Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
SRI RIZKI
04064881618038
FORMAT PENGKAJIAN
Nama : Ny. LD
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : OKU
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk RS : 24 April 2017
Keluarga yang dapat segera dihubungi (Orangtua/Wali, Suami, Istri, dll)
Nama : Tn.B
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Perhubungan
Alamat : Batu Raja
Sebelum sakit : Ny. LD mengatakan tidak ada gangguan dalam istirahat dan
tidurnya, biasa tidur pukul 22.00-05.00 WIB dan dapat tidur dengan nyenyak.
Setelah sakit : Ny. LD mengatakan tidur nyenyak 6 jam pada malam hari dan
1 jam pada pagi hari 2jam pada siang hari dan 1 jam pada sore hari
3 Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Ny.LD menonton, mengasuh cucu dan NY. LD ikut senam
lansia
Setelah sakit : Ny. LD dirawat di RSMH (CVCU) dan mengurangi aktivitas
yang dapat memicu kerja otot jantung sehingga Ny. LD dianjurkan banyak istirahat
(bed rest, posisi semifowler, fowler, dan supinasi miring kanan dan kiri).
4 Pola bekerja
Sebelum sakit : Ny. LD adalah IRT tinggal bersama anaknya yang ke 3,
aktivitasnya sehari-hari membantu menjaga cucu.
Setelah sakit : Ny. LD tidak bekerja karena harus menjalani perawatan di
RSMH (CVCU).
5. Kebutuhan personal hygiene:
Sebelum sakit pasien biasa mandi 2x sehari.
Selama sakit: semua kebutuhan pasien dibantu oleh perawat.
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Pasien
------------- : Tinggal serumah
V. ASPEK PSIKOLOGIS
Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan : Ny.LD mengatakan bahwa alat yang digunakan dapat
membantu proses penyembuhan penyakitnya
b. Kesulitan yang dialami : Ny. LD mengeluh nyeri saat tidur
Persepsi diri
a. Hal yang dipikirkan saat ini : Ny. LD mengatakan bagaimana menghilangkan nyeri
yang dirasakannya.
b. Harapan setelah menjalani perawatan : Ny. LD berharap agar nyeri yang dirasakan
hilang dan sembuh dari penyakitnya.
c. Perubahan yang dirasa setelah sakit : Ny. LD kesulitan saat berbaring terlentang,
karena nyeri bertambah saat Ny.LD berbaring terlentang
Suasana hati : Baik
Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan : keputusan di ambil alih oleh anak Ny. LD
b. Yang disukai tentang diri sendiri : Ny. LD mengatakan kalau dulu beliau sehat dan
beliau sangat senang
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : Ny.LD mengatakan supaya nyeri yang
dirasakan hilang dan sehat kembali seperti sedia kala
d. Yang dilakukan jika stress : Ny. LD selalu bercerita dengan anaknya
Hubungan/komunikasi: Baik
Sistem nilai kepercayaan
a. Siapa atau apa sumber kekuatan : Allah SWT
b. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk anda : Penting, Ny. LD selalu sholat
5 waktu dan selalu berdoa kepada Allah SWT akan kesembuhannya
c. Kegiatan agama/kepercayaan yang ingin dilakukan di RS : Ny. LD mengatakan ingin
sholat sunah
ANALISA DATA
MASALAH
NO DATA POHON MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS: factor pencetus Penurunan curah
pasien mengatakan jantung
meningkatnya permeabilitas lipid
nyeri pada dadanya,
pasien mengatakan LDL teroksidasi
lemah dan batuk
anak Ny.LD timbul bercak lemak
mengatakan bahwa plak halus
buang air kecil sedikit
DO: Aktivasi faktor VII
TD:180/100 mmHg
ruptur plak
HR:16 3x/menit
(sinus takikardi) oklusi Arteri Kooner
RR :35 x/menit
CRT : 3 detik aliran darah koroner menurun
Pasien tampak lemah
nekrosis
Kulit tampak pucat
Akral dingin gagal memompa ventrikel kiri
Pasien tampak batuk
Pasien tampak gelisah penurunan curah jantung
EKG : ST elevasi
Hasil: foto thorax
menunjukkan cor
membesar, edema
pulmo
Urine : 120 cc/6jam
Hasil lab ureum 49
mg/dl
2. Ds : factor pencetus Gangguan pertukaran
Tn. B Mengatakan gas
meningkatnya permeabilitas lipid
ibunya sulit bernafas
Do : LDL teroksidasi
Pasien terlihat sesak,
napas cuping hidung timbul bercak lemak
(RR : 35 x/menit) plak halus
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak pucat Aktivasi faktor VII
Pasien terpasang O2
nasal kanul 3 L/m ruptur plak
HR : 163 x/menit oklusi Arteri Kooner
JVP = 7 cm H2O
Hasil Pemeriksaan Foto aliran darah koroner menurun
Thorax AP 24 April
nekrosis
2017 tampak sefalisasi
VLM pada pulmo gagal memompa
refluks keparu
alveoli edema
metabolisme anaerob
5 5
asidosis metabolik
kelemahan
intoleransi aktivitas
PRIORITAS MASALAH
3 Ketidakefektifan perfusiSetelah dilakukan - Observasi adanya perubahan tingkat - Untuk mengetahui adanya
jaringan berhubungan
tindakan keperawatan kesadaran penurunan curah jantung
dengan penurunan aliran 3x24 jam, diharapkan - Observasi adanya pucat, sianosis. - Mengkaji tanda-tanda penurunan
darah perfusi jaringan suplay oksigen ke jaringan perifer
kembali efektif, dengan - Monitor TD, HR, dan CRT - Mengkaji status sirkuasi
kriteria hasil; - Observasi adanya edema - Edema menunjukkan adanya
- Tekanan darah dalam tormbosis vena dalam
batas normal (120/70 - Anjurkan klien untuk latihan kaki - Menurunkan stassi vena,
mmHg) aktif/pasif meningkatkan alirna balik vena dan
- Kesadaran: menurunkan resiko tormbosis.
composmentis - Kolaborasi pemberian terapi oksigen - Memenuhi suplay oksigen ke
- Tidak edema dan jaringan
nyeri
- Konjungtivas merah
muda
- Tidak terdapat
sianosis
4 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan - Kaji nyeri pasien secara komprehensif ; - Data tersebut membantu
dengan iskemia jaringan tindakan keperawatan 3 PQRST menentukan penyebab, durasi, dan
terhadap oklusi arteri x 24 jam, diharapkan lokasi nyeri
koroner nyeri pasien berkurang, - Berikan istirahat fisik dengan punggung - Untuk mengurangi rasa tidak
dengan kriteria hasil; ditinggikan (semifowler) nyaman dan dispnea, istirahat fisik
- Pasien melaporkan juga dapat mengurangi konsumsi
nyeri dada berkurang oksigen jantung
- Skala nyeri - Ajarkan dan bantu pasien untuk - Teknik relaksasi dapat membantu
berkurang atau hilang massage daerah yang nyeri mengurangi nyeri
- Mendemonstrasikan - Periksa tanda-tanda vital pasien - Hipotensi/depresi pernafasan dapat
penggunaan teknik sebelum dan sesudah pemberian obat terjadi sebagai akibat pemberian
relaksasi narkotik narkotik, hal ini dapat
- Klien tampak rileks meningkatkan kerusakan miokardia
- Kolaborasi dengan tim medis dalam - Farmakologi untuk mengurangi dan
pemberian antiangina, stenolol, prefarat mengontrol nyeri melalui efek
analgesik vasodilatasi koroner, efek hambatan
rangsang simpatik, dan memberikan
sedasi
- Kolaborasi pemberian terapi oksigen - Pemberian terapi oksigen untuk
memulihkan otot jantung, melalui
pemenuhan suplai oksigen dalam
sirkulasi darah ke jantung dan/atau
dari jantung.
5 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan - Pantau frekuensi, irama, dan perubahan - Untuk menentukan tingkat aktivitas
berhubungan dengan tindakan keperawatan TD selama beraktivitas pasien
ketidakseimbangan antara 3x24 jam, diharapkan - Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas - Menurunkan kerja miokard,
suplai oksigen miokard pasien dapat pada dasar nyeri sehingga menurunkan resiko
dengan kebutuhan, adanya menunjukkan komplikasi
iskemia/nekrotik jaringan peningkatan toleransi - Anjurkan pasien untuk tidak mengejan - Mengejan dapat mengakibatkan
miokard, efek obat aktivitas, dengan saat defekasi atau saat ingin muntah manuver valsava sehingga terjadi
depresan jantung kriteria hasil; bradikardi, menurunnya curah
- TD, RR, dan HR jantung, takikardi, dan peningkatan
dalam batas normal tekanan darah
- Pasien dapat - Anjurkan dan bantu pasien untuk - Miring kiri miring kanan dapat
beraktivitas mandiri miring kanan dan miring kiri membantu pasien bergerak minimal,
- Status dan dapat mencegah dekubitus pada
kardiopulmonar daerah yang tertekan karena bedrest.
adekuat - Anjurkan kaluarga untuk mendampingi - Bantuan keluarga dapat mengurangi
membantu pasien dalam beraktivitas aktivitas pasien yang dapat
meningkatkan HR, TD, dan RR
pasien
Catatan perkembangan