Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pada saat ini kamu telah mempelajari beberapa fakta mengenai sifat-sifat kimia dan fisika dari zat-zat.
Mengenai senyawa yg di bentuk dari beberapa unsur, sifat-sifat fisik dan keadaan zat dan sifat-sifat
larutan. dalam hal-hal diatas tidak semua perubahan dapat terjadi. Misalnyabeberapa macam logam
seperti seng (Zn) akan larut dalam HCl tetapi Cu tidak. Pada bab terakhir bahwa beberapa zat dapat
melarutkan seperti air dan etanol, tetapi lainya tak melarutkan.
Termodinamika adalah perubahan energi yg mengikuti proses kimia dan fisika. Aspek termodinamika
yaitu kalor reaksi telah di pelajari di bab 6. Akhirnya sebelum kita mempelajari termodinamika, harus di
ungkap bahwa harus dipenuhi dua keadaan agar dapat terlihat suatu perubahan kimia dan fisika. Salah
satu yg di tuju oleh termodinamika adalah pertanyaan mungkin atau tidaknya perubahan terjadi. Faktor
lain adalah kecepatan dimna perubahan terjadi walupun termodinamika telah diramalkan bahwa reaksi
mungkin, tetapi harus terjadi cepat kalau tidak, kita tidak dapat menyaksikan nya. Misalnya :
termodinamika meramal kan bahwa H dan O akan bereaksi spontan membentuk air. Apabila kita
tempatkan campuran kedua gas ini dalam suatu wadah pada suhu kmar, tak akan terbentuk apa apa.
Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa jika pada suatu sistem mengalami
berbagai perubahan yg akhir nya akan mengembalikan keadaan semula.
Jumlah energinya sama dengan nol.ini berarti bahwa energi adalah suatu fungsi keadaan.
Termodinamika menjelasakan suatu suatu besaran yg disebut dalam,E, yg digunakan untuk
mengambarkan suatu energi bila terjadi dalam suatu sistim kimia ataupun fisika.Energi dalam
ialah suatu fungsi dengan keadaan yg berhubungan dengan energi total dari sistim.sebagai
adanya energi kinetik dari atom-atom,ion-ion,atau molekul-molekul dengan energi potensial yg
timbul dari ikatan partikel-partikel yg membentuk sistem tsb. Perubahan energi dalam, E ,
didefenisikan sebagai
. E= q+w (14.1)
Dengan q di devenisikan sebagai kalor yg diabsorsi oleh sistem dari lingkungan nya bila
mengalimi perubahan, dam w adalah usaha yg dilakukan oleh sistem untuk lingkungan.maka
apabila energi mengapsorsi suatu kalor maka energinya akan betambah. Misalnya , sistem
suatu pegas. Jika kita tekan pegas ini, berarti kita melakukan usaha pasanya, maka dalam hal
ini kita memberikan usaha padanya, maka dalam hal ini memberikan proses energi pada
pegas,lebih besar dari sebelumnya.
Karna persamaan 14.1 berhubungan dengan perpindahan energi, sangat lah penting untuk
menegakan suatu tatacara untuk menghindarkan kekacauan dalam perhitungan.
kalor yg ditambahkan suatu sistem dan usaha yg dilakukan pada sistem, keduanya merupakan
besaran yg positif.jika sistem kehilangan kalor dan jika sistem melakukan usaha pada
lingkungan nya maka besaranya adalah negatif. Misalnya perubahan terjadi pada suatu sistem
tersebut mengabsorsi kalor sebesar 50 J dan melakukan usaha sebesar 30 J. berarti ntuk
perubahan ini q = -50 dan w= -30. Maka perubahan energi dalam suatu sistem adalah.
. E =(+50 J)+(-30 J)
= +20 J
Dapat jga diperhatikan pada perubahan linkungan . apabila sistem mengabsorsi kalor sebesar
50 J , maka linkungan akan kehangan kalor sejumlah ini, sehingan untuk lingkungan harga q = -
50 J. demikian lingkungan yg telah dilakukan usaha sebesar 30 J, maka harga w = +30 J . oleh
karna itu,
=-20 J . Elingkungan
Yang tak lain merupakan pernyataan lain dari hukum kekekalan energi. Jumlah energi yg di
terima sama dengan jumlah energi yg di lepaskan.
Kesimpulan
( jika q dan w positif, energi masuk kedalam sistem; jka q dan w negatif, energi keluar dari
sistem)
Misalnya baterai kita matikan dengan cara menepatkan suatu besi yg berat pada ujung-
ujungnya ( seperti terlihat pada gambar 14.1). Apabila anda telah pernah melakukan hal ini ,
walupun dengan tak sengaja, akan terlihat percikan cahaya dan besi pun akan panas. ( demikian
banyaknya panas terbentuk sehinga besi nya bisa meleleh dan baterainya dapat meledak)
apabila kita matikan baterai , tak ada usaha yg dilakukan (w=0) dan seluruh perubahan energi
timbul sebagai panas.akan sebaliknya apabila baterai kita ujungkan dengan sebuah motor,
sebagian energi akan di ubah menjadi usaha, hanya sedikit yg di ubah menjadi panas. Jadi,
tergantung dari cara kita mengeluarkan energi dari baterainya, maka harga q dan w dapat
berubah ubah walaupun harga E nya sama.
Yg penting ada hubungan dengan ekspensi atau kompresi system yg mengalami tekanan.
Misalnya , ketika bensin terbakar dala sutu yg mengalami tekanan . Misalnya , ketika bensin
terbakar dalam sutu selinder mesin mobil, reaksinya akan menghasilkan gas yg panas dan
menimbulkan tekanan yg tinggi. Tekanan ini akan mendorong piston yg melekat pada mesin yg
dengan sendirinya akan menggerakan roda-roda sehinga mobil bergerak. Pada proses ini, gas yg
panas akan kehilangan energinya karn usaha yg dilakukan. Pada kompresor udara, terjadi
sebaliknya.Maka , kompresi dan ekspansi adalah sutu cara lain dari usaha untuk mengambil
atau menambah energy dari suatu system.
Usaha =gayajarak
Sekrang misalnya kita mempunyai gas dalam suatu tabung silinder yg dilengkapi dengan sebuah
piston seperti Gambar 14.2, dandengan mendorong piston ke atas , gas mengembang. Piston
akan memberikan tekanan pada gas yg berasal dari gaya F yg disebarkan diseluruh permukaan
piston A .
P=F
Volume gas yg selinder sama dengan luas penampang melintang A dari piston dikalikan tinggi
dari kolom gas , h.
V=Ah
Ketika gas mengembang dan mendorong piston kembali , A tetapi h nya berubah . perubahan
volume menjadi
V=Vf -Vi
=Ahf -Ahi
Terliha bahwa PV ekuivalen dengan gaya (F) kali jarak(h), sehingga sama dengan usaha .
maka PV adalah jumlah usaha yg dilakukan pada sistem lingkungan ketika mengembang ,
sehingga dapat kita kataka.
Wlinkungan = PV
Akan tetapi , jika lingkungan akan menerima energy karena suatu usaha dilakukan padanya
,berarti system akan kehilangan jumlah usaha yg sama, sehinga untuk system
Wsistem= PV (14.2)
Usaha ekspansi,
Dilakuka oleh semua system ketika system ini mengembang untuk melawan tekanan yg
dilakukan oleh lingkungan; sitem tidak harus selalu berbentuk gas. Jika tekanan kita nyatakan
dalam atmosfer dan perubahan volume dalam liter, mak PV satuanya adalah mliter
atmosfer (L atm). Satuan ini dapat kita ubah ke dalam satuan energi , joule atau kalori, yaitu
1 L atm = 101,3 J
Dan
q= -w
Dari sini dapat kita ketahui bahwa jika gas melakukan usaha pada lingkungan dengan cara
mengembang maka harus diabsorsi kalor sekelilingnya dalam jumlah yg sama agar harga E=0
Gambar 14.3 ekspansi isotermal dari gas ideal melawan tekanan sama dengan 0. Sebelum
ekspansi P =10,0 atm danV 1,00L(b) sesedah ekspansi P=1,00 atm dan V10,0 L.
(10atm)(1L)=(1atm)(10L)
Apbila kita pernah mtak mengangkat suatu peti yg berat , tentu akan tersa jumlah usaha yg
harus dilakukan tergantung ari berat peti, demikian juga dengan halnya ekspansi dari gas
dengan tekanan 10,0 atm dan volume 1,00L yg menekan sebuah piston yg di tunjang oleh
sebuah jarum melalui dinding sselinder. Di balik dari piton adalah ruang vakum. Piston di
ranancang sedemiakian rupa dengan digerakan ke ujung , gas akan menempati volume 10,0 L.
gas akan mengembang menjadi 10,0 L bila di hitung dengan hokum gas gabungan bahwa
tekanan akan turun menjadi 1,00 atm tetapi ekspansi ini , gas tak melakukan usaha karna
piston tak mendesak kembali; tak ada tekanan perlawanan sewaktu terjadi ekspansi maka
PV=0(10,0L -1,0L) =0 berarti w ,karna E= 0 dan q= - maka q =0. Sekarang kita lihat ekspansi
pengembangan Gambar 14.4 disini kita akan memulai dengan gas yg sama suhunya pada
tekanan volume yg sama pula (P=10,0) atm dan (V=1,00L). ketika gas di biarkan mendorong
piston untuk melwan tekanan 1 atm yg berarti volume akan naik 10,0 L .oleh karna itu
percobaan ini ,gas berubah volume dan ekspansi yg lalu. Di pandang dari gasnya , keadaan
mula-mula dan akhir ekspasi adalah sama dan E= 0 untuk kedua ke adaan . akan tetapi ,pada
ekspansi dalam gambar14,4 harga q dan w tidak sama dengan 0 sebab tekanan yg melawan
ekspansi tidak 0 pada sisitem ini .
Misalnya kita mematikan sebuat baterai secara cepat dengan tidak memberikan tahanan pada
arus listriknya maka tak di hasilkan usaha sehinga semua energy berubah menjadi kalor.seperti
sudah di bayangkan , batsnya adalah dimana energy di ambil seluruhnya secara perlahan
dengan cara membuat baterai mempunyai arus yg cukup untuk melawan tahanan, sehingga
usahanya mencapai maksimum.tiap perubahan dimana adanya gaya lawan di imbagi oleh
gaya kebalikan nya disebut proses reversible, karna kenaikan sedikit saja gaya lawan akan
membalikkan arah dari perubahan. Contoh dalam suatu sitem fisika adalah alat piston-silinder
pada gambar 14.5. air menguap per molekul setiap saa, gaya yg melawan ekspansi akan
menurun secara bertahap , dengan tekanan dalam hamper menyamai tekanan luar. Hal ini
disebut suatu proses revesibel.
Pada ekspansi dalanm Gambar 14.5, tekanan perlawanaan di usahankan setinggi munkin
selama mungkin ekspansi terjadi oleh jumlah gas tergantung dari tekanan luar, proses ini
menghasilka usaha yg lebih besar dari pada ekspansi yang lain. Hal yg sama pada pelepasan
muatan suatu baterai melawan tahan suatu gayanya sedikit lebih kecil melainkan gaya yg
mengalirkan listrik melalui kawat, akan menghasilkan maksimum juga. Usaha magsimum yg
didapat oleh hasil revesibel . Gambar 14.5 ekspansi yg revesibel dari as ketika molekul-molekul
air secara betahap akan mengua, tekanan akan berkurang dan gas akan mengembang . ini
disebab kan proses yg revesibel sebab akan berkondensasi perubahan akan berganti
(membalik).
Apabila kalor diberi tanda V untuk menyatakan volume tetap, maka di dapat
E = q
Oleh karna itu hamper semua reaksi yg penting bagi kitaakn terjadi pada tekanan yg tetap
bukan pada volume tetap, maka termodinamika membuat suatu besaran yg disebut
entalpi.Entalpi (H) suatu system didefenisikan sebagai
H=E+PV ( 14.3)
Di sederhanakan menjadi H= qp
Maka, seperti yg telah dikatakan oleh bab 6, perubahan entalpi untuk reaksi sama dengan
panas reaksi yg di ukur pada tekanan , qp
Jika kita lihat persamaan E dan H berbeda pada istilah PV nya. Akan tetapi jika reaksi
terjadi pada tekanan tetap, volumenya berubah, apabila reaksinya menghasilkan gas,ekspansi
pada tekanan tetap akan mendorong tekanan udara (atmosfer) dan system akan melakukan
usaha . dengan perkataan lain kita membayar PV untuk melakukan reaksi pada tekanan tetap.
Sebaliknya apabila system reaksi akan mengerut , kita dapat keuntu. Akan lebih banyak kalor yg
dikeluar kan oleh PV yang dilakukan oleh lingkungan akan menambah energy oleh sitem
Pada suatu reaksi kimia , akan terjadi perubahaan energy potensial bila ikatan rusak dan suatu
ikatan baru ini di cerminkanpada jumlah energy yg diabsorsi atau di lepaskan pada waktu
terjadi reaksi.jika kita tunjukan dengan sebuah molekul, energy ikatan di devenisikan sebagai
jumlah energy yg di butuhkan untuk memisahkan ikatan kimia sebagai jumlah energy yang di
butuhkan untuk memisahkan ikatan kimia menghasilkan bagian-bagian secara netral secara
elektrik.
H2(g)2H(g)
Untuk sebuah molekul kompleks , energy yg di butuhkan untuk memisahkan ikatan dan
mereduksi semua bentuk molekul gas menjadi atom netral disebut energy atomisasi yg
direpresentasikan sebagai Hatom Nilai ini merupakan penjumlahan semua energy ikatan dalam
molekul. Jadi, untuk metana , CH4 energi atomisasi adalah energy yg diabsorsi dalam proses.
Molekul di atomic sederhana seperti hanya memiliki satu ikatan maka energy ikatan dan energy
atomisasi nilainya sama untuk senyawa yg sederhana, energy ikatan dapat ditentukan dari
spectrum Yg di hasilkan ketika mengemisi cahaya tampak. Kita dapat membayangkan lintasan
alternative yg membawa kita dari unsure -unsure bebas ke senyawa deret berurutanjumlah dari
reaksi ini akan memberikan keseluruhanreaksi yg kita inginkan,
jumlah dari reaksi ini akan memberikan keseluruhan reaksi yang kita inginkan,makan dari
jumlah dari masing-masing H seluruh reaksi (yaitu Hf untuk CH4)
Hf = H1+H2+H3
Jumlah dari reaksi inikan menghasilkan keseluruhan reaksi yg kita inginkan,maka dari jumlah
masing masing AH nya harus sama dengan AH seluruh reaksi (yaitu AHf untuk CH 4)
kecenderungan kea rah ketidakberaturan adalah suatu gejala umum dalam alam
dan tak terbatas pada pembentukan larutan saja (pikirkan misalnya kecenderungan
kamar anda untuk menjadi berantakan secara spontan).
entropi
entropi dari suatu sistem tergantung dari berbagai faktor . salah satunya adalah
keadaan fisik dari sistem. misalnya dalam suatu wadah , zat padat adalah yang
paling bsedikit mempunyai ketidakberaturan dan entropi nya paling rendah. bentuk
ncair lebih tidak beratur , tetapi molekulnya masih terletak pada satu sisi , sehingga
entropinya akan lebih tinggi. gas yang akan mengisi seluruh wadah mempunyai
entropi nyang lebih tinggi lagi.
CONTOH SOAL
1. suatu gas memiliki volume awal 2,0 3 dipanaskan dengan kondisi isobaris
hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3 . jikia tekanan gas adalah 2 atm, tentukan
usaha luar gas tersebut ( 1 atm = 1,01 105 pa)
dik = 1 = 2,03
.2 = 4,53
jawab =
W = P()
W = P(2 1 )
W= 2,02 105 (4,5 2,0)
W= 5,05 105 j
2. 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 20C dipanaskan secara isobaric sampai
87C,jika tekanan gas helium 2 105 N/m2, gas helium melakukan usaha luar
sebesar ...
dik = 1 = 1,5 m3
T2= 87 C= 360 K
P = 2 105 N/m2
jawab :
W = P ( )
V2...?
2 1
. =
2 1
1
.2 = 2
1
1,5
.= 360
300
= 1,8 m3
W= P . V
= 0,6 105
=60 103 = 60 KJ
3. hitunglah perubahan energy dalam bila :
b. sitem melepas kalor 100J dan dilakukan kerja trerhadap sistem dengan enrgi
sebesar 200 J
c. sistewm melepaskan kalor 150 J dan melakukan kerja dengan energy 100 J.
dik =
a. q= 100 J, W=-50 J
b. q = -100 J, W= 200 J
c. q = -150 J , W=-100 J
dit = E?
jawab =
a. E = q +W
= 100 J +( -50 J)
= 50 J
b. E= q+W
= -100 + 200
= 100 J
c. E = q + w
= -150 + (-100)
=-250 J