Vous êtes sur la page 1sur 11

TEKANAN HIDROSTATIK

Mutmainnah S, Rezky Nur Ariatami, Sulbiana, Yola Ivonny Harianto*)

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Negeri Makassar 2015

Abstrak. Kami telah melakukan percobaan tentang Tekanan Hidrostatik. Percobaan ini
bertujuan untuk melatih mahasiswa khususnya mahasiswa Fisika agar dapat mengetahui pengaruh
kedalaman terhadap tekanan hidrostatik, pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan
hidrostatik, dan dapat memahami prinsip percobaan tekanan hidrostatik. Sebelum melakukan
percobaan, terlebih dahulu kami harus mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti pipa
berbentuk U, piknometer (dalam percobaan ini tidak digunakan, karena kami melakukan
perhitungan massa jenis menggunakan rumus), gelas kimia, selang plastik, corong gelas, mistar
biasa, dan berbagai macam zat cair (minyak, gliserin, air). Pada praktikum ini, kami juga
menambahkan neraca ohauss 2610 gram sebagai alat yang digunakan untuk mengukur massa dari
zat cair. Setelah itu, kami juga harus mengetahui langkah kerja yang akan dilakukan dalam
percobaan ini. Pada praktikum ini, kami melakukan dua kegiatan, dimana kegiatan pertama
bertujuan untuk mengetahu pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik, sehingga kami
menggunakan kedalaman sebagai variabel manipulasi dan kami mengubahnya sebanyak tujuh kali.
Sedangkan, kegiatan kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh massa jenis terhadap tekanan
hidrostatik, sehingga kami memanipulasi massa jenisnya sebanyak tiga kali, yaitu dengan
mengubah jenis zat cair. Pada praktikum ini, semakin besar kedalamannya maka semakin besar
perbedaan pada ketinggian di pipa U, begitupun dengan massa jenis. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa kedalaman dan massa jenis mempengaruhi tekanan hidrostatik yaitu semakin
besar kedalaman dan massa jenisnya, maka semakin besar pula tekanan hidrostatiknya.
Kata Kunci : zat cair, kedalaman, massa jenis, ketinggian, dan tekanan hidrostatik.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mahasiswa dapat mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan


hidrostatik?
2. Bagaimana mahasiswa dapat mengetahui pengaruh massa jenis terhadap tekanan
hidrostatik?
3. Bagaimana mahasiswa dapat memahami prinsip percobaan tekanan hidrostatik?

TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik.


2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh massa jenis terhadap tekanan hidrostatik.
3. Mahasiswa dapat memahami prinsip percobaan tekanan hidrostatik.

TEORI SINGKAT
Tekanan dan gaya saling berhubungan, tapi keduanya berbeda. Tekanan didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja pada tiap satuan luas dan bekerja secara tegak lurus terhadap
bidang seluas A, dapat dituliskan dalam persamaan :

=
[8.1]
2
Dimana, P = tekanan (N/m )
F = gaya (N)
A = luas (m2)
Catatan : 1 Atmosfer (1 atm) = 76 Hg = 1,013 . 105 N/m2 1cmHg = 1.332,2 N/m2
1 torr = 1mmHg = 133,32 N/m2 = 1 torricelli
Satuan SI untuk tekanan adalah N/m2. Satuan ini memiliki nama resmi pascal (Pa),
untuk menghormati Blaise Pascal. Akan tetapi, untuk menyederhanakan masalah, kita
akan lebih sering menggunakan satuan N/m2. Satuan-satuan lainnya yang kadang-kadang
digunakan adalah dyne/cm2, dan lb/in2 (disingkat psi).
Seperti yang diketahui dengan baik oleh para penyelam, tekanan air bertambah seiring
bertambahnya kedalaman. Demikian pula, tekanan atmosfer berkurang seiring dengan
bertambahnya ketinggian. Adapun persamaan untuk hubungan ini adalah sebagai berikut :
= 0 + [8.2]
Artinya, tekanan pada kedalaman di bawah suatu titik di dalam cairan yang
tekanannya 0 adalah lebih besar sebanyak . Jika cairannya berhubungan langsung
dengan atmosfer dan 0 adalah tekanan di permukaan cairan, maka 0 adalah tekanan
atmosfer.
Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa, tekanan hidrostatis suatu zat
cair hanya bergantung pada tinggi kolom zat cair (h), massa jenis zat cair () dan
percepatan gravitasi (g), tidak bergantung pada bentuk dan ukuran bejana,
perhatikan gambar berikut :
Gambar : tiga buah bejana berbeda
bentuk berisi zat cair yang sama
dengan ketinggian yang sama
memiliki tekanan hidrostatis yang
sama besar pada tiap bejana.

METODE EKSPERIMEN

1. Alat dan Bahan


a. Pipa berbentuk U (1 buah)
b. Piknometer (0)
c. Gelas kimia (4 buah)
d. Selang plastik (1 buah)
e. Corong gelas (1 buah)
f. Mistar biasa (2 buah)
g. Minyak (200 ml)
h. Gliserin (250 ml)
i. Air (250 ml)
j. Neraca Ohauss 2610 gram (1 buah)
2. Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
a. Variabel kontrol : massa jenis/jenis zat cair (air)
b. Variable manipulasi : kedalaman
c. Variabel respon : perbedaan ketinggian zat cair
Kegiatan 2
a. Variabel kontrol : kedalaman
b. Variabel manipulasi : massa jenis/jenis zat cair
c. Variabel respon : perbedaan ketinggian zat cair
3. Definisi Operasional Variable
Kegiatan 1
a. Variabel kontrol : massa jenis/jenis zat cair (air) adalah perbandingan
antara massa dan volume zat cair tersebut. Dalam
kegiatan ini, kami menggunakan air.
b. Variabel manipulasi : kedalaman adalah jarak antara titik pada permukaan air
dengan titik tertentu di dalam gelas kimia yang nilainya
diubah-ubah sebanyak tujuh kali.
c. Variabel respon : perbedaan ketinggian zat cair adalah selisih antara
tinggi permukaan zat cair pada pipa pertama dan pipa
kedua dalam pipa berbentuk U.
Kegiatan 2
a. Variabel kontrol : kedalaman adalah jarak antara titik pada permukaan air
dengan titik tertentu di dalam gelas kimia yang nilainya
diubah-ubah sebanyak tujuh kali.
b. Variabel manipulasi : massa jenis/jenis zat cair adalah perbandingan antara
massa dan volume zat cair tersebut. Dalam kegiatan ini,
dilakukan tiga kali pengubahan terhadap massa
jenis/jenis dari zat cair, yaitu minyak, gliserin, dan air.
c. Variabel respon : perbedaan ketinggian zat cair selisih antara tinggi
permukaan zat cair pada pipa pertama dan pipa kedua
dalam pipa berbentuk U.
4. Prosedur Kerja
Langkah pertama yang perlu kita lakukan saat melakukan sebuah percobaan, tentunya
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Pastikan alat dan bahan tersebut dapat
beroperasi denga baik. Pada praktikum ini, kami melakukan dua kegiatan. Kegiatan
pertama bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik.
Adapun langkah pertama yang perlu dilakukan pada kegiatan ini adalah menentukan
massa jenis zat cair yang akan digunakan, dengan mengukur massa dan volumenya.
Massanya diukur menggunakan neraca ohauss 2610 gram. Caranya adalah dengan
mengukur massa gelas kimia yang digunakan, setelah itu kita memasukkan fluida, dan
kemudian diukur massa setelah fluida dimasukkan. Kemudian, kurangi hasil antara massa
total dan massa gelas kimia, maka akan didapatkan massa dari zat cair tersebut. Langkah
kedua adalah menghubungkan pipa U yang berisi dengan zat cair dengan sebuah corong
gelas oleh selang plastik. Setelah itu, masukkan corong ke dalam air, tekan dengan
kedalaman tertentu, ukur kedalaman dengan mistar biasa (diukur dari permukaan air ke
permukaan air dalam corong). Maka, amatilah perubahan tinggi permukaan zat cair pada
kedua pipa U. Ukur selisih ketinggian zat cair pada pipa U. Catat hasil pengukuran dalam
tabel pengamatan pertama. Setelah itu, ulangi percobaan dengan mengubah
kedalamannya sebanyak tujuh kali.
Pada kegiatan kedua, dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik, adapun langkah pertama yang harus
dilakukan adalah kita menentukan kedalaman yang nilainya akan dijaga konstan. Setelah
itu, siapkan gelas kimia yang telah diisi zat cair. Masukkan corong ke dalam zat cair
tersebut, tekan dengan kedalaman yang telah ditentukan. Maka, amatilah perubahan
tinggi permukaan zat cair pada kedua pipa U. Ukur selisih ketinggian zat cair pada pipa
U. Catat hasil pengukuran dalam tabel pengamatan kedua. Setelah itu, ulangi percobaan
dengan jenis zat cair yang lain.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA

1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Massa jenis zat cair
No. Jenis zat cair Massa (gram) Volume (ml)
1. Oil 174,20 0,05 200,0 12,5
2. Glycerin 295,85 0,05 250,0 12,5
3. Water 242,75 0,05 250,0 12,5
Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
Jenis zat cair = air
Tabel 2. Hubungan antara kedalaman zat cair dengan tekanan hidrostatis
Perbedaan ketinggian zat cair pada
No. Kedalaman (cm)
pipa U (cm)
1.
1,70 0,05
1. 1,70 0,05 2.
1,70 0,05
3.
1,70 0,05
1.
2,50 0,05
2. 2,80 0,05 2.
2,50 0,05
3,
2,40 0,05
1.
3,20 0,05
3. 3,80 0.05 2.
3,10 0,05
3.
3,30 0,05
1.
3,50 0,05
4. 4,30 0,05 2.
3,60 0,05
3.
3,60 0,05
1.
4,60 0,05
5. 5,60 0,05 2.
4,40 0,05
3.
4,80 0,05
1.
5,10 0,05
6. 6,10 0,05 2.
4,80 0,05
3.
4,80 0,05
7. 7,10 0,05 1.
5,60 0,05
2.
5,50 0,05
3.
5,60 0,05

Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik


Kedalaman : 4,00 0,05cm
Tabel 3. Hubungan antara massa jenis zat cair dengan tekanan hidrostatis
Fluid height difference in pipe U
No. Massa jenis zat cair (gram/cm3)
(cm)
1.
3,00 0,05
1. Minyak = 0,87 0,05 2.
2,90 0,05
3.
2,95 0,05
1.
3,25 0,05
2. Air = 0,97 0,05 2.
3,15 0,05
3.
3,15 0,05
1.
4,15 0,05
3. Gliserin = 1,18 0,05 2.
4,00 0,05
3.
3,95 0,05

2. Analisis Data
a. Massa jenis zat cair

= = 1

= = 1


= | | + | |

1
= | | + | 2 |


=| 1 | + | 2 1 |


= | |+| |


=
+

1) Minyak

=

174,20
=
200

= 0,871

= 0,871 3


= +
0,05
12,5
= 174,20 + 200
0,871
3

= 0,0002 + 0,06250,871 3


= 0,06270,871 3


= 0,0546 3


= 100%


0,0546 3
= 100%

0,871 3

= 0,0627 100%
= 6,27% 2 AB
= 100%
= 100% 6,27%
= 93,73%

= 3


= 0,9 6,2 3

2) Gliserin

=

295,85
=
250

= 1,18

= 1,18 3


= +

0,05
12,5
= + 1,18
3
295,85 250

= 0,0002 + 0,05001,18 3


= 0,05021,18 3


= 0,0592 3


= 100%


0,0592 3
= 100%

1,18 3

= 0,0502 100%
= 5,02% 3 AB
= 100%
= 100% 5,02%
= 94,98%

= 3


= 1,1800 0,0592 3

3) Air

=

242,75
=
250

= 0,971

= 0,971 3


= +
0,05 12,5
= 242,75 + 250
0,971
3

= 0,0002 + 0,05000,971 3


= 0,05020,971 3


= 0,0487 3


= 100%


0,0487 3
= 100%

0,971 3

= 0,0502 100%
= 5,02% 3 AB
= 100%
= 100% 5,02%
= 94,98%

= 3


= 0,9710 0,0487 3

Grafik 1. Hubungan antara kedalaman dan perbedaan ketinggian pada pipa U


6
perbedaan ketinggian pada pipa U (cm)

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
kedalaman (cm)

Grafik 2. Hubungan antara massa jenis dengan perubahan ketinggian


4.5
perbedaan ketinggian pada pipa

4
3.5
3
2.5
U (cm)

2
1.5
1
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
massa jenis (g/cm3)
b. Analisis Dimensi
Dari grafik 1 hubungan antara kedalaman dengan tekanan hidrostatik. Terlihat
kedalaman itu berbanding lurus dengan tekanan. Kita dapat menyimpulkan:
P~h
Pada grafik 2 hubungan antara massa jenis zat cair dengan tekanan hidrostatik.
Terlihat bahwa massa jenis zat cair berbanding lurus dengan tekanan. Kita dapat
menyimpulkan bahwa :
P~
Dengan melihat hubungan antara kedalaman dan massa jenis terhadap tekanan,
analisis dimensi untuk menemukan konstanta (k) adalah sebagai berikut:
~
~
~
=

2
= ( 3 ) ()
.

= ( 3 ) ()
2
1 2 = 2
1 2
=
2

= 2

Kuantitas memiliki dimensi percepatan , sehingga k konstanta adalah besarnya
percepatan gravitasi bumi (g).

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, kami telah melakukan percobaan tentang tekanan hidrostatik
dengan menggunakan beberapa jenis zat cair, diantaranya minyak dengan massa
174,200,05gram dan volume 200,012,5ml, sehingga didapatkan massa jenisnya
sebesar 0.96,2g/cm3 , gliserin dengan massa 295,850,05gram dan volume
250,012,5ml sehingga didapatkan massa jenisnya sebesar
1,18000,0592g/cm , dan air dengan massa 242,750,05gram dan volume
3

250,012,5ml sehingga didapatkan massa jenisnya sebesar


0,97100,0487g/cm . Pada kegiatan pertama, variabel kontrolnya adalah air dan
3

variabel manipulasinya adalah kedalaman. Pada kedalaman pertama,


yaitu1,700,05cm didapatkan rata-rata perbedaan ketinggian sebesar
1,700,05cm, pada kedalaman kedua sebesar 2,800,05cm didapatkan rata-rata
perbedaan ketinggian sebesar 2,470,05cm, pada kedalaman ketiga sebesar
3,800,05cm didapatkan rata-rata perbedaan ketinggian sebesar 3,200,05cm,
pada kedalaman keempat sebesar 4,300,05cm didapatkan rata-rata perbedaan
ketinggian sebesar 3,570,05cm, pada kedalaman kelima sebesar 5,600,05cm
didapatkan rata-rata perbedaan ketinggian sebesar 4,600,05cm, pada kedalaman
keenam sebesar 6,100,05cm didapatkan rata-rata perbedaan ketinggian sebesar
4,900,05cm, pada kedalaman ketujuh sebesar 7,100,05cm didapatkan rata-rata
perbedaan ketinggian sebesar 5,570,05cm. Dari data-data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa semakin besar kedalaman dari zat cair maka semakin besar pula
tekanan hidrostatiknya, hal ini dapat dilihat dari perbedaan ketinggian zat cair pada pipa
U tersebut.
Pada kegiatan kedua, variabel kontrolnya adalah kedalaman yang diberi nilai sebesar
4,000,05cm dan variabel manipulasinya adalah massa jenis zat cair yang kita
dapatkan dari mengubah jenis zat cairnya, seperti yang telah ditentukan bahwa ada tiga
jenis zat cair digunakan, yaitu minyak, gliserin, dan air. Massa jenis zat cair yang pertama
adalah massa jenis dari minyak yaitu sebesar 0.96,2g/cm3 didapatkan rata-rata
perbedaan ketinggian zat cair adalah 2,950,05cm, massa jenis zat cair yang kedua
adalah massa jenis dari air yaitu sebesar 0,97100,0487g/cm3 didapatkan rata-rata
perbedaan ketinggian sebesar 3,180,05cm, dan massa jenis zat cair yang ketiga
adalah massa jenis gliserin sebesar 1,18000,0592g/cm3 didapatkan rata-rata
perbedaan ketinggian sebesar 4,030,05cm. Dari data-data tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa semakin besar massa jenis zat cair maka semakin besar pula
tekanan hidrostatiknya. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan ketinggian zat cair pada pipa
U yang mengalami kenaikan seiring semakin besarnya nilai massa jenis suatu zat cair
tersebut.
Pada praktikum ini, kesalahan relatif yang paling besar adalah 6,27%. Hal ini karena
praktikan yang kurang teliti saat melakukan pengambilan data.

KESIMPULAN

Dari percobaan ini, hal yang dapat kita simpulkan adalah :


1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik, yaitu semakin besar kedalamannya
maka semakin besar pula tekanan hidrostatiknya. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan
ketinggian zat cair pada pipa U yang semakin besar seiring dengan semakin besarnya
kedalaman zat cair tersebut.
2. Pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik, yaitu semakin besar massa
jenis suatu zat cair maka semakin besar pula tekanan hidrostatiknya. Hal ini juga dapat
dilihat dari perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U yang semakin besar seiring dengan
semakin besarnya nilai massa jenis dari suatu zat cair.
3. Prinsip percobaan tekanan hidrostatik yaitu dapat kita lihat dari pengaruh kedalaman
dan massa jenis suatu zat cair. Dengan menetapkan massa jenis zat cair yang dijaga
konstan dan memanipulasi kedalaman zat cair itu, maka kita dapat mengetahui hubungan
kedalamannya terhadap tekanan hidrostatiknya. Sedangkan dengan menetapkan
kedalaman zat cair yang dijaga konstan dan memanipulasi massa jenis zat cairnya, yaitu
dengan mengubah jenis zat cairnya, maka kita dapat mengetahui hubungan antara massa
jenisnya terhadap tekanan hidrostatiknya.

REFERENSI

Giancoli, Douglas C. 2014. Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Herman, 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1 Unit Laboratorium Fisika Dasar
Jurusan Fisika UNM.
Serway dan Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Keenam. Jakarta : Salemba
Empat.

Vous aimerez peut-être aussi