Vous êtes sur la page 1sur 24

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

A. Pengertian Teknologi

Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau
keterampilan (skill). Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah
penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis. Teknologi
mencakup kegiatan produksi, pemakaian dan pemeliharaan piranti kehidupan.
Namun, setelah terjadi proses industrialisasi pada abad 18, pengertian teknologi
mengalami perubahan yang pokoknya bertitik tolak dari pengertian penerapan
ilmu bagi kesejahteraan hidup.
Namun, akhirnya pengertian teknologi menjadi semakin luas, yakni
mencakup bidang sosial, yang sering disebut dengan the social technology
development (teknologi sosial pembangunan) (Santosa, 2000:75-76).
Selanjutnya Santosa (2000:77-83) mengemukakan, untuk membatasi
pengertian teknologi yang masih luas bidangnya, maka pengertian teknologi
dapat diartikan sebagai berikut :
1. Teknologi sebagai Barang Buatan

Pengertian teknologi yang tertua, sangat sederhana, dan yang paling umum
dikenal orang ialah barang buatan manusia. Barang buatan itu biasanya
dilawankan dengan benda alam. Misalnya sebatang kayu dari pohon yang
tumbang adalah suatu benda alam. Kalau kemudian batang kayu dari pohon
itu dipotong, dipahat, dibentuk, dan dilakukan penggarapan lainnya oleh
manusia sehingga menjadi sebuah perahu yang digunakan untuk
menyeberangi sungai, maka batang kayu itu berubah menjadi barang buatan
yang disebut teknologi.
Manusia pada dasarnya lemah, sehingga ia menciptakan alat untuk
memperpanjang organ tubuh sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan.
Barang-barang buatan itu, selain untuk keperluan mempertahankan hidup
sehari-hari, juga sebagai sarana untuk maksud keagamaan dan
mengungkapkan seni.
2. Teknologi sebagai Kegiatan Manusia

Kegiatan manusia yang termasuk pengertian teknologi, pada pokoknya

dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu membuat dan menggunakan.

Membuat adalah kegiatan merancang dan menciptakan suatu barang buatan,

sedang menggunakan adalah melakukan suatu kegiatan sesuai dengan

fungsi suatu barang buatan yang telah dibuat.

Jadi, yang dimaksud teknologi merupakan kegiatan manusia. Namun,

tidak setiap kegiatan manusia adalah teknologi, melainkan hanya kegiatan

yang mempunyai dua ciri pokok, yaitu efisien dan bertujuan tertentu.

3. Teknologi sebagai Kumpulan Pengetahuan

Pengetahuan dipelajari manusia, baik dari pengalaman sendiri maupun

dari sumber lain, untuk dapat melakukan kegiatan yang merupakan


teknologi. Pengertian teknologi sebagai kumpulan pengetahuan,

melengkapi pengertian teknologi sebagai barang buatan dan sebagai

kegiatan manusia yang efisien dan bertujuan.

Pengertian teknologi sebagai kumpulan pengetahuan dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu pengetahuan yang masih bersifat tradisional

sebelum terjadi industrialisasi dan pengetahuan yang telah bercorak modern

dalam masyarakat industri untuk memproduksi berbagai barang dan jasa.

4. Teknologi sebagai Kebulatan Sistem

Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi

ditinjau sebagai suatu sistem. Ini berarti, teknologi dibahas sebagai suatu

kebulatan unsur-unsur yang saling berkaitan dan bertalian timbal balik

dengan lingkungan sekelilingnya. Peter Drucker berpendapat bahwa

teknologi harus dianggap sebagai suatu sistem, yaitu suatu kumpulan dari

satuan-satuan dan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan saling

berkomunikasi.

Menurut Salam (2000:20), teknologi adalah penggunaan yang efisien

dari ilmu, keterampilan, dan bahan untuk memproduksi benda-benda

kebudayaan. Dalam teknologi, kerja sama antara pikiran dan tangan merupakan

alat yang efektif untuk memproduksi barang.


Selain itu, menurut Iskandar Alisyahbana (1980), teknologi telah

dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup

yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal

peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum

digunakan. Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau

pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang

cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu

untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga

seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota

tubuh, pancaindra dan otak manusia. Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967)

memberi arti teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional

mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia

(Ardian, 2010).

Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa pengertian teknologi secara umum,

yaitu

proses yang meningkatkan nilai tambah.

produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan

meningkatkan kinerja.
Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan

digunakan.

B. Perkembangan Teknologi dari Masa ke Masa

Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari adanya perkembangan

dalam bidang sains yang juga telah berlangsung dengan pesat sekali terutama

sejak abad ke-19 hingga sekarang. Proses perkembangan sains yang telah

dilakukan oleh para ilmuwan sains, membawa dampak positif bagi

perkembangan teknologi, dengan diciptakannya alat peralatan yang merupakan

produk teknologi. Produk teknologi ini pada gilirannya juga membawa

kemajuan dalam bidang sains. Pesawat ruang angkasa yang dapat membawa

para astronot menjelajahi alam semesta merupakan produk dari kerjasama

antara sains dan teknologi yang amat pelik.

Perkembangan teknologi tidak berlangsung dalam kurun waktu yang

pendek, tetapi pada hakikatnya telah dimulai sejak ratusan ribu tahun yang lalu,

ketika orang atau manusia purba mulai menggunakan batu sebagai alat untuk

mempermudah pekerjaan mereka. Kemudian disusul penemuan logam maka

penemuan alat-alat yang berguna bagi aktivitas manusia mulai berkembang.

Mesin-mesin, kendaraan-kendaraan mulai diciptakan oleh para ahli teknik

(Poedjiadi, 2005:45-46).
Teknologi pada Zaman Purba

Secara naluriah manusia yang hidupnya pada zaman purba,

selanjutnya disebut manusia purba, yaitu sekitar 200 hingga 100 ribu tahun

yang lalu, berusaha mempertahankan hidupnya dengan cara makan dan

minum benda-benda yang ada pada lingkungan mereka. Orang laki-laki

membuat alat-alat dari batu untuk mempermudah pekerjaan mereka.

Dengan ditemukannya cara membuat api, manusia purba mulai

membuat barang-barang dari tanah liat yang dapat mereka gunakan untuk

menyimpan bahan makanan.

Kemampuan mereka menciptakan suatu produk yang berupa barang

yang tadinya belum ada, serta kemampuan mereka menggunakan produk

tersebut untuk tujuan tertentu, merupakan bukti bahwa mereka telah

mengenal teknologi sederhana. Dengan demikian mereka juga telah

menjadi pelaku teknologi.

Dengan adanya teknologi sederhana ini kehidupan manusia purba

makin meningkat dan mereka kemudian mengubah pola tindakannya dari

mencari umbi-umbian kepada usaha bercocok tanam. Teknologi pengairan

ladang-ladang yang mereka ciptakan dengan mengalirkan air ke tempat-

tempat yang memerlukannya membuat hasil pertanian makin baik.


Sekitar 7000 SM telah menemukan logam tembaga yang kemudian

dibuat alat-alat yang diperlukan dengan jalan memukul-mukulnya dengan

batu. Sekitar tahun 4000 SM logam tembaga dibentuk menjadi peralatan

dengan cara dipanaskan kemudian di tempa. Selanjautnya, mereka

menemukan membuat peralatan dengan memanaskan logam dengan api

hingga mencair,kemudian dituangkan ke dalam cetakan hingga

menghasilkan alat yang diinginkan. Dengan demikian teknologi

pengolahan logam telah dimulai.

Besi adalah salah satu unsur yang banyak digunakan dalam

perkembangan teknologi. Penggunaan besi dalam perkembangan teknologi

diawali dengan pembuatan senjata, baju perang, maupun kereta kuda yang

digunakan untuk berperang. Setelah orang dapat membuat logam besi maka

alat pengangkutan barang-barang menggunakan roda dari besi.

Bangunan pada zaman purba seperti candi-candi di daerah

Mesopotamia atau Piramida di Mesir, dibuat dari batu dan bata. Mereka

membuat bata dari tanah liat yang dijemur atau dipanaskan dengan api.

Selain besi orang telah mampu membuat kaca. Potongan kaca tertua

ditemukan di daerah Mesir dan berasal dari masa Firaun Mesir Amenophis

I. Gelas pertama dibuat dengan dicetak. Sekitar tahun 250 SM orang


Suriah memperkenalkan teknik pembuatan alat-alat dari gelas dengan jalan

ditiup.

Bukti-bukti peninggalan orang pada zaman purba memperlihatkan

bahwa sekitar tahun 4000-3000 SM orang telah menciptakan tulisan atau

huruf untuk menyatakan suatu kejadian atau peristiwa tertentu. Bangsa

Sumeria di daerah Mesopotamia menciptakan huruf-huruf yang berbentuk

baji dan kemudian disebut cuneiform. Huruf-huruf yang digunakan oleh

orang Mesir disebut hieroglif. (Poedjiadi, 2005:47-49).

Manusia purba telah mengenal teknologi, dimana untuk

mempertahankan hidupnya, awalnya mereka hidup dengan mengandalkan

tenaga mereka sendiri. Tetapi untuk memudahkan mereka dalam

melakukan perburuan binatang buas, mereka kemudian membuat alat-alat

dengan menggunakan bahan-bahan yang ada disekitarnya. Dengan

ditemukan logam dan besi, serta memiliki pengetahuan yang cukup

sehingga dapat mendesain bahan-bahan tersebut menjadi alat-alat yang bisa

digunakan sebagai senjata utama Pemburu-Pengumpul.

Penemuan api merupakan hal yang sangat berkesan bagi manusia

purba. Awalnya api berasal dari kilat yang menyambar pohon. Pohon

terbakar dan mengeluarkan api. Mereka terus memberi kayu pada api agar

mereka selalu punya sumber api. Karena api dianggap suatu keajaiban
dimana memberi mereka cahaya, kehangatan, perlindungan dan bisa

digunakan untuk memasak. Kemudian perkembangan pengetahuan

sehingga mereka menemukan cara membuat api sendiri dengan bunga api

dari batu api. Dengan penemuan api tersebut, perkembangan teknologi

juga semakin meningkat dimana peralatan-peralatan yang dibuat semakin

maju, dibuat peralatan dari logam dan besi yang dipanaskan sehingga

membuat peralatan tersebut menjadi lebih kuat untuk perelngkapan masak,

senjata, bahkan pembuatan bangunan.

Manusia purba selalu berburu dan mengumpulkan makanan dan

terus-menerus berpindah-pindah, manusia purba mulai bermukim di satu

tempat dan bercocok tanam. Mereka menciptakan komunitas tersendiri.

Beberapa orang memelihara hewan dalam kandang, sebagai ganti berburu

hewan untuk makanan. Lainnya membuat kendi untuk menyimpan susu

atau benih tanaman pangan. Dan ada yang mengkhususkan diri merancang

perkakas dan pakaian yang lebih baik. Setelah manusia purba tinggal di

suatu tempat, mereka memerlukan rumah yang layak, jadi keterampilan

membuat rumah kayu berkembang.

Setelah manusia tinggal bersama dalam komunitas pertanian,

menjadi penting untuk mulai membuat catatan rekaman dasar tentang siapa

yang memiliki apa. Bentuk catatan paling sederhana adalah membuat


goresan di sepotong kayu, tulang atau tanduk, untuk katakanlah tiap hewan

yang dimiliki atau tiap kendi jagung yang disimpan. Semakin lama

goresan-goresan tersebut berkembang menjadi bahasa tulisan yang mereka

gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan Teknologi di Dunia Islam

Perkembangan teknologi di dunia Islam meliputi berbagai bidang,

antara lain penggunaan air dan angin sebagai sumber energi, irigasi dan

bendungan penggunaan mesiu untuk peperangan, pembuatan kapal laut,

teknologi kimia, indukstri tekstil dan kertas, teknologi pangan dan

pertanian, serta pertambangan.

Aliran air sungai yang cukup deras merupakan sumber energi yang

dapat digunakan untuk berbagai keperluan dengan mempergunakan roda

yang dapat berputar oleh adanya aliran itu. Orang-orang Islam sangat tekun

mencari sumber air yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Biasanya

penggilingan didirikan di tepi sungai untuk memanfaatkan kecepatan aliran

sungai di tempat itu. Pada abad ke 11 di kota Basra didirikan penggilingan

semacam itu dan selanjutnya di tiap propinsi di wilayah Islam Spanyol dan

di Afrika Utara terdapat sejumlah penggilingan dengan maksud digunakan

oleh masyarakat.
Sebagian dari negeri-negeri Islam di daerah Timur Tengah dan

Afrika Utara memiliki curah hujan yang kecil, sehingga untuk menjaga agar

daerah pertanian tetap memperoleh air, mereka menggunakan sistem irigasi.

Sistem irigasi diperkenalkan oleh orang-orang muslim kepada masyarakat

didaerah Spanyol sekaligus dengan memperkenalkan tanaman berupa buah-

buahan dan sayuran yang belum ada di daerah tersebut.

Perkembangan teknologi dalam bidang kemiliteran ditandai adanya

senjata-senjata tajam berupa panah, bangunan pertahanan atau benteng,

serta senjata pembakar dan mesiu. Sejak awal sejarah Islam, senjata

pemabakar telah digunakan dalam berbagai pertempuran. Menurut para ahli

sejarah penggunaan mesiu oleh orang-orang Islam dalam pertempuran di Al

Mansura pada abad ke-13 merupakan salah satu faktor penentu kemenangan

mereka.

Dengan adanya sungai-sungai besar dan juga laut yang menjadi

bagian dari negara-negara Islam, maka alat transportasi berupa kapal laut

merupakan suatu hal yang mutlak adanya. Para ahli teknik Muslim telah

mampu membuat kapal dalam berbagai ukuran, baik yang akan digunakan

untuk keperluan perdagangan maupun untuk peperangan.

Perkembangan teknologi kimia pada hakikatnya merupakan akibat

dari perkembangan ilmu kimia yang telah dipelopori oleh ilmuwan Muslim
pada abad pertengahan. Para ilmuwan Muslim telah membuat berbagai alat

untuk melakukan eksperimen kimia yang tertera dalam buku Kitab Al-

Asrar yang ditulis oleh Al-Razi pada tahun 925. Alat tersebut meliputi alat

yang terbuat dari gelas, porselen dan besi.

Indukstri tekstil memelopori industri di masa kejayaan Islam karena

tekstil merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Serat yang digunakan

untuk membuat tekstil yang baik adalah wol atau bulu domba, kemudian

digunakan kapas yang dikenalkan oleh bangsa Arab dan kemudian sutera.

Perkembangan teknologi pada industri kertas juga menjadi unggulan

negara-negara Islam. Orang Islam mempelajari pembuatan kertas pada

tawanan perang dari Cina yang dibawa ke Samarkand sehingga kertas dapat

diproduksi oleh orang Islam pada abad ke-10 di Samarkand.

Perkembangan dalam teknologi pertanian dan teknologi pangan juga

telah terjadi di dunia Islam. Teknologi pengawetan makanan seperti metode

pengeringan, pengasinan, pengasapan memegang peranan penting pada

usaha pemasaran hasil peternakan dan pertanian ini. Pengetahuan tentang

cara pengawetan makanan ini telah banyak ditulis oleh para ilmuwan

Muslim.

Di daerah kekuasaan Islam yang luas terdapat berbagai jenis bijih

logam dan mineral dalam tanah. Untuk memanfaatkannya mereka membuat


tambang-tambang guna mengambil bahan galian itu dan memprosesnya

menjadi logam (Poedjiadi, 2005:50-57).

Orang-orang islam sangat tekun dalam mempelajari sains dan

teknologi. Para cendekiawan islam tekun dalam mempelajari pengetahuan

dan memanfaatkan pengetahuannya sehingga mampu menghasilkan

teknologi yang dapat berguna bagi orang banyak. Salah satu sumbangan

terbesar Islam bagi dunia modern sekarang, adalah mewariskan sejumlah

teori pengetahuan tentang alam semesta dan cara-cara menerapkan

pengetahuan tentangnya.

Dalam banyak hal, hubungan antara ilmu pengetahuan (sains)

dengan cara-cara menerapkannya (teknologi) telah banyak dicontohkan dan

diujicobakan oleh sejumlah sarjana muslim pada sekitar abad ke-9 13 M.

Mereka bukan hanya ditopang oleh pengetahuan dan pengalamannya, tapi

juga anugrah yang melimpah dengan mendapat fasilitas dari pemerintahan,

terutama pada masa-masa kejayaan Abbasiyah di Baghdad.

Sebelum melahirkan teknologi, pengembangan sains lebih dahulu

mereka dapatkan, bukan hanya dari hasil-hasil temuan mereka sendiri, tapi

juga mereka dapatkan dari sejumlah sumber yang berasal bukan hanya dari

dalam doktrin Islam saja. Kebanyakan pengetahuan tentang hukum-hukum


alam, ilmu ukur dan matematika, fisika dan geometrika sampai ilmu gaya

dan berat mengenai bermacam-macam benda, mereka peroleh dari warisan

Yunani, Persia, India dan Mesir. Pengetahuan sains ini mereka kuasai

terlebih dahulu sebelum mengembangkan teknologi. Karena ilmu-ilmu

tersebut adalah sebagai dasar-dasar bagi pengembangan teknologi

berikutnya.

Salah satu contoh pengembangan teknologi dalam Islam adalah

ditemukannya penerapan teori-teori fisika dalam menentukan arah waktu

dengan membuat jam melalui mekanisme gerak (escapement) air raksa,

yang dibuat oleh al-Muradi pada abad ke 11 M. Termasuk Ridwan dan al-

Jazary juga membuat jam dari gerakan air yang disambungkan dalam gir-gir

bersegmen dan episiklus. Kincir air untuk mengambil air dari saluran yang

lebih rendah untuk dinaikkan ke lokasi yang lebih atas, juga telah biasa

digunakan di Murcia Spanyol, dan contohnya masih berfungsi sampai abad

ke 13 M.

Paradigma Islam menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan

landasan pemikiran bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan

berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu

pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan.


Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima

dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan

tidak boleh diamalkan.

Demikian perkembangan sains, seni dan teknologi dalam Islam yang

terangkum dalam wujud kebudayaan masyarakat Islam pada zamannya.

Perkembangan Teknologi pada Abad ke-20

Setelah abad ke-18 banyak hasil-hasil perkembangan teknologi yang

penting dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dan disempurnakan

hingga mencapai bentuk serta sistem kerjanya yang moderen. Dalam abad

ke-20 perkembangan teknologi menjadi lebih canggih dan dapat cepat

berubah sehingga umur sebuah komoditas hasil teknologi menjadi semakin

pendek. Sebagai contoh ialah komputer. Perkembangan komputer terasa

sangat cepat sehingga sebuah komputer dalam waktu beberapa bulan saja

telah ada generasi berikutnya. Berikut ini sejarah perkembangan teknologi

beberapa produk.

a. Sinar Laser

Kata laser ialah akronim dari light amplification by stimulated

emission of radiation (penguatan cahaya melalui emisi radiasi yang


dirangsang). Sinar laser banyak digunakan dalam dunia kedokteran

sebagai alat pemotong dalam operasi mikro. Teori dasarnya telah

ditemukan oleh Albert Einstein (1879-1955) pada tahun 1917. Pada

tahun 1951 seorang ahli fisika Amerika melakukan eksperimen dengan

menggunakan gelombang mikro sebagai energi yang diperkuat.

b. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Reaksi nuklir pertama telah dilakukan secara berkesinambungan terjadi

pada tahun 1942. Setelah digunakan sebagai senjata berupa bom atom

yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, energi nuklir

digunakan menjadi sumber energi listrik. Untuk itu didirikan suatu

reaktor yang merupakan pembangkit energi nuklir yang selanjutnya

menghasilkan energi listrik. Amerika mulai membangun reaktor nuklir

pembangkit listrik pada tahun 1951. Beberapa negara selain Amerika

juga telah ada yang menggunakan PLTN ini untuk penyediaan listrik. Di

Indonesia terdapat reaktor nuklir, satu buah di kota Bandung (Triga

Mark II) untuk keperluan penelitian.

c. Serat Optik

Serat optik mempunyai keistimewaan yaitu dapat membengkokkan

jalannya cahaya. Kita ketahui gelombang cahaya bergerak dalam satu


garis lurus. Serat optik adalah berupa kaca yang bersifat fleksibel atau

filamen plastik transparan yang memancarkan cahaya melalui

serangkaian pantulan internal. John Tyndall seorang ahli fisika Inggris

pada tahun 1870 telah menemukan konsep ini, namun penggunaannya

baru terjadi tahun 1955 oleh ilmuwan India Narinder S. Kappany yang

menempatkan serat optik dalam sebuah endoskop yaitu instrumen

optikal yang digunakan para dokter untuk melakukan pemeriksaan

medik terhadap bagian dalam tubuh manusia. Corning Glass Company

mengembangkan kaca murni yang memungkinkan pemancaran cahaya

dan energi dari jarak yang sangat jauh pada tahun 1960. Serat optik ini

sejak 1970 digunakan untuk mengirimkan telex, telepon dan sinyal

televisi kabel yang jauh lebih efisien daripada kabel logam.

Teknologi yang kehadirannya telah dirintis melalui revolusi industri

yang terjadi pada abad 18, berada di bawah naungan jiwa dan semangat

zaman Renaissance dan Aufklarung dalam sejarah dunia barat.

Zaman Aufklarung, ternyata telah melahirkan sikap mental, yaitu

manusia yang percaya akan kemampuan diri atas dasar rasionalitas,

sehingga dapat menguasai masa depannya yang kreatif dan inovatif.

Hasilnya adalah teknologi supramodern yang dimiliki, sebagaimana yang

dapat dilihat dewasa ini. Itulah kenyataan abad 20, yang menunujukkan
bagaimana teknologi itu merupakan hasil rintisan dan perkembangan

budaya yang ampuh dan mengagumkan (Santosa, 2000:84).

C. Dampak Perkembangan Teknologi pada Masyarakat

Perkembangan teknologi pada dasarnya bertujuan untuk makin

mempermudah segala kegiatan yang dilakukan manusia. Dengan adanya

peralatan komunikasi yang makin canggih maka beberapa kelompok

masyarakat dari berbagai negara dapat berinteraksi dengan mudah dan hal

ini membawa dampak yang satu terhadap yang lain.

Sebagai contoh pengaruh perkembangan teknologi terhadap

masyarakat ialah adanya penemuan mesin uap oleh James E. Watt (1736-

1819) seorang ahli teknik bangsa Skotlandia. Mesin uapnya yang pertama

selesai dibuat pada tahun 1769 dan terus disempurnakan hingga tahun 1774

dan ia berhasil membuat mesin uap yang dapat memasok daya pada

peralatan pabrik seperti mesin pintal, dan sebagainya.

Perkembangan teknologi pada mesin uap tersebut ternyata

membawa dampak pada industri yaitu lahirnya industrialisasi dengan

menggunakan mesin. Dengan diciptakannya mesin-mesin yang terbuat dari

besi di Inggris tahun 1780 telah terjadi suatu fenomena yang disebut

revolusi industri di bidang pertekstilan. Perubahan yang terjadi pada akhir


abad ke-18 ini, menghasilkan mekanisasi dan berdirinya pabrik-pabrik dan

mengakibatkan terbentuknya lapisan masyarakat baru yakni pemilik modal

dan pekerja.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi memang

berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.

Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya,

terbukti amat bermanfaat.

Dengan ditemukannya mesin jahit, dalam 1 menit

bisa dilakukan sekitar 7000 tusukan jarum jahit. Bandingkan kalau kita

menjahit dengan tangan, hanya bisa 23 tusukan per menit.

Dengan sarana komunikasi canggih, dunia hanya

perlu waktu 1,3 detik untuk mengetahui kabar di seluruh penjuru dunia.

Dapat memperoleh informasi dengan mudah, media pertukaran data dan

lain-lain.

Dulu orang melakukan perjalanan dengan kapal

laut bisa memakan waktu berhari-hari untuk sampai di tempat tujuan.

Sekarang dengan naik pesawat terbang, kita hanya perlu beberapa jam

saja.
Tapi di sisi lain, tak jarang perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan

kehidupan dan martabat manusia.

Bom atom telah menewaskan ratusan ribu manusia di Hiroshima dan

Nagasaki pada tahun 1945.

Bioteknologi dapat digunakan untuk mengubah mikroorganisme yang

sudah berbahaya, menjadi lebih berbahaya, misalnya mengubah sifat

genetik virus influenza hingga mampu membunuh manusia dalam

beberapa menit saja.

Lingkungan hidup seperti laut, atmosfer udara, dan hutan juga tak

sedikit mengalami kerusakan dan pencemaran yang sangat parah dan

berbahaya.

Tak sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk

melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses

pornografi, kekerasan, dan perjudian.

D. Kaitan antara Sains, Teknologi, dan Masyarakat

Dewasa ini hampir setiap segi kehidupan kita telah terkait dengan

teknologi. Sejak bangun di pagi hari kita telah melihat jam dinding untuk

mengetahui waktu dengan tepat. Jam dinding, pakaian, alat transportasi,

peralatan kantor merupakan produk teknologi. Di dalam rumah tangga


produk teknologi juga merupakan bagian dari kehidupan kita. Televisi,

telepon, radio, lemari es, kompor gas atau listrik, lampu, meja makan, dan

lain-lainnya adalah hasil kegiatan orang yang dimaksudkan untuk

mempermudah kita dalam melakukan tugas kita sehari-hari. Jadi pengertian

teknologi melibatkan proses dan produknya yang bertujuan meningkatkan

efisiensi pelaksanaan kegiatan kita. Dalam perkembangannya sains dan

teknologi mempunyai kaitan yang sangat erat.

Kaitan antara Sains dan Teknologi

Melalui observasi yang dilakukan terhadap benda-benda di

sekitarnya orang membagi wujud benda dalam tiga golongan, yakni benda

padat, cair dan gas. Dari pemahaman tentang konsep gas serta hukum-

hukum gas orang berhasil menciptakan alat untuk mengurangi tekanan

udara dalam sebuah ruangan tertutup bahkan sampai membuat ruangan

hampa udara. Dalam hal ini tampak bahwa perkembangan ilmu

pengetahuan tentang gas atau udara membawa dampak terciptanya pompa

udara yang dapat digunakan. Jadi perkembangan sains mengakibatkan

perkembangan teknologi.

Penemuan teknologi ini berwujud terciptanya alat-alat baru maupun

penyempurnaan dari alat-alat lama. Penemuan maupun penyempurnaan alat


ini berdampak pula pada penemuan dan pengembangan sains. Jadi

meskipun sains itu berbeda dengan teknologi, namun antara sains dan

teknologi terdapat kaitan yang erat. Perkembangan teknologi dan

perkembangan sains sejak abad ke-17 hingga sekarang menunjukkan bahwa

ada kalanya teknologi merupakan pemicu perkembangan sains, dan ada

kalanya pula perkembangan sains berdampak terciptanya kemajuan

teknologi. Oleh karena itu kaitan antara sains dan teknologi merupakan

suatu kaitan atau hubungan timbal-balik yang saling menguntungkan.

Kaitan antara Teknologi dan Masyarakat

Kaitan antara teknologi dengan masyarakat sudah terlihat jelas,

karena teknologi lahir oleh adanya kebutuhan masyarakat. Tidak dapat kita

bayangkan andaikata pada waktu itu orang tidak diperbolehkan

menggunakan produk teknologi seperti listrik, telepon, radio dan televisi,

mobil atau sepeda motor. Penggunakan produk teknologi memerlukan

kesiapan masyarakat pengguna produk tersebut. Apabila masyarakat

pengguna kurang siap, maka kegunaan suatu produk teknologi akan kurang

optimal.
Kaitan antara Sains dan Masyarakat

Tidak seperti teknologi, sains kurang dipahami atau dihayati secara

langsung oleh masyarakat. Bila dikaitkan dengan kesiapan pengguna

produk teknologi, maka sains merupakan komponen yang dapat membantu

meningkatkan kesiapan pengetahuan masyarakat tentang produk teknologi.

Di samping itu sains juga dapat berperan dalam meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang penggunaan sumber daya alam atau meningkatkan

pemahaman masyarakat tentang gejala alam dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

Ardagh, Philip. 2004. Wow! Einstein Aja Tahu !!! Tentang Peristiwa Yang
Mengubah Dunia. Batam : Scientific Press.

Ardian, Rizki Febri, Perkembangan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia,


(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/perkembangan-teknologi-
bagi-kehidupan-manusia-perkembangan-teknologi-bagi-kehidupan-
manusia/, diakses 3 November 2010).

Poedjiadi, Anna, 2005. Sains Teknologi Masyarakat Modal Pembelajaran


Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Salam, Burhanuddin, 2000. Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi. Jakarta :


Rineka Cipta.

Santosa, Heru, 2000. Landasan Etis bagi Perkembangan Teknologi.


Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya.

Vous aimerez peut-être aussi