Vous êtes sur la page 1sur 10

Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA,

NOC, NIC
Diagnosa perawatan yang sering muncul pada pasien dengan Ca dan
Kemoterapi

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri kronis Setelah dilakukan Manajemen nyeri :
berhubungan dengan tindakan Administrasi analgetik :
- Intensitas, karakter, waktu
pertumbuhan/metastase keperawatan selama Kaji pengalaman klien ketika berhadapan
terjadinya, durasi faktor yang
tumor 2 x 24 jam klien dengan nyeri untuk pertama kali, jika
memperberat dan yang mengurangi
mampu : memungkinkan lakukan intervensi
nyeri harus dikaji dan di
Menurunkan level untuk menurunkan nyeri
dokumentasikan pada saat setelah
nyaeri Anjurkan klien untuk menggambarkan
evaluasi awal
Mengontrol nyeri pengalamam yang telah lalu mengenai
- Perhatian mungkin memberikan
Meningkatkan rasa nyeri dan metode yang digunakan
efek terhadap perasaan klien untuk
nyaman untuk menangani nyerinya, termasuk
melaporkan tentang nyeri dan
Dengan KH klien pengalaman tentang efek samping, tipe
penggunaan analgetik
mampu : koping respon, dan bagaimana ia
- Intensitas dari nyeri dan ketidak
Mengukur nyerinya mengekspresikan nyeri
nyamanan harus dikaji dan
dengan Mendeskripsikan tentang efek yang
didokumentasikan setelah prosedur
menggunakan skala merugikan dari nyeri yang tidak
yang menyebabkan nyeri dengan
nyeri, menetapkan tertahankan
beberapa hal baru tentang nyeri dan
tujuan untuk
Anjurkan klien untuk melaporkan tentang
interval dari nyeri
penurunan nyeri lokasi, intensitas dan kualitas dari nyeri
- Untuk menolong merencanakan
yang diharapkan dan ketika sedang mengalami nyeri
perawatan nyeri, penggunakan
membuat rencana
Minta klien untuk melakukan pengelolaan
obat-obatan yang lalu
kegiatan untuk tingkat nyeri, waktu, pencetus,
mengelola nyerinya pengobatan dan perawatan dan
Mendiskripsikan tindakan yang lain yang dapat
tentang rencana mengurangi nyeri
pengelolaan nyeri
Tentukan penggunaan obat yang
baik farmakologis dibutuhkan klien
maupun non
farmakologis
termasuk mengenali
keuntungan dan
kerugian pengelolaan
nyeri menggunakan
obat dan non obat
Mendemontrasikan
kemampuan untuk
tenang, beristirahat
Menerima keadaan
yang sedang dialami
dan mampu
beraktifitas dengan
minimal terjadinya
nyeri
2 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan1. Manajemen nyeri
dengan aktual atau tindakan Lakukan pengkajian nyeri secara
- Intensitas dari nyeri dan ketidak
potensial kerusakan keperawatan selama komprehensif : lokasi, karek teristik,
nyamanan harus dikaji dan
jaringan akibat 2 x 24 jam nyeri durasi, frekuensi, kuali tas dan faktor
didokumentasikan setelah prosedur
metastase tumor. berkurang dengan predisposisi.
yang menyebabkan nyeri dengan
KH : Observasi reaksi non verbal dari
beberapa hal baru tentang nyeri dan
Skala nyeri menurun 1- ketidaknyamanan.
interval dari nyeri.
3 Gunakan teknik komunikasi terapeutik
- Pendekatan dengan teknik
Klien melaporkan nyeri untuk mengetahui pengalama nyeri
komunikasi terapeutik akan
berkurang/hilang klien.
meningkatkan kepercayaan klien.
Klien nampak rileks Evaluasi pengalamam nyeri masa lampau.
- Pengelamann klien terhadap nyeri
Klien mampu Bantu klien dan keluarga untuk mencari
masa lampau dapat dijadikan bahan
beristirahat dan menemukan dukungan.
evaluasi awal untuk penanganan
Kontrol faktor lingkungan yang
nyeri saat ini.
mempengaruhi nyeri seperti suhu
- Minimalisasi pengaruh eksternal
ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
mampu membantu klien untuk
Kurangi faktor presipitasi nyeri.
mengatasi nyeri dan mencegah
Pilih dan lakukan penanganan nyeri timbulnya nyeri.
(farmakologis/ non farmakologis). - Dapat memberikan ketenangan
Ajarkan teknik relaksasi. kepada klien dan membuat klien
Berikan analgetik sesuai program lebih relaks sehingga nyeri dapat
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri. berkurang.
Tingkatkan istirahat. - Analgetik sangat diperlukan pada
Kolaborasi dengan dokter jika ada kondisi nyeri yang berat dan tidak
komplain dan tindakan nyeri tidak tertahankan.
berhasil. - Respon klien terhadap prosedur
Monitor penerimaan klien tentang dapat dijadikan bahan evaluasi
manajemen nyeri. untuk penaganan nyeri selanjutnya.

2. Administrasi analgetik :
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas
dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat.
Cek intruksi dokter tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi.
Cek riwayat alergi.
Pilih analgesik yang diperlukan.
Tentukan pilihan analgesik tergantung
dari tipe dan beratnya nyeri.
Tentukan analgesik pilihan, rute- Intensitas dari nyeri, lokasi dan
pemberian dan dosis optimal. kualitasnya merupakan dasar
Pilih rute pemberian secara iv, im untuk terhadap penentuan intervensi yang
pengibatan nyeri secara teratur. akan dilakukan.
Monitor vital sign sebelum dan sesudah- Ketelitian dan ketepatan
pemberian analgetik. administrasi program pemberiann
Berikan analgetik tepat waktu terutama analgetik sangat diperlukan dalam
saat nyeri hebat. penanganan nyeri.
Evaluasi keefektifan analgetik dan efek- Pilihan analgetik yang tepat dan
samping. rute yang mampu meminimalkan
timbulnya nyeri pada saat
pemberian serta semakin cepat efek
analgetiknya dirasakan oleh klien
sangat dibutuhkan dalam
penanganan nyeri.
- Evaluasi respon terhadap
pemberian analgetik dapat
digunakan untuk menilai
keefektifan analgetik yang diberikan

3 PK: Perdarahan Setelah dilakukan1. Monitor tanda-tanda perdarahan- Ca serviks menyebabkan serviks
tindakan pervaginam. mudah ruptur sehingga sangat
keperawatan selama2. Awasi tanda-tanda vital : tensi, nadi, berpotensi untuk timbulnya
1x 24 jam perawat suhu tubuh/kulit perifer. perdarahan.
akan menangani dan3. Awasi perubahan mental dan status- Apabila terjadi perdarahan yang
mencegah komplikasi kesadaran. hebat/lama maka akan
perdarahan 4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium berpengaruh terhadap status
terkait. hemodinamik klien sehingga terjadi
5. Kolaborasi dengan dokter bila tanda- perubahan abnormal seperti nadi
tanda perdarahan muncul. cepat, tensi turun dan tingkat
6. Hindari VT yang terlalu sering. kesadaran menurun.

4 Cemas berhubungan Setelah dilakukan1. Kaji tingkat kecemasan, faktor-faktor- Data awal dari kecemasan sangat
dengan perubahan tindakan yang berpengaruh terhadap timbulnya diperlukan untuk menentukan
status kesehatan keperawatan selama cemas. tingkat kecemasan klien dan faktor
1x 24 jam klien,2. Yakinkan klien bahwa perawat siap yang mempengaruhi dapat
keluarga menunjukan membantu masalah kesehatan yang diketahui sehingga perawat dapat
cemas yang dihadapi klien dan dorong klien untuk meminimalkan/menghindarkan
berkurang dibuktikan mengungkapkan perasaan, ketakutan klien dari faktor yang berpengaruh.
dengan ; koping dan persepsi. - Kehadiran dan kesiapan perawat
adaptif, mampu3. Kaji harapan klien terhadap pengobatan dalam menangani/ menemani klien
mengontrol cemas. dan perawatan. dalam periode kecemasan dapat
4. Pahami persepsi klien tentang situasi membantu klien untuk pemenuhan
stress. rasa aman sehingga dapat
5. Temani klien untuk memberikan menurunkan kecemasan.
keamanan dan mengurangi ketakutan. - Kehadiran keluarga dapat
6. Berikan informasi faktual tentang memberikan suport mental kepada
diagnosis, tindakan, dan prognosis. klien.
7. Dorong keluarga untuk menemani klien.- Teknik relaksasi dapat mereduksi
8. Bantu klien untuk mengenali situasi stress yang timbul.
yang menimbulkan kecemasan.
9. Ajarkan teknik relaksasi untuk
mereduksi kecemasan.

5 Mual berhubungan Setelah dilakukan1. Kaji penyebab mual dan muntah klien. - Dengan diketahui penyebab maka
dengan kemotherapi tindakan 2. Jaga kebersihan klien setelah muntah perawat dapat menentukan
keperawatan selama dan letakan tissue pembersih pada tindakan yang tepat untuk
1 x 24 jam mual klien likasi yang mudah dijangkau oleh klien. menangani mual/muntah.
akan berkurang3. Berikan perawatan oral setelah klien- Kebersihan dan perawatan mulut
dengan KH : muntah. dapat menghilangkan aroma dan
Klien akan merasa4. Berikan/ajarkan metose distraksi dari rasa dari muntahan, dan mampu
lebih nyaman, status sensasi mual misalnya menggunakan mereduksi stimulus terhadap
cairan seimbang, musik dsb. mual/muntah.
intake nutrisi adekuat5. Jaga lingkungan yang bersih, tenang- Bau dari dapur, kamar mani dapat
dan ventilasi yang baik. merangsang mual/ muntah.
6. Hindarkan pergerakan yang tiba-tiba,- Pergerakan dapat merangsang
biarkan klien tetap terlentang. lebih jauh terhadap timbulnya
7. Kolaborasi pemberian antiemetik. mual/muntah.
8. Berikan antiemetik satu jam sebelum- Pemberian antiemetik lebih efektif
pemberian khemoterapi. dalam mengurangi/ mencegah
9. Motifasi klien untuk makan/minum mual pada klien dengan
sedikit-sedikit tetapi sering. kemoterapi.
10. Berikan diit yang disukai dalam- Makan/minum sedikit-sedikit tapi
kondisi hangat dan sajikan dengan sering dapat mengurangi sensasi
menarik. muntah akibat lambung yang
penuh.
- Diit yang menarik dan disukai oleh
klien dapat menimbulkan selera
makan klien sehingga kebutuhan
nutrisi klien terpenuhi
6 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan1. Berikan kesempatan klien, keluarga- Kontak yang sering oleh pemberi
dengan lingkungan tindakan untuk mengungkapkan perasaan perawatan menunjukan penerimaan
rumah sakit yang tak keperawatan (marah, rasa bersalah, kehilangan, dan dan menumbuhkan rasa percaya
dikenal/ ketidakpastian selama..x 24 jam nyeri) : klien. Klien mungkin menolak
tentang hasil klien akan mampu- Lakukan kontak yang sering dan untuk didekati karena gangguan
pengobatan kanker, mengontrol cemas, berikan suasana yang meningkatkan konsep diri, peraweat t8idak boleh
perasan putus asa dan mengembangkan ketenagan dan rileks membuat asumsi tentang reaksi
tak berdaya/ ketidak koping yang adaptif- Tunjukian sikap tidak menilai dan klien atau keluarga; memvalidasi
cukupan pengetahuan dengan KH klien mendengar dengan penuh perhatian rasa takut dan beban tertentu klien
tentang kanker dan mampu : - Gali perasaan dan perilaku sendiri membantu meningkatkan
pengobatan - Mengidentifikasi dan2. Dorong untuk mendiskusikan secara kesadaran, perawat harus sadar
mengungkapkan terbuka tentang kanker, pengalaman tentang bagaimana klien dan
kecemasan orang lain, dan potensial mengontrol keluarga bereaksi, dan bagaimana
- Mengidentifikasi, dan penyembuhannya. reaksi mereka mempengaruhi
mengung kapkan dan3. Jelaskan rutinitas rumah sakit dan perasaan dan perilaku perawat.
mendemons trasikan pertegas penjelasan dokter tentang- Diskusi terbuka tentang hidup
teknik mengontrol jadwal pemeriksaan dan tujuan rencana setelah terdiagnosis kanker dapat
ansietas pengobatan. Fokuskan pada apa yang menumbuh kan harapan dan
- Mengungkapkan diharapkan klien dorongan.
terbebas/ penurunan4. Tunjukan adanya harapan - Aktifitas fisik memberikan
distress yang5. Tingkatkan aktifitas dan latihan fisik pengalihan dan rasa normal, pasien
dirasakan 6. Identifikasi adanya ego yang buruk, yang melakukan aktifitas fisik dapat
- TTV memberi kemampuan pemecahan masalah yang memperbaiki kualitas hidup
gambaran terbebas tidak efektif, kurang motifasi, mereka.
dari disstress kesehatan secara umum memburuk,
- Ekspresi tubuh, kurang sistem pendukung
wajah, sikap terbebas
dari disstres
- Mampu
berkonsentrasi dan
akurasi perhatian
- Mengidentifikasi dan
mengungkapkan
faktor-faktor yang
menimbulkan
kecemasan, konflik
dan penanganannya
- Mendemonstrasikan
ketrampilan
mengatasi masalah
7 PK : Hiperkalsemia Perawat akan1.Pantau tanda dan gejala hiperkalsemia : - Hiperkalsemia (kalsium serum > 11
PK : Keseimbangan mendeteksi, a. Perubahan status mental mg/dl) adalah komplikasi umum
nitrogen negatif mengatasi, b. Disritmia pada kanker stadium akhir, terjadi
PK : Efusi malignan meminimalkan c. Kebas atau kesemutan pada jari tangan karena gangguan reabsorbsi
komplikasi kanker dan jari kaki kalsium.
d. Kram otot - Klien dengannkanker lanjut
e. Kejang mengalami toleransi gula abnormal
f. Mual,/muntah dengan tahanan atau penurunan
g. Aritmia jantung sensitivitas terhdap insulin, yang
2.Pantau tanda-tanda ke menghambat nourismen sel.
seimbangan nitrogen negatif : Kaheksia diakibatkan oleh
a. Penurunan berat badan peningkatan kebutuhan
b. Keseimbangan nitrogen urine 24 jam metabolisme tumor, perubahan
dibawah nol metabolisme lemak dan anoreksia.
c. Luka tekan Kerusakan metabolisme karbohidrat
3.Pantau hasil pemeriksaan laboratorium : menyebabkan peningkatan
a. Kalsium serum metabolisme lemak dan protein
b. Kalsium terionisasi yang terutama pada adanya
c. Albumin serum metabolik asidosis dapat
d. Nitrogen urea darah menyebabkan keseimbangan
e. Kreatinin nitrogen negatif. Defisiensi nutrisi
f. Elektrolit dan magnesium berkaitan dengan terjadinya luka
g. Tes fungsi hepar tekan (Waltman,1991).
4.Pantau terhadap efusi malignan- Pemeriksaan laboratorium tertentu
(akumulasi cairan berlebihan dalam dilakukan untuk memantau status
ruang pleural, rongga peritoneal/asites, nutrisi dan mendeteksi perubahan
atau ruang perikardial) : dini pada fungsi ginjal. Kehilangan
a. Efusi pleural : kalium dan magnesium dapat
Batuk (kering) terjadi pada dehirasi dan
Dispneu variabel pengobatan diuretik.
Nyeri pleuritik - Efusi menyebabkan nyeri da
Penurunan dan keterlambatan gerak ketidaknyamanan dan menghambat
dada pada sisi yang sakit fungsi :
Penonjolan ruang interkosta (efusi ysng
luas)
Penurunan bunyi nafas yang terdengan a. Pengumpulan cairan baik
diatas derah efusi eksudat maupun
Penurunan fremitus vokal dan taktil transudat dalam rongga
Peningkatan frekuensi dan kedalaman pleura akibat metastase
pernapasan kanker ke dalam paru-
b. Asites paru yang menyebabkan
Distensi abdominal obstruksi vena pulmonal
Peningkatan lingkar abdomen akan meningkatkan
Sesak nafas tekanan hidristatik dan
Keletihan meningkatkan kebocoran
Gelombang cairan cairan ke dalam ruang
Edema paru pleura.
Edema mata kaki b. Akumulasi cairan serosa
Indigesti dalam rongga peritoneal
Cepat kenyang disebabkan oleh
Penurunan nilai albumin dan protein obstruksi pada sirkulasi
serum porta, tumor dapat juga
Faktor pembekuan dan nilai elektrolit mengenai saluran
abnormal limfatik yang
c. Efusi perikardial mengganggu drainase
Batuk, dispnea,nyeri dada rongga peritoneal dan
Kelamahan dan pusing faktor humoral dapat
Postur tegak dan condong kedepan menyebabkann
Bunyi jantung muffed kebocoran kapiler.
Friction rub
Ortopnea c. Kanker yang
Distensi vena leher bermetastase ke
Peningkatan tekanan vena sentral perikardium dan
d. Pantau lingkar abdomen dan timbang meningkatkan efusi
BB setiap hari. perikardial sehinga
mengganggu fungsi
jantung, mengurangi
volume jantung selama
diastol dan menurunkan
curah jantung serta aliran
balik vena.
d. Pengukuran ini
membantu mendeteksi
retensi dan asites cairan.

8 PK: Reaksi anafilaktik Perawat akan1. Tanyakan tentang reaksi obat- Setiap obat sitotoksik, termasuk
mengatasi dan sebelumnya dan catat TTV dan status cisplastin, teniposide, nitrogen
meminimalkan mental sebelum memberikan mustrad, doksorubicin, bleomisin,
komplikasi kemoterapi ; tes kulit atau tes dosis metotrekaset, L-
kemoterapi harus dilakukan sat memberikan obat asparaginase,merangsang pelepasan
yang diketahui memiliki histamin sehingga merangsang
peningkataninsiden hipersensivitas. reaksi antigen antibodi dan
2. Pantau terhadap gejala reaksi anafilaktik mengakibatkan gejala kutaneus
; urtikaria, pruritus, sensasi benjolan di (urtikaria, pruritus) dan gejala
tenggorok, napas pendek/mengi. sistemik (edema laring, spasme
3. Bila timbul gejala, hentikan kemoterapi bronkus, dan dispnea).
dan pasang torniquet proksimal- Langkah pengkajian ini membantu
terhadap tempat injeksi.berikan obat- menentukan risiko komplikasi dan
obatan emergensi sesuai memberikan dasar sebagai
program/prptap pembanding temuan selanjutnya.
(epinefrin,difenhidramin, hidrokortison- Penghantian segera mencegah
dll) kemungkinan respon yang lebih
4. Pantau TTV setiap 15 menit sampai serius; penggunaan torniquet
stabil. menghambat absorbsi obat. Obat
emergensi mengurangi pelepasan
histamin, menghilangkan edema,
spasme, dan mencegah syok..
- Pengawasan cermat dapat
mendeteksi tanda awal hipotensi
dan syok.

9 PK : Ekstravasasi Obat Perawat akan1. Ambil langkah untuk mengurangi- Ekstravasasi dapat terjadi sekunder
Vesicant mengatasi dan ektravasasi obat vesicant ( preparat terhadap penempatan tidak tepat,
meminimalkan yang menyebabkan nekrosis berat vena yang rusak, atau obstruksi
komplikasi bilamerembes dari pembuluh darah ke drainase vena sekunder terhadap
kemoterapi jaringan,contoh amasakrin, bisantren, sindrom vena kava superior, edema,
daktinomisin, dakarbisin, atau tumor.
daunomisin,daunorubisin,
estramustin,maitansin, mitramisin,
mitomisin, nitrogen mustrad,
pirazofurin, vinblastin, vinkristin, dan
vindesin) sebagai berikut :
a. Hindari penggunaan fossa antecubital
pergelangan dan tangan sat
memberikan vesicant (Onkology Nurse
Sosiety,1992)
b. Hindari tusukan multipel pada vena
yang sama dalam 24 jam.
c. Pemberian obat melalui kateter vena
jangka panjang.
d. Jangan memberikan obat bila ada edema
atau tidak terdapat aliran balik vena.
2. Pantau selama penginfusan obat :
a. Kaji patensi aliran infus IV.
b. Amati jaringan pada sisi IV setiap 30
menit terhadap kebocoran, rasa
terbakar/nyeri, pembengkakan,
inflamasi, eritema, hiperpigmentasi,
ulserasi, nekrosis.
3. Bila terjadi ekstravasasi lakukan :
a. Hentikan pemberian obat
b. Tinggalkan jarum di tempatnya
c. Dengan perlahan aspirasi sisa obat sisa
dan darah dalam selang atau jarum
d. Berikan antidotum sesuai
program/protap :
Bila dokosurbisin; tinggikan dan
istirahatkan ektremitas, berikan
pendinginan topikal selama 24 jam,- Mendeteksi tanda ekstravasasi dini
berikan hidrokortison sesuai program.
memungkinkan intervensi segera
Bila nitrogen mustrad ; berikan kompres untuk mencegah komplikasi serius
dingin, berikan tiosulfat sesuai termasuk bnekrosis jaringan.
program.
Bila alkaloid vinca (vinblastin,vinkristin,
vendesin) ; berikan kompres hangat
(jangan es karena akan meningkatkan
toksisitas kulit dari alkaloid vinca),
berikan hialuronidase (widase) sesuai
program.
Bila mitomisin; berikan kompres es,
berikan dimetil sulfaksin (MDSO)
sesuai program (Albert dan Dorr, 1991)
10 PK : Depresi Sumsum Perawat akan1. Pantau tanda-tanda depresi sumsum- Kemoterapi mengganggu
Tulang mengatasi dan tulang: pembelahan sel dari sel-sel batang
meminimalkan a. Penurunan SDP dan SDM sumsum tulang yang membentuk
komplikasi b. Penurunan trombosit sel darah merah. Granulosit
kemoterapi c. Penurunan granulosit terutama adalah neutrofil yang
2. Jelaskan risiko perdarahan dan infeksi merupakan pertahanan terdepan
melawan infeksi (Burke,1991).
- Penurunan granulosit mengganggu
pertahanan fagositik tubuh
melawan mikroorganisme.
Trombosit membentuk plak
sementara untuk perdarahan dan
mengaktifkan faktor pembekuan;
penurunan trombosit dapat
mempengaruhi proses pembekuan.

Diposting oleh Rizki Kurniadi Hari Maret 07, 2012


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

PROFIL SAYA

Rizki Kurniadi
Lihat profil lengkapku
Entri Populer
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FEBRIS
MACAM-MACAM SUARA NAFAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DALAM 9 POLA KEBUTUHAN
KESEHATAN DASAR MANUSIA
ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA An. R DI MELATI 2
INSKA RSUP DR. SARDJITO
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SR DENGAN POST PARTUM DI
RUANG DDS RSUP DR SARDJITO JOGJAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP SECTIO CAESARIA TERHADAP NY. S
DI POLI KEBIDANAN RSU BANYUMAS JAWA TENGAH APLIKASI NANDA,
NOC, NIC
ASUHAN KEPERAWATAN STROKE DENGAN NANDA, NOC, NIC
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE

Arsip Blog
17 (208)

16 (432)

12 (1422)
o Desember (76)
o November (51)
o Oktober (50)
o September (6)
o Juni (23)
o Mei (91)
o April (39)
o Maret (673)
31 Mar (6)
30 Mar (29)
29 Mar (2)
28 Mar (13)
27 Mar (9)
26 Mar (63)
24 Mar (20)
22 Mar (6)
21 Mar (9)
20 Mar (51)
19 Mar (20)
18 Mar (16)
17 Mar (7)
16 Mar (32)
15 Mar (12)
14 Mar (44)
11 Mar (9)
10 Mar (17)
09 Mar (7)
08 Mar (65)
07 Mar (76)
BAHAN AJAR FISIKA KEPERAWATAN TENTANG
MAGNET DALAM...
RANGKUMAN INITIAL ASSESSMENT
BAHAN AJAR FARMAKOLOGI KEPERAWATAN
RANGKUMAN PELAJARAN BIOLOGI KEPERAWATAN
BAHAN AJAR BIOLOGI KEPERAWATAN
BAHAN AJAR FISIKA KEPERAWATAN
ANALISA DATA KOMUNITAS
PLANING OF ACTION (POA) KOMUNITAS
KODE ETIK KEPERAWATAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Ta...
Komunikasi interpersonal dalam keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN RUPTUR UTERI APLIKASI
DOENGES
ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT PARU DALAM
KEHAMILAN A...
Bahan Ajar KDM I
JENIS-JENIS MAKANAN PASIEN
KONSEP UMUM PENYAKIT, KESEHATAN, DAN
PENYAKIT
CONTOH SOAL UJIAN PATOLOGI
KONSEP PATOLOGI KETURUNAN, LINGKUNGAN DAN
PENYAKIT...
BAHAN AJAR PATOLOGI KEPERAWATAN
MEKANISME ADAPTASI SEL
PROSEDUR PENGGUNAAN PISPOT DAN URINAL
KONSEP & PENERAPAN METODOLOGI PENELITIAN
KEPERAWAT...
PEMEWRIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
KEPERAWATAN
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK
BAHAN AJAR KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATN KELUARGA BPK. N
Identifikasi Lansia di Masyarakat
Materi Penyuluhan Menopause
ANALISIS JURNAL PENINGKATAN BERAT BADAN
PADA KEHAM...
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI
SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI IBU HAMIL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DGN KANKER
SERVIKS DI ...
KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE POST NATAL
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE
ANTENATAL ...
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
POST OPERA...
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DGN KEHAMILAN
EKTOPIK T...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN
INTRAPARTUM D...
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE
INTRANATAL A...
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE
ANTENATAL AP...
FORMAT PENGKAJIAN POST NATAL
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
MATERNITAS
FORMAT PENGKAJIAN GINEKOLOGI
FORMAT PENGKAJIAN ANTENATAL
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
Catatan Perkembangan Keperawatan Post Operasi KET
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN Ca
CERVIKS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN Ca
CERVIKS ...
LAPORAM PENDAHULUAN CA CERVIKS APLIKASI
NANDA, NOC...
KEMATIAN PERINATAL DI INDONESIA DAN FAKTOR -
FAKTO...
KEKAMBUHAN LOKAL DINI PADA PERCOBAAN
DENGAN PENGAC...
KONSEP KEHAMILAN DALAM KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN EKTOPIK
APLIKASI DOEN...
KONSEP KEMOTERAPI DALAM KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KISTA OVARII APLIKASI
DOENGES
CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN
KETIDAKSEIMBANGAN NUTR...
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN TUBERCULOSIS
(TBC )
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
KEHA...
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE
ANTENATAL AP...
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE
ANTENATAL KL...
LAPORAN PENDAHULUAN KANKER SERVIKS
APLIKASI DOENGE...
ASUHAN KEPERAWATAN CA SERVIKS APLIKASI
NANDA, NOC,...
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN NORMAL
APLIKASI DOEN...
LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN EKTOPIK
LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM APLIKASI
NANDA, NO...
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM EKSTRAKSI
VAKUM...
LAPORAN PENDAHULUAN POST SECTIO CAESAREA
DAN NIFAS...
LAPORAN PENDAHULUAN SECTIO SAESARIA
MANAJEMEN NYERI DALAM SUATU TATANAN TIM
MEDIS MUL...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
ASTHMA PADA ...
LAMPIRAN MATERI MASA NIFAS YANG SEHAT
ASUHAN KEPERAWATAN MIOMA UTERI APLIKASI
NANDA, NOC...
Materi Penyuluhan Menopause
SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA PADA
KANKER SERVIKS...
CONTOH RENCANA KEPERAWATAN ANAK
Diagnosa perawatan yang sering muncul pada pasien ...
06 Mar (26)
03 Mar (38)
02 Mar (59)
01 Mar (37)
o Februari (380)
o Januari (33)

11 (62)

Rank &
Link

Tema Sederhana. Gambar tema oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.

Vous aimerez peut-être aussi