Vous êtes sur la page 1sur 2

CARA MASUK SENYAWA TOKSIK PADA TUBUH MANUSIA

Senyawa kimia toksik atau toxic substance masuk ke dalam tubuh manusia melalui
air, udara ataupun pangan. Secara umum ada beberapa tahapan manakala bahan
beracun ini sudah masuk di dalam tubuh manusia. Segera setelah senyawa toksik
masuk ke dalam tubuh, terdapat 4 proses yang berperan dalam penentuan dampak,
yakni Absorpsi, Distribusi, Ekskresi dan Metabolisme (Amdur et al., 1991).
Apabila seorang manusia atau kelompok komunitas terpajan media yang
mengandung bahan kimia toksik, tidak semua bahan kimia beracun ini diserap oleh
tubuh manusia. Ada beberapa pengertian umum yang harus dipahami, yakni:

1. Dosis pemajanan: yaitu senyawa toksik yang terukut di dalam suatu media
lingkungan (udara, air, tanah, makanan / minuman) sebuah komunitas dalam
sebuah wilayah.
2. Dosis terserap: Jumlah dosis pemajanan sebenarnya yang masuk ke dalam
tubuh manusia atau kelompok disebut juga up take.
3. Dosis pemberian: jumlah yang diberikan kepada anggota dan / atau kelompok,
biasanya diberikan secara oral, gavage atau injection.
4. Dosis total: jumlah semua dosis yang diberikan secara individual dan kelompok
komunitas.

Masing-masing pengertian digunakan tergantung keperluan di dalam mengukur


dampak yang ditimbulkannya. Dasar perhitungan adalah individual, namun dapat pula
dilihat dalam perspektif kelompok. Sebagai contoh: dalam percobaan klinik, unit
analisisnya kelompok atau agregat penelitian. Dengan catatan semua persyaratan
metodologi dan asas keterwakilan terpenuhi.
Dalam kenyataan sehari-hari, khususnya pengukuran dampak bahan pencemaran
pada sebuah komunitas, maka pengukuran dilakukan dengan basis individu kemudian
ditarik simpulan sebagai kesimpulan kelompok komunitas. Merujuk kepada empat
pengertian tersebut di atas, terdapat pengecualian, yakni pengukuran dosis pemajanan.
Dosis pemajanan diperoleh dengan mengukur kandungan bahan pencemar dalam
media tertentu, sebagai parameter pajanan sebua kelompok terpajan. Sebagai contoh:
pengukuran kandungan Karbon monoksida (CO) dalam udara ambient di sebuah
wilayah perkotaan, yang mengasumsikan semua pendududk di pinggir jalan akan
menerima sejumlah konsentrasi yang sama. Dalam kenyataan, terdapat variabilitas
absorpsi atau up take antar individu dalam kelompok yang terpajan (Achmadi, 2011).

Daftar Pustaka
Achmadi U.F, 2011. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Amdur Mary O., John Doull, Curtis D. Klaassen eds, 1991. Cassaret L.J. and Doull J.,
Toxicology The Basic Science of Poisons; 4th ed., Pergamon Press: New York, Sydney,
Tokyo, Toronto: Mc Millan Publ. Co. Inc

Vous aimerez peut-être aussi