Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
Muhammad Fachrurrokhman Dika
(26916007)
DOSEN
Dr. Ir. Agung Wiyono, M.Eng
Drainase (drainage) adalah susunan atau sistem saluran untuk mengalirkan aliran
permukaan akibat hujan. Sedangkan drainase sebagai suatu sistem merupakan prasarana yang
terdiri dari kumpulan sistem saluran didalam kota yang berfungsi mengeringkan lahan
perkotaan dari banjir/genangan akibat hujan dengan cara mengalirkan kelebihan air permukaan
ke badan air melalui sistem saluran-saluran tersebut.
Sistem drainase yang baik adalah sistem drainase yang dapat memenuhi fungsi-fungsi
sebagai berikut:
Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehigga lahan dapat
difungsikan secara optimal.
Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah
becek, genangan air/banjir.
Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi bencana banjir.
Air hujan tidak diperkenankan menggenang di atas permukaan jalan karena dapat
menyebabkan kerusakan pada struktur jalan itu sendiri. Agar tidak terjadi genangan, selain
membuat profil jalan menjadi miring, perlu dibuat pula saluran drainase untui mengalirkan air
limpasan (runoff) akibat hujan. Tipikal drainase jalan sebagaimana ditunjukkan pada gambar
berikut.
3% 2% 2% 2% 2% 3%
Ke arah
Jl. Hasanudin
Ke arah
Jl. Dipatiukur
Saluran yang ditinjau
b=0,55m
1
Sy = =1( )2
1
a
Csy =
s3
dengan
n
a = ni=1(yi y )3
(n1)(n2)
L 350
t2 = = = 3,889 menit
60 V 60 1,5
maka, waktu konsentrasi sebesar :
Tc1 (jalan & taman) = t1 aspal + t1 taman + t2
= 0,919 + 1,407 + 3,889 = 6,215 menit
= 0,104 jam
Tc2 (perumahan) = t1 perumahan + t2
= 1,305 + 3,889 = 5,194 menit
= 0,087 jam
Japan International Cooperation Agency, 1978. Drainage and Subsoil Drainage (The Post
Graduate Program on Highway Engineering, ITB and DPU)
1. Mengangkut sampah yang hanyut disaluran agar tidak terjadi penyumbatan terutama pada
gorong-gorong
2. Membuang tumbuh-tumbuhan (gulma) pada dinding saluran terutama pada saluran yang
diperkeras, agar tidak merusak struktur saluran drainase
Terkait dengan kegiatan operasi, agar prasarana dan sarana drainase dapat dijalankan atau
difungsikan sesuai dengan maksud dan tujuannya maka perlu dilakukan isnpeksi secara berkala
pada saluran drainase. Inspeksi dilakukan untuk mengetahui kondisi saluran apakah saluran
mengalami kerusakan, endapan yang over, maupun apabila saluran mengalami perubahan/alih
fungsi.
Fenomena alih fungsi saluran drainase jalan sering kita lihat di sekitar kita. Salah satunya
adalah dipakainya saluran sebagai tempat untuk berjualan pedagang kaki lima. Perubahan alih
fungsi saluran drainase tersebut dapat menyebabkan berkurangnya dimensi saluran sehingga
saluran drainase tidak dapat menampung debit aliran yang direncanakan, dan akhirnya air
meluap dari saluran drainase.
Menjaga dan merawat saluran drainase seharusnya dapat menjadi budaya bagi
masyarakat. Budaya gotong-royong dalam membersihkan lingkungan seharusnya dapat
menjadi solusi bagi pemeliharaan saluran drainase yang berbasis pada masyarakat. Bahkan
mungkin perlu adanya regulasi yang mengatur bahwa setiap pemilik bangunan wajib
menyediakan fasilitas drainase di sekitar bangunannya dengan desain yang ditetapkan oleh
pemerintah, dalam hal ini adalah dinas SDA, serta bertanggung jawab untuk memeliharanya.
Dengan adanya tanggung jawab tersebut, maka semua aspek masyarakat pasti ikut andil
dalam memelihara saluran drainase di lingkungannya, dan saluran drainse dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.