Vous êtes sur la page 1sur 5

pengertian myasis da penanggulangannya

PENGERTIAN MYASIS DAN PENANGGULANGANNYA

Oleh: Cindy Cicilia Bangunang & Elisa Sendi Korua

MIASIS

Penyakit myiasis itu adalah infestasi larva lalat yang menyerang jaringan hidup tuannya, baik
itu jaringan hidup atau mati.selama penyerangan, larva ini juga memakan jaringan-jaringan
sel. Penyerangan belatung ini disebabkan oleh belatung ordo Dipter sub-ordo Cyclorrapha
yang berasal dari perkembangbiakan lalat botflies, blowflies, dan fleshflies.

Salah satu penyebabnya sama seperti yang tadi dikatakan , tapi selain itu juga banyak
faktor lain mengingat larva ini berukuran kecil setelah dikeluarkan oleh lalat pembawa.
Namun faktor utama yaitu adanya LUKA yang bercampur bakteri.

Pengertian Miasis

Miasis adalah istilah yang digunakan untuk adanya infrksi pada organ atau jaringan tubuh
manusia atau hewan oleh larva-larva lalat (maggot). Untuk suatu periode tertentu, larva-
larva itu memakan jaringan yang hidup atau mati atau makanan yang sudah dicerna oleh
inang. Miasis banyak ditemukan pada hewan, tetapi sangat jarang pada manusia. Investasi
larva lalat pada manusia dapat terjadi apabila seseorang menelan buah atau makanan yang
kebetulan mengandung telur atau larva lalat atau juga dapat terjadi pada orang-orang yang
hidup didaerah kumuh dan kotor.

Berbagai istilah miasis yang terjadi pada mamalia disesuaikan dengan lokasi tempat
terjadinya infestasi larva lalat. Sebagai contoh, dalam tubuh hewan atau manusia dapat
terjadi miasis lambung, miasi perut, miasis dubur, miasis saluran kencing, miasis telinga,
miasis mata, miasis kulit, miasis hidung ( Hardwood & James, 1979).

Biasanya larva menginfestasi organ atau jaringan tubuh hewan, tetapi sering terjadi
larva-larva itu membuat liang dalam kulit sedemikian rupa dan larva-larva masuk kedalam
liang tersebut. Bentuk miasis yang demikian disebut creeping myiasis atau miasis penjilat
atau perangkak. Jika larva-larva yang menginfestasi organ atau jaringan tubuh mengisap
darah, bentuk ini disebut sanguinivorous myiasis.

Dari aspek paratisme miaasis dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu miasis fakultatif
dan miasis obligat. Bentuk miasis yang terjadi secara tidak sengaja disebut accidental myasis
atau miasis yang terjadi secara kebetulan. Bentuk miasis yan terjadi secara kebetulan dapat
terjadi pada manusia bila mana seseorang secara tidak sengaja menelan atau memakan
buah atau makanan yang didalamnya terdapat telur atau larva lalat. Dalam hal ini akan
teradi miasis pencernaaan (entric myasis) yang dapat ditunjukkan dengan gejala kesakitan
seperti muntah, mual, pusing, sakit perut, diare, dan lain-lain. Namun, dalam banyak kasus
telur atau larva yang termakan manusia dapat mati selama proses pencernaan atau keluar
melalui anus tanpa menyebabkan kesekitan.

Miasis anus juga dapat terjadi terutama pada anak-anak yang biasa bermain
ditempat-tempat yang kotor dan tidak membersihkan diri atau mandi dengan baik. Larva-
larva dapat masuk kedalam lubang anus dan menginfestasi organ tersebut. Bentu miasis ini
banyak terdapat pada hewan ternak seperti sapi, domba, babi, dan ternak-ternak lain.

ETIOLOGI MIASIS

Miasis terbagi menjadi dua yaitu Miasis Fakultatif dan Miasis Obligat

1). Miasis Fakultatif

miasis fakultatif terjadi bila mana suatu spesies lalat yang biasanya bersifat saprofagus atau
pemakan bangkai, dalam kondisi tertentu kemudian menginfestasi organ atau jaringan
tubuh manusia atau hewan. Bentuk miasis ini biasanya terjadi pada hewan seperti miasis
pasa bagian kantung kencing oleh adanya infestasi lalat fania canicularis (lalat rumah kecil)
atau musca domstika. Infestasi ini dapat terjadi pada waktu seseorang sedang tidur tanpa
penutup. Telur diletakkan lalat padabagian saluran kencing. Infestasi larva pada kantung
kencing dapat menyebabkan kesakitan dan pembekakan. Pada akhirnya larva dikeluarkan
melalui urine.

Miasis traumatik atau miasis kulit dapat terjadi bila lalat meetakkan telur pada luka yang
sudah berbau dari seseorang yang tidak terurus atau yang tidak diobati. Telur-telur lalat
menetas menjadi larva dan menginfestasi luka. Serangga lalat yang biasa menginfestasi luka
adalah jenis-jenis calliphora spp., phaenicia spp., Lucilia sp., Phormia sp,.Cochiliomyia spp.,
dam Sarcophaga sp. (Harwood & James 1979; Service 1986). Kebanyakan bentuk miasis kulit
atau traumatik terjadi pada hewan ternak seperti domba, sapi, dan hewan-hewan domestik
lainnya.

2). Miasis Obligat

Miasis obligat adalah bentuk miasis yang utamanya terjadi pada hewan domestik karena
diinfestasi oleh larva-larva lalat. Dalam hal ini larva lalat tersebut tidak dapat
melangsungkan hidup bila tidak menginfestasi inang hidup untuk suatu periode tertentu
(Service 1986). Bentuk miasis ini jarang ditemukan pada manusia . jenis-jenis lalat ini
diantaranya meliputi nggota-anggota famili Calliphoridae, Sarcophagidae, Oestridae,
Gastrophilidae, dan Cutetebridae. Ada sekitar 150 spesies dan famili Ostridae yang
semuanya menyebabkan miasis, tetapi dari sekitar 1000 spesies Calliphoridae dan 2000
spesies Sarcophagidae, hanya sekitar 80 spesies yang dilaporkan menyebabkan miasis (CDC,
1998). Salah satu jenis lalat yang paling penting adalah Cochlimyia hominivotax yang
merupakan miasis obligat pada manusia dan hewan di Amerika Serikat. Lalat ini juga yan
menjadi penebab miasis saluran pernapasan (nasopharyngeal myiasis) pada manusia.

Di daerah tropis seperti afrika,india,indonesia,dan filipina terdapat sejenis lalat yang juga
anggota famili Calliphoridae,yaitu Chrysomya bezziana yang merupakan miasis obligat pada
hewan domestik seperti halnya C. hominivorax di amerika serikat. Telur lalat di letakkan
pada bagian yang terluka dan sesudah udah hari menetes menjadi larva. Larva-larva ini
masuk ke dalam luka. Selain itu ,terdapat juga jenis yang lain,yaitu larva Cordylobia
anthropophagadan dermatobia hominis.

Dari segi klinis ,Miasis manusia telah di klasifikasikan oleh Zumpt (1965) dan James
(1947) sebagaimana di kutip oleh Oldroyd dan Smith (1973) sebagai berikut.

a. Maggot (larva Diptera) pengisap darah. Larva menempel pada kulit manusia dan
mengisap darah. Contohnya adalah Auchmeronya luteola (Calliphoridae).

b. Miasis kulit dan kulit dalam (Cutaneous). Larva masuk kedalam kulit atau masuk
melalui luka dan membentuk bisul atau borok pada tempat masuk (penestrasi ) atau di
tempat lain. Contohnya adalah larva-larva Muscidae, Sarcophagidae, Calliphoridae,
Hypodermatidae, dan Tachinidae.

c. Miasis pada saluran pernapasan (nasopharyngeal). Infenstasi pada saluran


pernapasan,sinus,biji mata dan kelopak mata . Larva-larva ini hidup memakan cairan mucus
yang dapat mengakibatkan pelukaan pada dinding . Contohnya adalah sarcophagiedae,
Calliphoridae, Cuterebridae, Gasterophillidae, Oestridae, Hypodermatidae, Phoridae, dan
Muscidae.

d. Miasis intestine (intestinal). Kategori ini termasuk larva yang beradaptasi dengan
intestine sehinggah merupakan miasis Obligat dan bentukbentuk yang lain yang tertelan
dalam makanan atau mengginfestasi intestine melalui rekrum. Jadi, merupakan miasis
fakultatif. Contonya adalah Sarcophagidae, Calliphoridae, Muscidae, Phoridae, Tipulidae,
Psychodidae, Anisopodidae, Stratiomyidae, Syrphidae, dll.

e. Miasis pada saliuran kencing (Urinogenital). Semua Untuk Miasis ini bersifat fakultatif.
Contohnya adalah Muscidae,Sarcophagidae, Calliphoridae, Anisopodidae, dan Scnopodidae.

Miasis yang terjadi Pada manusia kebanyakan bersifat insidental dan biasanya jarang di
laporkan kepada dokter.di amerika serikat pada tahun 1984. CDC Devisi Penyakit Parasit
mencatat adanya 24 kasus miasis dari 14 negara bagian. Sembilan di antaranya, larva di
temukan pada kotoran manusia (Stool), 4 kasus merupakan miasis kulit (Cutaneous), 3 kasus
pada anus (Aural), satu dalam saluran kencing (Urinary), 1 dalam saluran pernapasan (
nasopharengel), 6 dan pada lokasi-lokasi bagian tubuh yang lain (CDC ,1998).
Di Autralia, lalat yang pernah diisolasi dari manusia di temukan pada orang-orang yang
pernah berpergian ke luar australia ,yaitu Dermatobia hominus, Cordylobia antropophaga,
C. rodhaini, dan Cochliomyia hominivori (Department of Medical Entomology, Wesmead,
NWS). Keempat jenis lalat ini tidak di temukan di Australia, tetapi adanya kasus ini
menunjukkan bahwa lalat-lalat ini dapat dengan mudah di transportasikan dari satu daerah
atau benua yang lain.

Ada dua anggota dari sarcophagidae yang termasuk parasit obligat pada vertebrata yang
dapat menginfestasikan manusia, yaitu Wahlfahrtia magnifica yang di kenal sebagai agen
miasis manusia eropa timur,istrael,dan afrika utara dan W. Vigil yang di laporkan penyebab
miasis pembengkakan (furuncular myisis) pada anak-anak di amerika utara (tetapi tidak di
Eropa). Kedua spesies ini tidak dapat di gunakan sebagai terapi monggot (larva lalat) karena
perkembangannya pada jaringan yang sehat . wohlfahrtia nuba telah di pergunakan untuk
terapi luka ini menunjukan bahwa kemungkinan jenis saprofagus sarcophidae lainnya dapat
dikembangkan untuk terapi larva lalat (NHS, 1998).

Kasus- kasus adanya larva yang di temukan di dalam kotoran manusia terutama anak-anak
di sulawesi utara memang selalu ada , tetapi tidak mendapat perhatian khusus dari para
dokter karena di anggap sebagai kasus yang insidental. Faktor kebersihan berperan sangat
besar dalam menentukan dengan adanya miasis terutama miasis perut. biasanya miasis ini
terjadi lantaran orang-orang menelan telur atau larva lalat secara tidak sengaja dengan
memakan daging atau buah yang telah di infeksi oleh lalat.

Banyak jenis buah-buahan seperti mangga, nangka, belimbing, jambu air, dan jamnbu biji
yang sangat peka terhadap infestasi larva lalat buah. Dapat di katakan, hampir semua jenis
buah-buahan tersebut yang bila tidak di kendalikan dengan cara pembungkusan yang benar
akng terserang lalat buah. Oleh karena itu, bukan sesuatu yang tidak mungkin kalau banyak
oarang yang makan buah yang di dalamnya terdapat larva-larva lalat buah.

BAGIAN-BAGIAN TUBUH YANG DI TUMBUHI LARVA

PENGOBATAN MIASIS

Pengobatan

Pengobatan Myiasis yang perlu dilakukan antara lain :

Bersihkan luka dengan antiseptik

Keluarkan larva dari dalam luka dengan cara dicabuti, tetapi sebelumnya larva harus
dibunuh dulu menggunakan insektisida seperti (Coumaphos, Diazinon, Ivermectin)
Setelah larvanya habis dicabuti, berikan salep (Diazinon atau Coumaphos) 2% dalam vaselin
dioleskan langsung disekitar borok atau semprotkan Gusanex untuk untuk mencegah infeksi
ulang

Untuk mencegah infeksi sekunder diberikan antibiotik seperti Penstrep atau Vet-Oxy

Untuk mempercepat kesembuhan luka dapat diberikan minyak ikan.

Pengobatan bisa juga dilakukan secara tradisonal, dengan cara :

luka dari belatung

Obati dengan kapur barus atau tembakau yang telah di tumbuk halus

Luka dibungkus dengan kain / perban

Pada hari berikutnya luka di bersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus kembali,
biasanya 2 (dua) atau 3 (tiga) kali pengobataBersihkan n sudah menunjukkan kesembuhan

Bila belatung sudah terbasmi dapat diberikan Iodium tinctur atau Iodium Povidon pada luka
untuk mempercepat kesembuhan.

Pengendalian MIASIS

Pengendalian Myiasis dapat dilakukan dengan cara :

Terhadap Larva, dengan membersihkan luka-luka Myiasis kemudian di oleskan atau di balut
dengan salap yang berisi insektisida

Terhadap Lalat dewasa dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap berisi umpan,
penyebaran umpan beracun, insektisida, serta pembersihan tempat-tempat kerumunan
lalat.

Terhadap Caplak dapat dilakukan dengan membasmi caplak dengan menggunakan


insektisida

Vous aimerez peut-être aussi