Vous êtes sur la page 1sur 3

Abstrak

Campuran torium-plutonium diujicobakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir alternatif untuk
meningkatkan penghabisan cadangan plutonium. Namun, bahan bakar ini akan menghasilkan jumlah
uranium dengan sekitar 90% 233U di pembakaran yang berlaku (60GWD / MTU). Penelitian ini
difokuskan untuk mengusulkan optimal pengembangan bahan bakar torium, dengan menambahkan
sejumlah kecil 238U untuk mengurangi residu yang dihasilkan uranium. Tiga jenis aditif yang
mengandung 238U digunakan: 4,98% diperkaya, alami dan habis uranium. Kami menemukan bahwa
menyatukan uranium ke bahan bakar torium-plutonium yang murni mengurangi kinerjanya. Bahkan jika
uranium diperkaya hingga 5%. Sedangkan campuran uranium mengurangi kualitas Uranium yang diolah
ulang, juga meningkatkan kualitas plutonium. Namun, kenaikan ini sangat rendah dibandingkan dengan
berkurangnya kualitas uranium. Kami juga menemukan bahwa menggunakan uranium sebagai
campuran untuk bahan bakar. Campuran torium-plutonium meningkatkan massa kritis uranium yang
diekstraksi dengan faktor dua yaitu bila menggunakan hanya 1% campuran uranium dan semakin tinggi
persentase campuran uranium semakin tinggi
Keyword : Torium, plutonium, uranium, pembakaran

Torium sekarang banyak dikembangkan sebagai komersil dalam Light Water Reactions (LWRs). Beberapa
keuntungan dari penggunaan Torium sebagai bahan bakar yaitu Torium secara kimiawi merupakan
bahan bakar lebih stabil daripada uranium, sehingga dapat menahan pembakaran yang lebih tinggi,
terutama jika jenis cladding(fragmen fisi radioaktif) yang baru dikembangkan, Cadangan Torium tiga
sampai empat kali lebih banyak daripada uranium, dan menguntungkan dari sisi ekonomi terutama pada
bidang pertambangan, plutonium yang dihasilkan lebih sedikit jika bahan bakar torium digabungkan
dengan U238, dan terakhir konduktivitas termal ThO 2 adalah 10% lebih tinggi dari
UO2.
Pada jaman dahulu penggunaan Torium digunakan sebagai senjata untuk melakukan perang
dunia karena bahan pada Torium sangat berbahaya karena dalam senjata yang digunakan didalamnya
yaitu meningkatkan massa kritis materi, memperkenalkan sumber tambahan radiasi dan panas, dan
mempengaruhi kriteria interaksi neutron dalam perakitan kritis.

Dengan demikian, dalam jurnal ini akan berkonsentrasi pada penggunaan 238U untuk
campuran bahan bakar Th-Pu dari awal untuk mengurangi potensi penggunaan sembarangan oleh pihak
sipil. Dalam percobaan ini juga fokus pada penentuan dan penemuan jumlah optimum dan pengayaan
uranium menambahkan untuk digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir secara komersial.

Vektor komposisi dari uranium selama proses


iradiasi pada 12wt% PuO2 dan 88 wt% untuk
ThO2
Untuk mempengaruhi efek dari penambahan 238U pada bahan bakar Torium-Plutonium digunakan rumus perkalian k

Dimana adalah jumlah neutron yang teremisi per neutron thermal yang terserap dalam bahan bakar, f
adalah pengunaan thermal yaitu (ratio dari neutron thermal yang di serap bahan bakar enerrgi ke
penyerapan neutron total) dan p adalah probabilitas resonansi yang hilang dan adalah factor fisi cepat

Melalui denaturasi bahan bakar Torium-Plutonium maka berdasarkan penelitian dan pekerjaan
sebelumnya, ThPu12 (bahan bakar Torium dengan torium oksida 88% dan oksida plutonium 12%) Dipilih
menjadi bahan bakar torium dasar berdasarkan studi literature dan penelitian ini. Sejak penambahan
sejumlah kecil bahan bakar 238U maka untuk bahan bakar Th-Pu akan berkurang reaktivitasnya dari
bahan bakar (bahkan jika uranium diperkaya sampai 5%), maka jumlah Pu disesuaikan untuk perubahan
reaktivitas bahan bakar yang sama dengan bahan bakar dasar dari ThPu12

Melalui massa kritis maka dipelajari bahwa massa kritis uranium yang dihasilkan dari penghabisan bahan
bakar pada pembuangan habis sekitar 60GWD / MTU. MCNP adalah metode yang digunakan untuk
mensimulasikan bidang kosong uranium yang dihasilkan massa kritis saat dilepas pembakaran massa
kritis untuk setiap kasus. Bahan yang digunakan adalah logam uranium dengan 95% massa jenis
teoritis(18.145 g / cm3). 10.000 partikel, 1000 siklus, melewatkan 200 proses,yang berarti adalah
standar deviasi yang selalu kurang dari 0.0003 Dalam hal ini, massa kritis uranium di 60GWD / MTU
adalah 18,6 kg

Massa kritis dari bidang kosong dengan uranium yang


terekekstraksi dari beberapa bahan baku energy yang
didapat dari beberapa kasus

Bahan bakar propulsi campuran Plutonium-Torium dianggap sebagai pilihan untuk mengurangi
plutonium, tapi sayangnya masih menghasilkan bahan bakar bekas termasuk uranium dengan sekitar
90% 233U. Jurnal ini mempertimbangkan pencampuran Uranium ke bahan bakar Th-Pu sejak awal. Tiga
jenis yang paling umum yaitu Uranium dianggap, yaitu 4,98% diperkaya, alami dan Uranium
cadangannya mulai habis. Pencampuran yang diajukan dan dikenalkan karena adalah cara yang efektif
untuk mengurangi daya tarik bahan bakar sisa yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar MOX Th-
Pu. Kita harus memikirkan antara ekonomi dari aspek penggunaan berbagai jenis campuran uranium.
Tapi penggunaan campuranmasih mengurangi performa energi bahan bakar bahkan jika uranium
diperkaya, hal ini pada dapat meningkatan persentase PuO2 dalam bahan bakar.
Pencampuran ini dikembangkan untuk meningkatkan kandungan fissile dari Plutonium terutama karena
adanya 238U, bagaimanapun kenaikan tidak signifikan, yaitu, hal itu tidak menaikkan kadar reaktor
Plutonium . Massa kritis uranium yang diekstrak dari bahan bakar sisa yang tidak dipengaruhi oleh jenis
uranium yang digunakan. Jadi pilihannya adalah antara pencampuran uranium yang diperkaya dan
terkuras. Massa kritis yang hampir dua kali lipat karena penambahan uranium hanya 1% akan menjadi
MOX Th-Pu. Bila menggunakan konsentrasi lebih tinggi maka massa kritis meningkat secara signifikan
sampai sekitar sepuluh kali pada uranium aditif 5%

Vous aimerez peut-être aussi