Vous êtes sur la page 1sur 12

LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan Ke : IV (Tupen III)

Hari/ Tanggal : selasa / 31 oktober 2017

Jam : 08.00 Wib

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada pertemuan sebelumnya, telah dilakukan TUPEN I yaitu

mengajarkan keluarga mengenal masalah dan TUPEN II yaitu

mengajarkan keluarga mampu mengambil keputusan. Keluarga sudah

mampu memutuskan tindakan untuk mengatasi masalah.

Pada pertemuan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian

dan TUPEN III tentang merawat anggota keluarga yang mengalami

masalah komunikasi verbal.

B. Data yang perlu dikaji.

Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota

keluarga yang mengalami masalah komunikasi verbal.

C. Masalah Keperawatan

Kesiapan meningkatkan komunikasi pada keluarga Tn.C.


II. RENCANA KEPERAWATAN

A. Diagnosa Keperawatan

Domain 5 : persepsi/kognisi Kelas 5: komunikasi (00157): kesiapan


meningkatkan komunikasi.
B. Tujuan Umum

Setelah pertemuan 1 x 30 menit di harapkan keluarga Tn.C mengetahui


cara meningkatkan komunikasi.
C. Tujuan Khusus

Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan tentang cara perawatan

pada keluarga Tn. C sesuai dengan kasus .

III. RENCANA KEGIATAN

1. Topik : Tupen III (Keluarga Mampu Merawat anggota keluarga)

2. Metode : Metode yang digunakan adalah Tanya Jawab, Diskusi.

3. Media : Liflet

4. Tempat : Ruang tamu keluarga Tn. C

5. Setting tempat

Keterangan : : Tn. M

: Perawat

: keluarga
IV. Strategi Pelaksanaan

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga Waktu


1 Pembukaan
Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
pertemuan
Menanyakan keadaan Mendengarkan
kesehatan saat ini
Mengingatkan kontrak
waktu sebelumnya
2 Pelaksanaan
Menanyakan keluarga Menjawab 20 menit
tentang cara merawat
keluarga Tn.C dengan
masalah komunikasi
verbal.
Memberikan
Reinforcement Positif
atas jawaban Keluarga
Mendiskusikan cara Mendiskusikan
meningkatkan
komunikasi verbal
Memberi kesempatan Bertanya
bertanya
Menanyakan kembali Menjawab
apakah telah mengerti
TAK
Memberikan kesempatan
bertanya Bertanya
Menanyakan kembali
apakah telah mengerti Menjawab

3 Penutup
Mengevaluasi kembali Menyepakati 5 menit
keluarga
Membuat kontrak waktu Menjawab salam
untuk pertemuan
selanjutnya dengan
keluarga
Mengucapkan salam
V. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi struktur

a. Perawat dapat melaksanakan kegiatan sesuai rencana.

b. Keluarga mampu dan menerima Perawat sesuai dengan kontrak

waktu.

2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana.

b. Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan.

3. Evaluasi hasil

Keluarga mampu menyebutkan cara komunikasi verbal dengan

baik.
MATERI TUPEN 3

MEDIASI KONFLIK

A. Sediakan tempat yang nyaman,netral dan terjaga kerahasiaan nya untuk proses
di laksanakan nya diskusi

B. Berikan kesempatan pada setiap pihak untuk menyatakan permasalahan nya

C. Terus menjaga untuk tetap netral selama proses (mediasi)

D.Gunakan berbagai macam teknik komunikasi yang efektif


(misalnya,mendengarkan dengan aktif,bertanya,menyatakan dengan kata-kata
yang berbeda)

E. Bantu untuk menemukan akar permasalahan

F. Dampingi setiap pihak untuk mengidentifikasi jalan keluar yang paling


memungkinkan sebagai sarana penyelesaian masalah

G. Fasilitisasi pencarian jalan keluar yang dapat di terima oleh kedua belah pihak

H. Dukung upaya resolusi semua pihak


Mendengar Aktif

Mendengar Aktif adalah sebuah sikap memperhatikan dan mendengarkan setiap


perkataan atau perbincangan orang lain.sikap mendengarkan yang terfokus dan
selalu memberikan respon-respon komunikasi non verbal dan verbal yang
sederhana.
Sikap mendengar aktif sangat bermanfaat dalam pergaulan sehari-hari. Terutama
dalam kegiatan yang bersifat konsultasi atau hanya berupa obrolan-obrolan ringan
dengan teman.
Terdapat poin-poin penting dalam melakukan mendengarkan aktif yaitu :

1. Skap memperhatikan
2. Bersikap diam
3. Halangan.
Keuntungan mendengar aktif:

pasien merasa didengar dan dipahami.


pasien merasa dirinya penting/berharga.
pasien menjadi percaya dan nyaman.
terjalin kerjasama yang baik.
MEMBANGUN HUBUNGAN YANG KOMPLEK

Berkomunikasi dengan orang lain merupakan hal yang sangat penting


dalam kehidupan setiap manusia. Komunikasi sendiri merupakan suatu proses
atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Tanpa adanya komunikasi, manusia tidak dapat
membangun interkasi dan hubungan dengan orang lain.

Fungsi komunikasi sendiri adalah untuk membangun diri kita sendiri dan
juga orang lain. Melalui interaksi dengan orang lain kita akan merasa diakui
dikehidupan sosial, merasa bahagia, menyampaikan perasaan dan mengenal siapa
sesungguhnya diri kita. Melalui komunikasi kita juga dapat memberikan
informasi, mengajar, mencapai tujuan bersama, dan lain sebagainya.

Namun banyak orang yang belum dapat berkomunikasi dengan baik dan
efektif. Keterampilan komunikasi yang kurang baik dapat merusak suatu
hubungan. Ada juga beberapa orang yang sulit untuk berkomunikasi dengan orang
lain karena tidak mudah bergaul dan kurang percaya diri.

Untuk itu, komunikasi juga penting untuk dilatih. Dimulai dari komunikasi
interpersonal komunikasi antar dua pribadi, lama kelamaan akan membuat
seseorang menjadi terlatih untuk berkomunikasi di depan publik.

1. Menjadi pendengar yang baik

Setiap orang pasti ingin didengar, oleh karena itu dalam membangun
suatu hubungan dengan orang lain anda harus menjadi pendengar yang baik
terlebih dahulu. Hal tersebut akan membuat lawan bicara nyaman. Selain itu
dengan mendengar anda akan mendapatkan banyak informasi juga. Saat
mendengarkan anda juga dapat menunjukan ekspresi yang baik dengan
sesekali tersenyum atau mengangguk.
2. Jangan memotong pembicaraan

Saat seseorang sedang bicara, jangan memotong pembicaraannya.


Tunggu sampai dia selesai barulah anda memberikan sanggahan atau
tanggapan. Memotong pembicaraan dapat merubah suasana.

3. Memberikan perhatian penuh

Kontak mata dengan lawan bicara dapat menunjukan kalau anda


memberikan perhatian penuh terhadap pembicaraan kalian. Usahakan untuk
tidak memainkan gadget saat berkomunikasi sebagai wujud menghargainya.

4. Memberikan respon

Memberikan respon juga merupakan hal yang penting dalam


komunikasi interpersonal. Hal tersebut menunjukan kalau anda
memperhatikan pembicaraan. Respon yang anda berikan juga akan
melanjutkan jalannya komunikasi, terjadi timbal balik dua arah antara anda
dan lawan bicara. Seseorang juga akan merasa dimengerti saat anda
menunjukan simpati kepadanya. Anda mungkin dapat memberikan saran
atau motivasi.

5. Mulai terbuka

Tidak hanya lawan bicaramu yang bercerita, anda juga dapat mulai
menunjukan diri anda. Biasanya saat anda mulai menceritakan tentang diri
atau pengalaman anda, anda sudah mulai menunjukan keterbukaan kepada
orang lain. Lawan bicara anda akan merasa dipercaya dan dapat
mempercayai anda juga sebagai teman bicara yang baik. Selanjutkan akan
lebih mudah dalam melakukan komunikasi dengan orang tersebut sehingga
hubungan yang lebih dekat akan terbangun.
MEDIASI KONFLIK

Konflik dalam keluarga adalah hal yang umum. Penyebab konflik


beragam, mulai dari hal sepele seperti datang terlambat kondangan hingga
perseteruan karena warisan. Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga tertentu.
Namun, ketika menghadapi masalah, kita perlu tahu untuk mencari solusinya.

Menyelesaikan konflik dalam keluarga memang tidak mudah. Ada


ungkapan, orang yang paling menyakiti hati kita adalah orang yang paling kita
sayang. Hal ini memang ada benarnya. Menyayangi seseorang seperti anggota
keluarga sendiri terkadang membuat orang lebih peka dan lebih
sensitif. Akibatnya, jika mengalami hal yang tidak sesuai harapan atau keinginan,
seseorang pun lebih mudah tersinggung dengan orang yang disayangi.

Bagaimanapun juga, konflik dalam keluarga perlu segera ditangani agar


tidak berkepanjangan dan membuat suasana dalam rumah menjadi tak nyaman.
Konflik dalam keluarga bisa terjadi antara anak dan orangtua, mertua dan
menantu, atau suami dengan isteri.

Beberapa langkah

Untuk itu, berikut ini adalah beberapa langkah untuk meredakan konflik seperti
yang diulas Livestrong.com.

Pertama, petakan masalah dan tentukan orang-orang yang terlibat di dalamnya.


Usahakan jangan sampai orang yang tidak berkepentingan turut campur dan
membuat permasalahan kian runyam.

Kedua, rancanglah beberapa aturan ketika menyelesaikan masalah dengan diskusi.


Buatlah ketetapan bersama, seperti tidak boleh saling berteriak atau tidak boleh
saling menyalahkan. Contoh lainnya, tiap orang harus mau mendengarkan orang
lain dan tidak boleh memotong pembicaraan. Aturan-aturan ini harus disepakati
semua orang yang terlibat dalam diskusi masalah.
Ketiga, mendiskusikan masalah. Bicarakan masalah dengan orang-orang yang
terkait konflik keluarga. Perlu diingat, dalam diskusi bersama ini, janganlah saling
menyalahkan. Alasannya, pada intinya, semua anggota keluarga yang terlibat
masalah bisa jadi bersalah. Kesalahan ini tidak hanya dilihat dari faktor
pemicunya, tetapi tanggapan seseorang yang tak pas bisa memperkeruh masalah.

Keempat, setelah mendiskusikan jalan keluar, pertimbangkan risiko dan


keuntungan dari tiap solusi yang terlontar. Hindari mengambil langkah yang
gegabah. Untuk itu, tiap anggota keluarga yang terlibat dalam diskusi harus sama-
sama saling mendengarkan.

Kelima, ambillah solusi sebagai keputusan bersama. Satu keluarga adalah satu
tim. Pertahankan pemikiran ini dan ajaklah semua yang terlibat memikirkan solusi
sebagai satu tim. Untuk itu, doronglah tiap orang dalam keluarga untuk
mengemukakan pendapat dan bersama-sama mencari jalan keluar.

Terakhir, jika keputusan untuk solusi telah diambil, pastikan semua anggota
keluarga yang berkonflik ikut terlibat dalam memecahkan masalah. Misalnya,
membagi tiap tugas untuk tiap orang. Bisa juga menjanjikan perubahan sikap
yang disepakati bersama. Jika ada kesalahan, tekankan agar tiap anggota keluarga
saling mengingatkan. Semoga bermanfaat.
MATERI TAK

1. Memastikan semua pihak sadar bahwa mereka punya konflik yang harus
diselesaikan

Untuk menyelesaikann konflik, kamu haruslah memastikan bahwa pihak


yang berkonflik menyadari bahwa mereka punya masalah dan perlu
menyelesaikan konflik tersebut. Kadang, satu pihak merasa ada masalah tapi
pihak lainnya santai-santai aja. Makanya kamu harus membantu menjadi
jembatan komunikasi antara pihak-pihak yang berkonflik.

2. Memastikan semua pihak sepakat sama hal-hal kecil terlebih dahulu

Untuk menyepakati sesuatu yang besar, kamu harus bisa membuat pihak-
pihak yang berkonflik supaya mau sepakat terhadap hal-hal kecil. Misalnya,
apabila ada rencana mendiskusikan masalah bersama, maka kedua belah pihak
harus sepakat untuk datang tepat waktu atau nggak memotong pembicaraan
seseorang. Hal-hal kecil seperti ini, akan mempermudah kesepakatan besar
selama peyelesaian konflik.

3. Memastikan semua pihak (termasuk dirimu) mendengarkan dengan baik

Recognise feeling, alias mampu mengidentifikasi perasaan setiap pihak


penting banget dilakukan, gaes. Salah satu caranya adalah mau mendengarkan
dengan baik ketika orang lain bicara. Kalau kita sudah tahu apa yang dirasakan
orang-orang yang sedang berkonflik, kita akan lebih mudah mengidentifikasi
keinginan dan kebutuhan mereka. Sehingga, meneyelesaikan masalah bisa jadi
lebih gampang, gaes.

Dengan kata lain, kamu sebagai penengah wajib menjadi pendengar yang
baik. Selanjutnya, kamu pun perlu mengingatkan pihak yang bertikai untuk
mendengarkan.

4. Memastikan semua pihak fokus sama masalah bukan pada individu

Sering banget masalah terjadi karena perasaan sentimen dengan orangnya,


bukan karena masalahnya. Inilah kenapa penting banget untuk seorang
pemimpin bisa berkomunikasi untuk mengarahkan fokus pada masalah, dan
bukan pada individu.

Kalau kesel sama orangnya, semua hal bisa menjadi masalah, lho.
Makanya pertama-tama, kamu harus memastikan bahwa rasa sebel nggak
boleh mempengaruhi keinginan untuk berdamai.
5. Memastikan kesimpulan yang diterima dan mencari opsi jalan keluar

Buat kesimpulan dengan jelas, baik kesimpulan sebuah masalah maupun


jalan keluarnya. Setiap pihak harus kreatif dalam mencari opsi jalan keluar.
Biasanya, teknik ini disebut win win solution, alias semua pihak punya sisi
keuntungan.

Sampaikan kesimpulan yang sudah didapat dengan jelas di depan kedua pihak
yang berkonflik. Biar masalah cepat clear dan nggak ada kesalah pahaman.

Vous aimerez peut-être aussi