaman hortikultura, kehutanan, tanaman obat, serta koleksi tanaman
langka baik local Riau maupun Nasional, yang berfungsi sebagai kebun induk, dan sarana
praktek bagi peserta. Selain didukung oleh staf PT.ARARA ABADI, juga didukung oleh SDM
yang berkompeten dibidangnya masing-masing berasal dari akademis, Instansi Pemerintah,
peneliti dan praktisi yang ditempuh melalui kerja sama kelembagaan maupun personal.

Balai pelatihan ini juga dirancang untuk mendukung program Community Development
lingkup Sinarmas Riau, melalui pelayanan kegiatan pelatihan masyarakat, tempat PKL baik
Mahasiswa ataupun tingkat SMK, tempat agrowisata, tempat produksi bibit dan buah
unggul berkualitas serta sebagai tempat konsultasi aneka tanaman dan usaha masyarakat
sebagai pengawal program Community Development dilingkungan Sinarmas Riau, yang
dibangun melalui pendanaan anggaran program CD PT.ARARA ABADI.

3.2. Pelatihan Masyarakat

Berbagai jenis pelatihan untuk mempersiapkan SDM yang siap untuk menjalankan
kegiatan berbagai usaha produktif terutama dibidang pertanian, aneka UKM, hutan rakyat
serta hutan non kayu. Jenis pelatihan disesuaikan dengan program yang dijalankan,
mempertimbangkan wilayah dan trend yang sedang berkembang.

4
3.3 Bantuan Bibit Unggul ke Masyarakat

Untuk menyukseskan program Riau berbuah, maka BPPM memperbanyak tanaman


bibit unggul dan memberikan bibit unggul ke masyarakat khususnnya desa-desa yang
berdekatan dengan konsensi-konsensi PT.ARARA ABADI Sinarmas Forestry.

Bibit-bibit yang dibantukan kepada masyarakat :

1. Jambu air (Cincalo Merah, Cincalo Hijau, Kingrose, Semarang, Citra)


2. Jambu getas
3. Jambu Bangkok
4. Durian
5. Buah Naga
6. Mangga
7. Matoa

Dengan pola bantuan yaitu one village one product mempermudah memonitoring dan
mempermudah pemasaran bibit. Selain memberi bantuan bibit, BPPM juga membantu
saprodi selama 1 tahun.

3.4 Produksi Bibit Unggul

Untuk mendukung keberhasilan program CD dibidang pertanian dan perkebunan, BPPM


memproduksi berbagai jenis bibit unggul antara lain: jambu air (Cincalo Merah, Cincalo
Hijau, Kingrose, Semarang, Citra), Jambu Getas, Jambu Bangkok, Durian, Buah Naga,
Mangga, Matoa, jeruk, dll. Upaya penyediaan bibit unggul mempunyai peran yang sangat
strategis karena hasil tanaman sangat dipengaruhi pada kualitas bibit, karena selama ini
masyarakat masih kesulitan memperolehnya baik dengan alasan biaya maupun
ketersediaan bibit.

5
3.5 Menanamkan Rasa Cinta Lingkungan

Dalam pelatihan masyarakat juga disampaikan materi-materi untuk menanamkan sikap


rasa cinta lingkungan. Selain itu BPPM juga sebagai fasilitas sarana belajar bagi semua
kalangan sebagai generasi bangsa yang mengenal pertanian, perkebunan, kehutanan, dan
cinta menanam pohon.

3.6 Tanaman Buah yang Sudah Menghasilkan di BPPM

Tanaman buah yang sudah menghasilkan di BPPM antara lain: Jambu Citra, Kingrose,
Semarang, Cincalo Merah, Cincalo Hijau, Belimbing Dewa, Dewi, Demak, Jambu Bangkok,
Getas, Buah Naga,Nangka Mini, Jeruk Sunday dll.

3.7 Visi dan Misi BPPM

3.7.1 Visi

Menjadikan Riau sebagai centra tanaman buah yang berkualitas

3.7.2 Misi

Pusat pelatihan Agroteknologi dan Agrobisnis (Education)


Pusat produksi bibit tanaman buah unggul
Kerjasama dengan Stakeholder dalam pengembangan pertanian.

6
3.8 STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA DEPT. CD-CSR

UNDANG NURZIHAD

KEPALA BPPM
JOSS RINALDY

ADMINISTRASI
DEDY LEE

KOORDINATOR
LAPANGAN
STAFF BPPM STAFF BPPM
MISWANTO
ACHMAD SYAFRUDIN J HARSONO

3.9. Sarana-Prasarana dan Peralatan

Sarana-prasarana yang ada di BPPM PT.ARARA ABADI Forestry :


1. Kantor : 1 unit
2. Ruang Meeting : 1 unit
3. Ruang Packing : 1 unit
4. Ruang Training : 1 unit
5. Mess Putra : 1 unit
6. Mess Putri : 1 unit
7. Pendopo : 2 unit
8. Mushola : 1 unit
9. Gudang : 1 unit
10. Kebun Induk : 1 unit
11. Nursery : 1 unit
12. Toilet : 5 unit

Peralatan-peralatan didalam BPPM PT.ARARA ABADI Forestry :


1. Hand Traktor : 1 Unit
2. Cangkul : 8 Unit
3. Sekop : 2 Unit
4. Angkong : 4 Unit
5. Hand Sprayer : 3 Unit
6. Parang : 6 Unit
7. Mesin Chain Saw : 2 Unit
8. Mesin Pemotong Rumput : 2 Unit
9. Mix Blower : 1 Unit
10. Gergaji Pangkas : 4 Unit
11. Mesin Packing : 1 Unit
12. Timbangan : 2 Unit
13. Keranjang Buah : 7 Unit

8
BAB IV

MATERI LAPORAN

4.1 Sejarah Buah Naga ( Dragon Fruit )

Buah naga berasal dari Meksiko, Amarika tengah, Amerika Utara meskipun tanaman
ini berasal dari Amerika, namun tanaman ini lebih dikenal sebagai tanaman Asia, karena
dibudidayakan secara besar-besaran di Asia pada tahun 1870.

Tujuan utama tanaman ini dibudidayakan di Asia yaitu ditujukan sebagai tanaman
hias dan buah meja. Namun setelah diketahui buahnya bisa dimakan dan rasanya enak,
maka tanaman ini digolongkan tanaman buah.

Selain tergolong tanaman buah, buah naga juga tergolong tanaman obat karena
memiliki kandungan vitamin C tinggi 9,4 mg (Warisno, 2009) yang berfungsi dapat
menyerap racun didalam tubuh manusia.

Dinamakan buah naga (Dragon fruit) karena konon katanya buah ini pada
masyarakat Cina Kuno diletakan di antara dua patung naga diatas meja sebagai tradisi yang
dipercayai dapat mendatangkan berkah, ada juga yang mengatakan buahnya bersisik seperti
naga.

Tanaman buah naga masuk ke Indonesia pada tahun 2000 di daerah Jawa Timur
(Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Jember) barulah masuk ke Riau yang ditanam di BPPM
PT.ARARA ABADI SINARMAS FORESTRY pada tahun 2005.

4.2 Klasifikasi Buah Naga

Buah naga termasuk kelompok tanaman kaktus atau Family cactaceae dan Sub
Family Hylocereannea, dalam subfamily ini terdapat 16 spesies, dua diantaranya memiliki
buah yang komersial yaitu Hylocereus undatus (berdaging putih) dan Hylocereus
costaricenes (berdaging merah).

9
Kingdom Plantae, Subkingdom Trachcobionta, Super division Spermatophyta,
Division Magnoliophyta, Class Magnoliopsida (dikotil), Ordo Caryophyllales, Family
Cactaceae, Sub Family Cactoideae, Suku Hylocereae, Genus Hylocereus, Spesies Hylocereus
sp.

4.3 Syarat Tumbuh

Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman buah naga yang baik, diperlukan kondisi
iklim dan tanah yang sesuai. Kondisi iklim dan tanah yang kurang sesuai akan menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Tanaman buah naga dapat tumbuh dan berkembang pada ketinggian antara 0
2750 M DPL, dengan suhu 0oc 40oc, memerlukan curah hujan 1500 2500 mm/tahun, dan
memerlukan penyinaran setidaknya 12 jam atau lebih. Struktur tanah yang dibutuhkan buah
naga adalah struktur remah dengan tekstur lempung berpasir, pH tanah 5,5 7,0.(Warisno,
2009).

4.4 Perbanyakan Buah Naga Secara Vegetatif (STEK)

Tujuan perbanyakan tanaman secara vegetative yaitu untuk memperbaiki kualitas


dan kuantitas tanaman sehingga akan menghasilkan jenis tanaman yang baru dan
mempunyai keunggulan cepat berbuah, sifat tanaman sama dengan induknya, peremajaan
tanaman tanpa menebang pohon tua sehingga tidak memerlukan bibit baru, contoh:
cangkok, okulasi, stek, penyusuan, sambung pucuk dll.

Perbanyakan dengan stek lebih populer dilakukan karena lebih mudah dan bibit
cepat dewasa, sebagian besar pembibitan memang menggunakan stek untuk perbanyakan
bibit Buah Naga.

4.5 Keuntungan dan Kerugian Stek

4.5.1 Keuntungan Stek :

Cepat berproduksi
Memiliki sifat seperti induknya
Presentasi keberhasilan tinggi
4.5.2 Kerugian stek :

Umur tanaman relatf pendek


Perakaranya kurang baik

4.6 Alat dan Bahan

4.6.1 Alat

Gunting stek berfungsi untuk memotong sulur


Pisau stenlis berfungsi untuk membuat tanda
Angkong berfungsi untuk mengangkut sulur yang akan dijadikan bahan
Cangkul berfungsi untuk mengolah media tanam
Sarung tangan berfungsi sebagai pelindung tangan

4.6.2 Bahan

Sulur sebagai bahan utama


ZPT sebagai perangsang tumbuh akar
Polybag berfungsi sebagai tempat media tanam
Media tanam (tanah atas, pasir, pukan) dengan perbandingan 2:1:1
NPK dan DOLOMITE sebagai penambah usur hara
Insektisida dan Fungisida sebagai pencegah hama & penyakit

4.7 Teknik-Teknik Dalam Menyetek

1. Stek dibuat dengan memotong batang tanaman sepanjang 15-20 CM


2. Luka potongan bagian atas diolesi dengan Fungisida, sedangkan potongan
bagian bawah diolesi dengan ZPT, Rootone F, air kencing sapi, atau bawang
merah.
3. Sebelum di tanam, stek sebaiknya di letakan di tempat yang lembab dan
teduh selama beberapa hari.
4. Setelah beberapa hari, biasanya stek suda mulai bertunas dan siap ditanam.

11
4.8 Penanaman dan Perawatan

4.8.1 Pengolahan lahan

Pengolahan lahan sama atau sesuai dengan SOP tanaman buah lainya yang
membedakan adalah jarak tanam dan pemberian tiang panjatan.

Manfaat pengolahan lahan :

1. Membuat lahan menjadi gembur


2. Membunuh hama dan penyakit
3. Membuang gas-gas dalam tanah yang berbahaya bagi tanaman.

4.8.2 Penentuan Jarak Tanam

Jarak tanam sistem tunggal yang paling rapat sebaiknya tidak kurang dari 2 x 2
meter, sedangkan jarak tanam paling longgar tidak lebih dari 4 x 4 meter. Jarak tanam
sistem kelompok dianjurkan dalam barisan berjarak 30 50 cm dan antar barisan 2 4
meter.

Prinsip dalam menentukan jarak tanam :


1. Tidak boleh terlalu rapat karena akan mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, serta rawan serangan hama dan penyakit
2. Tidak terlalu jarang karena berpengaruh pada populasi
3. Perhatikan kesuburan tanah.

4.8.3 Penanaman bibit

Keadaan bibit stek sudah bertunas, yang di perhartikan dalam penanaman adalah
kelembapan tanah dan kedalaman lubang karena penanaman yang terlalu dalam dapat
menghambat pertumbuhannya.

4.8.4 Sistem Pengairan

Sistem pengairan ada 2 yaitu sistem Leb dan Pipa air mirip hidroponik dengan bahan
dari plastic atau karet, sistem ini bergantung dengan pengadaan air atau mata air yang ada.

12
4.8.5 Pemupukan

Pupuk-pupuk makro (N, P dan K) diberikan setiap 6 bulan sekali, yaitu diawal
dan akhir musim hujan atau setiap 2 bulan sekali.
Pupuk mikro atau pupuk daun diberikan pada saat musim kemarau atau
menjelang masa pembungaan.

4.8.6 Pemangkasan

Ada 4 jenis pemangkasan :

1. Pemangkasan tunas pokok


2. Pemangkasan batang pokok
3. Pemangkasan tajuk
4. Pemangkasan cabang produktif.

4.8.7 Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan perlu dilakukan secara rutin, setidaknya sebulan sekali. Penggunaan


herbisida juga dapat dilakukan untuk menekan pertumbuhan gulma. Pemeliharaan lain yang
harus dilakukan adalah pembumbunan, pembumbunan dilakukan 2 3 bulan sekali,
terutama pada musim hujan.

4.9 Hama dan Penyakit


4.9.1 Hama

Hama yang menyerang tanaman buah naga tidak terlalu banyak dan jarang
menyebabkan kematian tanaman. Hanya saja beberapa jenis hama dapat mengurangi
produksi buah, sedangkan hama lain dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Hama yang biasa meyerang buah naga antara lain :

1.Kutu Dompol (Planococcus citri)

Cara pengendalian Kutu Dompol :

Pengamatan secara rutin untuk memastikan adanya hama dan penyakit


(konsep dasar PHT)
Kutu Dompol yang terlihat dikendalikan secara fisik atau mekanis, yaitu
dengan membunuhnya secara langsung
Jika serangan sudah meluas dapat digunakan insektisida berbahan aktif
lamda sihalotrin atau diazinon, antara lain, Brantas 25 EC, Sidador 25 EC dan
Diazinon.

2.Thirps (Thirps sp.)

Thirps merupakan serangga kecil yang menghisap cairan batang buah naga, seranagn
serius akan menyebabkan tanaman tidak berproduksi dan cabang akan kurus kemudian
mati. Cara pengendalian Thirps :

Pengamatan secara rutin untuk memastikan adanya hama dan penyakit


(konsep dasar PHT)
Bagian tanaman yang sudah terserang dengan serius segera dipotong dan
dibakar
Penggunaan insektisida berbahan aktif profenofos atau karbosulfan, seperti
Anwavin 500 EC dan Matrix 200 EC.

3.Tungau (Tetranychus sp.)

Cara pengendalian Tungau :

Pestisida yang digunakan bukan insektisida melainkan akarisida, antara lain,


Antimit 570EC dan Omite.

4.Lalat Buah (Dacus dorsalis)

Cara pengendalian Lalat Buah :

Pada daerah endemic lalat buah, tempatkan perangkap lalat buah dengan
menggunakan Methyl Eugenol
Buah yang sudah terserang lalat buah segera dikubur atau dibakar
Pengendalian kimiawi dapat menggunakan insektisida berbahan aktif
Deltametrin (Decis 25EC, Amicis 25EC, Sidacis 25EC dan Percis 30EC).

14
5.Hama lain

Hama lain seperti tikus, burung, semut dan bekicot juga dapat menyerang. Namun
kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu serius, meskipun hama tersebut termasuk kategori
hama potensial. Pengendalian hama-hama tersebut pada tanaman buah naga sama dengan
pengendalian pada tanaman-tanaman lain.

4.9.2 Penyakit

Dapat dikatakan penyakit pada buah naga termasuk kategori penyakit potensial,
bukan penyakit penting. Karena penyakit-penyakit ini jarang sekali bisa membunuh
tanaman buah naga.

1. Penyakit busuk batang bakteri (Xanthomonas sp. Dan Erwinia sp.)

Ditandai dengan batang tanaman terlihat membusuk, berwarna coklat dan tampak
basah. Cara pengendalian :

Cabang yang tumbuh sebaiknya jangan terlalu banyak. Cukup 4 cabang


produktif dan 4 cabang belum produktif
Bagian tanaman yang terserang sebaiknya segera dipotong dan dibakar, agar
tidak menular kebagian tanaman lain
Pencegahan penularan bakteri dapat dilakukan dengan bakterisida, antara
lain, Bion M 1/48 WP dan Bactocyn.
2. Antraknosa (Colletotrichum sp.)

Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak kuning atau coklat


padabatang. Cara pengendalian :

Cabang yang tumbuh diatur sedemikian rupa sipaya janagan terlalu rapat
Bagian tanaman yang terserang parah sebiknya dipotong
Pengendalian dengan fungisida dapat menggunakan Dhitane M-45 80 WP,
Damazep 80 WP, Bion M 1/48 WP, Brilliant 72 WP, Greenville 80 WP, Festan
80 WP dan fungisida lainya.

15
3. Penyakit bercak coklat (Dothiorella sp.)

Gejala serangan penyakit ini adalah munculnya bercak-bercak coklat kering. Cara
pengendalian :

Kurangi kerapatan cabang, terutama pada musim hujan karena merangsang


timbulnya cendawan
Untuk mencegah meluasnya serangan penyakit, lakukan penyemprotan
insektisida berbahan aktif Mankozeb (Dhitane M-45 80 WP, Bion M 1/48 WP
dan sebagainya)
4. Penyakit layu tunas
Penyakit layu yunas disebabkan oleh cedawan fusarium app.
Gejala serangan adala kegagalan tanama menumbuhkan
Tunas cabang akibatnya tanaman tidak dapat berbuah.cendawan
Terutana mulai meningfeksi tanama pada saat dilakukan pemangkasan.
Langkah-langkah pengendalian antara lain:
Luka akibat pemangkasan sebaiknya langsung diolesi fungisida yang
persipat protektif atau sistenik.
Untuk penyemprotan dan pengolesan luka dapat digunakan fungisida
antara lain dithane M-45 80 WP,damazeb 80WP, bion M 1/48WP,brillian
72WP, Greenville 80WP,festans 80WP,dan fungisida lainya.
5. Penyakit Virus kaktus

Tanaman buah naga juga dapat terserang virus kaktusyang lebih di kenal sebagai
Cactus Virus X . gejala serangan adalah munculnya halo berwarna kuning dengan
pinggir coklat . virus kaktus di tular kan oleh hama Vektor , antara lain : tungau,thrip
dan aphid. langkah-langkah pengendalian antara lain :

Pengendalian utama dilakukan dengan mengendalikan Vektor berupa tungau


Thrips dan Aphid . tanpa vektor , virus tidak dapat menular .
Bagian tanaman yang terserang sebaiknya segera di potong dan di bakar .
bagian ini akan menjadi sumber virus .
Belum ada pestisida yang cukup efektif dalam mencegah masuknya virus.
Tanaman sakit tidak dapat di sembuhkan.
6. Penyakit Embun Tepung

Penyakit embun tepung disebabkan oleh cendawan Unicula necator. Cendawan ini
dapat menyerang hampir semua bagian tanaman. Gejala penyakit ini adalah munculnya
selaput putih bertepung pada bagian`bagian tanaman. Penyakit ini dapat menyerang
batang, bunga dan buah. Batang yg terserang akan gagal ber kembang menjadi buah.
Sedangkan buah yg terserang akan kerdil dengan pertumbuhan abnormal.

Meskipun Kerugian yg ditimbulkan per tanam tidak terlalu besar ,perluasan serangan
sangat cepat sehingga sangat berbahaya . Langkah-langkah pengendaliannya antara lain;

Lakukan pengamatan terhadap tanaman secara rutin.


Pengendalian dini paling baik dilakukan.
Bagian tanaman yg terserang sebaiknya segera dipotong dan dibakar agar
tidak menular.
Pengendalian Kimiawi dapat dilakukan menggunakan fungisida ,antara
lain,Dithane M-45, Benomly, Bion M, dan sebagainya.

4.10 Panen dan Pasca panen

4.10.1 Panen

Panen merupakan puncak dari semua proses budidaya yang dilakukan.

1. Waktu Pemetikan Buah

Karakteristik buah naga yang siap di panen:

Buah sudah cukup tua, yaitu sekitar 30-50 hari setelah bunga mekar
Warna kulit sudah merah
Kematangan sudah mencapai 80-90%.

17
2. Cara Pemetikan

Proses pemetikan buah dilakukan pada pukul 09.00-11.00 dan 15.00-17.00. Langkah-
langkah memanen buah naga :

Siapkan keranjang kecil dan gunting atau pisau tajam


Pilih buah yang sudah siap panen, lalu potong pada pangkal tangkai
Sebaiknya buahyang sudah dipanen segera diletakan ditempat yang teduh.
4.10.2 Pasca panen

Proses panen yang baik harus diteruskan dengan perlakuan pascapanen yang baik
pula agar kualitas buah naga akan terjaga sampai ke konsumen.

1. Sortasi

Sortasi diperlukan untuk memisahkan buah yang berkualitas baik dengan yang
kurang baik. Hal yang harus diperhatikan dalam sortasi :

Buah yang mengalami kerusakan, terserang hama dan penyakit, serta


berukuran kecil, dipisahkan dari buah-biah yang baik
Buah-buah yang terplih dibersihkan dari debu-debu atau kotoran yang
melekat
Buah yang tidak lolos sortasi sebaiknya dijauhkan dari buah yang baik.
2. Penyimpanan

Dengan metode penyimpanan yang baik, buah naga dapat bertahan selama 1 2
bulan. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyimpanan :

Tingkat kematangan buah, agar lebih awet sebaiknya kematangannya 80


90%
Suhu penyimpanan (suhu yang optimal 4 5oC), semakin rendah suhu
penyimpanan maka akan semakin awet
Kelembapan tempat penyimpanan tempat sangat tinggi yaitu 90 98%.

18
HUBUNGAN ANTARA SUHU SIMPAN DAN KEAWETAN BUAH NAGA

(KELEMBAPAN RELATIF 90 98%)

SUHU PENYIMPANAN DAYA KEAWETAN

4 5OC >40 hari

6 - 10OC 25 30 hari

11 - 14OC 14 21 hari

18 - 23OC 7 10 hari

24 - 32OC 4 5 hari

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

3. Pengiriman

Langkah-langkah dalam pengiriman buah naga :

Sebelum dikirim buah naga dibungkus dengan tisu makan, kemudian


diletakan pada peti yang akan digunakan untuk pengiriman
Alas peti dilapisi dengan potongan gabus atau kertas Koran
Dalam peti dapat ditambahkan potongan gabus atau kertas Koran untuk
menguatkan posisi buah agar mudah terguncang
Untuk pengiriman sebaiknya menggunakan truk berpendingin.

19
4.11. Analisis Usaha Tani Budidaya Tanaman Buah Naga

4.11.1. Tabel Rencana Anggaran Belanja (RAB)

Harga Nilai
No Uraian Satuan Jumlah satuan Keterangan
Rp Rp
Tahun
I
1 Pembersihan
lahan Ha 0,25 Rp.3.000.000 Rp.750.000
2 Pengajiran Ha 0,25 Rp.400.000 Rp.100.000
3 Tiang Balok Tiang Rp.29.190.000
417 Rp.70.000
4 Pemasangan Tiang 417 Rp.1.500 Rp.625.500
Tiang
5 Pembuatan Tiiang 417 Rp.3.000 Rp.1.251.000
bumbunan
6 Pupuk dasar Kg 167 Rp.9.000 Rp.1.503.000
NPK 100 gr/tan.
7 Pukan Kg 5004 Rp.600 Rp.3.002.400 3 kg/tanaman
8 Rock phosphate Kg 834 Rp.3.000 Rp.2.502.000 500 gr/tan.
9 Dolomite Kg 834 Rp.1.200 Rp.1.000.800 500 gr/tan,
10 Pembelian bibit Batang 1835 Rp.5.000 Rp.9.175.000 Kebutuhan+
10 %
11 Penanaman Batang 1835 Rp.500 Rp.917.500
bibit
12 Penyiangan Tiang 417 Rp.2.000 Rp.834.000
manual
13 Pembumbunan Tiang 417 Rp.4.000 Rp.1.668.000 (1668
Tanaman)
14 Pengikatan Hok 6 Rp.40.000 Rp.240.000
15 Pupuk NPK Kg 1335 Rp.9.000 Rp.12.015.000 200 gr/tan. (3
Bln sekali)
16 Pukan Kg 20016 Rp.600 Rp.12.009.600 3 kg/tan. (6
bln sekali)
17 Insektisiida Lt 4,5 Rp.150.000 Rp.675.000
17 Fungisida Lt 4,5 Rp.70.000 Rp.315.000
19 Pupuk Lt 4,5 Rp.40.000 Rp.180.000
daun/buah
20 Nematisida Kg 17 Rp.15.000 Rp.255.000
21 Pembuatan M 150 Rp.300 Rp.45.000
Drainase
22 Tenaga pupuk HOK 4 Rp.40.000 Rp.160.000
NPK
23 Tenaga H/ P Hok 12 Rp.40.000 Rp.480.000
24 Pemangkasan Hok 3 Rp.40.000 Rp.120.000
25 Tenaga Pukan Hok 7 Rp.40.000 Rp.280.000
Total Rp.79.293.800
Tahun
II
1 Pupuk NPK Kg 1668 Rp.9.000 Rp.15.012.000 250 gr/tan. (3
bln sekali)
2 Pukan Kg 16680 Rp.600 Rp.10.008.000 5 Kg/tan. (6
bln sekali)
3 Insektisida Lt 4,5 Rp.150.000 Rp.675.000
4 Fungisida Lt 4,5 Rp.70.000 Rp.315.000
5 Pupuk Lt 4,5 Rp.40.000 Rp.180.000
Daun/Buah
6 Tenaga NPK Hok 3,5 Rp.40.000 Rp.140.000
7 Tenaga Pukan Hok 12,5 Rp.40.000 Rp.500.000
8 Tenaga H/P Hok 12 Rp.40.000 Rp.480.000
9 Pemangkasan Hok 4 Rp.40.000 Rp.160.000
10 Tenaga sanitasi Hok 6 Rp.40.000 Rp.240.000
Total Rp.27.710.000
Tahun
III
1 Pupuk NPK Kg 2336 Rp.9.000 Rp.21.024.000 350 gr/tan. (3
Bln sekali)
2 Pukan Kg 33360 Rp.600 Rp.20.016.000 10 kg/tan. (6
Bln sekali)
3 Insektisida Lt 4,5 Rp.150.000 Rp.675.000
4 Fungisida Lt 4,5 Rp.70.000 Rp.315.000
5 Pupuk Lt 4,5 Rp.40.000 Rp.180.000
Daun/Buah
6 Tenaga NPK Hok 4,5 Rp.40.000 Rp.180.000
7 Tenaga Pukan Hok 12,5 Rp.40.000 Rp.500.000
8 Tenaga H/P Hok 12 Rp.40.000 Rp.480.000
9 Pemangkasan Hok 4 Rp.40.000 Rp.160.000
10 Tenaga sanitasi Hok 6 Rp.40.000 Rp.240.000
Total Rp.43.770.000
Total Rp. 150.773.800
Tahun
I+II+III

4.11.2. Analisis Usaha Tani

Dalam satu tiang ada 70 sulur dan dalam 0,25 Ha ada 417 tiang, jadi jumlah sulur
keseluruhan 29.190 sulur.

1. Produksi Tahun II
Produksi rata-rata setiap sulur 0,4 kg
60% sulur berproduksi 0,4 kg x 17.514 sulur = 7.006 kg
Grade A (>350) = 30% 2.102 kg x Rp. 20.000/kg = Rp. 42.040.000,-
Grade B (200 gr-350 gr) = 50% 3.503 kg x Rp. 15.000/kg = Rp. 52.545.000,-
Grade C (<200 gr) = 20% 1.401 kg x Rp. 10.000/kg = Rp. 14.010.000,-
Total= Rp. 108.595.000,-

2. Produksi Tahun III


Produksi
/L;[]\rata-rata setiap sulur 0,6 kg
75% sulur berproduksi 0,6 kg x 21.893 sulur = 13.136 kg
Grade A (>350 gr) = 30% 3.941 kg x Rp. 20.000/kg = Rp. 78.820.000,-
Grade B (200 gr-350 gr) = 50% 6.568 kg x Rp. 15.000/kg = Rp. 98.520.000,-
Grade C (<200 gr) = 20% 2.627 kg x Rp. 10.000/kg = Rp. 26.270.000,-
Total= Rp. 203.610.000,-
Produksi Tahun II + Produksi Tahun III = Rp. 108.595.000 + Rp. 203.610.000

Total = Rp. 312.205.000,-

3. BEP (BREAK EVENT POINT)


BEP Harga = Biaya / Jumlah hasil produksi
= Rp. 150.773.800 / 20.142 kg
= Rp. 7485,5426/kg
BEP Produksi = Biaya / Harga per-kg
=Rp. 150.773.800 / 15.500 per-kg (20.000 = 30% + 15.000 = 50% +
10.000 = 20%)
= 9727,3419 kg
4. R/C (RETURN COST RATIO)
R/C = Hasil penjualan / Biaya
= Rp. 312.205.000 / Rp. 150.773.800
= 2,0706847/ 1 Rupiah
5. B/C (BENEFIT COST RATIO)
B/C = Nilai keuntungan / Biaya
= Rp. 161.431.200 / Rp. 150.773.800
= 1,0706847 Layak
22

BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Kegiatan yang dilakukan selama malaksanakan prakerin di BPPM meliputi kegiatan
perbanyakan tanaman yang meliputi mencangkok, grafting, sambung susu, selain itu juga
melaksanakan pengendalian hama-penyakit dan sanitasi lahan.

Setelah dua bulan Prakerin di BPPM PT. Arara Abadi (sinarmas foresty) penulis dapat
menyimpulkan :

1. Dalam melaksanakan perbanyakan tanaman alat dan bahan harus sangat


diperhatikan karena alat harus dalam keadaan seteril atau bersih.
2. Dalam melaksanakan pengendalian hama dan penyakit harus di perhatikan hama
dan penyakitnya dan dosis yang di gunakan serta kandungan bahan aktifnya
3. Dalam malaksanakan sanitasi lahan hal yang diperhatikan adalah jenis gulma

5.2. Saran

5.2.1.Saran Untuk Industry :

a. Dalam pemberian teori harus lebih ditingkatkan


b. Konsekuen dengan peraturan yang telah ditetapkan
c. Perlu adanya penambahan waktu, supaya lebih banyak ilmu yang didapat dan lebih
mengerti teori dan praktek

5.2.2. Saran Untuk Sekolah :

a. Sebaiknya siswa/i lebih siap lagi menjalankan prakerin agar dapat berjalan baik
dan lancar
b. Siswa/i lebih taat pada peraturan yang telah ditetapkan
c. Pemberian teori pembekalan harus sesuai dengan bidang tempat pelaksanaan
prakerin.
23

DAFTAR PUSTAKA
Warisno dan Kres Dahana, 2009. Buku Pintar Bertanam Buah Naga. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
24

LAMPIRAN

Tanaman Buah Naga yang sudah berproduksi Bunga Buah Naga

Buah Naga yang masih muda Buah Naga yang sudah siap dipanen
25

Barisan tanaman Buah Naga Sulur yang terserang Antraknosa

Tunas air tanaman Buah Naga Serangan hama Bekicot


26

Bakal calon bunga Buah Naga Stek sulur Buah Naga

Sulur yang terserang Cendawan Sulur yang terkena busuk pangkal batang
27

Pemanenan Buah Naga Tumpukan sulur yang telah dipangkas

Stek panjang sulur Buah Naga Stek pendek sulur Buah Naga
28

Stek sulur Buah Naga Super Red Stek sulur Buah Naga Super White

Stekan yang sudah siap tanam Buah Naga Super Red


29

Tempat sandaran stek sulur Buah Naga Nursery BPPM

RISET & DEVELOPMENT (R&D) PT. ARARA ABADI


30

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI BALAI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA (DRAGON FRUIT) DAN ANALISA USAHA TANI

OLEH:

KELOMPOK 2

1. ARIS A.CAHYONO 6.DICKY ARDIANTO


2. ANDRI SALISMAN 7.DWI SETIAWATI
3. AL HIDAYAT 8.IMRON
4. ARIS PRATAMA 9.NINGSIH SUSILAWATI
5. BUDI ANTO 10.RATNA

Kepala BPPM Koordinator Training

JOSS RINALDY MISWANTO

Mengetahui

Kepala CD-CSR

UNDANG NURZIHAD

Disetujui oleh:

Kepala Sekolah Pembimbing Sekolah

Drs. AHMAD BASTARI, MM Ir.H. AHMADI


i

Vous aimerez peut-être aussi