Vous êtes sur la page 1sur 9

PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA


PROGRAM PROFESI NERS TA 2017-2018

DISUSUN OLEH
AYU PRISCILLA KANA WADU

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG
2017
PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

LAPORAN KASUS LENGKAP


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM PROFESI UNAI

Nama Mahasiswa : Ayu Priscilla Kana Wadu


NIPM : 1753017

PENGUMPULAN DATA DASAR KELUARGA

Data Umum
Nama Keluarga : Tn. Wiria
Anggota Keluarga yang ikut dinterview : Ny. Imat
Tempat Interview : Di rumah Ny. Imat

Data Perkembangan Keluarga

Perkembangan keluarga saat ini :


Perkembangan dengan tahapan keluarga 6 yaitu anak pertama dan kedua sudah
berkeluarga.

Perkembangan yang belum terpenuhi :


Perkembangan dalam keluarga ini sudah terpenuhi sepenuhnya.

Komposisi Keluaga menggunakan Geogram 3 generasi :


PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Data ligkungan keluarga


PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Data Struktur Keluarga

Kekuatan Keluarga :
Keluarga ini mempunyai usaha yang cukup besar yaitu mempunyai kebun yang cukup
luas, sehingga masyarakat sekitar bekerja pada keluarga Ny. I dan banyak orang yang
mengenal keluarga Ny. I.

Struktur dan Peran :


Tn. W memiliki kebun yang luas dan bekerja juga sebagai petani sedangkan Ny. I
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan terkadang membantu Tn. W dikebun.
Keduanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Peran Ayah : Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, ayah sebagai kepala
keluarga.
Peran Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, menguru rumah tangga,
mengasuh dan mendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai peran sosial sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
Peran Anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

Nilai dan Norma Keluarga :


Nilai dan Norma yang terdapat pada keluarga Ny. I adalah menolong sesama, sopan
santun, berbakti pada orang tua, mengikuti norma agama, membuat bangga keluarga
dan melakukan kewajiban yang ada di rumah demi kelangsugan hidup di rumah dan
lingkungan.

Fungsi keluarga

Fungsi afektif :
Ny. I mengatakan dalam rumah tangga, mereka sangat menyayangi satu sama lain
terlebih mereka adalah orang tua jadi mereka sangat menyayangi anak anak mereka.

Fungsi kesehatan :
Kelurga Ny. I belum bisa menjalankan fungsi keluarga dengan baik karena dari
keluarga masih ada yang sakit tetapi keluarga tetap produktifitas yang tinggi dengan
cara membawa anggota keluarga yang sakit ke pada petugas kesehatan dan
mempunyai JKN yang memenuhi syarat dan aturan.

Fungsi sosialisasi keluarga :


Anggota kaluarga mempunyai hubungan sosial yang baik dengan anggota keluarga
maupun dengan sekitarnya.
PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Fungsi reproduksi keluarga :


Ny. I sudah menopause dan mempunyai 2 orang anak.

Fungsi ekonomi keluarga :


Keluarga memenuhi kebutuhan secara ekonomi dengan menjual hasil perkebun
kurang lebih 1.000.000 rupiah tiap bulannya.

Stress dan strategi kpoing keluarga:

Stressor keluarga :
Stressor jangka panjang : Ny. I mengatakan khawatir dengan
penyakitnya (hipertensi) yang tidak kunjung sembuh.
Stressor jangga pendek : Ny. I mengatakan bagaimana cara agar
penyakitmya (hipertensi) dapat ditangani dengan baik.

Strategi koping yang digunakan :


Ny. I mau berkoperatif dengan terapi modalitas yang diajarkan serta selalu tabah
menyerahkan masalahnya ke dalam doa. Kalaupun ada masalah lain, seluruh anggota
keluarga lebih suka berunding bersama dan pasrah kepada Allah dan berharap agar
tenaga kesehatan dapat membantu masalah keluarga mengenai ketidaktahuan
mengenai penyakit dan penanganannya.

Strategi adaptasi disfungsional:


Bila ada anggota keluarga yang sulit untuk dinasehati maka ibu kadang-kadang
langsung masuk ke kamar dan bila ada masalah berat maka akan diselesaikan dengan
cara membicarakannya secara baik-baik sehingga keadaan bisa tenang kembali.

Pemeriksaan fisik individu dalam keluarga (abnormal findings):


Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang mengalami masalah :

(TERLAMPIRKAN)

MENETAPKAN MASALAH

Menetapkan masalah yang actual dan potensial:

Identifikasi masalah petumbuhan dan perkembangan keluarga :


(TERLAMPIR)

Identifikasi masalah kesehatan keluarga :


(TERLAMPIR)
PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Menetapkan masalah sesuai prioritas


Tidak sehat (actual) :
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenali masalah kesehatan keluarga (Hipertensi).

Ancaman kesehatan (resiko) :


Gangguan rasa aman (cemas) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menggenali masalah kesehatan keluarga (hipertensi).

Potensial (wellness) :

Sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dapat dikurangi atau di cegah melalui
tindakan keperawatan atau kesehatan .

MENYUSUN RENCANA STRATEGI DALAM MENYELESAIKAN


MASALAH

Menstimulasi kesadaran / penerimaan keluarga mengenai masalah dan


kebutuhan kesehatan

Memberikan informasi :
Menjalaskan pendidikan kesehatan tentang pengertian hipertensi, penyebab, tanda dan
gejala, komplikasi, penatalaksanaan, pencegahan, pengobatan tradisional.

Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan :


Setelah dikaji :
Keluarga membutuhkan informasi mengenai masalah kesehatan yang
dihadapi saat ini.
Keluarga membutuhkan motivasi agar dapat melanjutkan terapi yang
dianjurkan.
Keluarga berharap Ny. I dapat pulih dari kesehatannya agar dapat
beraktivitas kembali.
Keluarga berharap dengan adanya tenaga kesehatan, keluarga mampu mendapatkan
informasi tentang kesehatan dan mengetahui penanganan yang tepat untuk Ny. I.

Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah :


Mengevaluasi pendidikan kesehatan kesehatan yang telah diberikan
lewat pertanyaan.
Memotivasi keluarga bahwa penyakit Ny. I dapat dikurangi atau dapat
di kontrol asalkan kaluarga atau Ny. I patuh terhadap peraturan serta
pantangan dan mau untuk menjalaninya.
PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Memberikan emosional support untuk keluarga melalui motivasi agar


keluarga mau atau bersedia untuk menjalaninya.

Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat

Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan :


Bila keluarga dan Ny. I tidak mengubah pola makan serta pola
hidupnya maka kecenderungan tekanan darah semakin bertambah akan
semakin besar dan akan berakibat komplikasi.
Bila terapi maupun intervensi yang dilakukan tidak dilanjutkan
keluarga dan Ny. I maka tekanan darah pun akan semakin naik dan
berakibat komplikasi.

Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga :


Keluarga memiliki perkebunan sayur jadi sangat mudah untuk
mendapatkan sayuran seperti brokoli maupun buahan seperti tomat
yang dapat dikonsumsi, dan ibu dapat menemukan daun salam dan
mentimun di warung dekat rumahnya untuk dikonsumsi agar dapat
meminimal penyakit yang di derita oleh Ny. I
Keluarga mampu mencari informasi kesehatan dari bidan serta petugas
kesehatan di puskesmas terdekat agar dapat mengetahui progres
tekanan darah.

Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan :


Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan sebagainya
tentang penyakit yang diderita oleh Ny. I.
Menjelaskan manfaat dari terapi meminum air rebusan daun salam dan
merendamkan kaki pada air hangat selama 15 menit agar dapat
merilekskan badan dan menurunkan tekanan darah.

Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Mendemonstrasikan cara perawatan :


Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan
sebagainya tentang Hipertensi.
Demonstrasikan terapi herbal meminum air rebusan daun salam.
Demonstrasikan terapi meredamkan kaki pada air hangat selama 15
menit.

Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah :


PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Kompor.
Gas.
Panci
Air.
Gelas.
Ember / Gayung.
Kursi.
Daun salam

Mengawasi keluarga melakukan perawatan :


Setiap kunjungan di evaluasi kembali apakah keluarga mampu
mendemonstrasikan terapi yang di anjurkan atau yang diajarkan
Mengkaji tekanan darah Ny. I.
Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan atau menyebutkan
kembali terapi di depan tenaga kesehatan.

Membantu keluarga untuk menemukan cara mengoptimalkan perawatan


keluarga yagn sakit/sehat

Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga :


Informasi yang disampaikan mengenai penyakitnya dapat menambah
wawasan dan lebih mengenali penyakitnya sehingga mampu
mengetahui tindakan yang tepat untuk penanganannya.
Terapi meminum air rebusan daun salam dan merendam kaki pada air
hangat selama 15 menit bukan hanya sekedar diperuntukan orang sakit
saja melainkan untuk orang yang sehat pun bisa, selain untuk
menurunkan tekanan darah bisa juga digunakan untuk merilekskan diri
dari ketegangan maupun stress yang dirasakan.
Selain itu buah dan sayuran mudah untuk diakses di lingkungan rumah
Ny. I dan mengingat bahwa Ny. I dan keluarga mempunyai
perkebunan sayur.

Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin :


Membantu keluarga menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
untuk keluarga serta Ny. I, misalnya seperti menciptakan suasana yang
damai dan tenang.
Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri meskipun Ny. I
sedang sakit agar tetap segar.
PEDOMAN PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehata yang ada

Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga :

Menganjurkan keluarga untuk kontrol kesehatan di fasilitas kesehatan


terdekat misalnya ke puskesmas atau ke bidan terdekat sesuai JKN
agar dapat mengetahui kondisi sejauh mana kerusakan fungsi awal
yang menimbulkan komplikasi berkepanjangan.

Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada :


Didekat rumah ada pustu (puskesmas pembantu) yang dapat membantu
dalam mengontrol tekanan darah.

MELAKUKAN EVALUASI IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA

Evaluasi tindakan keperawatan keluarga:

Melakukan evaluasi formatif :


Setelah dilakukan intervensi selama beberapa hari dalam tindakan
keperawatan :
a. Ny. I dan keluarga mengerti dengan pendidikan kesehatan
yang diberikan dan mampu mendemonstrasikannya.
b. Ny. I dibantu keluarga dalam memberikan terapi meminum
air rebusan daun salam dan merendam kaki pada air hangat
selama 15 menit.

Melakukan evluasi sumatif :


(TERLAMPIR)

Vous aimerez peut-être aussi