Vous êtes sur la page 1sur 15

14 TERMODINAMIKA KIMIA

Pada saat ini kamu telah mempelajari beberapa fakta mengenai sifat-sifat kimia dan fisika dari zat-zat.
Mengenai senyawa yg di bentuk dari beberapa unsur, sifat-sifat fisik dan keadaan zat dan sifat-sifat
larutan. dalam hal-hal diatas tidak semua perubahan dapat terjadi. Misalnyabeberapa macam logam
seperti seng (Zn) akan larut dalam HCl tetapi Cu tidak. Pada bab terakhir bahwa beberapa zat dapat
melarutkan seperti air dan etanol, tetapi lainya tak melarutkan.

Termodinamika adalah perubahan energi yg mengikuti proses kimia dan fisika. Aspek termodinamika
yaitu kalor reaksi telah di pelajari di bab 6. Akhirnya sebelum kita mempelajari termodinamika, harus di
ungkap bahwa harus dipenuhi dua keadaan agar dapat terlihat suatu perubahan kimia dan fisika. Salah
satu yg di tuju oleh termodinamika adalah pertanyaan mungkin atau tidaknya perubahan terjadi. Faktor
lain adalah kecepatan dimna perubahan terjadi walupun termodinamika telah diramalkan bahwa reaksi
mungkin, tetapi harus terjadi cepat kalau tidak, kita tidak dapat menyaksikan nya. Misalnya :
termodinamika meramal kan bahwa H dan O akan bereaksi spontan membentuk air. Apabila kita
tempatkan campuran kedua gas ini dalam suatu wadah pada suhu kmar, tak akan terbentuk apa apa.

14.1 BEBERAPA ISTILAH UMUM


Hampir semua istilah-istilah yg prlu di termodinamika ada pada bab 6. Termasuk konsep sistem
dan lingkungannya . harus diketahui apa itu keadaan suatu sistem dan apa arti suatu besaran
untuk suatu fungsi keadaan.dan perbedaan antara perubahan isotermal dan perubahan
adiabatik.

14.2 KEKEKALAN ENERGI DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA


Organisasi termodinamika meliputi suatu set hukum dasar alam yg berhubungan dengan energi
dan perpindahan energi dan perubahan energi antara suatu sistem dan linkungan nya. Sehinga
ada hukum termodinamika pertama, dua dan seterusnya. Hukum pertama termodinamika
intinya adalah pengulan dari hukum kekekalan energi, hukum ini memyatakan bahwa tidak
dapat mengalamiperubahan kimi fisika, enenrgi tak dapa t di bentuk ataudi musnahkan; energi
hanya dapat di bentuk kebentuk lain.

Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa jika pada suatu sistem mengalami
berbagai perubahan yg akhir nya akan mengembalikan keadaan semula.

Jumlah energinya sama dengan nol.ini berarti bahwa energi adalah suatu fungsi keadaan.
Termodinamika menjelasakan suatu suatu besaran yg disebut dalam,E, yg digunakan untuk
mengambarkan suatu energi bila terjadi dalam suatu sistim kimia ataupun fisika.Energi dalam
ialah suatu fungsi dengan keadaan yg berhubungan dengan energi total dari sistim.sebagai
adanya energi kinetik dari atom-atom,ion-ion,atau molekul-molekul dengan energi potensial yg
timbul dari ikatan partikel-partikel yg membentuk sistem tsb. Perubahan energi dalam, E ,
didefenisikan sebagai

E=EA akhir E mula-mula

Atau untuk suatu sistem kimia E=EA produk E reaktan


perhatikan bahwa telah kita gunakan istilah sama (akhir dikurangi mula-mula)seperti
sebelumnya dari perubahan entalpi.disini kta tak dapat mengukur harga E akhir atau E mula-mula.
Alasanya yg tela kita bicarakan di bab 6 adalah kita tak pernah tawu secara pasti kecepatan
pergerakan suatu benda(sehinga energi kinetik tak dpt di tentukan)dan kita tidak dapat
memperhitungkan semua gaya tarik menarik dan tolak menolakyg di terima partokel-partikel
suatu sistem(sehinga tak dapat di tentukan energi potesialnya).akan tetapi hal ini bknlah hal yg
kritissebab kita hanya memerlukan perubahan energinya, dan ini dpt kita ukur.Apabila suatu
sistem berubah dari keadaan ke keadaan lain, ada dua cara menukar energi dengan
lingkunganya.yg pertama menerima energi kalor atau kehilangan energi tsb. kedua dari sistem
menukar energi dengan linkungannya adalah dengan melakukan usaha atau usaha dilakukan
padanya.Apabila sistem melakukan usaha , energi akan berkurang(seperti kita akan kehilangan
energi sesudah bekerja), sebaliknya apabila usaha dilakukan dengan sistem energi pasti akan
bertambah. Misalnya jikaanda(linkungan)melakukan usaha pada sebuah jam(sistem)dengan
cara memutar pegasnya, energi dari jam akan naik. Pembukuan untuk energi kalor dan usaha
diberikan oleh persamaan

. E= q+w (14.1)

Dengan q di devenisikan sebagai kalor yg diabsorsi oleh sistem dari lingkungan nya bila
mengalimi perubahan, dam w adalah usaha yg dilakukan oleh sistem untuk lingkungan.maka
apabila energi mengapsorsi suatu kalor maka energinya akan betambah. Misalnya , sistem
suatu pegas. Jika kita tekan pegas ini, berarti kita melakukan usaha pasanya, maka dalam hal
ini kita memberikan usaha padanya, maka dalam hal ini memberikan proses energi pada
pegas,lebih besar dari sebelumnya.

Karna persamaan 14.1 berhubungan dengan perpindahan energi, sangat lah penting untuk
menegakan suatu tatacara untuk menghindarkan kekacauan dalam perhitungan.
kalor yg ditambahkan suatu sistem dan usaha yg dilakukan pada sistem, keduanya merupakan
besaran yg positif.jika sistem kehilangan kalor dan jika sistem melakukan usaha pada
lingkungan nya maka besaranya adalah negatif. Misalnya perubahan terjadi pada suatu sistem
tersebut mengabsorsi kalor sebesar 50 J dan melakukan usaha sebesar 30 J. berarti ntuk
perubahan ini q = -50 dan w= -30. Maka perubahan energi dalam suatu sistem adalah.

. E =(+50 J)+(-30 J)

= +20 J

Makasistem mengalami kenaikan energi sebesar 20 J .

Dapat jga diperhatikan pada perubahan linkungan . apabila sistem mengabsorsi kalor sebesar
50 J , maka linkungan akan kehangan kalor sejumlah ini, sehingan untuk lingkungan harga q = -
50 J. demikian lingkungan yg telah dilakukan usaha sebesar 30 J, maka harga w = +30 J . oleh
karna itu,

. Elingkungan =(-50 J) +(+30 J)

=-20 J . Elingkungan

Perhatikan . Esistem + Elingkungan = 0

Yang tak lain merupakan pernyataan lain dari hukum kekekalan energi. Jumlah energi yg di
terima sama dengan jumlah energi yg di lepaskan.

Kesimpulan

q positif (q>0) : kalor di tambah pada sistem.

w positif (w>0) : usaha dilakukan pada sistem; energi ditambahkan.

q negatif (q<0) : kalor dilepaskan dari sistem.

w negatif (w<0) : usaha dilakukan oleh sistem; energi hilang.

( jika q dan w positif, energi masuk kedalam sistem; jka q dan w negatif, energi keluar dari
sistem)

q dan w bukanlah merupakan fungsi keadaan


Apabila suatu sistem berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain, harga dari perubahan E tak
tergantung dari bagaimana perubahan terjadi karna E adalah suatu fungsi keadaan.lain halnya
dengan qdan w yg bukan merupakan fungsi keadaan sehinga harganya tergantung dari jalan yg
dilalui. Bila kita ambil suatu keadaan baterai yg mati, kita ketahui bagaimnapun jalan jalan dari
suatu keadaan ke keadaan lain , E akan sama. Bagaimna dengan q da w?

Misalnya baterai kita matikan dengan cara menepatkan suatu besi yg berat pada ujung-
ujungnya ( seperti terlihat pada gambar 14.1). Apabila anda telah pernah melakukan hal ini ,
walupun dengan tak sengaja, akan terlihat percikan cahaya dan besi pun akan panas. ( demikian
banyaknya panas terbentuk sehinga besi nya bisa meleleh dan baterainya dapat meledak)
apabila kita matikan baterai , tak ada usaha yg dilakukan (w=0) dan seluruh perubahan energi
timbul sebagai panas.akan sebaliknya apabila baterai kita ujungkan dengan sebuah motor,
sebagian energi akan di ubah menjadi usaha, hanya sedikit yg di ubah menjadi panas. Jadi,
tergantung dari cara kita mengeluarkan energi dari baterainya, maka harga q dan w dapat
berubah ubah walaupun harga E nya sama.

Usaha dalam system fisika dan kimia


Usaha listrik adalah salah satu cara usaha dapat dilakukan oleh suatu system atau di berlakukan
pada system tersebut.

Yg penting ada hubungan dengan ekspensi atau kompresi system yg mengalami tekanan.
Misalnya , ketika bensin terbakar dala sutu yg mengalami tekanan . Misalnya , ketika bensin
terbakar dalam sutu selinder mesin mobil, reaksinya akan menghasilkan gas yg panas dan
menimbulkan tekanan yg tinggi. Tekanan ini akan mendorong piston yg melekat pada mesin yg
dengan sendirinya akan menggerakan roda-roda sehinga mobil bergerak. Pada proses ini, gas yg
panas akan kehilangan energinya karn usaha yg dilakukan. Pada kompresor udara, terjadi
sebaliknya.Maka , kompresi dan ekspansi adalah sutu cara lain dari usaha untuk mengambil
atau menambah energy dari suatu system.

Jumlah usaha yg berhubungan dengan kompresiatau ekspansi ada hubungannya dengan


tekanan serta perubahaan volume yg terjadi pada system. Hal ini akan terlihat bila kita
menyadari bahwa usaha di dapat dengan cara mengerakkan gaya untuk jarak tertentu.

Usaha =gayajarak

Sekrang misalnya kita mempunyai gas dalam suatu tabung silinder yg dilengkapi dengan sebuah
piston seperti Gambar 14.2, dandengan mendorong piston ke atas , gas mengembang. Piston
akan memberikan tekanan pada gas yg berasal dari gaya F yg disebarkan diseluruh permukaan
piston A .

P=F

Volume gas yg selinder sama dengan luas penampang melintang A dari piston dikalikan tinggi
dari kolom gas , h.

V=Ah

Ketika gas mengembang dan mendorong piston kembali , A tetapi h nya berubah . perubahan
volume menjadi

V=Vf -Vi

=Ahf -Ahi

A(hf hi) = A(h)

Hasil perkalian antara tekanan dengan perubahan volume adalah

Terliha bahwa PV ekuivalen dengan gaya (F) kali jarak(h), sehingga sama dengan usaha .
maka PV adalah jumlah usaha yg dilakukan pada sistem lingkungan ketika mengembang ,
sehingga dapat kita kataka.
Wlinkungan = PV

Akan tetapi , jika lingkungan akan menerima energy karena suatu usaha dilakukan padanya
,berarti system akan kehilangan jumlah usaha yg sama, sehinga untuk system

Wsistem= PV (14.2)

Usaha ekspansi,

Dilakuka oleh semua system ketika system ini mengembang untuk melawan tekanan yg
dilakukan oleh lingkungan; sitem tidak harus selalu berbentuk gas. Jika tekanan kita nyatakan
dalam atmosfer dan perubahan volume dalam liter, mak PV satuanya adalah mliter
atmosfer (L atm). Satuan ini dapat kita ubah ke dalam satuan energi , joule atau kalori, yaitu

1 L atm = 101,3 J

1 L atm =24,2 kal


Usaha ekspansidan hokum I termodinamika

Pelajarimengenai usaha ekspansi dapat digunakan untuk membuktikan secara kuantitatif


bahwa q dan w bukaan merupakan fungsi keadaan . misalkan ekspansi isothermal gas (untuk
mempermudah,gas ideal) dapat dilakukan dengan menepatkan sebuah silinder berisi gas dlam
sebuah wadah besar berisi air yg suhunya di buat konstan dengan suatu termostat. Jika
suhunya tetap selama ekspansi , maka harga rata-rata energy kinetik dari molekul-molekul
tetap sama .karena ada gaya tarik menarik antara molekul gas ideal maka tak ada enrgi
potensial. Maka apa bila energy mengembang atau menciut tidak ada energy akhir dalam
energy totalnya. Jadi , = E q+ w=0

Dan

q= -w

Dari sini dapat kita ketahui bahwa jika gas melakukan usaha pada lingkungan dengan cara
mengembang maka harus diabsorsi kalor sekelilingnya dalam jumlah yg sama agar harga E=0

Gambar 14.3 ekspansi isotermal dari gas ideal melawan tekanan sama dengan 0. Sebelum
ekspansi P =10,0 atm danV 1,00L(b) sesedah ekspansi P=1,00 atm dan V10,0 L.

Pada suhu tetap :


PiVi=PiVi

(10atm)(1L)=(1atm)(10L)

Apbila kita pernah mtak mengangkat suatu peti yg berat , tentu akan tersa jumlah usaha yg
harus dilakukan tergantung ari berat peti, demikian juga dengan halnya ekspansi dari gas
dengan tekanan 10,0 atm dan volume 1,00L yg menekan sebuah piston yg di tunjang oleh
sebuah jarum melalui dinding sselinder. Di balik dari piton adalah ruang vakum. Piston di
ranancang sedemiakian rupa dengan digerakan ke ujung , gas akan menempati volume 10,0 L.
gas akan mengembang menjadi 10,0 L bila di hitung dengan hokum gas gabungan bahwa
tekanan akan turun menjadi 1,00 atm tetapi ekspansi ini , gas tak melakukan usaha karna
piston tak mendesak kembali; tak ada tekanan perlawanan sewaktu terjadi ekspansi maka
PV=0(10,0L -1,0L) =0 berarti w ,karna E= 0 dan q= - maka q =0. Sekarang kita lihat ekspansi
pengembangan Gambar 14.4 disini kita akan memulai dengan gas yg sama suhunya pada
tekanan volume yg sama pula (P=10,0) atm dan (V=1,00L). ketika gas di biarkan mendorong
piston untuk melwan tekanan 1 atm yg berarti volume akan naik 10,0 L .oleh karna itu
percobaan ini ,gas berubah volume dan ekspansi yg lalu. Di pandang dari gasnya , keadaan
mula-mula dan akhir ekspasi adalah sama dan E= 0 untuk kedua ke adaan . akan tetapi ,pada
ekspansi dalam gambar14,4 harga q dan w tidak sama dengan 0 sebab tekanan yg melawan
ekspansi tidak 0 pada sisitem ini .

Proses revensibel dan usaha maksimum

Misalnya kita mematikan sebuat baterai secara cepat dengan tidak memberikan tahanan pada
arus listriknya maka tak di hasilkan usaha sehinga semua energy berubah menjadi kalor.seperti
sudah di bayangkan , batsnya adalah dimana energy di ambil seluruhnya secara perlahan
dengan cara membuat baterai mempunyai arus yg cukup untuk melawan tahanan, sehingga
usahanya mencapai maksimum.tiap perubahan dimana adanya gaya lawan di imbagi oleh
gaya kebalikan nya disebut proses reversible, karna kenaikan sedikit saja gaya lawan akan
membalikkan arah dari perubahan. Contoh dalam suatu sitem fisika adalah alat piston-silinder
pada gambar 14.5. air menguap per molekul setiap saa, gaya yg melawan ekspansi akan
menurun secara bertahap , dengan tekanan dalam hamper menyamai tekanan luar. Hal ini
disebut suatu proses revesibel.

Pada ekspansi dalanm Gambar 14.5, tekanan perlawanaan di usahankan setinggi munkin
selama mungkin ekspansi terjadi oleh jumlah gas tergantung dari tekanan luar, proses ini
menghasilka usaha yg lebih besar dari pada ekspansi yang lain. Hal yg sama pada pelepasan
muatan suatu baterai melawan tahan suatu gayanya sedikit lebih kecil melainkan gaya yg
mengalirkan listrik melalui kawat, akan menghasilkan maksimum juga. Usaha magsimum yg
didapat oleh hasil revesibel . Gambar 14.5 ekspansi yg revesibel dari as ketika molekul-molekul
air secara betahap akan mengua, tekanan akan berkurang dan gas akan mengembang . ini
disebab kan proses yg revesibel sebab akan berkondensasi perubahan akan berganti
(membalik).

14.3 KALOR REAKSI


Salah satu alat untuk mengukur alat termodinamika ini adalah calorimeter bom, yang telah di
bicarakan subbab 6.3 jilid 1. Telah dikatakan, alat ini mengukur kalor reaksi pada volume ttp
sebab selama reaksi tidak terjadi perubahan volume. Karna V=0, P V=0 dan w=0; berarti
tidak ada usaha ekspansi yg dilakukanbaik secara sitem maupun lingkungan. Panas reaksi sama
Denman = q+w +0

Apabila kalor diberi tanda V untuk menyatakan volume tetap, maka di dapat

E = q

Oleh karna itu hamper semua reaksi yg penting bagi kitaakn terjadi pada tekanan yg tetap
bukan pada volume tetap, maka termodinamika membuat suatu besaran yg disebut
entalpi.Entalpi (H) suatu system didefenisikan sebagai

H=E+PV ( 14.3)

Dan perubahan tekanan tetap terjadi H= E+PV

Dan persamaan 14.4menjadi H=(q- PV ) +PV

Di sederhanakan menjadi H= qp

Maka, seperti yg telah dikatakan oleh bab 6, perubahan entalpi untuk reaksi sama dengan
panas reaksi yg di ukur pada tekanan , qp

Perbedaan antara E dan H

Jika kita lihat persamaan E dan H berbeda pada istilah PV nya. Akan tetapi jika reaksi
terjadi pada tekanan tetap, volumenya berubah, apabila reaksinya menghasilkan gas,ekspansi
pada tekanan tetap akan mendorong tekanan udara (atmosfer) dan system akan melakukan
usaha . dengan perkataan lain kita membayar PV untuk melakukan reaksi pada tekanan tetap.
Sebaliknya apabila system reaksi akan mengerut , kita dapat keuntu. Akan lebih banyak kalor yg
dikeluar kan oleh PV yang dilakukan oleh lingkungan akan menambah energy oleh sitem

14.4 ENERGI IKATAN DAN KALOR REAKSI

Pada suatu reaksi kimia , akan terjadi perubahaan energy potensial bila ikatan rusak dan suatu
ikatan baru ini di cerminkanpada jumlah energy yg diabsorsi atau di lepaskan pada waktu
terjadi reaksi.jika kita tunjukan dengan sebuah molekul, energy ikatan di devenisikan sebagai
jumlah energy yg di butuhkan untuk memisahkan ikatan kimia sebagai jumlah energy yang di
butuhkan untuk memisahkan ikatan kimia menghasilkan bagian-bagian secara netral secara
elektrik.

H2(g)2H(g)

Untuk sebuah molekul kompleks , energy yg di butuhkan untuk memisahkan ikatan dan
mereduksi semua bentuk molekul gas menjadi atom netral disebut energy atomisasi yg
direpresentasikan sebagai Hatom Nilai ini merupakan penjumlahan semua energy ikatan dalam
molekul. Jadi, untuk metana , CH4 energi atomisasi adalah energy yg diabsorsi dalam proses.

CH4,(g) C(g) + 4h(g)

Molekul di atomic sederhana seperti hanya memiliki satu ikatan maka energy ikatan dan energy
atomisasi nilainya sama untuk senyawa yg sederhana, energy ikatan dapat ditentukan dari
spectrum Yg di hasilkan ketika mengemisi cahaya tampak. Kita dapat membayangkan lintasan
alternative yg membawa kita dari unsure -unsure bebas ke senyawa deret berurutanjumlah dari
reaksi ini akan memberikan keseluruhanreaksi yg kita inginkan,

(1) C(s,grafit) C(g) H1

(2) 2H2(g) 4H(g) H2

(3) C(g)+4H(g) CH4(g) H3

jumlah dari reaksi ini akan memberikan keseluruhan reaksi yang kita inginkan,makan dari
jumlah dari masing-masing H seluruh reaksi (yaitu Hf untuk CH4)

Hf = H1+H2+H3
Jumlah dari reaksi inikan menghasilkan keseluruhan reaksi yg kita inginkan,maka dari jumlah
masing masing AH nya harus sama dengan AH seluruh reaksi (yaitu AHf untuk CH 4)

14.5 ENERGI, ENTROPI, DAN PERUBAHAN KIMIA DAN FISIKA


YANG SPONTAN
Perubahan spontan adalah perubahan yang terjadi tanpa bantuan luar. Apabila sudah mulai,
maka perubahan akan terus berjalan dengan sendirinya. Contohnya adalah reaksi antara
hydrogen dan oksigen. Sekali campuran mulai di bakar, reaksi untuk membentuk air akan terus
berjalan sampai semua peraksi habis. Suatu reaksi yang tidak spontan kebalikannya harus terus
ditolong, kalau tidak, akan berhenti bereaksi.Misalnya, air diuraikan menjadi hydrogen dan
oksigen dengan mengalirkan listrik melalui air yang mengandung suatu elektrolit seperti H2SO4.
Akan tetapi, perubahan ini tidak spontan sebab penguraian akan terjadi selama ada aliran listrik
saja.

Perubahan energy dan spontanitas

Pada umumnya,ada kecenderungan alamiah pada energy potensial untuk berada


dalam keadaan minimum. Tiap perubahan yang akan mengurangi energin potensial
juga cenderung untuk terjadi secara spontan.Di sini digunakan kata cenderung
karena perubahan diperhitungkan

Namun, hanya ada satu faktor yang menentukan kearah spontanitas.dalam


termodinamika, jumlah yang berhubungan dengan penurunan energy potensial
untuk nperubshsn yang terjadi pada tekanan tetap adalah dan untuk perubahan
eksoterm, < 0.ini berarti reaksi yang mempunysai harga perubahan entalpi
yang negative seperti pembakaran bensin, mempunyai kecenderungan berjalan
secara spontan.
kecenderungan kea rah ketidakberaturan

kecenderungan kea rah ketidakberaturan adalah suatu gejala umum dalam alam
dan tak terbatas pada pembentukan larutan saja (pikirkan misalnya kecenderungan
kamar anda untuk menjadi berantakan secara spontan).

entropi

besaran termodinamika yang berhubungan dengan teori probabilitas disebut


entropi yang diberi symbol S. makin besar entropi suatu sistem , maka
kemungkinan secara statisticnya lebih besar . karena sisteam akan berubah secara
spontan kea rah entropi yang lebih besar .

entropi dari suatu sistem tergantung dari berbagai faktor . salah satunya adalah
keadaan fisik dari sistem. misalnya dalam suatu wadah , zat padat adalah yang
paling bsedikit mempunyai ketidakberaturan dan entropi nya paling rendah. bentuk
ncair lebih tidak beratur , tetapi molekulnya masih terletak pada satu sisi , sehingga
entropinya akan lebih tinggi. gas yang akan mengisi seluruh wadah mempunyai
entropi nyang lebih tinggi lagi.

CONTOH SOAL

1. suatu gas memiliki volume awal 2,0 3 dipanaskan dengan kondisi isobaris
hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3 . jikia tekanan gas adalah 2 atm, tentukan
usaha luar gas tersebut ( 1 atm = 1,01 105 pa)

dik = 1 = 2,03

.2 = 4,53

P = 2 atm = 2,02 105

isobaris = tekanan tetap

jawab =

W = P()

W = P(2 1 )
W= 2,02 105 (4,5 2,0)

W = 2,02 105 (2,5)

W= 5,05 105 j

2. 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 20C dipanaskan secara isobaric sampai
87C,jika tekanan gas helium 2 105 N/m2, gas helium melakukan usaha luar
sebesar ...

dik = 1 = 1,5 m3

T1= 27C= 300 K

T2= 87 C= 360 K

P = 2 105 N/m2

jawab :

W = P ( )

V2...?
2 1
. =
2 1

1
.2 = 2
1

1,5
.= 360
300

= 1,8 m3

W= P . V

= 2 105 (1,8 1,5)

= 0,6 105

=60 103 = 60 KJ
3. hitunglah perubahan energy dalam bila :

a. sistem menyerap kalor 100 J dan melakukan kerja 50 J

b. sitem melepas kalor 100J dan dilakukan kerja trerhadap sistem dengan enrgi
sebesar 200 J

c. sistewm melepaskan kalor 150 J dan melakukan kerja dengan energy 100 J.

dik =

a. q= 100 J, W=-50 J

b. q = -100 J, W= 200 J

c. q = -150 J , W=-100 J

dit = E?

jawab =

a. E = q +W

= 100 J +( -50 J)

= 50 J

b. E= q+W

= -100 + 200

= 100 J

c. E = q + w

= -150 + (-100)

=-250 J

Vous aimerez peut-être aussi