Vous êtes sur la page 1sur 2

Latar Belakang

Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 melaporkan sepuluh jenis penyakit tersering yang diderita oleh lansia yang
didominasi oleh penyakit tidak menular, penyakit kronik dan degeneratif. Adapun penyakit tersebut antara lain
hipertensi, artritis, stroke, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Diabetes Mellitus (DM), kanker, penyakit
jantung koroner, batu ginjal, gagal jantung dan gagal ginjal. 1

Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2013, Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua-duanya. Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup.2
Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan ancaman kesehatan masyarakat global, sekitar 90% dari semua
pasien yang menderita DM di seluruh dunia adalah DM tipe 2. Angka insidensi dan prevalensi DM tipe 2 di
dunia cenderung meningkat 1,5%-2,3% setiap tahun.3

Angka mortalitas karena penyakit DM di seluruh dunia mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2012 dan pada tahun
2014 prevalensi penderita DM diperkirakan mencapai 9% dari total populasi dunia.4 Asia menyumbang lebih
dari 60% penderita DM di seluruh dunia.5 Prevalensi penderita DM di Indonesia menempati urutan ke 7 dunia
dengan jumlah penderita sebanyak 12 juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat menjadi 21,3 juta jiwa pada
tahun 2030.6 Sedangkan dari data Departemen Kesehatan tahun 2013, jumlah pasien diabetes rawat inap
maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin. 7

Diabetes melitus tipe 2 adalah bentuk paling umum dari diabetes. Diabetes merupakan masalah suatu penyakit
yang menyebabkan glukosa darah meningkat lebih tinggi dari normal.8 Penatalaksanaan diabetes melitus
terdiri dari empat pilar yaitu dimulai dengan edukasi. Edukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu
dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan
DM secara holistik. Kemudian dilakukan tatalaksana terapi nutrisi. Lalu dianjurkan untuk melakukan terapi
jasmani dan yang terakhir adalah tatalakana dengan melakukan intervensi farmakologi.9

Diabetes merupakan penyakit kronis yang akan diderita seumur hidup, sehingga progresifitas penyakit ini akan
terus berjalan dan pada suatu saat akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang ditimbulkan dapat bersifat
akut maupun kronis. Komplikasi akut DM yaitu hipoglikemia, ketoasidosis diabetes dan sindrom hiperglikemik
hiperosmolar nonketotik. Sedangkan untuk komplikasi kronis terdiri dari komplikasi makrovaskular,
mikrovaskular dan neuropati. Komplikasi makrovaskular yang paling sering terjadi adalah penyakit jantung
koroner (PJK), penyakit pembuluh darah otak dan penyakit pembuluh darah kapiler. Komplikasi mikrovaskular
terjadi pada mata dan ginjal. Kelainan pada mata dikenal dengan istilah retinopati diabetikum.10

Ridho ansori
Salah satu penyakit yang juga sering diderita oleh lansia adalah artritis terutama artritis gout. Penyakit Gout
Arthritis (GA) menurut American Collage of Rheumatology merupakan penyakit radang sendi dengan gejala
biasanya terdiri dari nyeri pada satu sendi dengan episodik berat yang berpotensi menyebabkan
ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-hari. Gout adalah suatu inflamasi artritis kronis, yang
menimbulkan gejala bengkak dan nyeri yang paling sering terjadi di sendi besar seperti jempol kaki, namun
dapat mempengaruhi sendisendi yang lain dan dapat menjadi semakin parah. Gout merupakan istilah yang
dipakai sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh peningkatan kadar asam urat. 6

Prevalensi artirits pada kelompok usia 55-64 tahun sebanyak 45%, kelompok usia 65-74 tahun sebanyak 51,9%,
dan pada kelompok usia 75 tahun keatas 54,8%. Berdasarkan hasil Riskesdas 2012 prevalensi penyakit
hiperurisemia di Indonesia adalah 11,9%.7
arum nurzeza

Vous aimerez peut-être aussi