Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Pengendalian Internal
2. Pengendalian Manajemen
Source :http://auditorinternal.com/2011/05/19/iia-terbitkan-practice-guide-mengaudit-
lingkungan-pengendalian/
https://www.kompasiana.com/hajarlinda/pengendalian-
internal_5938bdafa013e4421048fa52
Menurut Mulyadi dalam bukunya, Sistem Akuntansi, 2001, sistem adalah suatu
jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok organisasi.
Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi organisasi yang terjadi berulang-ulang. Sistem
akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna pengambilan keputusan organisasi.
Unsur dari sebuah sistem akuntansi adalah formulir, catatan (yang terdiri jurnal,
buku besar dan buku pembantu), serta laporan.
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Dengan formulir ini, peristiwa yang terjadi dalam organisasi
didokumentasikan ke dalam catatan. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti
kas keluar, dan cek.
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti telah
disebutkan diatas, sumber informasi pencatatan jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal
ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang
sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Jurnal ini
kemudian di-posting ke akun yang bersangkutan dalam buku besar. Contoh jurnal
adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.
Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakn untuk
mengklasifikasi data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Perkiraan-
perkiraan dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang
akan disajikan dalam laporan keuangan.
Buku Pembantu, jika data keuangan diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat
dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dan akun-akun
pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar. Sebagai contoh, jika rekening piutang dagang yang tercantum dalam neraca
perlu nama debitur secara lebih detil, maka dapat dibentuk buku pembantu piutang yang
berisi data tiap-tiap debitur tersebut.
Laporan. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat
berupa neraca (laporan posisi keuangan), laporan rugi laba (laporan aktivitas), laporan
realisasi anggaran, daftar piutang dan hutang, misalnya. Laporan akan berisi informasi
yang merupakan keluaran akhir dari sistem akuntansi.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi organisasi yang terjadi berulang-ulang. Jadi suatu sistem
terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.
Kegiatan klerikal (clerical operation) akan terdiri dari antara lain kegiatan
berikut ini, untuk mencatat informasi ke dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar:
menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih
(mensortasi), memindah dan membandingkan.
Dalam sistem pengelolaan uang muka, misalnya, sistem ini dirancang untuk
melaksanakan salah satu kegiatan pokok organisasi nirlaba, yaitu pemberian uang muka
bagi pelaksanaan kegiatan program.
Sistem pengelolaan uang muka secara umum akan terdiri dari 6 prosedur berikut
ini:
1. Prosedur permohonan uang muka
2. Prosedur otorisasi permohonan uang muka
3. Prosedur pengeluran dana melalui bank
4. Prosedur pertanggungjawaban uang muka
5. Prosedur pengeluaran/penerimaan selisih pertanggungjawaban uang muka
Formulir yang digunakan adalah formulir Permohonan Uang Muka (sering disebut
PUM), formulir Pertanggungjawaban Uang Muka (atau sering disebut PJUM), dan
formulir Bukti Bank Keluar/Masuk.
Source: http://keuanganlsm.com/perbedaan-pengertian-sistem-dan-prosedur/
Test of control atau dalam bahasa indonesia disebut sebagai uji pengendalian
adalah prosedur audit yang umum dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
pengendalian yang dilakukan oleh organisasi sudah berjalan efektif. Pengujian
pengendalian atau test of control dilakukan untuk memperoleh bukti audit tentang
efektivitas rancangan dan operasi kebijakan atau prosedur struktur pengendalian
internal. Sebagai contoh, prosedur pengendalian internal komputer menggunakan
jumlah berkas total batch untuk memastikan bahwa semua berkas transaksi telah
dicatat. Apabila jumlah nilai uang yang diproses dalam berkas tersebut tidak cocok,
maka transaksi jumlah berkas tersebut tidak akan diproses dan sebagai gantinya dicetak
suatu laporan pengecualian atau exception report.
Pengujian Substantif
1. Prosedur analitis
2. Pengujian terinci atas transaksi
3. Pengujian terinci atas saldo
Source : http://keuanganlsm.com/test-control-dan-test-transaction/
Daftar Pustaka
Source :http://auditorinternal.com/2011/05/19/iia-terbitkan-practice-guide-mengaudit-
lingkungan-pengendalian/
https://www.kompasiana.com/hajarlinda/pengendalian-
internal_5938bdafa013e4421048fa52
Source: http://keuanganlsm.com/perbedaan-pengertian-sistem-dan-prosedur/
Source : http://keuanganlsm.com/test-control-dan-test-transaction/
Diakses pada tanggal 21/10/2017 hari Sabtu Pukul 21:10