Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
JURNAL AKHIR
PERCOBAAN II
TABLET ASAM ASKORBAT
OLEH :
KELOMPOK : III
KELAS :D
ASISTEN : ALFIN JUNIAR MANALIP
a. Zat aktif
Vitamin C Sebagai zat aktif
b. Zat Tambahan
Amylum maydis Sebagai zat penghancur
A. Zat aktif
1. Vitamin C (FI IV,1995, Hal 47)
Nama zat aktif ACIDUM ASCORBICUM
Rumus molekul C6H8O6
Berat molekul 176,13
Struktur molekul
Kesimpulan Formula
A. Perhitungan formula
Bobot tablet : 500 mg
Jumlah tablet dibuat : 10 tablet
Bobot zat aktif : 250 mg
- Fase dalam
92
Total fase dalam (92%) = 100 x 500 mg
= 460 mg
Vitamin C = 250 mg
21
Amylum maydis (21%) = 100 x 500 mg
= 105 mg
21
Avicel pH (21%) = 100 x 500 mg
= 105 mg
- Fase luar
8
Total fase luar (8%) = 100 x 300 mg
= 40 mg
8
Talk (8%) = 100 x 300 mg
= 40 mg
- Massa slug = Total fase dalam + fase luar
= 460 + ( . 40 mg)
= 460 + 20 mg
= 480 mg
B. Perhitungan bahan
Jumlah tablet yang akan dibuat yaitu 10 tablet
Asam askorbat : 250 mg 10 = 2500 mg = 2,5 gram
Amylum maydis : 105 mg 10 = 1050 mg = 1,05 gram
Avicel pH : 105 mg 10 = 1050 mg = 1,05 gram
Talk : 40 mg 10 = 400 mg = 0,4 gram
VI. Perhitungan dosis
a. 15 tahun
Dl = 20 x Dl
15
= 20 x 115 mg
= 86,25 mg
86,25
Pemakaian = 250 /
= 0,34 tablet
b. 16 tahun
Dl = 20 x Dl
16
= 20 x 115 mg
= 92 mg
92
Pemakaian = 250 /
= 0,36 tablet
c. 17 tahun
Dl = 20 x Dl
17
= 20 x 115 mg
= 97,75 mg
97,75
Pemakaian =
250 /
= 0,39 tablet
d. 18 tahun
Dl = 20 x Dl
18
= 20 x 120 mg
= 108 mg
108
Pemakaian = 250 /
= 0,43 tablet
e. 19 tahun
Dl = 20 x Dl
19
= 20 x 120 mg
= 114 mg
108
Pemakaian = 250 /
= 0,45 tablet
f. 20 tahun
Dl = 20 x Dl
20
= 20 x 120 mg
= 120 mg
120
Pemakaian = 250 /
= 0,48 tablet
15 20 tahun : tablet
VIII. Prosedur Kerja
Dalam praktikum kali ini dibuat formula dengan bahan aktif asam
askorbat yang dibuat dalam bentuk tablet dengan menggunakan metode
granulasi kering. Dalam pembuatan tablet asam askorbat ini, digunakan eksipien
untuk fase dalam dan eksipien untuk fase luar. Pembagian fase dalam dan fase
luar dibagi berdasarkan fungsi dan karakteristik setiap zat. Fase dalam biasanya
terdiri dari zat aktif, zat pengisi, dan zat pengikat. Sedangkan, fase luar adalah
zat esksipien yang berfungsi untuk membantu proses peempaan tablet, yaitu zat
pelicir dan zat eksipien lain (Kurnializa, 2013).
Granulasi kering adalah proses pembentukkan granul dengan
penambahan bahan pengikat kedalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara
memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah itu
memecahkannya dan menjadikan pecahan pecahan ke dalam granul yang lebih
kecil (Ansel, 2008)
Tablet merupakan bahan obat berbentuk sediaan padat yang biasa dibuat
dengan penambahan bahan yang sesuai (Ansel,2008:244).
Asam askorbat adalah vitamin yang dapat larut dalam air dan sangat
penting untuk biosintesis kolagen, karnitin, dan berbagai neurotransmitter
(Siregar,2009). Mekanisme kerja asam askorbat yaitu pada lipid, DNA, dan
protein ; Lipid, misalnya LDL. LDL akan berinteraksi dengan oksigen hingga
menjadi lipid peroksida, lalu menghasilkan lipid hidroperoksida, yang akan
menghasilkan proses radikal bebas. Asam askorbat akan bereaksi dengan oksigen
sehingga tidak terjadi reksi reaksi antara lipid dan oksigen den mencegah
terjadinya pembentukkan lipid hidroperoksida. Protein, vitamin c mencegah
reaksi oksigen dan asam amino pembetuk peptide, atau reaksi oksigen dan pptide
pembentukkan protein DNA, reaksi DNA dengan oksigen akan menyebabkan
kerusakan pada DNA yang akan menyebabkan mutasi. Vitamin c aka berikatan
dengan oksigen sehingga terjadi reaksi DNA dengan oksigen (Padayatty,2003)
Beberapa eksipien yang digunakan dalam pembuatan tablet asam askorbat
yaitu amylum maydis yang digunakan sebagai bahan penghancur, avicel pH
digunakan sebagai bahan pengikat, talk digunakan sebagai lubrikan dan glidan.
Alasan pemilihan bahan tambahan ; talk telah digunakan secara meluas
dalam formulasi dosis oral sebagai pelincir dan glidan (Raymond,1999, Hal 555)
sebagai bahan pelincir yang sangat menonjol talk memliki tiga keunggulan
antara lain berfungsi sebagai bahan pengatur aliran, bahan pelican dan bahan
pelincir ( Voight, 1995, Hal 205). Amylum maydis adalah bahan penghancur
tablet, alasan digunakan amilum maydis sebagai penghancur yaitu karena
amilum mempunyai daya hancur yang cepat (Ansel, hal 263 264). Avicel pH
digunakan sebagai pengikat karena mempunyai sifat alir dan kompresibilitas
yang sangat baik, avicel pH banyak digunakan dalam metode cetak langsung dan
granulasi kering karena berfungsi sangat baik sebagai pengikat kering (Bolhuis
dan Chowhan,1996)
Pada proses pembuatan mula-mula ditimbang, semua bahan; asam
askorbat sebanyak 2,5 gram, amylum maydis sebanyak 1,05 gram, avicel pH
sebanyak 1,05 gram, dan talk sebanyak 0,4 gram kemudian dilakukan
pencampuran awal yang terdiri dari; asam askorbat sebanyak 2,5 gram, amylum
maydis sebanyak 525 mg, avicel pH sebanyak 1,05 gram lalu dibuat slug (pre
compression) dengan cara penambahan total fase dalam dan setengah dari fase
luar yaitu semua bahan yang sudah dicampur pada fase dalam ditambahkan 0,2
gram talk, setelah terbentuk slug lalu dilakukan penghancuran slug, kemudian
diayak slug sehingga menghasilkan granul granul dan ditambahkan amylum
maydis sebanyak 525mg dan sisa fase luar yaitu talk sebanyak 0,2 gram
dilakukan pengayakan kembali untuk meyeragamkan bobot granul
Adapun alasan digunakan ayakan nomor mesh 6-8 pada praktikum kali ini
yaitu menurut USP XXI-NF XVI disebutkan bahwa nomor mesh ayakan 8
memiliki lubang ayakan 2.36 mm dan ideal untuk memperoleh keseragaman
granul yang di inginkan.Sedangkan untuk alasan penggunaan suhu 50c - 60c
selama 15 menit adalah untuk mengeefisiensikan waktu,sebab jika dibandingkan
dengan waktu ideal untuk pemanasan yang kami ketahui adalah Selma 30 menit
dan jika digunakan pengeringan selama 30 menit,waktu yang digunakan tidaklah
efisien dengan waktu praktikum yang tersedia.
Kecepatan Alir dan Sudut Diam (Ben,2008) Kecepatan alir dan sudut diam
diuji dengan metode corong. Sampel co-process yang digunakan tiap pengujian
adalah 100 gram. Pengujian dilakukan dengan 3 kali pengulangan.
Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel
bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Jika sejumlah granul atau serbuk
dituang ke dalam alat pengukur, besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh
bentuk ukuran dan kelembaban serbuk. Bila sudut diam lebih kecil atau sama
dengan 30 menunjukkan bahwa serbuk dapat mengalir bebas, bila sudut lebih
besar atau sama dengan 40 biasanya daya mengalirnya kurang baik (Lachman et
al, 1994).
Hasil yang diperoleh untuk sifat laju alir tidak sesuai literatur dimana
menurut (Ben,2008) yang menyebutkan bahwa kecepatan alir granul yang
memenuhi persyaratan yaitu >10 gram/detik. Hal ini disebabkan karena
pengerjaan tidak sesuai dengan prosedur yang mana pada saat pengeringan
granul waktu yang digunakan hanya selama 15 menit sedangkan waktu ideal
untuk pemanasan yang kami ketahui adalah Selama 30 menit sehingga granul
tidak dapat kering dengan baik.