Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dokter Pembimbing :
Disusun Oleh :
Wulandari
2013730121
2017
Keluhan utama :
BAB cair
Pasien datang ke IGD RSUD sekarwangi dengan keluhan BAB cair sejak
4 hari SMRS. Pada hari pertama BAB cair sebanyak 10-14 kali sehari, ibu
pasien mengatakan konsistensi cair warnanya kehijauan dengan sedikit ampas,
tidak berbau busuk, tidak ada lender maupun darah pada BAB, sekali mencret
kira-kira setengah gelas aqua.
Pada hari ke 4 BAB cair atau hari pertama masuk rumah sakit masih
memiliki keluhan yang sama seperti hari pertama tetapi frekuensi dari BAB
cairnya berkurang menjadi 6-10 kali sehari. Demam dirasakan hilang timbul
dan tidak terlalu tinggi. Demam biasaanya timbul saat malam hari, tidak disertai
menggigil. Mual dan muntah di sangkal.Ibu pasien mengaku anaknya juga
mempunyai gejala batuk, tetapi ibu lupa mulai sejak kapan anaknya batuk, batuk
di rasakan hilang timbul, dan terkadang ada dahaknya. Saudara dari pasien ada
yang sedang pengobatann paru-paru.
Selama sakit pasien tampak lemah dan nafsu makan menurun tetapi
pasien terlihat sering merasa haus. BAK lebih sedikit bila dibandingkan masih
sehat. Ibu pasien mengaku ketika anaknya menangis masih mengeluarkan air
mata
Riwayat alergi :
Ibu pasien mengatakan, anakanya tidak ada riwayat alergi obat, makanan,
dan cuaca.
Riwayat psikososial :
Tinggal di rumah bersama ayah, ibu dan 1 saudara kandungnya. Anak sudah
mampu berinteraksi dan bermain dengan orang sekelilingya. Lingkungan sekitar
tempat tinggal cukup bersih, Kondisi lingkungan rumah ramai penduduk, jarak
antar rumah berdekatan. Sumber air bersih dari air tanah, terdapat jamban
keluarga, sumber air minum dari air gallon isi ulang kadang air minum dimasak
sendiri dari kran.
Terakhir pasien jajan di dekat rumah dan memakan kacang sukro
Riwayat persalinan :
I. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis
- Nadi : 116 x/menit, reguler
- Respirasi : 25 x/menit
- Suhu : 37 C
Antropometri dan Status Gizi
Antropometri
Berat Badan : 8.2 kg
Tinggi Badan : 85 cm
Lingkar Lengan : 14 cm
Lingkar Dada : 42 cm
Lingkar Kepala : 42 cm
Lingkar Perut : 40 cm
Status Gizi
BB/U : 8.2 / 9.6 x 100 % = 85,4 % ( Gizi Baik)
TB/U : 85 / 74 x 100 % = 114 % ( Normal )
BB/TB : 8.2 / 9.6 x 100 % = 85.4 % ( Gizi kurang)
Kesan : Gizi kurang
KEPALA
LEHER
- Bentuk : Simetris
- KGB : Tidak membesar
- Kaku kuduk : (-)
THORAKS
- Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi sela iga (-)
PARU
Inspeksi Gerak dada simetris, tidak terdapat retraksi dada
Perkusi Sonor/Sonor
JANTUNG
ABDOMEN
- Inspeksi : Cembung
- Palpasi : Lembut, turgor kembali cepat.
- Perkusi : Timpani.
- Auskultasi : Bising usus (+) 8x meningkat.
EKSTREMITAS
RESUME
I. Anamnesis
Seorang anak laki-laki, umur 1 Tahun- 6 Bulan15 Hari, BB 8.2 kg, datang
dengan keluhan BAB cair sejak 4 hari SMRS.
Frekuensi sebanyak 10-14 kali sehari, ibu pasien mengatakan konsistensi cair
warnanya kehijauan dengan sedikit ampas, tidak berbau busuk, tidak ada lender
maupun darah pada BAB, sekali mencret kira-kira setengah gelas aqua.
Keluhan mencret disertai Demam dirasakan hilang timbul dan tidak terlalu tinggi.
Demam biasaanya timbul saat malam hari, tidak disertai menggigil. Mual dan
muntah di sangkal. Ibu pasien mengaku anaknya juga mempunyai gejala batuk,
tetapi ibu lupa mulai sejak kapan anaknya batuk, batuk di rasakan hilang timbul,
dan terkadang ada dahaknya. Saudara dari pasien ada yang sedang pengobatan
paru-paru.
Selama sakit pasien tampak lemah dan nafsu makan menurun tetapi pasien terlihat
sering merasa haus. BAK lebih sedikit bila dibandingkan masih sehat. Ibu pasien
mengaku ketika anaknya menangis masih mengeluarkan air mata
VI. Penatalaksanaan
VIII. FOLLOW UP
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil anamnesis yang sudah dilakukan yaitu pasien datang ke IGD
dengan keluhan BAB cair sejak 4 hari frekuensi sebanyak 10-14 kali sehari, ibu
pasien mengatakan konsistensi cair warnanya kehijauan dengan sedikit ampas, tidak
berbau busuk, tidak ada lender maupun darah pada BAB, sekali mencret kira-kira
setengah gelas aqua.
Keluhan mencret disertai Demam dirasakan hilang timbul dan tidak terlalu tinggi.
Demam biasaanya timbul saat malam hari, tidak disertai menggigil. Mual dan muntah di
sangkal. Ibu pasien mengaku anaknya juga mempunyai gejala batuk, tetapi ibu lupa
mulai sejak kapan anaknya batuk, batuk di rasakan hilang timbul, dan terkadang ada
dahaknya. Saudara dari pasien ada yang sedang pengobatan paru-paru.
Selama sakit pasien tampak lemah dan nafsu makan menurun tetapi pasien terlihat
sering merasa haus. BAK lebih sedikit bila dibandingkan masih sehat. Ibu pasien
mengaku ketika anaknya menangis masih mengeluarkan air mata
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik saya mengambil diagnosis yaitu Diare
dengan dehidrasi Riang-sedang dan susp Tuberkulosis paru
Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah atau
kolera. Pemberian antibiotik yang tidak rasional justru akan memperpanjang
lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan
Clostridium difficile yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit
disembuhkan.
Antibiotik pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut oleh karena
sebagian besar diare infeksi adalah rotavirus yang sifatnya self limited dan tidak
Jika hasil tuberkulin pada pasein ini negatif , maka dilakukan pengobatan
profilaksis (pencegahan).
Terapi oat yang dapat di berikan pada anak yaitu ishoniazid , rimpaficin
pirazinamid pada fase intensif (2bulan pertama) kemudian di lanjutkan dengan
rimfapicin dan ishoniazid pada 4 bulan berikutnya . kecuali jika sebelumnya pernah
melakukan tes bta dengan hasil positif maka pada fase intensif dapat di tambahkan
etambutol
1. Hery Garna, Emelia Suroto, Hamzah, Heda Melinda D Nataprawira, Dwi Prasetyo.
2005. Diare Akut Dalam: Pedoman Diagnosis Dan Terapi Olmu Kesehatan Anak
Edisi Ke-3. Bandung: Bagian /SMF Ilmu Kesehatan Anak FK.
2. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Pada Balita.2011.Depkes RI
3. Robert, M, Nelson. 2012. texbook of pediatrics. London : Elsevier
4. Rohim A, Soebijanto MS.Probiotik dan flora normal usus dalam Ilmu penyakit anak
diagnosa dan penatalaksanaan . Ed Soegijanto S. Edisi ke 1 Jakarta 2012 Selemba
Medika
5. Soenarto Y. Diare kronis dan diare persisten. Dalam: Juffrie M, Soenarto SSY,
Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS, penyunting. Buku ajar Gastroentero-
hepatologi:jilid 1. Jakarta : UKK Gastroenterohepatologi IDAI 2011; 121-136
6. Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. 2016