Vous êtes sur la page 1sur 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI

DENGAN RESIKO TINGGI / GANGGUAN METABOLISME


HIPERBILIRUBINEMIA

A. Definisi

1. peningkatan kadar bilirubin serum dihubungkan dengan hemolisis sel


darah merah ( SDM ) dan resobris lanjut dari bilirubin yang tidak
terkonjugasi dari usus kecil ( rencana perawatan maternal / bayi Marilyn E
Doengus .)
2. Akumulasi bilirubin yang berlebihan dalam darah yang ditandai dengan
jaundice pada kulit , selera mukosa dan urine ( Wholey dan wong 1995 )

B. Pembagian Ikterus ( Hiperbilirubin )

1. Ikterus fisiologis
2. Ikterus patologis

C. Etiologi

1. Produksi bilirubin berlebihan


2. gangguan pengambilan dan pengangkutan bilirubin dalam hepatosit
3. Gagalnya proses konjugasi dalam mikrosom hepar
4. gangguan dalam ekskresi
5. peningkatan reabsobrsi dari saluran cerna ( siklus entero hepetic )

D. Manifestasi Klinik

1. Ikterus pada kulit , konjungtiuva , mukosa dan alat alat tubuh lainnya,
dan bila ditekan timbul kuning
2. Bilirubin direk ditandai degan kulit kuning , kehijauan dan keruh, pada
Ikterus berat
3. Bilirubin indirek ditandai dengan kulit kuning terang atau oranye , pada
ikterus berat
4. Bayi menjadi lesu
5. bayi malas minum
6. Tanda tanda kernic ikterus jarang muncul
7. letargi
8. tonus otot meningkat
9. epitotonus

E. WOC

1
F. Pemeriksan Penunjang

1 Tes Coomb pada tali Pusat bayi baru lahir. Hasil positif tes Coomb Indirek
Menandakan adanya Rh Positif , anti A , atau anti B dalam darah ibu.
Hasil posiif dari tes comb direk menandakan adanya sensitisasi ( Rh
Positif , anti A, anti B ) Sel darah merah dari Neonatus
2 Golongan darah Bayi dan ibu : Mengidentifikasi inkompatibilitas ABO.
3 Bilirubin total : kadar direk ( terkonjugasi ) bermakna jika melebihi 1,0-
1,5 mg/dl, yang mungkin dihubungkan dengan sepsis . kadar indirek
( tidak terkonjugasi ) tidak boleh melebihi peningkatan 5 mg/dl dalam 24
jam , atau tidak boleh lebih dari 20 mg/dl pada bayi cukup bulan atu 15
mg/dl pada bayi praterm ( tergantung pada berat badan )
4 Protein serum total :kadar kurang dari 3,0 g/dl menandakan penurunan
kapasitas ikatan, terutama pada bayi praterm
5 Hitung darah lengkap : Hemoglobin (Ht) mungkin meningkat ( lebih besar
dari 65 % ) pada polisitemia , penurunan ( kurang dari 45 % ) dengan
hemolisis dan anemia berlebihan .
6 Giukosa : kadar dextrostix mungkin kurang dari 30 mg/dl, atau tes glukosa
serum kurang dari 40 mg/dl bila bayi baru lahir hipoglikemi dan mulai
menggunakan simpanan lemak dan melepas asam lemak .
7 Daya ikat karbondioksida : penurunan kadar menunjukan hemolisis .
8 Meter ikterik transkutan: mengidentifikasi bayi yang memerlukan
penentuan bilirubin serum .
9 Jumblah retikulosit : peningkatan retikulosit menandakan peningkatan
produksi sel darah merah dalam respon terhadap hemolisis yang
berkenaan dengan penyakit Rh .
10 Smear darah perifer. Dapat menunjukan SDM abnormal atau imatur ,
antroblastosis pada penyakit Rh , atau sferositis pada inkompabilitas ABO
11 Tes Betke Kleihauer : evaluasi smear darah maternal terhadap eritrosit
janin

G.Komplikasi

1.ikterik ASI

2.Kernikterus (Bilirubin Enchepalitis)

Menghilangkan bilirubin yang terakumulasi. Menggantikan factor koagolasi


pada KID, menghilangakan anti bodi (Rh,ABO) dan hemolisis yang meng
hasilkan sel-sel darah merah (SDM),tersentisasi dari SDM.

b. Menambahkan bahan yang kurang dalam proses Metabolisme bilirubin (misalnya


menambahkan glukosa pada keadaan hipoglikemia),atau menambah bahan untuk
memperbaiki transportsi bilirubin (misalnya albumin).penambahan albumin boleh
dilakukan walaupun tidak terdapat hipoalbuminemia,tetapiperlu di ingat adanya

2
zat-zat yang merupakan competitor albumin yang juga dapat mengingat bilirubin
(misalnya sulfonamide atau obat-obat yang lainya). Penambahan albumin juga
dapat mempermudah proses ekstraksi bilirubin jaringan ke dalam plasma.hal ini
mengakibatkan kadar bilirubin plasma meningkat,tetapi tidak berbahaya karena
bilirubin tersebut berada dalam ikatan dengan albumin. Albumin diberikan dalam
dosis yang tidak melebihi 1g/kgBB,sebelum maupun sesudah tindakan transfusi
tukar.

c. mengurangi peredaran entero hepatic dengan pemberian makanan oral dini.

d. Foto terapi

Ikterus klinis dan hiperbilirubinemia indirek berkurang pada perpanjanan cahaya


yang berintensitas tinggi pada spectrum yang dapat dlihat. Bilirubin menyerap
cahaya secara maksimal pada kisaran biru (dari 420-470 nm). Cahaya putih
berspectrum luas, biru(super) berspectum sempit khusus, dan hijau efektif
menurunkan kadar bilirubin yang terikat oleh albumin. Bilirubin dalam kulit
menyerap energi cahaya, dengan foto isomerisasi mengubah bilirubin (-42 s/d -15
z) tak terkojugasi alamian yang bersifat toksik menjadi isometer konfigurasi
terkojugasi yaitu bilirubin (-42 s/d 15 e). foto terapi mengubah bilirubin alamiah .
Melalui suatu reaksi yang irreversible pada isomer bilirubin structural yang
diekresi oleh ginjal pada keadanan yang tak terkojugasi.
Indikasi transfuse tukar dini adalah :
1 Hidrops
2 Adanya riwayat penyakit
3 Ada riwayat sensitasi
Tujuannya adalah :
1 Mengkoreksi Anamia
2 Menghentikan Hemolisis
3 Mencegah peningkatan bilirubin

I Asuhan Keperawatan
A Pengkajian
1 Biodata klein: Nama, Umur, Jenis Kelamin, pekerjaan, alamat

2 Riwayat kesehatan keluarga


Penyakit ini bisa dengan ibu riwayat hiperbilirubin pada kehamilan /
Sibling sebelumnya, penyakit hepar, fibrosiskistik, kesalahan metabolek
saat lahir ( galaktosemia ), diskrasias darah/sferosistosis, defesiensi
glukosa -6 fosfat dehidrogenase ( G-6P )

3 Riwayat Kesehatan Dahulu


Ibu Dengan DM, mencerna obat obatan ( Misal : Salisilat,
sulfonamidoral, pada rubella dll ) pada proses persalinan dengan
Ekstrasi Vakum, Induksi oksitosin, pelambatan pengkleman tali pusat
atau trauma kelahiran lainya

3
4 Riwayat Kesehatan sekarang

Bayi dengan kesadaran apatis , daya isap lemah/ bayi tidak mau
minum, Hipotonia letargi, tangis yang melengking dan mungkin
terjadi kelumpuhan otot ekstra ocular.

B Pemeriksaan Fisik

1 KU : Lesu
Letargi Coma
Tanda tanda Vital :
T : -
P : 120 160 x/i
R : 40 x/i
S : 36,5 C 37 C
2 Kesadaran : Apatis bisa sampai Coma

3 Daerah Kepala dan leher


Kulit kepala ada / tidak terdapat bekas tindakan persalinan seperti :
Vakum atau terdapat caput, sclera iterik, muka kuning, leher kaku.

4 Pernapasan
Riwayat asfiksia Krekeis, mucus, bercak merah muda ( Edema plural
hemoragi pulmunal )

5 Abdomen
Pada saat palpasi menunjukan pembesaran limpa, hepar, turgor jelek,
bising usus hipoaktif.

6 Genitalia
Tidak terdapat kelainan

7 Eliminasi

BAB : Proses Meconium mungkin lambat Faeces lunak coklat


/ kehijauan pengeluaran bilirubin .

BAK: Urin berwarna gelap pekat, hitam kecoklatan ( sindrom bayi


Gronze )

8 Ekstremitas
Tonus otot meningkat dapat terjadi spasme otot dan opistotonus

9 Sistim integument
Terlihat Juondice diseluruh permukaan kulit.

4
C Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

1 Potensial cidera yang berhubungan dengan kadar bilirubin darah toksik


dan komplikasi berkanaan dengan fototerapi
2 Potensial terhadap kekurangan volume yang berhubungan dengan
kehilangan cairan tidak kasat mata dan dehidrasi dari fototeapi.
3 Gangguan interaksi orang tua- bayi karena fototerapi

D Intervensi

DK 1 : Potensial cidera yang berhubungan dengan kadar bilirubin darah


toksik dan komplikasi berkenaan dengan fototerapi .

Data objektif : Gelisah , merintih

Data subjektif : -

Tujuan : Tidak terjadi cidera dengan kriteria hasil kadar bilirubin indirek
< 12 mg/dl pada bayi cukup bulan pada usia 3 bulan

Intervensi Keperawatan :

1. perhatikan adanya perkembangan bilirubin dan obstruksi


usus .
Rasional : Pada kondisi ini kontra indikasi karena foto isomer
bilirubin yang diproduksi dalam kulit dan jaringan sub kutan
dengan pemajanan terapi sinar tidak siap di ekskresikan.
2. Ukuran Kwantitas :fotoenergi bola lampu fluoresen dengan
Menggunakan fotometer.
Rasional : Intensitassinar menembus permungkaan kulit dari
spectrum biru ( sinar biru ) menentukan seberapa dekat bayi
ditempatkan .
3. Berikan tameng untuk menutup mata , inspeksi mata setiap 2
Jam bila tameng mata dilepas untuk pemberian makanan dan
sering pantau posisi tameng .
Rasional : Mencegah kemungkinan kerusakan retina dan
konjungtifa dari sinar intensitas tinggi .
4. Ubah posisi bayi dengan sering , sedikitnya setiap 2 jam
Rasional : Memungkinkan pemajanan seimbang dari
permukaan kulit terhadap sinar fluoresen dan mencegah
pemajanan berlabihan dari bagian tubuh tertentu dan
membatasi area tertekan.

DK II : Potensial terhadap kekurangan volume yang berhubungan


Dengan kehilangan air tidak kasat mata dan dehidrasi dar fototerpi

5
Data objaektif : -

Dta subjektif : -

Tujuan : Tidak terjadi kekurangan volume cairan dengan Kriteria hasil


Berat badan tetap / bertambah .

Interfensi Keperawatan :

1. Timbang berat badan bayi setiap hari tanpa pakaian pada waktu
dan
Timbangan yang sama sebelum memberikan makanan .
Rasional : Dengan menimbang berat badan bayi setiap hari dapat
diketahui apakah terjadi kekurangan cairan tubuh atau tidak .
2. Pantau masukan dan keluaran cairan .
Rasional : Peningkatan kehilangan cairan melalui faeces dan
evaporasi dapat menyebabkan dehidrasi .
3. Kolaborasi :pemberian cairan Perenteral sesuai indikasi.
Rasional : Pemberian cairan memperbaiki atau mencegah dehidrasi
berat .

DK III : Gangguan interaksi orang tua bayi karena fototerapi.

Data objektif : -

Data subjektif : -

Tujuan : Agar orang tua berpartisipasi terhadap perkembangan kesehatan


Bayi.

Intervensi Keperawatan :

1. Jelaskan perlunya memberi masukan cairan adekuat


Rasional : Mencegah kekurangan cairan tubuh
2. Anjurkan orang tua berpartisipasi dalam aktifitas perawatan
bayi .
Rasional : Mempererat hubungan orang tua dan bayi
3. Tinjau ulang perawatan bayi dengan hiperbilirubinemia .
Rasional : Mengecek perkembangan kadar bilirubin .

6
7

Vous aimerez peut-être aussi

  • Persepsi Sensori
    Persepsi Sensori
    Document14 pages
    Persepsi Sensori
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Ispa Puka Des
    Ispa Puka Des
    Document33 pages
    Ispa Puka Des
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Asuhan Gagal Jantung
    Asuhan Gagal Jantung
    Document40 pages
    Asuhan Gagal Jantung
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Anatomi Thorax Blok 3
    Anatomi Thorax Blok 3
    Document60 pages
    Anatomi Thorax Blok 3
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document5 pages
    Cover
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Uji Tapis Nan Tongga
    Uji Tapis Nan Tongga
    Document29 pages
    Uji Tapis Nan Tongga
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Thalasemia Pada Anak
    Askep Thalasemia Pada Anak
    Document95 pages
    Askep Thalasemia Pada Anak
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Sunday
    Sunday
    Document5 pages
    Sunday
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Cover Sop
    Cover Sop
    Document7 pages
    Cover Sop
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • SYAIR
    SYAIR
    Document4 pages
    SYAIR
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • SYARAF Baru
    SYARAF Baru
    Document50 pages
    SYARAF Baru
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Anatomi Vaskularisasi
    Anatomi Vaskularisasi
    Document52 pages
    Anatomi Vaskularisasi
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Lembaran Pengesahan
    Lembaran Pengesahan
    Document1 page
    Lembaran Pengesahan
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Document1 page
    Daftar Tabel
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Document1 page
    Daftar Gambar
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Document1 page
    Abs Trak
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Awal Bab II
    Awal Bab II
    Document1 page
    Awal Bab II
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Jadwal Kegiatan Penulisan Proposal
    Jadwal Kegiatan Penulisan Proposal
    Document1 page
    Jadwal Kegiatan Penulisan Proposal
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Document1 page
    Daftar Tabel
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Master Tabel
    Master Tabel
    Document4 pages
    Master Tabel
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Leaflet Ispa
    Leaflet Ispa
    Document4 pages
    Leaflet Ispa
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Document1 page
    Abs Trak
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • ISPA-ObatTradisional
    ISPA-ObatTradisional
    Document11 pages
    ISPA-ObatTradisional
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Isi Dan Kata Pengantar
    Daftar Isi Dan Kata Pengantar
    Document3 pages
    Daftar Isi Dan Kata Pengantar
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • DAFTAR Gambar
    DAFTAR Gambar
    Document1 page
    DAFTAR Gambar
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Thalasemia Pada Anak
    Askep Thalasemia Pada Anak
    Document95 pages
    Askep Thalasemia Pada Anak
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation
  • Bab II Sambungan Nicnoc Teoritis
    Bab II Sambungan Nicnoc Teoritis
    Document1 page
    Bab II Sambungan Nicnoc Teoritis
    Yohana Destia
    Pas encore d'évaluation