Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Medium Kapas
Perlakuan Kimia
Pada pengamatan minggu dua, ketiga biji
kelengkeng mengalami dormasi dan sudah
mulai pengalami perkecambahan.
Perlakuan Fisika
Pada pengamatan minggu kedua, biji
kelengkeng tidak ada satupun yang
mengalami dormansi dan perkecambahan.
Perlakuan Mekanik
Analisis data
Pada pengamatan hari pertama sampai minggu kedua, pada biji kelengkeng yang diberi
perlakuan kimia, dari ketiga biji tersebut hanya satu biji yang mengalami pematahan dormansi.
Sedangkan yang lain tidak mengalami pematahan dormansi. Pada perlakuan kedua pada
perlakuan fisika, mulai hari pertama sampai minggu kedua, dari ketiga biji yang diberi
perlakuan semuanya mengalami pematahan dormansi dan sudah memulai perkecambahan.
Pada perlakuan ketiga yaitu perlakuan mekanik. Mulai dari hari pertama sampai minggu kedua
tidak ada biji yang mengalami pematahan dormansi. Pada ketiga perlakuan tersebut terdapat
perbedaan, yakni pada perlakuan fisika biji mengalami pematahan dormansi dan akan
mengalami perkecambahan. Pada perlakuan kimia hanya mengalami dormansi saja, sedangkan
perlakuan mekanik tidak mengalami dormansi dan perkecambahan.
Pembahasan
Salah satu indikator yang menyebabkan perkecambahan adalah air. Air memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. melunakkan kulit biji, embrio dan endosperm mengembang sehingga kulit biji robek.
2. memfasilitasi masuknya O2 kedalam biji, air imbibisi pada dinding sel sehingga sel jadi
permeabel terhadap gas. Gas masuk secara difusi sehingga suplai O2pada sel hidup meningkat
dan pernafasan aktif.
Dibandingkan dengan medium tanah perlakuan yang mana pada medium tanah yang
diberi perlakuan sama, maka medium kapaslah yang lebih efektif, dari media tanah. Hal ini
karena pada medium kapas dengan medium tanah, pada medium kapaslah yang bijinya lebih
banyak yang mengalami dormansi dan akan memulai perkecambahan. Hal ini bis terjadi karena
kadar air pada media kapas dan tanah berbeda sehingga hasilnya pun akan berbeda.
Masalah yang dijumpai dalam praktikum ini yaitu kita kurang memahami prosedur
praktikum ini, sehingga hasil dari praktikum ini ada yang tidak sesuai dengan teori. Selain itu,
bisa saja masalah ini terjadi karena suhu dan udara pada tempat proses dormansi dan
perkecambahan dan pemberian perlakuan yang kurang maksimal.